id
Juli 2024

Month

Tiga mahasiswa Departemen Teknik Metalurgi dan Material (DTMM) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mendapat kehormatan untuk mempresentasikan penelitian mereka pada perhelatan internasional bergengsi, Dynamics Days Asia Pacific 13 (DDAP 13). Kegiatan ini merupakan bagian dari lokakarya jangka panjang Frontiers in Non-equilibrium Physics 2024 yang diselenggarakan di Yukawa Institute for Theoretical Physics (YITP), Kyoto University, Jepang, pada 1-5 Juli 2024. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Yossi Andreano (2020), Anggit Driasaditya (2020), dan Rio Sudwitama Persadanta Kaban (2021), di bawah bimbingan dosen DTMM FTUI, Dr. Ir. Jaka Fajar Fatriansyah, M.Sc., IPM, ASEAN ENG.

Pada kesempatan ini, ketiga mahasiswa membawakan salah satu topik DDAP 13, yaitu machine learning. Machine learning adalah cabang dari kecerdasan buatan yang memungkinkan komputer untuk belajar dari data dan membuat prediksi atau keputusan tanpa diprogram secara eksplisit. Yossi Andreano mempresentasikan penelitiannya mengenai prediksi sifat mekanik, listrik, dan termal dari paduan tembaga berdasarkan komposisi dan pengolahan menggunakan machine learning. Anggit Driasaditya membahas pemanfaatan machine learning untuk prediksi docking score dari turunan Quinazolline sebagai inhibitor virus Hepatitis B. Rio Sudwitama memaparkan prediksi kekuatan tarik, kekerasan, dan titik leleh dari paduan superalloy berbasis nikel dan besi-nikel berdasarkan komposisi menggunakan machine learning.

“Lokakarya ini juga menyediakan kesempatan untuk berkolaborasi lintas disiplin ilmu. Diskusi-diskusi yang digelar tidak hanya memperdalam pemahaman tentang fisika dan teknik material, tetapi juga mengintegrasikan konsep-konsep machine learning ke dalam konteks aplikasi praktis. Kami memperoleh wawasan mendalam tentang bagaimana teknologi ini dapat diterapkan dalam riset-riset terkini di bidang ilmu material,” ungkap Yossi.

Anggit dan Rio menambahkan bahwa kesempatan yang didapatkannya pada kegiatan ini meningkatkan motivasi dalam menyadari pentingnya ilmu fisika sebagai salah satu aspek utama dalam pengembangan ilmu material. “Pembicara dari berbagai universitas memberikan perspektif yang beragam, menambah nilai dari setiap sesi presentasi yang kami hadiri. Hal ini memotivasi kami untuk mengembangkan ide-ide baru dan mengaplikasikan pengetahuan yang kami peroleh untuk memajukan riset kami di masa depan,” ungkap mereka.

Di lain kesempatan, Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, menyampaikan, “Tuan rumah DDAP 13, Yukawa Institute for Theoretical Physics, merupakan institut ternama yang didedikasikan untuk peraih Nobel pertama di Jepang, Hideki Yukawa. Sejumlah peserta dari workshop ini juga dikenal sebagai peraih Nobel dan penghargaan internasional bergengsi lainnya. Keikutsertaan mahasiswa FTUI dalam kegiatan bergengsi ini tidak hanya membawa nama baik Fakultas Teknik dan Universitas Indonesia di kancah global, tetapi juga menjadi wadah mahasiswa dalam memperluas wawasan dan jejaring internasional.”

Diselenggarakan sejak tahun 1999, Dynamics Days Asia Pacific merupakan lokakarya internasional yang diadakan setiap dua tahun dengan fokus pada dinamika nonlinier. Pada tahun ini, DDAP meliputi beberapa topik, yaitu sistem non-ekuilibrium, sistem kuantum, material terkondensasi, fotonika, bioteknologi, iklim, dan machine learning. Workshop ini mengundang narasumber ahli dari universitas ternama di Asia seperti National University of Singapore, Tohoku University, dan Peking University.

Depok-Tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Mohamad Rasyid Alkautsar, mahasiswa Program Pendidikan Vokasi, serta Vio Nanda Ardiansyah dan Nabila Zahra Harmon, keduanya dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, berhasil merebut juara pertama pada kompetisi debat politik yang diselenggarakan Universitas Negeri Semarang (UNNES). Mereka berhasil menyingkirkan tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan menyisihkan peserta lain yang berasal dari 36 kampus di Indonesia.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, memberikan apresiasi terhadap prestasi yang diraih Rasyid dan tim. Menurutnya, setiap mahasiswa di lingkungan UI selalu diberikan pembelajaran terbaik, baik softskill maupun hardskill. Padang mengatakan, “Kemampuan berpikir kritis dan kreatif menjadi senjata utama pada kompetisi debat politik. Selain itu, kekuatan public speaking dan pengambilan keputusan juga merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap mahasiswa. Sehingga, para mahasiswa bisa terus melatih diri dan menerapkan berbagai wawasan dan kompetensi yang dimilikinya untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui berbagai perlombaan maupun kegiatan positif lainnya.”

Rasyid menyatakan bahwa lomba debat memiliki stigma biasa diikuti oleh beberapa jurusan tertentu. Ia membuktikan bahwa mahasiswa vokasi juga bisa melakukan debat, khususnya debat politik. “Kami sangat bersyukur atas kemenangan tersebut dan ingin terus membawa nama besar UI di berbagai kompetisi debat maupun lomba lainnya,” kata Rasyid saat pengumuman pemenang pada (4/6).

Pada babak final, tim mahasiswa UI berdebat membahas mosi tentang dewan yang setuju bahwa jabatan kepala desa dengan masa jabatan sembilan tahun akan mendekatkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan lemahnya demokratisasi. Sistem yang dibawakan Rasyid dan tim pada debat tersebut memiliki struktur yang mereka sebut sebagai Blitzkrieg ala Nazi. Sistem tersebut dilakukan dengan cara susunan mekanisme menyerang lawan secara bertubi-tubi melalui pembicara 1 hingga pembicara 3 yang membuat musuh kewalahan.

Berkat strategi yang kuat mereka berhasil mencapai puncak kemenangan pada kompetisi debat tersebut. Rasyid yang merupakan mahasiswa Bisnis Kreatif, Vokasi UI, menceritakan bahwa kemampuan berdebat merupakan skill yang sangat dibutuhkan untuk membantu dalam bernegosiasi, pitching, memimpin, mengatur, public speaking, kritis, dan mengambil keputusan secara bijak saat menjalankan bisnis atau di dunia profesional ketika lulus.

“Saya berharap banyak mahasiswa Vokasi UI lainnya yang berani unjuk gigi terhadap kemampuannya di berbagai kompetisi kancah nasional maupun internasional sehingga pengalaman yang kita miliki dapat diterapkan saat terjun ke dunia industri nantinya,” ujar Rasyid.

Dalam upaya memperkaya pengalaman pendidikan tinggi mahasiswa di tengah dinamika globalisasi yang semakin intens, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) menyelenggarakan kegiatan mobilitas internasional bertajuk Student Mobility for Building Climate Resilience: ASEAN STEM Student Society Chapter Bangkok 2024, di beberapa universitas di Thailand, pada tanggal 8 – 13 Juni 2024.

Kegiatan ini merupakan program kolaboratif FMIPA UI bersama Universiti Putra Malaysia, Chulalongkorn University, Kasetsart University, dan Perkumpulan Mahasiswa Indonesia-Thailand (PERMITHA), di bidang STEM (Science, Technology, Engineering and Math). Sebanyak sepuluh mahasiswa FMIPA UI dari lintas program studi sarjana terlibat dalam kegiatan ini.

Kunjungan mereka ke negara gajah putih tersebut didampingi oleh Prof. Dr. rer. nat. Budiawan selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan, serta Dr. Dewi Susiloningtyas, M.Si. selaku Manajer Kemahasiswaan FMIPA UI.

Di sana para Mahasiswa FMIPA UI melaksanakan kunjungan ke Faculty of Science Chulalongkorn University, Faculty of Science Kasetsart University, Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), serta melakukan kunjungan ke sejumlah landmark.

Prof. Budiawan mengatakan “Kegiatan diselenggarakan sebagai wadah bagi generasi muda di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Thailand dalam berdiskusi, berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide inovatif untuk mengatasi tantangan pembangunan berkelanjutan, terutama pada konteks perubahan iklim.”

Dalam kolaborasi antara empat institusi pendidikan dari tiga negara ASEAN ini, juga digelar forum diskusi bersama Persatuan Pelajar Indonesia Thailand (PERMITHA). Pertemuan dengan PERMITHA menitikberatkan pada pembahasan isu-isu global terkait dampak perubahan iklim yang sedang menjadi sorotan masyarakat dunia, serta peran mahasiswa berlatar belakang STEM dalam memberikan solusi atas permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Dari forum diskusi tersebut kemudian melahirkan komitmen bersama dalam pernyataan kepedulian anak muda ASEAN terhadap pentingnya penanggulangan perubahan iklim.

Dr. Dewi mengatakan bahwa pernyataan tersebut dicetuskan sebagai langkah konkret memperkuat komitmen para mahasiswa, sebagai generasi muda dalam penanggulangan perubahan iklim dengan berbekal keilmuan yang mereka dapatkan di kampus masing-masing.

Gerakan ini, lanjut Dr. Dewi, diharapkan dapat mengoptimalkan peran seluruh pihak dalam upaya mengatasi dampak perubahan iklim, melalui aksi mitigasi dan adaptasi, yang dapat dilakukan pada tingkat individu, kelompok, masyarakat dan negara.

“Kami mendorong para mahasiswa di FMIPA UI sebagai anak-anak muda untuk memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi perubahan iklim yang terjadi, salah satu strateginya adalah melalui deklarasi seperti ini. Mudah-mudahan kegiatan dan deklarasi ini bisa lebih mendorong pihak-pihak terkait untuk bisa jadi agen penerapan perilaku ramah lingkungan,” ujar Dr. Dewi.

Ketua BEM FMIPA UI 2024 Adrian Al-Farisi yang turut serta dalam kegiatan mobilitas internasional ini, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif yang baik dari pihak FMIPA UI dan berharap kegiatan tersebut dapat terus dikembangkan.

“Dari sudut pandang sebagai anak muda, krisis iklim sudah secara nyata menjadi ancaman dan penghalang mimpi-mimpi kami di masa yang akan datang. Bahkan, beberapa dari kami sudah merasakan dampaknya mulai dari sekarang. Sehingga melalui forum ini, kami ingin merubah kegelisahan itu menjadi sebanyak-banyaknya ide gagasan, bukan hanya untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau tetapi juga di negara-negara ASEAN”.

Selain melaksanakan rangkaian kegiatan akademik, seperti kuliah singkat dan kampus tur di Faculty of Science Chulalongkorn University, dan Faculty of Science Kasetsart University, guna memperoleh wawasan terkait infrastruktur pendidikan, teknologi pembelajaran dan riset disana, mahasiswa juga melakukan kunjungan wisata budaya ke Grand Palace dan Wat Arun, untuk mengenal lebih dekat warisan budaya, seni, dan sejarah negaraThailand, serta berkunjung ke Kantor KBRI.

Di KBRI mahasiswa disambut hangat oleh Bapak Hidayat Atjeh Counsellor Minister Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Bangkok. Beliau menjelaskan beberapa hal menarik kepada mahasiswa, diantaranya gambaran kehidupan masyarakat Indonesia di Thailand, potensi kerja sama yang kuat antara Indonesia dengan Thailand di bidang pendidikan, seperti pertukaran akademik, riset bersama, dan program-program pendidikan lainnya, hingga peluang karir mahasiswa di luar negeri.

Yang tidak kalah penting, beliau membuka wawasan tentang peluang karir yang terbuka bagi mahasiswa di kancah internasional, dan memotivasi mahasiswa untuk semangat berkarir di tingkat global.

Dengan paparan yang komprehensif ini, KBRI Bangkok tidak hanya menjadi tempat persinggahan, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan pengetahuan yang berharga bagi para mahasiswa pada kegiatan ini.

Enam mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam tim Kawani Cihud berhasil menjuarai kompetisi internasional Impact Pitch Solution yang diselenggarakan oleh Indonesia Energy Innovation Challenge (IEIC).

Priscilla Tiffany (FTUI 2021), Ghazi Achmad Dzulfikar (FTUI 2021), Paskasius Andrew Nandya Pradanantyo Soeradji (FTUI 2021), Muhammad Farid Gunawan (FTUI 2021), Ahmad Mufid Dhiya’udin (FMIPA 2021), dan Ahmad Yasri Zaenuri (FIA 2021) tergabung dalam tim Kawani Cihud. Mereka berhasil menyingkirkan 50 peserta lain pada kompetisi ini dan meraih Juara 1 berkat proyek yang berjudul Innovation of Micro Hydro Power Plant (MHPP) and Marketability Analysis to Enhance Renewable Energy Adoption: Improvement by Utilizing Head and Water Flow Optimization as Solution for Topography and Weather Fluctuation for Hydropower Implementation.

Tim Kawani Cihud melihat besarnya potensi hydropower yang dimiliki Indonesia. Potensi tersebut banyak terkandung pada sungai-sungai Indonesia, akan tetapi dikarenakan ukuran sungai-sungai tersebut tidak terlalu besar, potensi tersebut hanya cukup untuk diimplementasikan pada micro hydro power plant atau MHPP.

Priscilla mengatakan, “MHPP lebih cocok untuk diterapkan di sungai-sungai ukuran kecil-sedang di Indonesia dengan tipe run-off river. Akan tetapi, saat ini pemanfaatan MHPP di Indonesia baru mencapai 46,12 MW.”

Manfaat MHPP untuk masyarakat adalah menyediakan akses listrik off-grid yang terjangkau ke daerah-daerah terpencil, meningkatkan taraf hidup masyarakat terpencil, meningkatkan perekonomian warga sekitar sungai, dan pembukaan lapangan kerja baru dengan keterlibatan masyarakat dalam pembangunannya.

“Tim kami merancang pembaruan sistem dari micro hydro power plant (MHPP) yang ada saat ini dengan menambahkan beberapa fitur atau unit tambahan. Kami menambahkan bar screen dengan sedikit modifikasi aliran guna menyisihkan sampah dan menghindari biota perairan masuk ke sistem MHPP dan menyebabkan kematian biota air,” ujar Priscilla.

Priscilla melanjutkan, “Inovasi kami fokus pada penerapan sistem ram pump untuk meningkatkan head dan energi potensial air sebagai sumber energi. Kami juga menggunakan pneumatic cylinder yang tersambung dengan adjustable funnel sebelum aliran air masuk ke powerhouse dan mengenai turbin. Penambahan ini yang dapat ditambahkan pada instalasi MHPP yang telah terpasang sebelumnya tanpa perlu dibongkar ulang. Modifikasi ini menawarkan hasil yang lebih baik dan lebih efisien dari segi biaya waktu.”

Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU., memberikan apresiasinya, “Inisiatif ini memanfaatkan potensi besar sungai-sungai di Indonesia yang beragam dan melimpah, yang selama ini belum sepenuhnya dioptimalkan. Dengan mengatasi tantangan topografi dan fluktuasi cuaca, proyek ini mampu meningkatkan efisiensi pembangkit listrik mikrohidro secara signifikan. Inovasi ini tidak hanya mendukung penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan, tetapi juga menawarkan solusi praktis untuk pemanfaatan sumber daya alam yang ada. Saya yakin bahwa inovasi ini akan memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan adopsi energi terbarukan di Indonesia.”

Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Program Studi Spesialis (Sp1) Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Karina Sonata Miguna, berhasil meraih Juara 1 kategori Best Oral Presentation pada ajang bergengsi 20th Asian Society of Pediatric Anesthesiologists (ASPA) Conference 2024 yang diadakan tanggal 11-14 Juli 2024 di Borneo Convention Center, Kuching, Malaysia.

20th ASPA Conference 2024 adalah kegiatan ilmiah tahunan yang mempertemukan ahli anestesi pediatrik dari berbagai negara di dunia. Konferensi ini bertujuan untuk membahas perkembangan terbaru dalam bidang anestesi pediatrik, berbagi pengetahuan dan pengalaman klinis, serta mempromosikan penelitian dan kolaborasi antar profesional.

Judul penelitian yang dibawakan dr. Karina dalam kompetisi ini adalah “Pediatric Difficult Airway Management Simulation Course: Initiation to Pediatric Difficult Airway Response Team Program.” Karya yang merupakan hasil penelitian tesis yang dilakukan oleh dr. Karina dalam prosesnya menjalani pendidikan PPDS di FKUI.

Dalam paparannya dr. Karina menjelaskan bahwa menurut data insidensi yang dikumpulkan oleh sebuah institusi di Eropa, angka kejadian kasus sulit jalan napas pada anak sebenarnya relatif rendah (<10%). Namun jika terjadi, dapat berakibat fatal dengan angka mortalitas yang tinggi. Kasus medis yang kompleks ini memerlukan interaksi interprofesional yang menantang dalam proses pengambilan keputusan medis. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dengan kurikulum terstruktur untuk menyamakan persepsi dan tujuan dalam menangani jalan napas sulit pada pasien anak.

“Kurikulum pendidikan klinis yang baik tidak hanya mementingkan kemampuan teknis tetapi juga kemampuan non-teknis dengan pendekatan multidisiplin, sehingga peserta didik dapat berpikir kritis dalam menghadapi suatu kasus. Oleh karena itulah, diputuskan untuk melakukan pelatihan berbasis simulasi agar peserta dapat merasakan kondisi klinis nyata dan mengurangi rasa tidak siap saat menghadapi kondisi sebenarnya di lapangan,” ujar dr. Karina.

Lebih lanjut dr. Karina menjelaskan dalam penyusunan kurikulum ini, ia melakukan konsultasi pada senter pendidikan internasional di Kanada yang sudah terlebih dahulu melaksanakan pelatihan tatalaksana jalan napas sulit pada pasien anak.

“Kurikulum tersebut disesuaikan dengan kondisi pengajaran di FKUI-RSCM, dibuat modul pengajaran dan daftar tilik penilaian dalam pelatihan, kemudian dilaksanakan pelatihan dengan peserta PPDS yang berasal dari Program Studi (Prodi) Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif, Prodi Sp1 Kesehatan Anak, dan Prodi Sp1 Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) dengan pre-post experimental study di Klaster Simulation Based Medical Education and Research (SIMUBEAR) IMERI-FKUI. Seluruh proses ini memakan waktu sekitar satu tahun sejak penyusunan kerangka masalah hingga akhir pelaksanaan penelitian,” jelas dr. Karina.

Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa Intervensi berupa kurikulum pelatihan berbasis simulasi yang diberikan kepada peserta penelitian menunjukkan hasil yang sangat baik. Peserta pelatihan menunjukkan peningkatan dalam hal kognitif dan keterampilan, baik teknis maupun non-teknis, setelah menjalani proses pelatihan.

Dokter Karina mengungkapkan perasaan bangganya bisa membawa nama baik FKUI khususnya Departemen Anestesi dan Terapi Intensif ke kancah internasional dan mempublikasikan hal baik yang telah dilakukan di pusat pendidikan di Indonesia. Dalam menyusun penelitian ini, dr. Karina banyak dibantu dan dibimbing oleh staf pengajar FKUI  yang berasal dari Departemen Anestesi dan Terapi Intensif, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, dan Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL.

“Terima kasih saya ucapkan kepada Dr. dr. Andi Ade Wijaya Ramlan, Sp.An-TI, Subsp-AP(K); dr. Raihanita Zahra, Sp.An-TI, Subsp-AP(K); dr. Christopher Kapuangan, Sp.An-TI, Subsp-AP(K); dr. Niken Wahyu Puspaningtyas, Sp.A(K); dr. Anas Alatas, Sp.An-TI, Subsp-AKV(K); serta Dr. dr. Fauziah Fardizza, Sp.THT-KL(K) atas bimbingannya dalam proses penyusunan kurikulum hingga penelitian ini selesai. Berkat dukungan mereka pelatihan ini tidak hanya sebatas penelitian, tetapi juga membawa dampak nyata pada peningkatan kualitas pelayanan, khususnya bagi pasien anak dengan kasus jalan napas sulit.”

Selanjutnya dr. Karina berharap penelitian yang telah dilakukannya ini tidak berhenti di sini, tetapi dapat berlanjut dan membentuk tim Pediatric Difficult Airway yang berkualitas dan siap untuk memberikan pelayanan terbaiknya pada pasien. ‘Semoga modul dan kurikulum yang telah disusun dalam penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan lebih lanjut untuk proses pengajaran dan pelatihan dalam menangani pasien pediatrik dengan jalan napas sulit,” tutur dr. Karina.

Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, turut mengapresiasi capaian prestasi ini. “Alhamdulillah, FKUI kembali menambah jumlah prestasi di kancah internasional baik oleh staf maupun mahasiswanya. Selamat untuk dr. Karina telah turut membanggakan prodi dan Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI. Dalam situasi gawat darurat seperti sulit jalan napas anak, memang bukan hanya kemampuan teknis yang dibutuhkan melainkan juga kemampuan non-teknis bekerja sebagai tim menjadi sangat penting. Kemampuan non-teknis ini yang masih seringkali dikesampingkan. Semoga inovasi kurikulum ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kita dan juga mendorong semangat teman-teman lainnya untuk terus berinovasi,” tutur Prof. Ari.

Lima mahasiswa dari Program Studi Geologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), yang tergabung dalam Tim TSUSI (Tsunami Terintegrasi) raih prestasi membanggakan pada kompetisi ilmu kebumian internasional. Kelimanya yakni M. Badhar Gibran, Abigail Priskila, Marlina Tjendra, Rifqy Fadhillah Maulana, dan Salsa Bila Putri Maharani meraih juara 1 Youth Program Competition yang digelar pada Senin (1/7/2024), di Politeknik Banyuwangi, Jawa Timur. Simbolik hadiah kepada Tim TSUSI diserahkan secara langsung oleh Bupati Banyuwangi Ibu Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, dalam acara The 5th International Geotourism Festival.

Youth Program Competition merupakan rangkaian pra-kegiatan dari The 5th Geotourism Festival & International Conference 2024, yang berkolaborasi dengan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Kompetisi ini diikuti oleh 160 peserta yang tidak hanya berasal dari Universitas di Indonesia, namun juga perwakilan dari Universitas di Malaysia dan Prancis.

Tim di bawah bimbingan Twin Hosea W. Kristyanto, M.T. staf pengajar di Prodi Geologi ini, merancang inovasi revolusioner guna memperkuat mitigasi dan penanggulangan bencana, khususnya tsunami vulkanik. Rancangan inovasi tersebut berjudul “Skema Sistem Pemantauan Tsunami Vulkanik Terpadu Gunung Api Krakatau untuk Mitigasi Bencana di Wilayah Geowisata: Sebuah Usulan”.

“Ide rancangan ini bermula dari melihat kondisi salah satu geopark yang ada di Indonesia, yaitu Geopark Ujung Kulon di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Geopark ini berpotensi besar mengalami tsunami vulkanik yang disebabkan oleh Gunung Anak Krakatau,” ujar ketua tim, M. Badhar Gibran menjelaskan latar belakang gagasan.

Gunung Api Krakatau dan Geopark Ujung Kulon merupakan dua kawasan yang saling berhubungan satu sama lain. Secara geografis, Geopark Ujung Kulon merupakan wilayah yang terletak di sebelah barat laut Krakatau, sehingga memungkinkan pengaruh langsung dari letusan dan aktivitas vulkanik yang terjadi di Krakatau. Hal tersebut telah dibuktikan dengan adanya endapan hasil tsunami vulkanik di daerah Geopark Ujung Kulon. Keterkaitan antara Gunung Krakatau dan Geopark Ujung Kulon menunjukkan pentingnya memahami dan merencanakan mitigasi bencana tsunami vulkanik yang mungkin akan terjadi kembali.

Untuk itu, diperlukan skema baru sistem pemantauan tsunami vulkanik terpadu Gunung Api Krakatau. Salah satu metode yang dapat diaplikasikan dalam membuat skema baru tersebut adalah penginderaan jauh, yaitu dengan membuat peta identifikasi kerawanan bencana yang akan dipadukan dengan data kondisi batimetri dan persebaran arah aliran lahar untuk membuktikan asumsi bahwa Geopark Ujung Kulon rawan terhadap tsunami dan/atau tsunami vulkanik.

“Dibutuhkan pengembangan sistem pemantauan tsunami vulkanik, di Gunung Krakatau, yang lebih komprehensif. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan sistem pemantauan tsunami vulkanik yang terpadu,” ujarnya.

Penelitian ini menggunakan metode pemantauan dengan memanfaatkan 6 parameter yang akan menghasilkan 3 peta zona kerawanan, yaitu: peta batimetri yang berasal dari data kondisi batimetri, peta aliran lahar yang berasal dari data persebaran arah aliran lahar, dan peta zona rawan tsunami yang berasal dari data kemiringan lereng, ketinggian, jarak dari sungai, dan garis pantai.

Hasil penelitian tersebut kemudian melahirkan suatu gagasan skema pemantauan bahaya tsunami vulkanik Gunung Krakatau, yang diharapkan dapat menjadi upaya preservasi Geopark Ujung Kulon. Selanjutnya, dilakukan pula pengolahan data penginderaan jauh untuk menghasilkan peta batimetri, persebaran arah aliran, dan zona rawan tsunami. Data kemiringan lereng, ketinggian, jarak dari sungai, dan garis pantai kemudian dimodelkan menggunakan pendekatan AHP dan menghasilkan peta yang menampilkan rentang zona potensi rawan tsunami yang terdiri dari zona sangat rawan, rawan, dan tidak rawan. Berdasarkan peta tersebut, zona dengan potensi rawan tsunami kemudian diberikan rekomendasi mitigasi bencana.

Sementara itu, wilayah dengan tingkat potensi tsunami rendah, dikumpulkan ke dalam satu basis data kebencanaan (database). Skema tersebut kemudian diujicobakan di wilayah Gunung Krakatau dan Geopark Ujung Kulon yang kemudian menghasilkan peta kerawanan bahaya tsunami dilengkapi dengan informasi hasil pemantauan dari setiap parameter. Skema pemantauan ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk dapat memperkuat mitigasi dan penanggulangan bencana tsunami vulkanik di Gunung Api Krakatau dan upaya mitigasi bencana tsunami di kawasan Geopark Ujung Kulon.

Prof. Dede Djuhana, Ph.D., Dekan FMIPA UI, memberikan apresiasi atas pencapaian Tim TSUSI. Beliau menekankan bahwa inovasi yang diperkenalkan oleh Tim TSUSI tidak hanya berfokus pada meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, tetapi juga menunjukkan pentingnya integrasi antara teknologi pemantauan terkini dengan upaya konservasi di kawasan geowisata.

“Inovasi Pemantauan Tsunami Vulkanik Terpadu tim TSUSI ini tidak hanya memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat maupun wisatawan di kawasan Geopark Ujung Kulon, melalui upaya meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Namun sekaligus menunjukkan komitmen kami di FMIPA UI, untuk menggabungkan keunggulan teknologi, dengan pemahaman ilmiah yang mendalam tentang pentingnya aspek keselamatan, dan pelestarian lingkungan dalam konteks geowisata,” ujar Prof. Dede.

Apresiasi dari Prof. Dede Djuhana ini juga menggarisbawahi betapa pentingnya kolaborasi antara ilmu pengetahuan alam dan teknologi untuk menghasilkan solusi yang holistik dalam menghadapi tantangan bencana serta memajukan bidang geowisata secara berkelanjutan.

Tim Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang terdiri dari Muhammad Dzaky Abdillah (FKUI 2021) dan Richie Jonathan Djiu (FKUI 2021) berhasil meraih Juara Pertama dalam ajang kompetisi nasional Olimpiade Kedokteran Medical Sebelas Maret Scientific Competition (MEDSMOTION) 2024. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Kastrat de Genesskunde, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta, pada tanggal 12-14 Juli 2024.

Tema MEDSMOTION tahun ini adalah “Establishing a High Level Strategy in Managing Cardiovascular Problems to Build Holistic Awareness of Society”. Selain olimpiade kedokteran, MEDSMOTION juga mengadakan lomba poster publik, esai ilmiah, video edukasi, dan literatur review yang seluruhnya diikuti oleh 900 peserta dari 64 universitas di seluruh Indonesia.

Kompetisi ini terdiri dari dua tahapan seleksi yaitu babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan diselenggarakan secara daring, sedangkan babak final diadakan secara luring di kampus Universitas Sebelas Maret yang terdiri dari tiga sesi yaitu, ujian praktikum di Laboratorium Anatomi, sesi 6 pos dengan soal tipe mudah, sedang, dan sulit, serta yang terakhir adalah sesi merebut pertanyaan yang menguji kecepatan dan ketepatan dalam menjawab.

Muhammad Dzaky Abdillah mengatakan salah satu tantangan terberat dalam kompetisi ini adalah luasnya dan tingkat kesulitan materi yang sulit bagi mahasiswa preklinik, terutama dalam bidang anatomi, embriologi, dan fisiologi yang banyak membahas mengenai penyakit kongenital pada sistem kardiovaskular. “Tetapi kami mampu mengatasi tantangan tersebut dengan terus berdoa, membaca, dan mempelajari materi yang menjadi ruang lingkup kompetisi ini ditengah kesibukan kami sebagai mahasiswa,” ujar Dzaky.

Sementara itu, menurut Richie Jonathan Djiu kompetisi yang mereka ikuti ini bukan sekadar perlombaan biasa, tetapi juga merupakan platform untuk menjalin hubungan dengan mahasiswa kedokteran dari seluruh Indonesia. “Meskipun hanya bertemu dalam waktu singkat, kami mendapatkan banyak pembelajaran mengenai kesibukan akademik mahasiswa, sistem pendidikan kedokteran dari berbagai universitas di Indonesia, dan perbedaan budaya, terutama makanan dan sejarah masyarakat Surakarta.”

Lebih lanjut Richie mengatakan, “Kami merasa sangat gembira dan bersyukur atas kesuksesan kami sebagai juara pertama dalam kompetisi ini. Selain menguji pengetahuan anatomi, MEDSMOTION juga menantang kami dalam hal kerja sama tim dan respons cepat.”

Selain Dzaky dan Richie, FKUI mengirimkan tiga tim lain yang juga lolos ke babak final di cabang lain. Tim tersebut yaitu, Octaviona Kusuma Oei (FKUI 2023), Stephen Dario Syofyan (FKUI 2022), dan Josia Nathanael Wiradika (FKUI 2022) di cabang Literatur Review, Audrey Sari Rafaelia Kartono (FKUI 2022), Ivana Trixie Odelia Tirany, dan Aurelia Gabriella Saputra (FKUI 2023) di cabang Poster Publik, serta Aqilla Katrita Zaira Nugroho (FKUI 2022), Nabila Najwa Nurisma (FKUI 2022), dan Najiba Gina Nurisma (FKUI 2022) di cabang Video Edukasi.

Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian para mahasiswa ini. “Prestasi ini menunjukkan komitmen dan dedikasi luar biasa dari mahasiswa FKUI dalam mengharumkan nama universitas. Kami sangat bangga atas keberhasilan mereka dan berharap pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi di kancah nasional terlebih di kancah internasional,” ujar Prof. Ari.

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dengan bangga mengumumkan prestasi gemilang yang diraih oleh mahasiswa kami dalam ajang GENOM (Gen Corps Nursing Competition) 2024 yang diselenggarakan oleh Green Nursing Corps Universitas Airlangga. Kompetisi ini berlangsung dari tanggal 8 Juni hingga 26 Juni 2024 dan mengangkat topik tentang kesehatan jiwa dengan tema besar “Inovasi dalam terapi psikososial dan pengobatan untuk mengatasi tantangan spesifik pada depresi dan gangguan psikotik.”

Dalam kompetisi tersebut, mahasiswa FIK UI berhasil meraih prestasi sebagai berikut: – Juara 1 Olimpiade: Petra Siahaan, Alwa Dibsailya Haji, dan Danny Rahman – Juara 2 Olimpiade: Yunda Awalia Putri, Cahyani Salma Rahmania, dan Aisyah Saniyah Aburaera – Juara 1 Poster: Amalia Shadrina Putri dan Mellani

Dekan FIK UI, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N., menyatakan rasa bangganya atas prestasi ini. “Kami sangat bangga dengan pencapaian luar biasa yang diraih oleh mahasiswa FIK UI dalam kompetisi GENOM 2024. Keberhasilan ini mencerminkan dedikasi, kerja keras, dan komitmen mereka terhadap inovasi dalam bidang keperawatan, khususnya dalam terapi psikososial dan pengobatan untuk mengatasi tantangan spesifik pada depresi dan gangguan psikotik. Prestasi ini juga menunjukkan kualitas pendidikan yang kami berikan di FIK UI serta kemampuan mahasiswa kami untuk bersaing dan unggul di tingkat nasional,” ujar Agus Setiawan.

Keberhasilan ini diharapkan dapat terus memotivasi mahasiswa FIK UI untuk berprestasi lebih baik lagi di masa mendatang dan membawa nama baik Universitas Indonesia di kancah nasional maupun internasional. FIK UI berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan akademik dan profesionalisme mahasiswa dalam berbagai bidang keperawatan.

Depok-Dua mahasiswa program studi Administrasi Keuangan dan Perbankan, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) berhasil membawa pulang dua piala kemenangan dari ajang kompetisi tingkat nasional, yaitu UKI Banking Competition 2024. Mereka adalah Wisnu Hardianto, juara pertama untuk kategori content creator umum, dan Karin Viola Br Sembiring yang mendapatkan juara kedua dalam kategori customer service.

Banking Competition 2024 merupakan kompetisi yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar, berinovasi, dan meningkatkan keterampilan dalam menghadapi tantangan digitalisasi di industri perbankan dan keuangan. Beberapa kategori yang dikompetisikan di antaranya content creator umum dan bahasa daerah, menyanyi, essay SMA/SMK dan perguruan tinggi, Mobile Legends, cerdas cermat SMA/SMK dan perguruan tinggi, customer service, teller, dan grooming. Seluruh pemenang dari masing-masing kategori telah diumumkan pada Senin (3/6).

Menurut Karin, pada lomba yang diikutinya, ia melakukan roleplay menjadi customer service di bank. “Pada kesempatan tersebut saya bertugas melayani nasabah yang ingin melakukan pembukaan rekening, komplain, hingga penutupan rekening, serta berbagai tugas customer service lainnya. Saya memperdalam tugas seorang customer service berdasarkan pembelajaran pada mata kuliah Praktik Layanan Nasabah. Bukan hanya mempelajari tugas dan fungsi seorang customer service, mahasiswa juga praktik dengan berpenampilan layaknya seorang customer service profesional,” ujar Karin.

(Foto: Karin Viola Br Sembiring, mahasiswa program studi Administrasi Keuangan dan Perbankan)

Sementara itu, Wisnu yang memenangkan juara pertama untuk kategori content creator umum, menceritakan bahwa konsep video yang dibawakannya berupa “Literasi Edukasi Pentingnya Menjaga Reputasi Keuangan”. Konten tersebut dibuatnya berdasarkan ilmu dan pengalaman saat mempelajari mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi di kelas.

“Konten tersebut berisi ajakan kepada masyarakat untuk mengatur dan menjaga reputasi keuangan dengan cara mencatat setiap pengeluaran, menghindari utang, membuat rencana anggaran dan mematuhinya, serta investasi untuk masa depan. Saya berharap agar konten yang saya buat dapat menginspirasi lebih banyak orang, khususnya mengenai manajemen keuangan pribadi yang baik,” kata Wisnu. Selain mempelajari ilmu ekonomi, Wisnu juga memiliki kegemaran dan mengukir prestasi di bidang fotografi dan videografi sejak duduk di bangku SMA.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengapresiasi prestasi yang telah diraih Karin dan Wisnu. Menurutnya, implementasi pembelajaran di kelas dapat dilakukan melalui keikutsertaan pada kompetisi.

“Kompetisi yang diikuti Karin dan Wisnu secara langsung akan memberikan dampak bagi masyarakat, baik melalui pelayanan customer service yang merupakan salah satu kompetensi yang akan diaplikasikan mahasiswa Administrasi Keuangan dan Perbankan ketika lulus, maupun konten video yang memiliki pesan berdampak positif bagi keuangan masyarakat. Saya mengucapkan selamat kepada Karin dan Wisnu atas raihan prestasi tersebut,” ujar Padang.

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dengan bangga mengumumkan bahwa STAND-Indonesia, sebuah program riset kolaborasi yang melibatkan FIK UI, University of Manchester, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Universitas Brawijaya, serta empat NGO, berhasil meraih penghargaan ‘Outstanding Contribution to Patient and Public Involvement and Engagement (PPIE)’ dari kategori kelompok. Penghargaan prestisius ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kegiatan Train the Trainer’s (TOT) Low Intensity Psychological Intervention yang berlangsung di Golden Tulip Holland Resort Hotel, Batu – Malang pada tanggal 22 – 26 April 2024.

Acara TOT ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari psikiater, dokter umum, perawat, dan kader dari enam kota/kabupaten di Indonesia, yaitu Kota Tangerang, Kota Semarang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Magelang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Jombang. Fasilitator kegiatan ini terdiri dari 11 fasilitator dari tim peneliti Indonesia dan Inggris, serta 3 fasilitator dari anggota Lived Experienced Advisory Group (LEAG) dan 1 orang ketua Community & Engagement Involvement (CEI). Acara ini berlangsung secara interaktif dan efektif, memberikan manfaat besar bagi semua pihak yang terlibat.

Penghargaan ‘Outstanding Contribution to PPIE’ diselenggarakan oleh Faculty of Biology, Medicine and Health (FBMH) dari The University of Manchester. Penghargaan yang diadakan secara tahunan ini bertujuan untuk merayakan Keterlibatan dan Keterlibatan Pasien dan Masyarakat yang telah memberikan dampak positif bagi seluruh civitas fakultas serta seluruh pihak yang terlibat kerja sama bersama The University of Manchester. Tema penghargaan tahun ini adalah ‘Back to the Future: Reflecting on our past, shaping our tomorrow’, yang menekankan pentingnya refleksi masa lalu untuk membentuk masa depan yang lebih baik.

Penghargaan ini mencerminkan dampak signifikan dari riset kolaborasi STAND-Indonesia yang telah berlangsung selama dua tahun, sejak Agustus 2022 hingga Agustus 2024. Pelibatan LEAG dan CEI dalam riset STAND sudah dimulai sejak konstruksi proposal hingga dengan kegiatan penelitian sejak awal. LEAG dan 4 organisasi CEI yaitu Into The Light, Ubah Stigma, KPSI, dan CISI berperan sebagai penasehat, fasilitator, hingga penulis dalam publikasi STAND.

FIK UI berharap penghargaan PPIE ini dapat terus mendorong peningkatan kualitas riset dan kerja sama dengan CEI dalam riset kolaborasi STAND di masa mendatang. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam pengembangan dan penerapan ilmu keperawatan yang inovatif serta meningkatkan keterlibatan dan kontribusi pasien dan masyarakat dalam setiap kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.

1 2 3