id
Juli 1, 2024

Day

Delegasi Fakultas Hukum Universitas Indonesia melalui @podiumfhui meraih Juara Umum pada Islamic Law Fair XIII Universitas Diponegoro Piala Prof. Abdullah Kelib, S.H. Kegiatan ini dilangsungkan pada tanggal 7-9 Juni 2024 dan memperebutkan tiga cabang lomba, yaitu Legal Opinion, Kompetisi Perancangan Undang-Undang, dan Karya Tulis Ilmiah. Adapun, Delegasi FH UI memenangkan: – Juara 1 Kompetisi Perancangan Undang-Undang oleh Thariq Qudsi (2022), Rofy Candra (2021), Natania Eliza (2021), Felicia Nakita (2022), dan Annisha Rahmadilla (2022) dengan bimbingan Bang Efraim Jordi Kastanya dan Mba Fitriani Ahlan. – Berkas Terbaik dan Juara 2 Kompetisi Legal Opinion oleh Olivia Magdalena (2021), Alifia Indah (2021), dan Lily Berliana (2021). Selain itu, pada penyerahan piala kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada Jumat, 28 Juni 2024, diserahkan pula penghargaan Business Law Competition, dimana delegasi Podium FH UI mendapatkan penghargaan Best Contract dan Juara 3 Contract Drafting Competition serta Juara 2 lomba Legal Opinion. (humas/aniapr)

Empat Mahasiswa Universitas Indonesia (UI): Safry Sitorus, mahasiswa Fakultas Teknik (FT), Adnan Hasyim Wibowo, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) bersama Wildan Bagus Maulana dan Farrel Mukti Attallah, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB); dan Rafi Aurelian, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi “AAPG Sustainable Development in Energy Competition 2024” yang diselenggarakan oleh American Association of Petroleum Geologists (AAPG) di Houston, Texas, Amerika Serikat (17/6).

Mereka tergabung dalam Tim MAKARA dari Universitas Indonesia (UI) yang menampilkan inovasi serta solusi kreatif dalam bidang energi terbarukan dan berhasil mengungguli tim lainnya yang berasal dari Hungaria dan India. Proyek Tim MAKARA yang berjudul “Canopi: Enhancing Solar Energy Efficiency and Coffee Yield via Dual-Axis Agrivoltaic Integration with Shade-Grown Cultivation”, menarik perhatian dewan juri dengan pendekatannya yang inovatif dalam meningkatkan efisiensi energi surya, dan hasil panen kopi melalui integrasi agrivoltaik dua sumbu dengan budidaya kopi.

Proyek Canopi yang diajukan oleh Tim MAKARA merupakan sebuah proyek bisnis eko-sosial yang menggabungkan teknologi energi terbarukan dengan praktik pertanian berkelanjutan. Dalam proyek ini, mereka menggunakan panel surya yang dapat bergerak mengikuti posisi matahari (dual-axis) untuk memaksimalkan penyerapan energi. Panel surya ini dipasang di atas lahan pertanian kopi yang menggunakan metode budidaya di bawah naungan (shade-grown cultivation).

Metode ini tidak hanya meningkatkan efisiensi penyerapan energi surya, tetapi juga memberikan manfaat bagi tanaman kopi yang tumbuh di bawahnya. Tanaman kopi yang dibudidayakan dengan metode budidaya di bawah naungan tersebut cenderung memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih tahan terhadap perubahan iklim. Selain itu, integrasi agrivoltaik ini juga membantu mengurangi penguapan air dari tanah, sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam pertanian.

Safry Sitorus, ketua Tim MAKARA, mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya atas pencapaian ini. “Kemenangan ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang energi terbarukan. Kami berharap proyek Canopi dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi demi masa depan yang berkelanjutan,” ujar Safry.

Dukungan dari universitas, dosen pembimbing, dan seluruh pihak terkait memainkan peran penting dalam keberhasilan Tim MAKARA. “Kami mendapatkan bimbingan dan dukungan yang luar biasa dari para dosen dan pihak universitas. Mereka membantu kami dalam setiap tahap pengembangan proyek ini, mulai dari penelitian awal hingga presentasi akhir di kompetisi,” ujar Adnan Hasyim.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, ”Proyek ‘Canopi’ tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis yang mumpuni, tetapi juga kreativitas dan inovasi dalam mencari solusi untuk tantangan global di bidang energi terbarukan dan pertanian berkelanjutan.”

Lebih lanjut, Prof. Heri menyatakan bahwa pendekatan yang digunakan dalam proyek ini sangat relevan dan memiliki potensi besar untuk diterapkan secara luas. “Integrasi agrivoltaik dua sumbu dengan budidaya kopi yang dilakukan oleh Tim MAKARA menunjukkan bahwa kita dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi energi surya sekaligus meningkatkan hasil panen. Ini adalah contoh nyata dari bagaimana inovasi dapat memberikan manfaat ganda bagi lingkungan dan sektor pertanian.”

Kompetisi tahunan AAPG kali ini diadakan secara daring dari Houston dengan melibatkan peserta dari kalangan mahasiswa dan profesional muda di seluruh dunia. Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan kemampuan teknis dan inovasi, tetapi juga untuk berbagi pengetahuan dan belajar dari peserta lain yang memiliki visi yang sama untuk masa depan energi yang lebih baik.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Tim Bantuan Medis Badan Eksekutif Mahasiswa Ikatan Keluarga Mahasiswa (TBM BEM IKM) FKUI meraih Juara 2 pada kompetisi Meridien Cup XI 2024. Acara tersebut diselenggarakan oleh TBM Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) pada tanggal 31 Mei hingga 2 Juni 2024 di Kampus FKK UMJ, Tangerang, Banten.

Meridien Cup XI adalah kompetisi tahunan yang diikuti oleh TBM Fakultas Kedokteran dari seluruh Indonesia. Tahun ini, acara mengusung tema “TRAFFIC: Become A Formidable Team in Dealing With Emergency To Save Yourself and Others” dan menghadirkan berbagai agenda menarik seperti Seminar Basic Life Support dan Trauma Muskuloskeletal, Lomba Simulasi Kegawatdaruratan Lalu Lintas, Medical Competition of Emergency and Traumatology (MCET), serta Lomba Cerdas Cermat Tanggap (CCT) MERIDIEN. Tim TBM BEM IKM FKUI, sebelum ke babak final lomba Cerdas Cermat Tanggap harus melalui dua tahap perlombaan, yakni Lomba Simulasi Kegawatdaruratan Lalu Lintas dan MCET.

Dalam kompetisi Simulasi Kegawatdaruratan Lalu Lintas, tim TBM FKUI dibagi menjadi tiga kelompok: Tim Triase, Tim Evakuasi, dan Tim Tatalaksana. Tim Triase terdiri dari Haidar Hilmi Ramadhan (FKUI 2021), Qatrunada Maura Dakota (FKUI 2022), dan Zalfa Zahira (FKUI 2022). Tim Evakuasi beranggotakan Nailah Hasna Azzahra (FKUI 2022), Zefanya Parlindungan Simanjuntak (FKUI 2021), Ilham Fauzan Rahman (FKUI 2021), dan Zefanya Levia Damayanti (FKUI 2021). Sedangkan Tim Tatalaksana terdiri dari Jessica Angeline Yoswara (FKUI 2022) dan Bagus Ryan Rafiansyah (FKUI 2022).

“Tim kami diberikan skenario bencana. Pertama, Tim Triase melakukan triase terhadap korban, kemudian Tim Evakuasi memindahkan korban dari Red Zone ke Green Zone, dan terakhir, Tim Tatalaksana memberikan penanganan medis sesuai kondisi korban. Setelah simulasi, saya dan Naufal Ahmad Akbar harus menghadapi MCET dengan 100 soal MCQ untuk menambah poin,” jelas Ilham Fauzan Rahman.

Tiga tim dengan nilai akumulasi tertinggi dari lomba simulasi dan MCET berhak melaju ke babak final. Tim TBM BEM IKM FKUI berhasil masuk tiga besar dengan total poin 111,5 dan melaju ke babak final Lomba Cerdas Cermat Tanggap.

Lomba CCT terbagi menjadi dua babak: pertanyaan wajib dan rebutan. Pada pertanyaan wajib, setiap tim diberikan lima soal dengan nilai 20 poin per jawaban benar. Sedangkan pertanyaan rebutan terdiri dari 10 soal dengan jawaban benar mendapatkan 100 poin dan jawaban salah mengurangi 20 poin. Dengan akumulasi nilai dari lomba simulasi, MCET, dan CCT, Tim TBM BEM IKM FKUI berhasil menjadi Juara 2.

“Tantangan terbesar adalah mengimbangi persiapan lomba dengan kesibukan akademis dan non akademis. Saat lomba simulasi, kami harus tetap tenang dan teliti dalam menolong pasien,” ujar Haidar Hilmi Ramadhan, leader tim simulasi.

Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB, mengapresiasi prestasi ini. “Prestasi ini tentu membanggakan FKUI dan menunjukkan bahwa sebagai mahasiswa kedokteran perlu juga untuk menumbuhkan jiwa kompetitif, terlebih lagi bidang yang dilombakan ini pasti akan bermanfaat nantinya sebagai tenaga kesehatan. Kami akan terus mendukung dan mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi pada kompetisi-kompetisi yang ada, bahkan kalau bisa selalu menargetkan untuk juara. Semoga keberhasilan ini memotivasi mahasiswa FKUI lainnya untuk terus berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik,” ujar Dekan FKUI.