id
Agustus 2024

Month

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UI angkatan 2020, Alyssa Natalie, memenangkan penghargaan sebagai Best Member pada acara 4th DAESANG Eat & Travel Film Festival (E.T.F.F). Penghargaan ini diterima oleh Allysa dalam sesi seremoni yang dilaksanakan di Da Nang, Vietnam. 4th DAESANG Eat & Travel Film Festival merupakan acara yang diselenggarakan di Vietnam pada tanggal 27 Juli, hingga 11 Agustus 2024. Dalam kategori best member, terdapat 1 peserta wanita dan 1 peserta laki-laki yang terpilih, dari 48 peserta yang mengikuti acara ini.

DAESANG Eat & Travel Film Festival (E.T.F.F), merupakan acara yang diselenggarakan tahunan. Acara ini memasuki penyelenggaraan keempat pada tahun ini. Khusus untuk tahun ini, Acara 4th DAESANG Eat & Travel Film Festival (E.T.F.F) mengusung tema “Global Smartphone Film Festival for College Students”. Festival ini membuka kesempatan untuk mahasiswa dan mahasiswi dari Indonesia, Vietnam, dan Korea untuk berpartisipasi dalam acara ini.

Untuk mengikuti acara ini, Allysa harus mengikut proses seleksi yang terdiri dari beberapa tahap, mulai dari submisi video perkenalan diri dan esai, serta tahapan wawancara secara offline. Tahapan ini lalu meloloskan masing-masing 16 peserta dari tiga negara, termasuk Indonesia. Selama acara ini berlangsung, Allysa berangkat ke Da Nang, Vietnam untuk membuat film pendek berdurasi kurang dari 5 menit, dengan kelompok beranggotakan dari Vietnam dan Korea. Pembuatan film ini mengusung tema besar yang berkaitan dengan makanan dan traveling, yang dikerjakan dalam rentang waktu 2 minggu.

Dalam wawancara, Allysa bercerita mengenai pengalaman dan kesan selama acara, Allysa mengatakan, “Sangat amat menyenangkan, bahkan bisa dibilang ini salah satu liburan musim panas terbaik aku. Puji Tuhan aku dapet tim yang kompak dan baik banget, jadi sampai akhir gaada perdebatan dan kami sangat menikmati prosesnya. Jadi sebulan sebelum kami berangkat, kami sudah dikenalkan dengan tim untuk meeting membahas script, jadwal shooting, storyboard, sampai promotion. Jadi bener-bener belajar bikin film sungguhan. At the end, kita juga melakukan premiere night dimana semua film diputar dan disitulah penghargaan diberikan.”

Selain itu, terdapat cerita menarik terkait selama proses pembuatan film yang dilakukan. Allysa bercerita “Saat kita harus shooting di perahu di Hoi An Old Town sih. Jadi kan itu scene dimana aku harus menghanyutkan lantern dengan baju adat Vietnam. Namun, ada peraturan wajib menggunakan pelampung, sedangkan dalam scene tidak mungkin menggunakan pelampung. Sehingga ini negosiasi yang terjadi cukup sulit apalagi orang Vietnam tidak bisa berbahasa Inggris, namun ternyata sukses”. Kegiatan ini juga membuat para peserta dapat mengeksplor kota Da Nang dengan segala atraksinya, misalnya kegiatan rafting, alpine coaster, hingga kunjungan ke Coconut Village.

Terkait dengan keikutsertaannya dalam acara ini, Allysa juga menyampaikan harapan terkait pencapaian yang didapatkan. “Pastinya dengan menjadi finalis, aktris dan best member di ETFF 2024 ini aku bangga sekali bisa membawa nama Indonesia di kancah internasional. Buat aku ETFF 2024 ini kaya a dream come true yang harapannya semakin banyak mahasiswa yang tau bahwa ada program sekeren ini yang bisa kalian ikutin. Aku juga bikin konten banyak sekali di sosial media Instagram dan TikTok aku dengan harapan orang-orang bisa tahu program ini dan bisa ikut tahun depan, soalnya programnya ada setiap tahun dengan lokasi yang beda-beda pula. Jadi kalian yang punya passion (di) film, food and travel juga bisa mewujudkan impian.”

Tiga mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI, yaitu Raynathan Christopher, Andi Maziyah dan Sasi Andhika Sabilillah menjadi juara pertama untuk kategori debat lingkungan Bahasa Inggris dalam kompetisi diplomasi lingkungan pada Festival LIKE 2 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pengumuman dan pemberian penghargaan telah dilakukan oleh Wakil Menteri KLHK Alue Dohong pada...
Read More
Hukumonline tahun ini kembali menyelenggarakan Law Debate Competition 2024 dengan tema Tantangan Hukum dalam Transformasi Digital di Indonesia. Delegasi FHUI yang terdiri dari Vira Chairunnisa (2022); Nabilla Wasila Rahmi (2022); Ni Wayan Cipta Suandewi (2023) dengan pembimbing Angga Priancha, S.H., LL.M.; ⁠Hari Prasetiyo, S.H., M.H.; Sandy Yudha Pratama Hulu (2021); Valentino Rafael Carofin (2022) berhasil...
Read More

Depok-Lutia Nurfadillah, mahasiswa program studi (prodi) Bisnis Kreatif, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) membawa pulang medali perak pada Kejuaraan Sirkuit Karate Banten Seri 1 Piala Dandim Lebak 2024. Kemenangannya tersebut diraih dalam kategori Kata Perorangan Kelas Senior U21, pada Sabtu (13/07) di Gedung Serbaguna La Tansa, Lebak, Banten.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh Institute Karate-Do Indonesia (INKAI) Kabupaten Lebak dan Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Banten ini diikuti 30 kontingen yang berasal dari provinsi Banten. Dalam persiapannya, Lutia melakukan latihan sejak Februari secara intens. Ia rutin membuat jadwal mingguan sesuai dengan kegiatan yang sedang ditekuni. “Jika banyak tugas atau kegiatan kampus, saya akan break sejenak dari latihan di dojo dan memilih latihan di rumah saja. Biasanya saya latihan di dojo setiap akhir pekan,” kata Lutia.

Baginya, kompetisi ini merupakan pengalaman pertama mendapatkan medali perak setelah melakukan latihan secara intens dan mencapai sabuk coklat (chao obi). Setelah melewati babak penyisihan, Lutia melanjutkan langkahnya ke babak final dan berhasil menduduki juara kedua.

“Tentu kompetisi ini menjadi pengalaman bertanding pertama saya yang berkesan. Khususnya karena lawan yang bertanding dengan saya hampir semuanya memainkan kata level tinggi. Sehingga, saya perlu melakukan strategi dan ketahanan yang kuat selama pertandingan berlangsung,” ujar Lutia.

Lutia mengungkapkan bahwa setelah kompetisi tersebut, ia akan terus menekuni dunia karate. Bahkan, dirinya akan mencoba mengikuti lomba cabang kumite. “Raihan prestasi yang saat ini saya dapatkan sangat memotivasi saya untuk terus mengukir prestasi. Belajar dari pengalaman ini juga membuat saya ingin mengembangkan self-defense di kumite. Semoga saya bisa kembali mengharumkan nama almamater UI pada olahraga karate,” kata Lutia.

(Foto: Lutia Nurfadillah, mahasiswa prodi Bisnis Kreatif)

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih Lutia. Menurutnya, mahasiswa Vokasi UI memiliki potensi yang beragam, baik di bidang akademik dan nonakademik. Mulai dari perlombaan akademik, seperti business planmarketing plan, atau debat politik, maupun nonakademik, seperti kompetisi olahraga, kesenian, dan lainnya.

“Saya mengajak mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan berkarya sesuai dengan bakat masing- masing. Torehan prestasi tersebut bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan juga mengharumkan nama keluarga, kampus, hingga negara. Selain itu, Vokasi UI juga terus mendukung kegiatan lain yang dilakukan mahasiswa, khususnya untuk memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat luas,” kata Padang.

Pada tanggal 10 Agustus 2024 lalu, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) 2024 telah menginisiasi program edukasi kesehatan kulit di wilayah komunitas Suku Baduy, tepatnya di Kampung Kadu Ketug dan Kadu Jangkung. Program ini dipimpin oleh apt. Donna Maretta Ariestanti, M.Sc., Ph.D., dengan tujuan utama meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat setempat akan pentingnya menjaga kesehatan kulit.

Suku Baduy, komunitas tradisional yang terletak di pegunungan Kendeng, Lebak, Banten, dikenal dengan kehidupan yang sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan cenderung tertutup terhadap pengaruh luar. Namun, di balik keutuhan tradisi ini, masyarakat Baduy menghadapi tantangan kesehatan serius, khususnya terkait penyakit kulit seperti skabies atau yang sering dikenal dengan sebutan kudis atau budug.

“Masalah kesehatan ini diperparah oleh terbatasnya akses masyarakat Baduy ke fasilitas kesehatan. Selain itu, masalah lain adalah minimnya pemahaman mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta cara penggunaan tanaman herbal secara higienis”, ujar Bidan Rika.

Program ini didukung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dan didanai oleh Hibah Program Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia 2024. Berbagai perusahaan seperti PT Rohto Laboratories Indonesia, PT Ultra Sakti Tresnojoyo, dan PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk, turut berpartisipasi dengan memberikan donasi produk kesehatan kulit senilai lebih dari Rp12 juta. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak,” ujar apt. Donna Maretta Ariestanti, M.Sc., Ph.D., pemimpin tim FFUI.

Kegiatan ini menyoroti urgensi edukasi kesehatan di komunitas Suku Baduy yang tersebar di 58 kampung dengan populasi sekitar 26.000 orang. Keterbatasan tenaga kesehatan dan luasnya wilayah menjadi tantangan besar dalam memberikan pelayanan medis. Tim Pengmas FFUI mengatasi tantangan ini dengan menyampaikan informasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan penggunaan tanaman herbal melalui poster dan booklet, serta menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan kulit yang mencakup langkah-langkah seperti mandi teratur, atur jadwal jemur kasur dan bantal, menjaga kebersihan rumah, mengurangi kontak dengan orang serta pakaian yang dicurigai terinfeksi tungau budug dan mencuci pakaian secara rutin.

Pemberian Poster Kesehatan oleh apt. Donna Maretta Ariestanti, M.Sc., Ph.D selaku Ketua Tim Pengmas

Program ini tidak hanya mencakup distribusi materi edukasi dengan poster, tetapi juga penyuluhan tentang penggunaan tanaman herbal berkhasiat mudah ditemukan di lingkungan sekitar Suku Baduy tinggal. Tanaman-tanaman yang telah terbukti efektif dalam mengatasi masalah kulit seperti skabies di antaranya adalah lidah buaya (Aloe vera), kunyit (Curcuma longa), dan daun sirsak (Annona muricata). Getah lidah buaya (gel) digunakan dengan dioles pada bagian kulit yang terkena skabies, didiamkan selama 30 menit, dan dibilas dengan air dingin setelah 30 menit. Penggunaan kunyit dihaluskan dan dioleskan ke kulit yang menderita budug, lalu setelah beberapa saat dibersihkan. Kemudian, penggunaan daun sirsak direndam di dalam air selama beberapa menit kemudian diperas. Air perasan daun sirsak disemprotkan merata ke seluruh permukaan luka skabies satu kali sehari selama seminggu.

Selain penyuluhan, pada kegiatan ini juga dibagikan 100 bingkisan berisi makanan seperti roti dan beberapa snack, serta produk-produk yang diberikan oleh para sponsor kepada masyarakat Suku Baduy. Produk yang diberikan merupakan produk penunjang kesehatan kulit, seperti lotion, sampo, dan bedak.

Dengan pemberian media edukasi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Baduy, kami berharap masyarakat Baduy dapat lebih mudah memahami pentingnya PHBS dan memanfaatkan tanaman herbal secara optimal. Inisiatif ini bertujuan untuk membantu mereka menjaga kesehatan kulit dan mencegah penyakit,” tambah Bu Donna.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada FFUI atas kunjungan dan edukasinya kepada masyarakat Baduy,” ucap Pak Meidi selaku sekretaris desa. Melalui program pengabdian masyarakat ini, FFUI berharap bisa memberikan dampak positif dan berkelanjutan pada kesehatan kulit komunitas Baduy, dengan menghubungkan pengetahuan tradisional dan praktik kesehatan modern untuk kesejahteraan yang lebih baik.

Tim Pengmas FFUI bersama dengan anak-anak Baduy Adapun tim Pengmas FFUI yang diketuai oleh apt. Donna Maretta Ariestanti, M.Sc., Ph.D terdiri dari mahasiswa Sarjana dan Apoteker FFUI yaitu Faiq Firni Ramadhan, Raihana Ghibtha Putri, Nafisa Thahira, Mauna Munifah Indarwati, dan M. Mishbahus Surur. “Semoga apa yang kami lakukan di sini memberikan manfaat bagi masyarakat Baduy dan dapat membantu mereka mengatasi permasalahan kesehatan kulit yang selama ini diderita oleh mereka”, kata Donna.

21 Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang tergabung dalam Tim UI Supermileage Vehicle (SMV) kembali menorehkan prestasi di ajang Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024. Kompetisi bergengsi ini berlangsung dari tanggal 2 hingga 6 Juli 2024 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, dan diikuti oleh lebih dari 700 mahasiswa dari seluruh...
Read More
Depok-Tiga mahasiswa Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), Alif Rizki Takuada dan Abimael Manasye Tri dari program studi Administrasi Keuangan dan Perbankan, serta Syadly Yudhistira, dari program studi Bisnis Kreatif, berhasil meraih juara ketiga pada National Investment Research Competition (NIRC) 2024. Alif dan tim tergabung ke dalam organisasi Capital Market Student Club (CMSC), organisasi mahasiswa...
Read More
  Depok-Athiya Adzra Nurul, mahasiswa program studi (prodi) Akuntansi, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), yang tergabung dalam klub Bintang Muda Basketball keluar sebagai tim pemenang Kejuaraan Kota (Kejurkot) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) 2024 Jakarta Timur. Ia berada dalam klub Bintang Muda Basketball. Athiya dan timnya berhasil menduduki posisi tertinggi pada Kategori Usia...
Read More
    Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Indonesia (UI) Paragita berhasil meraih juara pertama pada Lomba Paduan Suara Mahasiswa Nasional (LPSMN) 2024. Dua mahasiswa Bisnis Kreatif Vokasi UI yang tergabung dalam PSM Paragita UI, Clara Jovita Putri dan Marina Gloria Ronaully Gultom mempersiapkan lomba sejak Februari, sehingga mereka harus membagi waktu antara kuliah, organisasi, hingga latihan paduan suara. PSM UI Paragita membawakan tiga lagu, di antaranya lagu wajib “Merah Putih” (karya Gombloh dan diaransemen oleh Dr. Singgih Sanjaya); lagu pop “Rembulan” (karya Adjie Soetama & Addie MS dan diaransemen Andriano Alvin); dan lagu daerah “Mana Lolo Banda” lagu daerah Rote, Nusa Tenggara Timur dan diaransemen oleh Arga Rakasiwi). Informasi selengkapnya: www.vokasi.ui.ac.id #VokasiUIHumanis #vokasiunggul #vokasiuiunggul #vokasihebat #vokasiuihebat #vokasiui2024    
Mahasiswa Program Studi Administrasi Perpajakan Program Vokasi Universitas Indonesia berhasil meraih juara satu dalam Kompetisi Pajak Nasional Cirebon Tax Festival 2024. Cirebon Tax Festival 2024 yang diikuti wakil dari Program Studi Administrasi Perpajakan Vokasi UI merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Tax Center Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang bekerjasama dengan Kantor Wilayah DJP Jawa Barat ll, KPP Pratama Cirebon satu, dan KPP Pratama Cirebon Dua. Kompetisi ini terbuka untuk seluruh mahasiswa di seluruh indonesia. Yang menjadi sasaran peserta dalam kegiatan KPN adalah mahasiswa aktif perguruan tinggi yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia. Tema kegiatan Kompetisi Pajak Nasional Cirebon Tax Festival 2024 adalah “Building A Tax-Conscious Generation For A Bright Future”. Dalam perlombaan ini, Program Studi Administrasi Perpajakan Vokasi UI mengirim 2 tim untuk mengikuti Kompetisi Pajak Nasional Cirebon Tax Festival 2024. Wakil dari Program Studi Administrasi Perpajakan Vokasi UI telah melewati tiga babak, yakni babak penyisihan, babak semifinal, dan babak final. Babak penyisihan berupa 40 soal multiple choice dengan waktu pengerjaan 40 menit. Babak semifinal diikuti oleh 20 tim yang lolos pada babak penyisihan, berupa 5 soal esai dengan pengurangan nilai jika salah menjawab. Babak final diikuti oleh 6 tim yang lolos pada babak semifinal, berupa debat dengan waktu argumen selama 5 menit sebanyak 3 kali. Perlombaan ini diselenggarakan pada tanggal 4 s.d. 6 Agustus 2024. @vokasi_ui @hmp.ui
1 2 3