id
September 2024

Month

Depok-Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam menanamkan kesadaran cinta lingkungan, kali ini menyasar siswa-siswi di SDN Sawangan 05, Depok. Melalui program pengabdian masyarakat (pengmas) dari program studi Manajemen Bisnis Pariwisata, Program Pendidikan Vokasi UI, para siswa diperkenalkan pada pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sejak dini. Pada kegiatan yang berlangsung pada 14 Agustus 2024 tersebut, siswa-siswi SDN Sawangan 05 mendapatkan pemahaman mendalam mengenai pengelolaan sampah serta pentingnya menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari. Program ini bertujuan membentuk kebiasaan peduli lingkungan sejak usia dini dan menanamkan rasa cinta dan peduli lingkungan kepada anak-anak agar mereka membiasakan diri hidup bersih, dan menjaga kebersihan lingkungan sejak dini. Sekolah dasar ini dipilih menjadi tempat pengmas karena SDN Sawangan 05 mengikuti seleksi menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Depok. Wakil Direktur Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Deni Danial Kesa, Ph.D, menegaskan bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan tantangan lingkungan yang semakin kompleks. “Adanya isu lingkungan yang semakin kompleks, mendidik anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan adalah langkah yang tepat. Kegiatan ini membantu membangun kebiasaan ramah lingkungan dan menumbuhkan kesadaran akan dampak tindakan mereka terhadap lingkungan yang merupakan investasi penting untuk masa depan. Vokasi UI terus mendukung berbagai kegiatan positif lainnya yang berdampak secara langsung kepada masyarakat,” kata Deni. Dalam kegiatan pengmas tersebut, siswa mendapat edukasi pengenalan berbagai jenis sampah, mulai dari organik, anorganik, hingga B3, serta proses penguraiannya. Selain itu, mereka diajak bermain “Pilah Sampah” yang mengajarkan cara memilah sampah sesuai kategorinya, membuat kegiatan ini tidak hanya edukatif tetapi juga menyenangkan. Materi visual dan alat peraga turut digunakan untuk memudahkan pemahaman siswa. Tim pengmas UI yang terdiri dari Anisatul Auliya, S.ST.Par., M.Par., Mahadewi, S.Sos., M.M., Rini Kusumastuti, AMd.Par., dengan ketua tim pengabdi Diani Mustika Prianti, M.M., serta sejumlah mahasiswa program studi Manajemen Bisnis Pariwisata, juga mendorong penerapan pengelolaan sampah ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Diani, melalui kegiatan yang dikemas secara kreatif dan interaktif tersebut, tim pengmas ini berharap siswa dapat mulai mengurangi penggunaan plastik dan styrofoam dalam kehidupan sehari-hari, serta beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti penggunaan tempat makan dan minum yang dapat dipakai ulang.

(Foto: Simbolis pemberian tempat sampah organik dan anorganik kepada SDN Sawangan 05 Depok)

Sebagai bagian dari program ini, tim pengmas turut menyediakan tempat untuk sampah organik dan anorganik, serta memasang poster edukatif di area sekolah yang memuat informasi mengenai masa penguraian berbagai jenis sampah. Tim pengmas juga membagikan tempat makan dan minum yang bisa digunakan secara berulang sebagai bentuk dukungan nyata terhadap gerakan pengurangan sampah plastik. Antusiasme siswa terhadap kegiatan ini sangat tinggi. Aisyah Bilqis, salah satu siswi SDN Sawangan 05, menyatakan kegembiraannya mengikuti acara ini. “Saya sangat senang dengan acara ini. Penjelasan tim pengabdi UI mudah dipahami dan permainan pilah sampah sangat menyenangkan. Sekarang, saya tahu bahwa sampah kertas harus dibuang di tempat sampah anorganik dan saya juga ingin mencoba menerapkannya di rumah,” ungkapnya. Dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, UI berharap generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, demi masa depan yang lebih baik.
    Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI) baru saja mencatatkan prestasi yang membanggakan di ajang Gemastik 17 2024, yang berlangsung di Universitas Negeri Semarang. Fasilkom UI berhasil meraih gelar juara umum dengan torehan 4 medali emas, 4 medali perak, 1 medali perunggu, dan 2 juara harapan. Gelar juara umum telah dicatatkan Fasilkom UI sebanyak 9 kali, dari 17 kali perlombaan semenjak perlombaan ini pertama kali diadakan. Keberhasilan tim Fasilkom UI tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi mahasiswa dalam berbagai bidang kompetisi. Dalam kategori Pemrograman, juara pertama diraih oleh tim “sqrt(9)GAG” yang terdiri dari Arvin, Mahartha Gemilang, dan Muflih Naufal Maxi. Juara kedua adalah tim “Steven x steven” yang terdiri dari Nyoo Steven Christopher Handoko, Steven Novaryo, dan Uttsada Jason, keduanya dibimbing oleh Bapak Denny, Ph.D. Di bidang Penambangan Data, juara pertama adalah tim “Three Outliers” yang terdiri dari Eduardus Tjitrahardja, Ikhlasul Akmal Hanif, dan Rahmat Bryan Naufal, dibimbing oleh Ibu Dr.Eng. Laksmita Rahadianti. Juara kedua adalah tim “Three Layers” yang terdiri dari Belati Jagad Bintang Syuhada, Eryawan Presma Yulianrifat, dan Ghana Ahmada Yudistira, dibimbing oleh Bapak Alfan Farizki Wicaksono, Ph.D. Untuk Desain Pengalaman Pengguna, harapan pertama adalah tim “Jinaki” yang terdiri dari Carissa Almira Yudiva, Naila Azizah, dan Vladi Jingga Mentari, dengan pembimbing Ibu Dr. Eng. Lia Sadita dan Prof. Yudho Giri Sucahyo, Ph.D. Di kategori Karya Tulis TIK, juara kedua adalah “BrainBytes” yang ditulis oleh Lim Bodhi Wijaya, Sri Saraswati Widhisari, dan Yosef Nuraga Wicaksana, dengan pembimbing Bapak Ari Saptawijaya, Ph.D. Dalam Pengembangan Perangkat Lunak, juara pertama diraih oleh tim “NaviGo” yang terdiri dari Bryan Jeshua Mario Timung, Juan Dharmananda Khusuma, dan Robert Benyamin, dibimbing oleh Bapak Dr. Ade Azurat. Kategori Pengembangan Aplikasi Permainan melihat juara ketiga jatuh pada tim “Go Go Gemastik,” yang terdiri dari Alizza Deli Satria, Balqis Asy-Syifa Lumbun, dan Daril Muhammad Rafan Syah, dengan pembimbing Bapak Ichlasul Affan, M.Kom. Terakhir, dalam Pengembangan Bisnis TIK, juara pertama diraih oleh tim “GasinAja,” yang terdiri dari Mochammad Wahyu Suryansyah, Rizki Faiq Akbar, dan Surya Raavi Adiputra, dibimbing oleh Ibu Hana Fitriani, M.Sc. Juara kedua adalah tim “Ilmu Padi,” yang terdiri dari Clara Aurelia Setiady, Claudia Paskalia Koesno, dan Theodore Kevin Himawan, dibimbing oleh Prof. Putu Wuri Handayani. Muhammad Hafizhuddin Hilman, S.Kom., M.Kom., Ph.D., Manajer Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Fasilkom UI, menambahkan, “Gemastik adalah platform yang tepat bagi mahasiswa untuk mengekspresikan kreativitas dan keahlian mereka. Prestasi ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berpartisipasi dalam kompetisi di masa depan.” Prof. Dr. Ir. Petrus Mursanto, M.Sc., Dekan Fasilkom UI, menyatakan, “Kemenangan ini adalah hasil kerja keras dan komitmen luar biasa dari mahasiswa kami. Kami sangat bangga dengan prestasi ini, yang menunjukkan bahwa mahasiswa Fasilkom UI tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat nasional.” Selain itu, Mahasiswa Fasilkom yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan kompetisi mahasiswa nasional selain akan mendapatkan insentif berupa dana pembinaan, mereka juga akan diapresiasi dengan kredit (SKS) dalam bentuk transfer blok yang akan mempercepat pelaksanaan studi mereka di Fasilkom. Dengan pencapaian yang luar biasa ini, Fasilkom UI membuktikan bahwa dedikasi dan semangat inovasi dapat menghasilkan prestasi yang membanggakan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus mengejar cita-cita dan berkontribusi dalam perkembangan teknologi informasi di Indonesia.
Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Teknik (FT) menciptakan inovasi baru bernama The Green Giant Purifier, sebuah alat penyaring udara berukuran besar yang diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan polusi udara di Jakarta. Tim yang diketuai oleh Nur Aziza Putri (Teknik Sipil 2021) dan beranggotakan Kethlin Zaneta (Teknik Sipil 2021), Mustofa Cahaya Wiguna (Teknik Lingkungan 2021), Ongko Abiyoga Witjaktomo (Teknik Sipil 2021), dan Fitra Mulya Saputra (Teknik Sipil 2021) ini akan mempresentasikan inovasi mereka dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 pada 14–19 Oktober 2024. Di bawah bimbingan Dr. Nyoman Suwartha, S.T., M.T. dosen Program Studi Teknik Lingkungan, Departemen Teknik Sipil FTUI, inovasi mereka telah berhasil melewati seleksi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dalam kategori Video Gagasan Konstruktif (VGK), yang diumumkan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 28 Agustus yang lalu. Inovasi tersebut muncul sebagai respons terhadap masalah kualitas udara yang semakin buruk di Jakarta. “Pada 18 Juni 2024, Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia dengan mencapai level 219 dalam US Air Quality Index (AQI). Kondisi ini sangat tidak sehat dan diperparah dengan terbatasnya lahan hijau di kota,” ujar Nur Aziza. Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, M.Eng., IPU menyampaikan, ”The Green Giant Purifier muncul sebagai inovasi penting untuk mengatasi masalah pencemaran udara di DKI Jakarta, yang dikenal sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan dan hemat energi, alat ini dirancang dengan material yang mudah diperoleh dan berkonsep zero-waste.” The Green Giant Purifier adalah alat penyaring udara dengan diameter 14 meter dan luas 153,938 m2. Alat ini menggabungkan konsep terarium dengan teknologi renewable energy berupa panel surya untuk sumber listriknya. Purifier ini dirancang untuk memanfaatkan tanaman sansevieria, yang dikenal memiliki senyawa aktif untuk mengurangi polutan berbahaya seperti karbon monoksida (CO). Rencananya, implementasi sistem ini akan memakan waktu total tujuh tahun, mencakup tahap inisiasi, pembangunan, dan pemeliharaan. “Cara kerja alat ini melibatkan proses penyaringan udara melalui beberapa lapisan, di mana udara ditarik dan difilter, mengurangi hingga 65% polutan yang ada,” jelas Nur Aziza. Dengan sumber energi dari panel surya, alat ini beroperasi secara berkelanjutan tanpa memerlukan sumber energi tambahan dan tanpa membutuhkan banyak lahan, menjadikannya solusi yang efektif untuk masalah pencemaran udara. Nur Aziza berharap gagasan ini dapat diadopsi oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk meningkatkan kualitas udara dan mengurangi dampak kesehatan akibat polusi. Inovasi ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berpotensi menghemat biaya kesehatan masyarakat. “Pemerintah bisa menekan kerugian akibat penyakit ISPA hingga lebih dari 47 milyar rupiah dengan mengadopsi alat ini,” kata Nur Aziza. Alat tersebut mampu mengurangi polutan hingga 65% dan dapat dibuat dengan anggaran sekitar 120 juta rupiah per unit. Proses pengembangan alat ini tidak lepas dari tantangan, terutama dalam mengintegrasikan teknologi dengan konsep berkelanjutan yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), khususnya poin 11 dan 13 yang berkaitan dengan kota berkelanjutan dan penanganan perubahan iklim. “Dengan adanya sistem ini, kami berharap kualitas udara di Jakarta bisa membaik, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat,” kata Dr. Nyoman Suwartha, dosen pembimbing tim mahasiswa. Keberhasilan tim dalam lolosnya seleksi menunjukkan kecakapan akademis dan inovasi mereka, serta kepedulian terhadap masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan harapan meraih Medali Emas di PIMNAS 2024, Nur Aziza dan tim berharap gagasan ini bisa terwujud dan bermanfaat bagi masyarakat Jakarta. Melalui kolaborasi lintas disiplin ini, mereka optimis bahwa The Green Giant Purifier dapat memberikan dampak positif yang nyata, yaitu menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi seluruh warga. Nur Aziza dan tim berharap inovasi mereka dapat meraih Medali Emas di PIMNAS 2024 dan diimplementasikan di dunia nyata, berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan Jakarta yang lebih sehat. Detail inovasi ini dapat diakses melalui tautan berikut: https://bit.ly/TheGreenGiantPurifier.  

 
Depok, 23 September 2024 – Tim Universitas Indonesia (UI) yang terdiri dari Pikatan Arya Bramajati (mahasiswa Ilmu Komputer 2021), Steven Novaryo (mahasiswa Ilmu Komputer 2020), dan Arvin (mahasiswa Ilmu Komputer 2022), berhasil bersaing di Final Dunia ICPC (International Collegiate Programming Contest) yang diselenggarakan di Astana, Kazakhstan. Dengan bimbingan Bapak Denny, S.Kom., M.I.T., Ph.D., tim ini menunjukkan performa yang mengesankan dan meraih predikat Honorable Mention.“Partisipasi kami di ICPC adalah sebuah perjalanan yang penuh tantangan, dan kami bangga bisa mewakili Indonesia di panggung internasional,” ujar Pikatan Arya. Ia menambahkan, “Dukungan dari dosen dan teman-teman sangat berarti bagi kami, sehingga kami bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin.”Dekan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Petrus Mursanto, M.Sc., juga memberikan apresiasi terhadap prestasi tim ini. “Keberhasilan Tim UI di ICPC mencerminkan kualitas pendidikan dan pelatihan yang kami berikan di Fasilkom. Kami telah berpartisipasi dalam ICPC sejak 1998, dan pencapaian ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh pihak, Selama 11 tahun terakhir, UI telah berhasil lolos ke Final Dunia sembilan kali, dengan enam tahun berturut-turut kualifikasi. Ini adalah bukti konsistensi dan komitmen kami untuk membina mahasiswa dalam kompetisi tingkat dunia” jelas Prof. Mursanto.Bapak Denny, selaku pembimbing tim, menyatakan, “Keberhasilan ini bukan hanya milik tim, tetapi juga seluruh komunitas Fasilkom yang selalu mendukung. Melalui kompetisi seperti ini, mahasiswa dapat mengasah keterampilan pemrograman dan berpikir kritis yang sangat penting di dunia teknologi saat ini.”Tim UI berpartisipasi dalam ICPC dengan semangat yang tinggi, dan prestasi yang diraih adalah langkah penting dalam mempromosikan kemampuan mahasiswa Indonesia di arena internasional.
Gerakan UI Mengajar 14 (GUIM 14) secara resmi membuka rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat pada Jumat, 20 September 2024. Acara ini menandai dimulainya pengabdian mahasiswa Universitas Indonesia untuk pendidikan dasar, dengan semangat baru menciptakan inspirasi bagi masyarakat. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pembicara, yaitu Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A (Direktur Guru Pendidikan Dasar Kemendikbudristek RI), Prof. Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., Psikolog (Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia), dan Yosef Hilarius Timu Pera, M.Si (Dosen Departemen Sosiologi FISIP UI). Grand Opening juga dibuka secara daring oleh Anies Rasyid Baswedan (Indonesia Mengajar) dan Hikmat Hardono Chairman (Ex-Chairman Indonesia Mengajar). Ketua Pelaksana GUIM 14, Kristania Atrix, menyampaikan harapannya terhadap tema acara ini: "Harapannya, tema ini membuat kita sama-sama ingin bergandeng tangan di tengah reformasi pendidikan ini agar kebijakan apa pun yang diharapkan bisa tercapai. Entah dalam berapa tahun, tapi pasti selalu menuju kebaikan." Salah satu topik utama yang dibahas dalam adalah ketimpangan pendidikan di daerah, khususnya dalam bidang iptek dan bahasa. Menjawab pertanyaan tentang ketimpangan ini, Pak Yosef menekankan pentingnya komunitas lokal dengan mentor nonakademik, sementara Pak Rachmad menyoroti bahwa Indonesia belum mewajibkan bahasa Inggris di SD, namun pemerintah sedang mengupayakan agar pada tahun 2027 bahasa Inggris dapat diterapkan mulai kelas 3. Dalam pidato penutupnya, Pak Yosef menyoroti peran mahasiswa sebagai penggerak perubahan pendidikan melalui kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat. Sementara itu, Kak Seto menekankan pentingnya kompetensi guru dan pendidikan berbasis kasih. Acara ini dipandu oleh Tansa Qurrota Ayuna dan ditutup dengan pesan optimisme, bahwa GUIM akan menjadi perjalanan yang mulia dan mengubah pandangan hidup. GUIM 14 siap mengemban misi membawa perubahan pada tahun 2025 di komunitas-komunitas yang membutuhkan. https://www.inews.id   https://news.okezone.com

       
Dok. GUIM 13
 
Pada 10 Agustus 2024, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Kadujangkung, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Kegiatan ini berfokus pada penggunaan bedak tabur kecombrang untuk mengatasi permasalahan kulit di masyarakat setempat. Tim Pengmas FFUI diketuai oleh Prof. Dr. apt. Anton Bahtiar, M.Biomed dan beranggotakan kurang lebih 15 orang yang terdiri dari Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa FFUI. Program ini dilatarbelakangi dengan ditemukannya sejumlah permasalahan kesehatan yang signifikan di Desa Kanekes, wilayah tempat tinggal suku Badui yang dikutip dari data Klinik Saung Sehat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak pada tahun 2021. Di antara temuan tersebut, tercatat 238 kasus penyakit kulit, 147 anak mengalami stunting, 112 kasus influenza, 8 infeksi luka terbuka, dan 4 pasien dengan gangguan jiwa atau ODGJ. Data ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk perhatian khusus dari pemerintah dan tenaga kesehatan, terutama dalam penanganan penyakit kulit yang banyak menyerang anak-anak di wilayah ini.
Akses masyarakat Badui terhadap layanan kesehatan modern masih terbatas. Jarak yang jauh ke Puskesmas dan rumah sakit menjadi kendala utama. Puskesmas terdekat harus ditempuh dengan jarak sekitar 10 kilometer, sementara rumah sakit rujukan berada 30 kilometer jauhnya di pusat kota Lebak. “Dengan keterbatasan ini, kami sangat menyadari pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan layanan kesehatan di wilayah ini,” ungkap Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Farmasi UI. Melihat kondisi ini, tim pengabdian masyarakat UI berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat Badui dengan membuat poster bergambar. Poster ini diharapkan dapat membantu tenaga kesehatan dalam menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat yang sebagian besar belum bisa membaca dan menulis. Selain itu, tanaman Kecombrang (Etlingera elatior) telah lama digunakan oleh masyarakat Badui sebagai bahan alami untuk mandi dan menggosok gigi, menggantikan sabun kimia yang dilarang oleh adat setempat. “Kecombrang adalah contoh bagaimana kearifan lokal dapat diintegrasikan dengan praktik hidup bersih dan sehat (PHBS),” jelas Ketua Pengmas UI. Namun, penggunaan Kecombrang masih terbatas, dan diperlukan pendekatan yang lebih intensif serta berkelanjutan untuk mengedukasi masyarakat Badui, terutama dalam memperluas manfaatnya tanpa melanggar adat. Upaya ini harus dilakukan dengan tetap menghormati budaya dan tradisi masyarakat Badui. Tim Pengmas FFUI juga mengajarkan cara membuat bedak tabur Kecombrang yang dapat dilakukan secara mandiri. Pertama, tanaman Kecombrang dipanen 10-20 cm dari pucuk bunga, kemudian dipotong-potong sepanjang 1 cm lalu dikeringkan dibawah atap yang terlindung dari sinar matahari langsung. Setelah kering, potongan kecombrang dihaluskan dalam lumpang porslein atau kayu dan diayak agar lebih halus dan aduk hingga rata, lalu dimasukkan ke wadah tertutup. Bedak Kecombrang siap digunakan. Untuk penggunaannya cukup diusapkan pada kulit setelah mandi, sebanyak 2 kali sehari.
Pada Pengmas kali ini, Prof. Dr. apt. Anton Bahtiar, M.Biomed selaku ketua datang bersama beberapa anggota yang terdiri dari beberapa anggota yaitu Prof. Dr. Ade Arsianti, M.Si., Dr. apt. Iskandarsyah, M.Si., apt. Tri Wahyuni, M. Biomed, Ph.D., dan Ratri Syafira Putri, S.Psi. Tim dari Fakultas Farmasi UI (FFUI) bekerja sama dengan Bidan Ira dari Dinas Kesehatan setempat serta beberapa sponsor dalam melaksanakan kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Bidan Ira yang telah membantu menyampaikan informasi tentang kebersihan kulit kepada masyarakat dan anak-anak melalui poster serta bedak tabur kecombrang.” ungkap Prof. Anton. Ia juga turut menyampaikan apresiasi atas dukungan dari PT Rohto dan PT Ultrasakti yang telah menyumbangkan produk pembersih kulit dan madu untuk masyarakat Badui.
“Dengan diberikannya media edukasi dalam bentuk poster, harapannya  tenaga kesehatan dapat lebih mudah untuk mensosialisasikan materi edukasi terkait kesehatan kulit dan pembuatan Bedak Tabur secara mandiri oleh masyarakat target dalam hal ini masyarakat Badui”, ucap Ketua Pengmas FFUI yang juga merupakan Manajer Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat FFUI. Semoga langkah ini dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat Badui dalam menjaga kesehatan kulit, sekaligus memperkuat peran tenaga kesehatan dalam mendukung kemandirian masyarakat melalui edukasi yang efektif.
Halo mahasiswa UI. Saat ini sedang dibuka penawaran Beasiswa Utama LPS untuk Sarjana (S1) Reguler Fakultas Matematika dan IPA, Teknik, Hukum, Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Ilmu Komputer. Diperuntukan bagi mahasiswa minimal angkatan 2023 dan maksimal 2022. Masa pendaftaran s.d. 4 Oktober 2024. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada laman beasiswa.ui.ac.id Salam sehat dan tetap semangat untuk berkuliah! #beasiswaUI #merdekabelajar #kampusmerdeka #UIUntukIndonesia  
Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) berhasil menorehkan prestasi gemilang dalam ajang internasional NUS Medical Grand Challenge 2024 yang diselenggarakan oleh Yong Loo Lin School of Medicine, National University of Singapore, pada bulan Agustus silam di Singapura. Kompetisi ini berfokus pada pengembangan ide-ide solutif yang mampu menjawab kebutuhan kesehatan saat ini dan memungkinkan untuk dilakukan kolaborasi dengan keilmuan lain selain bidang kedokteran sesuai dengan ide yang diusung. Kompetisi diikuti oleh puluhan tim dari berbagai negara di Asia. FKUI mengirimkan tiga tim yang merupakan kolaborasi antara mahasiswa FKUI dengan mahasiswa dari bidang keilmuan lain seperti Teknik, Informatika, dan Bisnis. Tiga tim mahasiswa FKUI berhasil meraih penghargaan, yaitu tim pertama yang mengusung karya berjudul MediGuard berhasil menjadi Juara 2 kompetisi. Tim kedua adalah tim dengan karya bernama WiZard yang berhasil meraih penghargaan sebagai People’s Choice Award, dan terakhir adalah tim ketiga dengan nama karya CervivAI yang meraih penghargaan Social Responsibility Award. Tim pertama beranggotakan Sydney Tjandra (Mahasiswa FKUI angkatan 2021); Muhammad Candrika Agyawisnu Yuwono (FKUI 2020); dan Shakira Amirah (FKUI 2020). Berkolaborasi dengan Farah Dita Ashilah dari Prodi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020; dan Clement Darmawan dari School of Business and Management, The Hong Kong University of Science and Technology, 2021. Tim ini mengembangkan aplikasi inovatif yang dinamakan MediGuard, sebuah aplikasi yang bertujuan meningkatkan kepatuhan pengobatan pada pasien dengan penyakit kronis atau yang membutuhkan pengobatan jangka panjang. MediGuard juga berupaya membuat pengalaman pengobatan menjadi lebih menyenangkan dan terpersonalisasi. Perwakilan tim Sydney Tjandra menjelaskan, “Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur pengingat yang memotivasi, deteksi interaksi obat, penjadwalan optimal, serta menggunakan kecerdasan buatan untuk memonitor kepatuhan pasien dalam meminum obat. Selain itu, MediGuard juga mengintegrasikan edukasi, gamifikasi, dan fitur jejaring sosial.” “Kami bersyukur pada tahap brainstorm ide dapat berdiskusi dengan staf pengajar Departemen Farmakologi & Terapeutik FKUI, Prof. Dr. Melva Louisa, S.Si., M.Biomed., dan Staf Pengajar Fasilkom UI, Prof. Dr. Putu Wuri Handayani, S.Kom., M.Sc. Terima kasih juga kepada para pasien penyakit kronis yang mau kami wawancarai untuk lebih memahami kebutuhan pengobatan mereka. Kami dapat membuktikan kekuatan dari kolaborasi interdisiplin yang membawa kami berhasil meraih juara,” tambah Sydney Tjandra. Sedangkan tim kedua mengusung karya bernama Worksite Hazard Alerts (WiZards), tim ini beranggotakan Omar Mukhtar Syarif (FKUI 2020); Nabiel Muhammad Haykal (FKUI 2020); Diski Saisa (FKUI 2020); dan Danisha Rahma Ardyanti (FKUI 2021); yang berkolaborasi dengan Frizqi Ramadhandika Listanto dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjajaran, 2020; Althaf Nafi Anwar dan Umar Maulana yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021; serta Muhammad Fadhil Risyad Lubis dari Business of Newcastle University. Karya mereka menjadi favorit dengan berhasil meraih penghargaan sebagai People’s Choice Award. Worksite Hazard Alerts atau WiZards, adalah sebuah inovasi yang dapat digunakan untuk mendeteksi bahaya kecelakaan kerja yang menggunakan CCTV dan sensor dengan bantuan Artificial Intelligence (AI). Data yang dikumpulkan dikemas dalam situs web yang informatif dan mudah digunakan. WiZards juga menyediakan jasa untuk melakukan audit dan konsultasi kepada pengguna untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Di bawah bimbingan staf pengajar dari Program Studi Spesialis Kedokteran Okupasi FKUI, dr. Marsen Isbayu Putra, Sp.Ok, Tim WiZards memulai proyek mereka pada Maret 2024 dan mengikuti serangkaian workshop virtual untuk menyempurnakan konsep hingga tahap final pada Agustus 2024. Omar Mukhtar Syarif mengatakan, “Proses enam bulan ini memberikan banyak pengalaman dan pelajaran. Tantangan tersulit yang kami hadapi adalah mengatur waktu. Salah satu cara kami menghadapi tantangan tersebut adalah dengan membuat jadwal meeting reguler dan membagi tugas. Kami juga berharap kontribusi kami tidak berhenti sampai sini, baik untuk UI maupun untuk Indonesia,” tuturnya. Tim mahasiswa yang ketiga mengusung karya bernama CervivAI. Tim ini terdiri dari Mutiara Auliya Firdausy dan Sandra Princessa dari FKUI 2018 yang berkolaborasi dengan Nur Mutmainna Rahim dan Ines Siti Sarah dari Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung, angkatan 2019. Tim ini mengembangkan inovasi spekulum berbasis kecerdasan buatan untuk mendeteksi kanker serviks, karya ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan skrining dan memberikan kenyamanan bagi pemeriksaan kesehatan wanita. “Ide ini telah disusun sejak Januari 2024 dengan bimbingan Staf Pengajar Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Junita Indarati, SpOG, Susbp. Obsginsos. Dengan semangat kolaborasi antar fakultas, CervivAI hadir untuk menghadirkan inovasi yang relevan dan aplikatif untuk kebutuhan kesehatan wanita,” jelas Mutiara Auliya Rahim. Menggabungkan ide dari berbagai disiplin ilmu merupakan tantangan utama bagi peserta kompetisi. Diskusi dan sinergi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan para mahasiswa. Tantangan lain yang dihadapi adalah koordinasi tim yang harus dilakukan secara daring, karena anggota tim yang berada di lokasi berbeda-beda. Namun, dengan semangat kolaborasi dan kerja keras, para mahasiswa mampu mengatasi hambatan dan menggapai prestasi. Pelaksana harian (Plh.) Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), M.P.H turut bangga dan mengapresiasi capaian yang diraih mahasiswa FKUI. “Dengan prestasi yang luar biasa ini, mahasiswa FKUI sekali lagi menunjukkan kemampuan mereka dalam berinovasi dan berkolaborasi lintas disiplin, serta siap berkontribusi dalam dunia kesehatan global. Prestasi ini juga menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki talenta-talenta muda yang mampu bersaing dan memberikan solusi inovatif untuk tantangan kesehatan dunia.”
Ingin meningkatkan kemampuan fotografi dan penulisan agar konten-kontenmu lebih menarik? Ikuti Workshop Fotografi dan Penulisan Astra 2024: Mastering Storytelling, bersama narasumber yang expert di bidangnya, Marrysa Tunjung Sari (Certified Photographer), Wulanfadi (Writer), serta Reza Permadi (Penerima Satu Indonesia Award 2023) Catat waktunya! Hari/tanggal: Selasa, 24 September 2024 Jam: 14:00 s/d selesai (Open gate jam 13.00) Tempat: Auditorium Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia, Gedung M Lantai 4, Kampus UI Depok Pendaftaran Gratis dengan meng-klik link berikut ini https://bit.ly/WorkshopAstra2024 Peserta akan mendapatkan snack, e-certificate serta kesempatan untuk memenangkan Door Prize. Event ini diselenggarakan oleh Astra International, dan didukung oleh Transvision  
  UI-EVENT] 📣 Yuk Gabung 📣 UI, Jasa Raharja, dan Astra Honda Motor akan menyelenggarakan: *Seminar Safety Riding: _Bangga Menjadi Generasi #cari_aman_ Dapatkan pengetahuan tentang berkendara aman dan nyaman. Mari menjadi bagian dari generasi muda yang tertib berlalu lintas! Acara diselenggarakan pada: 📅 Rabu, 25 September 2024 🕒 Pukul 09.00-12.00 WIB 📍 Ruang Apung Perpustakaan, Kampus UI Depok 💻 Link registrasi: : https://bit.ly/PendaftaranSeminarSR-UI 📝 Limited slot: max 120 peserta Tersedia e-certificate, goodie bag, snack, makan siang, cek kesehatan gratis, doorprize, dan merchandise menarik Grab it fast!  
1 2 3