id
September 9, 2024

Day

Depok-Produk kecantikan menjadi salah satu kebutuhan bagi perempuan. Berbagai macam brand kosmetik pun semakin banyak bermunculan, baik merek lokal maupun internasional. Berdasarkan survei Populix pada 2022, preferensi konsumen Indonesia untuk kosmetik brand lokal cukup tinggi. Sebesar 54% dari 500 perempuan Indonesia mengaku lebih memilih brand lokal untuk kosmetiknya. Fenomena tersebut menarik perhatian mahasiswa Universitas Indonesia (UI) saat mengikuti kompetisi marketing plan dan menjadikannya sebagai ide untuk inovasi brand activation terhadap salah satu merek kosmetik lokal. Futihat Nurul Karimah (mahasiswa Program Pendidikan Vokasi), bersama Karin Ardelia Latifah Pranowo (mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi) dan Ranu Panamkarana (mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis) yang tergabung dalam tim Blackpink Pasming, mengikuti Marketing Plan Competition yang diselenggarakan Universitas Negeri Yogyakarta dan berhasil mendapatkan predikat Best Presentation. Kompetisi yang diselenggarakan secara daring sepanjang Juli 2024 tersebut diikuti berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Futihat mengatakan bahwa dirinya dan tim ingin mengembangkan potensi diri dan mencoba hal baru melalui kolaborasi ilmu dari masing-masing fakultas melalui kompetisi marketing plan tersebut. “Kami yang berasal dari SMA bersama-sama memadu padankan ilmu yang kami miliki hingga terbentuk sebuah marketing plan. Melalui brand kosmetik lokal yang disukai perempuan Indonesia, kami berupaya untuk meningkatkan brand awareness dari merek tersebut dengan memanfaatkan unique selling point yang dimiliki produk tersebut,” jelas Futihat.

(Foto: Tim Blackpink Pasming yang berhasil mendapatkan Best Presentation pada kompetisi marketing plan)

Mengangkat tema Beauty Heritage Cosmetic, tim Blackpink Pasming ingin memperkenalkan dan merayakan kecantikan Indonesia yang telah diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui brand kosmetik lokal tersebut. Beberapa strategi pemasaran yang diciptakan antara lain, kolaborasi dengan influencersocial media challengecampus roadshow, produk eksklusif, hingga kampanye video. Strategi pemasaran tersebut turut melibatkan banyak pihak, mulai dari komunitas, dokter kecantikan, influencer, hingga seniman dan media untuk mengembangkan brand awareness dari merek kosmetik tersebut. Selain itu, pemanfaatan teknologi dan media sosial menjadi salah satu strategi utama dari pemasaran yang ingin dilakukan Futihat dan tim. Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, sangat mendukung kolaborasi antarfakultas yang dilakukan Futihat, Karin, dan Ranu. Prestasi yang diraih ketiganya merupakan wujud sinergi dari berbagai disiplin ilmu yang dapat dikembangkan dan berpotensi untuk memiliki dampak positif terhadap masyarakat. “UI terus berupaya untuk mengajak mahasiswa dari berbagai program studi maupun fakultas untuk melahirkan sebuah inovasi atau karya yang bermanfaat bagi masyarakat, mengingat bahwa saat ini merupakan era kolaborasi dari berbagai industri dan disiplin ilmu. Kami menunggu kolaborasi lainnya, baik dari mahasiswa maupun dosen, untuk terus mengharumkan nama almamater UI dan bangsa Indonesia,” tutup Padang.
Depok-Mahasiswa program studi (prodi) Administrasi Perpajakan, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia, yang terdiri dari Fairus Nabilah Nurlathifah, Aliyah Meilany, dan Fuad Fauzi Rahman, yang tergabung dalam tim TaxDamn, berhasil mendapatkan juara pertama pada Kompetisi Pajak Nasional Cirebon Tax Festival 2024. Kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati tersebut diselenggarakan sejak akhir Juli hingga awal Agustus 2024. “Berkat kegigihan, strategi, dan kerja sama tim yang kuat, kami berhasil menjadi juara pertama pada kompetisi kali ini. Kami berharap agar kompetisi ini menjadi wadah untuk melatih diri dan kemampuan kami di bidang perpajakan sebelum terjun ke industri saat lulus nantinya,” ujar Nabilah selaku ketua tim.

(Foto: Proses kompetisi secara daring yang diikuti mahasiswa prodi Administrasi Perpajakan)

Kompetisi Pajak Nasional Cirebon Tax Festival 2024 diikuti ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Proses kompetisi yang diadakan secara daring dimulai dengan babak preliminary berisi empat puluh soal terkait perpajakan dasar dengan waktu 45 menit. Selanjutnya, Nabilah dan tim berhasil melaju ke babak semifinal dan mengerjakan lima soal esai berisi hitungan dengan waktu dua menit per soal. Terakhir, babak final ditutup melalui debat dengan mosi yang diundi sebelum debat dimulai. Nabilah dan tim mendapatkan mosi mengenai dampak rupiah dan harga bahan baku setelah kenaikan PPN 12% yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2025. Nabilah menambahkan bahwa persiapan pada babak final adalah memperkirakan mosi yang mungkin akan diperdebatkan. Selanjutnya, mereka mencari jurnal, dasar hukum, serta data-data lainnya untuk membuat argumen yang mendukung dan menolak mosi tersebut. “Kami juga memperhatikan argumen atau opini yang dipaparkan oleh tim lawan, sehingga ketika tim lawan memberikan informasi yang salah, maka hal tersebut menjadi bekal kami untuk menyerang tim lawan,” jelas Nabilah. Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengatakan bahwa kegiatan berkompetisi merupakan salah satu kesempatan yang perlu diikuti mahasiswa. Menurutnya, kompetisi akan memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa untuk menerapkan pembelajaran di kelas secara langsung. Padang mengatakan, “Vokasi UI terus mendorong mahasiswa turut aktif pada kegiatan positif, baik melalui kompetisi, organisasi, hingga penelitian maupun pengabdian masyarakat. Pengembangan kurikulum bersama praktisi menjadi salah satu strategi untuk memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.” Nabilah mengatakan bahwa berbagai mata kuliah yang dipelajari di kampus sangat berpengaruh terhadap keikutsertaan mereka pada lomba tersebut. “Kompetisi ini banyak menggali pengetahuan kami sebagai mahasiswa perpajakan. Kami juga didukung dengan ilmu dari berbagai mata kuliah seperti PPh Orang Pribadi, PPN dan PPnBM, PPh Badan, Sistem dan Prosedur Perpajakan, PBB, hingga Pemeriksaan dan Penyidikan,” tutup Nabilah.