id
September 30, 2024

Day

Depok-Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam menanamkan kesadaran cinta lingkungan, kali ini menyasar siswa-siswi di SDN Sawangan 05, Depok. Melalui program pengabdian masyarakat (pengmas) dari program studi Manajemen Bisnis Pariwisata, Program Pendidikan Vokasi UI, para siswa diperkenalkan pada pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sejak dini.

Pada kegiatan yang berlangsung pada 14 Agustus 2024 tersebut, siswa-siswi SDN Sawangan 05 mendapatkan pemahaman mendalam mengenai pengelolaan sampah serta pentingnya menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari. Program ini bertujuan membentuk kebiasaan peduli lingkungan sejak usia dini dan menanamkan rasa cinta dan peduli lingkungan kepada anak-anak agar mereka membiasakan diri hidup bersih, dan menjaga kebersihan lingkungan sejak dini. Sekolah dasar ini dipilih menjadi tempat pengmas karena SDN Sawangan 05 mengikuti seleksi menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Depok.

Wakil Direktur Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Deni Danial Kesa, Ph.D, menegaskan bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan tantangan lingkungan yang semakin kompleks. “Adanya isu lingkungan yang semakin kompleks, mendidik anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan adalah langkah yang tepat. Kegiatan ini membantu membangun kebiasaan ramah lingkungan dan menumbuhkan kesadaran akan dampak tindakan mereka terhadap lingkungan yang merupakan investasi penting untuk masa depan. Vokasi UI terus mendukung berbagai kegiatan positif lainnya yang berdampak secara langsung kepada masyarakat,” kata Deni.

Dalam kegiatan pengmas tersebut, siswa mendapat edukasi pengenalan berbagai jenis sampah, mulai dari organik, anorganik, hingga B3, serta proses penguraiannya. Selain itu, mereka diajak bermain “Pilah Sampah” yang mengajarkan cara memilah sampah sesuai kategorinya, membuat kegiatan ini tidak hanya edukatif tetapi juga menyenangkan. Materi visual dan alat peraga turut digunakan untuk memudahkan pemahaman siswa.

Tim pengmas UI yang terdiri dari Anisatul Auliya, S.ST.Par., M.Par., Mahadewi, S.Sos., M.M., Rini Kusumastuti, AMd.Par., dengan ketua tim pengabdi Diani Mustika Prianti, M.M., serta sejumlah mahasiswa program studi Manajemen Bisnis Pariwisata, juga mendorong penerapan pengelolaan sampah ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Diani, melalui kegiatan yang dikemas secara kreatif dan interaktif tersebut, tim pengmas ini berharap siswa dapat mulai mengurangi penggunaan plastik dan styrofoam dalam kehidupan sehari-hari, serta beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti penggunaan tempat makan dan minum yang dapat dipakai ulang.

(Foto: Simbolis pemberian tempat sampah organik dan anorganik kepada SDN Sawangan 05 Depok)

Sebagai bagian dari program ini, tim pengmas turut menyediakan tempat untuk sampah organik dan anorganik, serta memasang poster edukatif di area sekolah yang memuat informasi mengenai masa penguraian berbagai jenis sampah. Tim pengmas juga membagikan tempat makan dan minum yang bisa digunakan secara berulang sebagai bentuk dukungan nyata terhadap gerakan pengurangan sampah plastik.

Antusiasme siswa terhadap kegiatan ini sangat tinggi. Aisyah Bilqis, salah satu siswi SDN Sawangan 05, menyatakan kegembiraannya mengikuti acara ini. “Saya sangat senang dengan acara ini. Penjelasan tim pengabdi UI mudah dipahami dan permainan pilah sampah sangat menyenangkan. Sekarang, saya tahu bahwa sampah kertas harus dibuang di tempat sampah anorganik dan saya juga ingin mencoba menerapkannya di rumah,” ungkapnya.

Dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, UI berharap generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, demi masa depan yang lebih baik.

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI) baru saja mencatatkan prestasi yang membanggakan di ajang Gemastik 17 2024, yang berlangsung di Universitas Negeri Semarang. Fasilkom UI berhasil meraih gelar juara umum dengan torehan 4 medali emas, 4 medali perak, 1 medali perunggu, dan 2 juara harapan. Gelar juara umum telah dicatatkan Fasilkom UI sebanyak 9 kali, dari 17 kali perlombaan semenjak perlombaan ini pertama kali diadakan.

Keberhasilan tim Fasilkom UI tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi mahasiswa dalam berbagai bidang kompetisi. Dalam kategori Pemrograman, juara pertama diraih oleh tim “sqrt(9)GAG” yang terdiri dari Arvin, Mahartha Gemilang, dan Muflih Naufal Maxi. Juara kedua adalah tim “Steven x steven” yang terdiri dari Nyoo Steven Christopher Handoko, Steven Novaryo, dan Uttsada Jason, keduanya dibimbing oleh Bapak Denny, Ph.D.

Di bidang Penambangan Data, juara pertama adalah tim “Three Outliers” yang terdiri dari Eduardus Tjitrahardja, Ikhlasul Akmal Hanif, dan Rahmat Bryan Naufal, dibimbing oleh Ibu Dr.Eng. Laksmita Rahadianti. Juara kedua adalah tim “Three Layers” yang terdiri dari Belati Jagad Bintang Syuhada, Eryawan Presma Yulianrifat, dan Ghana Ahmada Yudistira, dibimbing oleh Bapak Alfan Farizki Wicaksono, Ph.D.

Untuk Desain Pengalaman Pengguna, harapan pertama adalah tim “Jinaki” yang terdiri dari Carissa Almira Yudiva, Naila Azizah, dan Vladi Jingga Mentari, dengan pembimbing Ibu Dr. Eng. Lia Sadita dan Prof. Yudho Giri Sucahyo, Ph.D.

Di kategori Karya Tulis TIK, juara kedua adalah “BrainBytes” yang ditulis oleh Lim Bodhi Wijaya, Sri Saraswati Widhisari, dan Yosef Nuraga Wicaksana, dengan pembimbing Bapak Ari Saptawijaya, Ph.D.

Dalam Pengembangan Perangkat Lunak, juara pertama diraih oleh tim “NaviGo” yang terdiri dari Bryan Jeshua Mario Timung, Juan Dharmananda Khusuma, dan Robert Benyamin, dibimbing oleh Bapak Dr. Ade Azurat.

Kategori Pengembangan Aplikasi Permainan melihat juara ketiga jatuh pada tim “Go Go Gemastik,” yang terdiri dari Alizza Deli Satria, Balqis Asy-Syifa Lumbun, dan Daril Muhammad Rafan Syah, dengan pembimbing Bapak Ichlasul Affan, M.Kom.

Terakhir, dalam Pengembangan Bisnis TIK, juara pertama diraih oleh tim “GasinAja,” yang terdiri dari Mochammad Wahyu Suryansyah, Rizki Faiq Akbar, dan Surya Raavi Adiputra, dibimbing oleh Ibu Hana Fitriani, M.Sc. Juara kedua adalah tim “Ilmu Padi,” yang terdiri dari Clara Aurelia Setiady, Claudia Paskalia Koesno, dan Theodore Kevin Himawan, dibimbing oleh Prof. Putu Wuri Handayani.

Muhammad Hafizhuddin Hilman, S.Kom., M.Kom., Ph.D., Manajer Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Fasilkom UI, menambahkan, “Gemastik adalah platform yang tepat bagi mahasiswa untuk mengekspresikan kreativitas dan keahlian mereka. Prestasi ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berpartisipasi dalam kompetisi di masa depan.”

Prof. Dr. Ir. Petrus Mursanto, M.Sc., Dekan Fasilkom UI, menyatakan, “Kemenangan ini adalah hasil kerja keras dan komitmen luar biasa dari mahasiswa kami. Kami sangat bangga dengan prestasi ini, yang menunjukkan bahwa mahasiswa Fasilkom UI tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat nasional.”

Selain itu, Mahasiswa Fasilkom yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan kompetisi mahasiswa nasional selain akan mendapatkan insentif berupa dana pembinaan, mereka juga akan diapresiasi dengan kredit (SKS) dalam bentuk transfer blok yang akan mempercepat pelaksanaan studi mereka di Fasilkom. Dengan pencapaian yang luar biasa ini, Fasilkom UI membuktikan bahwa dedikasi dan semangat inovasi dapat menghasilkan prestasi yang membanggakan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus mengejar cita-cita dan berkontribusi dalam perkembangan teknologi informasi di Indonesia.

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Teknik (FT) menciptakan inovasi baru bernama The Green Giant Purifier, sebuah alat penyaring udara berukuran besar yang diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan polusi udara di Jakarta. Tim yang diketuai oleh Nur Aziza Putri (Teknik Sipil 2021) dan beranggotakan Kethlin Zaneta (Teknik Sipil 2021), Mustofa Cahaya Wiguna (Teknik Lingkungan 2021), Ongko Abiyoga Witjaktomo (Teknik Sipil 2021), dan Fitra Mulya Saputra (Teknik Sipil 2021) ini akan mempresentasikan inovasi mereka dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 pada 14–19 Oktober 2024.

Di bawah bimbingan Dr. Nyoman Suwartha, S.T., M.T. dosen Program Studi Teknik Lingkungan, Departemen Teknik Sipil FTUI, inovasi mereka telah berhasil melewati seleksi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dalam kategori Video Gagasan Konstruktif (VGK), yang diumumkan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 28 Agustus yang lalu.

Inovasi tersebut muncul sebagai respons terhadap masalah kualitas udara yang semakin buruk di Jakarta. “Pada 18 Juni 2024, Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia dengan mencapai level 219 dalam US Air Quality Index (AQI). Kondisi ini sangat tidak sehat dan diperparah dengan terbatasnya lahan hijau di kota,” ujar Nur Aziza.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, M.Eng., IPU menyampaikan, ”The Green Giant Purifier muncul sebagai inovasi penting untuk mengatasi masalah pencemaran udara di DKI Jakarta, yang dikenal sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan dan hemat energi, alat ini dirancang dengan material yang mudah diperoleh dan berkonsep zero-waste.”

The Green Giant Purifier adalah alat penyaring udara dengan diameter 14 meter dan luas 153,938 m2. Alat ini menggabungkan konsep terarium dengan teknologi renewable energy berupa panel surya untuk sumber listriknya. Purifier ini dirancang untuk memanfaatkan tanaman sansevieria, yang dikenal memiliki senyawa aktif untuk mengurangi polutan berbahaya seperti karbon monoksida (CO). Rencananya, implementasi sistem ini akan memakan waktu total tujuh tahun, mencakup tahap inisiasi, pembangunan, dan pemeliharaan.

“Cara kerja alat ini melibatkan proses penyaringan udara melalui beberapa lapisan, di mana udara ditarik dan difilter, mengurangi hingga 65% polutan yang ada,” jelas Nur Aziza. Dengan sumber energi dari panel surya, alat ini beroperasi secara berkelanjutan tanpa memerlukan sumber energi tambahan dan tanpa membutuhkan banyak lahan, menjadikannya solusi yang efektif untuk masalah pencemaran udara.

Nur Aziza berharap gagasan ini dapat diadopsi oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk meningkatkan kualitas udara dan mengurangi dampak kesehatan akibat polusi. Inovasi ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berpotensi menghemat biaya kesehatan masyarakat. “Pemerintah bisa menekan kerugian akibat penyakit ISPA hingga lebih dari 47 milyar rupiah dengan mengadopsi alat ini,” kata Nur Aziza. Alat tersebut mampu mengurangi polutan hingga 65% dan dapat dibuat dengan anggaran sekitar 120 juta rupiah per unit.

Proses pengembangan alat ini tidak lepas dari tantangan, terutama dalam mengintegrasikan teknologi dengan konsep berkelanjutan yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), khususnya poin 11 dan 13 yang berkaitan dengan kota berkelanjutan dan penanganan perubahan iklim. “Dengan adanya sistem ini, kami berharap kualitas udara di Jakarta bisa membaik, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat,” kata Dr. Nyoman Suwartha, dosen pembimbing tim mahasiswa.

Keberhasilan tim dalam lolosnya seleksi menunjukkan kecakapan akademis dan inovasi mereka, serta kepedulian terhadap masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan harapan meraih Medali Emas di PIMNAS 2024, Nur Aziza dan tim berharap gagasan ini bisa terwujud dan bermanfaat bagi masyarakat Jakarta. Melalui kolaborasi lintas disiplin ini, mereka optimis bahwa The Green Giant Purifier dapat memberikan dampak positif yang nyata, yaitu menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi seluruh warga.

Nur Aziza dan tim berharap inovasi mereka dapat meraih Medali Emas di PIMNAS 2024 dan diimplementasikan di dunia nyata, berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan Jakarta yang lebih sehat. Detail inovasi ini dapat diakses melalui tautan berikut: https://bit.ly/TheGreenGiantPurifier.