id
Agustus 2024

Month

Lima mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berhasil terpilih menerima Panasonic Scholarship 2024, yang diselenggarakan oleh Panasonic GOBEL. Para penerima beasiswa ini terdiri dari mahasiswa jenjang sarjana dan pascasarjana, yakni Muhammad Ghiffari Zaman dari Teknik Industri dan Daffi Syarif Tanjung dari Teknik Lingkungan untuk jenjang S1, Jefri Dharmesta dari Teknik Mesin untuk jenjang S2, serta Herianto dan Eka Yuni Astuty dari Teknik Listrik untuk jenjang S3. Penyerahan beasiswa dilakukan pada 29 Juli 2024 di PT Panasonic Manufacturing Indonesia, Jakarta Timur. Panasonic Scholarship adalah bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Panasonic GOBEL, yang bertujuan untuk mendukung pendidikan dan pengembangan mahasiswa terbaik di kawasan Asia. Program ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1988 sebagai bentuk perayaan 80 tahun Panasonic Corporation di Jepang. Melalui program ini, Panasonic berharap dapat membentuk generasi muda yang dapat berkontribusi bagi negara mereka serta mempererat hubungan antara negara penerima beasiswa dengan Jepang. Di Indonesia, program ini telah berjalan selama 26 tahun dan telah memberikan beasiswa kepada 186 mahasiswa. Mengapresiasi program ini, Prof. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., Dekan FTUI, menyampaikan, “Dengan adanya beasiswa ini, para penerima diharapkan dapat fokus dalam studi mereka dan mencapai hasil yang maksimal. Dukungan dari Panasonic Scholarship tidak hanya berupa bantuan finansial, tetapi juga motivasi dan dorongan untuk terus berinovasi dan berprestasi di bidang masing-masing. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan mendukung lebih banyak mahasiswa di masa depan, serta dapat membangun dan memupuk hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang.” Pada tahun 2024, Panasonic Scholarship Indonesia kembali memberikan beasiswa kepada 21 mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan, termasuk diantaranya 2 mahasiswa program S3, 3 mahasiswa program S2, 10 mahasiswa program S1, dan 6 mahasiswa program Vokasi D3/D4 dari 7 universitas dan 6 politeknik di Indonesia. Bantuan biaya pendidikan yang diberikan adalah sebesar Rp. 21.000.000,- per tahun untuk program sarjana dan Rp. 32.000.000,- per tahun untuk program pascasarjana. Sejak awal peluncurannya, Panasonic Scholarship telah mengalami beberapa perubahan kebijakan. Pada periode 1999-2013, beasiswa diberikan kepada lulusan S1 terbaik untuk melanjutkan studi pascasarjana (S2) di Jepang. Namun, mulai tahun 2014, beasiswa ini dialihkan untuk mendukung mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di universitas-universitas di Indonesia. Rencana lima tahun ke depan, yakni 2024-2028, Panasonic berkomitmen untuk melanjutkan program ini dengan memberikan beasiswa kepada 105 mahasiswa di Indonesia.
Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) berhasil meraih prestasi gemilang dalam ajang kompetisi Bandung Cardiovascular Update 2024, yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) cabang Bandung bersama dengan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Universitas Padjadjaran serta Yayasan Peduli Jantung dan Pembuluh Darah Bandung. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 11-14 Juli 2024 di Él Hotel, Bandung. FKUI mengirimkan dua tim dalam kompetisi tersebut, tim pertama terdiri dari Hamzah Pratama Megantara (Mahasiswa FKUI angkatan 2018) dan Putri Adhiandari Raissa Syawa (FKUI 2020). Mereka berhasil meraih Juara Pertama dalam kategori Scientific Poster Presentation on Original Research. Tim ini mengusung karya ilmiah yang berjudul “Deciphering Prognostic Significance of Pentraxin-3 as a Novel Biomarker in Acute Coronary Syndrome to Predict Later Cardiovascular and General Clinical Outcomes following Percutaneous Intervention: A Meta-Analysis”.Intervention: A Meta-Analysis”. “Kami berangkat dari situasi dimana belum adanya konsensus mengenai penanda klinis (biomarker) terbaik yang dapat memprediksi risiko kematian dan serangan jantung berulang pada pasien yang sudah mengalami serangan jantung sebelumnya,” ujar Hamzah menjelaskan latar belakang penelitiannya. Melalui penelitian ini mereka menemukan bahwa biomarker potensial bernama Pentraxin 3 dapat memprediksi kondisi klinis pasien pasca serangan jantung. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kesinambungan antara kadar Pentraxin 3 yang tinggi di dalam darah dengan angka kematian dan serangan jantung berulang. Harapannya, dengan ditemukannya molekul Pentraxin 3 ini, pasien yang memiliki risiko tinggi dapat dideteksi lebih dini dan mendapatkan terapi yang lebih intensif. Sementara itu, tim kedua terdiri dari Hamzah Pratama Megantara (FKUI 2018), Agus Tini Sridevi (FKUI 2017), I Gede Dennis Sukadana (FKUI 2018), Ni Putu Menganti Harum Putrinata (FKUI 2018), dan Dimas Kirana Mahaputra (FKUI 2018) berhasil meraih Juara Ketiga dalam kategori Oral Presentation on Original Research dengan mengusung karya mereka yang berjudul “Unveiling Transcatheter Closure as a Potent Conjunctional Therapy in Reducing Vascular-related Outcomes in Patent Foramen Ovale Patients: A Meta-Analysis”. Karya yang disusun terinspirasi dari tingginya angka kejadian ulang stroke pada pasien yang sebelumnya memiliki riwayat stroke dan memiliki kondisi jantung dengan kelainan struktural bernama Patent Foramen Ovale (PFO). Penelitian ini mengkaji terapi penutupan lubang PFO dengan metode transkateter untuk menurunkan risiko berulangnya stroke. Hasil studi menunjukkan bahwa pasien yang mendapatkan terapi penutupan defek jantung PFO melalui metode transkateter memiliki angka harapan hidup yang lebih baik dan risiko stroke berulang yang lebih rendah. Oleh karena itu, mereka merekomendasikan prosedur ini untuk dipertimbangkan pada pasien yang tepat. Atas capaian yang diraih, Hamzah mewakili teman-temannya mengatakan, “Kami bersyukur dapat membawa nama FKUI di ajang ilmiah ini. Dengan hasil kerja sama tim, bimbingan dosen, dan dukungan para staf kampus, akhirnya kami dapat menjadi juara di konferensi tersebut. Kami berusaha memberikan yang terbaik, dan tawakal menyerahkan hasil akhir kepada Allah.”   Bandung Cardiovascular Update 2024 adalah konferensi yang rutin diselenggarakan tiap tahun. Tema tahun ini adalah “The Big Beat Challenge: Approaching Cardiovascular Issues,” yang mencakup berbagai topik dalam kardiologi dan kedokteran vaskular, termasuk gagal jantung, aritmia, penyakit vaskular, penyakit jantung bawaan, rehabilitasi dan kedokteran preventif, pencitraan, intervensi jantung, serta perawatan darurat dan intensif. Acara ini diikuti oleh klinisi mulai dari mahasiswa, dokter umum, spesialis, hingga konsultan yang utamanya berkutat di bidang Kardiovaskular dan Bedah Toraks dan Kardiovaskular, baik dari dalam maupun luar negeri. Total peserta mencapai lebih dari 600 partisipan umum, dengan lebih dari 150 karya ilmiah yang diperlombakan. Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, MMB, turut memberikan ucapan selamat kepada para mahasiswa yang meraih prestasi. “Alhamdulillah, capaian ini menambah kontribusi FKUI pada publikasi ilmiah sekaligus prestasi mahasiswa kita dalam kompetisi. Kami terus mendorong dan mendukung para mahasiswa bersama juga staf pendidikan dan kependidikan untuk mengikuti kompetisi-kompetisi yang ada. Hal ini guna mengasah ilmu dan kemampuan yang dimiliki sekaligus meningkatkan daya saing FKUI di tingkat global,” tutur Prof. Ari Fahrial Syam.
Depok-Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Indonesia (UI) Paragita berhasil merebut Juara Pertama pada Lomba Paduan Suara Mahasiswa Nasional (LPSMN) 2024. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) ini diadakan di Universitas Sam Ratulangi pada 1-4 Juli 2024. PSM UI Paragita berhasil mengungguli 34 finalis dari berbagai perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Pada kesempatan tersebut, PSM UI Paragita membawakan tiga lagu, di antaranya lagu wajib “Merah Putih” (karya Gombloh dan diaransemen oleh Dr. Singgih Sanjaya); lagu pop “Rembulan” (karya Adjie Soetama & Addie MS dan diaransemen Andriano Alvin); dan lagu daerah “Mana Lolo Banda” (lagu daerah Rote, Nusa Tenggara Timur dan diaransemen oleh Arga Rakasiwi). (Foto: Penampilan PSM UI Paragita pada Kompetisi Lomba Paduan Suara Mahasiswa Nasional 2024) Pada perjalanannya, para anggota PSM UI Paragita sudah melakukan persiapan lomba sejak Februari, sehingga mereka harus membagi waktu antara kuliah, organisasi, hingga latihan paduan suara. “Untuk menyelesaikan setiap aktivitas, kami menggunakan skala prioritas. Tentunya, kegiatan utama sebagai mahasiswa tidak kami lupakan. Kegiatan perkuliahan, tugas, hingga praktik menjadi prioritas utama kami,” kata Clara Jovita Putri salah seorang anggota PSM UI Paragita yang juga merupakan mahasiswa program studi (prodi) Bisnis Kreatif, Program Pendidikan Vokasi UI. Ia menambahkan, pengorbanan yang paling dirasakan adalah waktu dan tenaga yang terkuras untuk menjalani berbagai kegiatan. Namun, perjuangan tersebut membuahkan hasil dan PSM UI Paragita berhasil mendapatkan posisi puncak pada kompetisi tersebut. Selain Clara, mahasiswa Vokasi UI lainnya yang juga merupakan anggota PSM UI Paragita adalah Marina Gloria Ronaully Gultom. (Foto: (Ki-Ka) Clara Jovita Putri & Marina Gloria Ronaully Gultom, mahasiswa prodi Bisnis Kreatif) Marina mengatakan, “Kami berharap pencapaian ini dapat dijadikan pengalaman dan semangat untuk teman-teman Paragita lainnya agar terus mencetak prestasi yang lebih banyak. Bahkan, hingga ke kancah internasional untuk mengharumkan nama Paragita dan UI ke depannya.” PSM UI Paragita merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang paduan suara. UKM yang didirikan pada 29 Agustus 1983 oleh AG. Sudibyo, Drs. Max Rukmarata, dan Liliek Sugiarto ini telah mencetak berbagai torehan prestasi di ajang nasional hingga internasional. Beberapa waktu lalu, Paragita UI baru saja menghadirkan pertunjukan musikal bertajuk “Musikal Merantau: Sebuah Kantata Perjalanan Kalibrasi Diri” di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat dalam rangka perayaan 40 tahun perjalanannya di dunia paduan suara Indonesia. (Foto: Clara menjadi konduktor pada penampilan PSM UI Paragita di Kompetisi Lomba Paduan Suara Mahasiswa Nasional 2024) Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Padang Wicaksono, S.E., Ph.D., mengatakan bahwa prestasi yang diraih Clara dan Marina bersama dengan PSM UI Paragita merupakan salah satu bentuk wadah bagi mahasiswa untuk belajar. Menurutnya, setiap prestasi yang didapatkan mahasiswa UI memberikan kebanggaan bagi almamater, baik di bidang akademik maupun nonakademik. “Peran UI adalah terus mendukung potensi dan keunikan dari setiap mahasiswa yang memiliki keinginan untuk berkarya. Kami juga berupaya agar mereka menjadi lebih unggul di setiap bidang. Tujuan akhir dari setiap pembelajaran, baik mengasah softskill maupun hardskill, adalah bermanfaat bagi masyarakat,” kata Padang.
Depok-Kontingen Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Liga Tari Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Krida Budaya berhasil meraih Juara 1 pada cabang lomba tari Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) XVII DKI Jakarta. Tim Liga Tari Mahasiswa UI terdiri atas 19 mahasiswa, di antaranya enam mahasiswa penari, tujuh mahasiswa pemusik, satu mahasiswa koreografer, satu project officer, satu pembimbing koreografer, serta tiga pemusik profesional. Kompetisi yang diselenggarakan pada Rabu (10/07) tersebut dilaksanakan di UI dan diikuti oleh 14 perguruan tinggi di wilayah Jakarta. Liga Tari UI yang berhasil meraih juara pertama akan mewakili DKI Jakarta sebagai kontingen untuk Pekan Seni Mahasiswa Nasional pada awal September mendatang. (Foto: Penampilan tari Nyambang yang dibawakan UKM Liga Tari UI) Pada kompetisi tersebut, Liga Tari UI membawakan Tarian Nyambang yang merupakan tari kreasi yang dibuat khusus untuk kompetisi ini oleh Muhammad Rasyid Taufiqul Hafidz, koreografer sekaligus mahasiswa Fakultas Psikologi UI. Tarian Nyambang ini menceritakan percintaan antara seorang perantau dari daerah Lampung yang ingin menjalin cinta dengan seorang gadis Betawi. Tetapi, cinta si pemuda tidak langsung direstui bapak si gadis. Pemuda tersebut harus membuktikan kelayakannya meminang dambaan hatinya. Salah seorang anggota Liga Tari Mahasiswa UI, Anisya Nur’aini yang merupakan mahasiswa program studi (prodi) Hubungan Masyarakat, Program Pendidikan Vokasi UI, mengatakan “Selaras dengan tema kompetisi ‘Merajut Kearifan Lokal di Era Global’, kami berupaya untuk menyampaikan kisah kasih lintas suku yang marak terjadi semenjak globalisasi terjadi. Latar Betawi diambil karena kami mewakili kontingen DKI Jakarta. Sedangkan, identitas suku Lampung diambil dari latar belakang Rasyid, koreografer kami, yang lahir dan besar di Kota Tapis Berseri tersebut.” Proses kompetisi dilakukan melalui audisi sejak Februari. Kemudian, Liga Tari UI melaksanakan latihan rutin sejak Maret hingga Juni atau sekitar empat bulan. Nisya mengungkapkan bahwa latihan yang intensif menjadi tantangan baginya untuk membagi waktu antara kuliah dan latihan. (Foto: Kontingen Liga Tari UI yang berpartisipasi pada kompetisi tersebut) “Kami belajar untuk fleksibel membagi waktu latihan, organisasi, dan perkuliahan. Khususnya bagi saya yang merupakan mahasiswa Vokasi UI dengan berbagai kegiatan hingga ujian praktik. Puncaknya adalah saat saya harus membagi waktu antara latihan dengan UAS pembuatan event VokHumFest 2024. Saya berhasil melalui itu semua dan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan,” kata Nisya. Selain Nisya, tiga mahasiswa Vokasi UI lainnya yang juga merupakan bagian dari Tim Liga Tari UI terdiri atas, Triana Olivia (mahasiswa prodi Terapi Okupasi); Daniel Valent Marcello Marhaen (mahasiswa prodi Administrasi Rumah Sakit); dan Marlinda Vidya Rosa (mahasiswa prodi Administrasi Perpajakan). Atas prestasi ini, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengapresiasi atas keberhasilan yang telah diraih Nisya, Triana, Daniel, dan Marlinda, serta UKM Liga Tari UI. “Saya sangat bangga dengan para mahasiswa yang terus berupaya melestarikan adat budaya Indonesia. Langkah strategis ini bukan hanya sebagai media pembelajaran bagi mereka, melainkan juga wadah untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke khalayak umum. Saya yakin, perjuangan mahasiswa UI menjadi duta budaya bagi bangsa Indonesia dapat terus melesat hingga ke kancah internasional dan semakin mengenalkan budaya melalui tarian kepada generasi muda saat ini,” ujar Padang.
Saat ini sedang dibuka penawaran Beasiswa”Bayan Peduli Scholarship 2024” kepada SELURUH MAHASISWA/I BARU TAHUN AKADEMIK 2024/2024, Universitas Indonesia program sarjana, yang diutamakan bagi mahasiswa dari fakultas/program studi berikut : 1. Fakultas Hukum 2. Fakultas Ilmu Komputer (ilmu Komputer & Sistem Informasi) 3. Fakultas Kesehatan Masyarakat (Ilmu Kesehatan Masyarakat) 4. Fakultas Ekonomi & Bisnis (Manajemen & Akuntansi) 5. Fakultas Ilmu Sosial & Politik (Hubungan Internasional) *Prodi/Fakultas lain, selain yang tercantum diatas dipersilakan untuk mendaftar. Adapun komponen yang di berikan berupa Biaya Pendidikan sejumlah Rp 5.000.000 / semester selama 8 semester, Biaya Penunjang Pendidikan (Biaya Kos dan Biaya Hidup per bulan selama 8 semester ,Biaya Skripsi,Biaya Wisuda). Kuota untuk beasiswa ini sebanyak 40 penerima.
Masa Pendaftaran
 6 Agustus 2024 s.d. 07 September 2024
.
Informasi pendaftaran beasiswa dapat dilihat pada laman:
http://beasiswa.ui.ac.id
.
Salam Sehat dan tetap semangat untuk berkuliah #beasiswaUI  
Yayasan Daesang Peduli Indonesia kini hadir untuk mendukung mahasiswa-mahasiswi berprestasi dan bertekad untuk mengejar mimpi. Apabila kamu mahasiswa baru TA 2024/2025, berstatus aktif, dan dalam program sarjana (S1) di program studi Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknologi Bioproses, Studi Gizi, Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Komunikasi, segera pelajari persyaratannya dan daftarkan diri kamu sekarang! Pendaftaran dibuka mulai 2 Agustus s.d 27 Agustus 2024. Informasi dan pendaftaran dapat dilakukan di laman beasiswa.ui.ac.id Semangat terus kuliahnya! #beasiswaUI #merdekabelajar        
"> Kontingen mahasiswa Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI memborong 6 gelar di ajang Indonesia Corrosion Week (ICW) 2024 yang diselenggarakan oleh DTMM ITS Surabaya. Dalam ajang ini, delegasi FTUI berhasil membawa pulang seluruh gelar juara pada dua kategori kompetisi: Juara 1, 2, dan 3 dalam Essay Competition, serta Juara 1, 2, dan 3 dalam Corrosion Handling Competition. ICW merupakan salah satu event besar dari INDOCOR ITS SC. Event ini diadakan untuk menciptakan kesadaran bagi generasi muda akan pentingnya pencegahan korosi serta sebagai sarana pengembangan dan inovasi tentang korosi melalui pelatihan dan kompetisi yang diadakan. Event ini diadakan oleh INDOCOR ITS pada 30 Juni 2024 dan diikuti oleh berbagai kampus di Indonesia. Pada kategori Corrosion Handling Competition, Tim Senior Teladan meraih Juara 1 dengan penelitian mereka berjudul “ANTI-SRB: Sinergi Nano Chitosan Capped Zinc Oxide Nanoparticles Epoxy Coating dan 3LPP Coating dalam Proteksi Korosi Pipa Baja API 5L Grade B”. Tim ini melakukan analisis studi kasus dalam mengatasi permasalahan kegagalan Pipa Baja API 5L Grade B yang mengalami kebocoran di area dekat sambungan las akibat korosi. Kasih Naomi Manuhutu, Ketua Tim Senior Teladan mengungkapkan, “Tim kami menawarkan inovasi perlindungan secara internal dan eksternal bagi pipa baja yang mendistribusikan crude oil. Dimana penggunaan proteksi Nano Chitosan Capped Zinc Oxide Nanoparticles Epoxy Coating dan 3LPP Coating yang mampu mencegah pipa terjadi korosi dan menurunkan biaya operasional, biaya perawatan, dan biaya perbaikan jangka panjang.” Juara 2 pada kompetisi yang sama, tim Khocela, di ketuai Regina Anna Grace Simorangkir mampu menemukan solusi studi kasus terkait permasalahan korosi pada pipa transportasi pada crude oil Strategi. Penelitian ini dituangkan dalam presentasi mereka yang berjudul “Multifaset Corrosafe Dalam Mengontrol Korosi Melalui Integrasi Teknik Biologi Dan Fisik Untuk Perlindungan Optimal Pipa Crude Oil.” Regina menyampaikan, “Kami sangat senang dapat berpastisipasi dalam kompetisi ini, memberikan sumbangsi dalam memberikan solusi terhadap permasalahan korosi. Tim kami menemukan solusi dalam mendeteksi bakteri yang difokuskan yaitu SRB secara akurat dan efisiensi untuk perlindungan internal pipa mencapai 96,7% sehingga laju korosi dapat ditekan. Sedangkan, Penggunaan ICCP dan coating epxoy-zomposite menjadikan penghalang korosi secara eksternal yang efisien lewat proteksi ganda.” Peraih Juara 3, Tim Redoks yang diketuai oleh Adeline Hyansalem Wicaksono, menyampaikan bahwa pengalaman di ICW 2024 sangat berkesan dan menantang. Timnya menganalisis kegagalan pipa baja API 5L Grade B dan menemukan bahwa korosi disebabkan oleh bakteri SRB. ”Solusi yang kami usulkan adalah Efisiensi Inhibitor Multifungsi CTA-4OHcinn yang efektif dalam mencegah pertumbuhan biofilm pada baja karbon, memberikan solusi efektif untuk masalah pipa transportasi crude oil. Semua ini tertuang dalam penelitian kami yang berjudul “Efisiensi Inhibitor Multifungsi CTA-4OHcinn terhadap Biofilm yang dikembangkan pada Baja Karbon”. Pada kategori Essay Competition, dalam mencari solusi inovatif, Juara 1 dibawa pulang oleh Tim Kabinan. Tim ini melakukan analisis kegagalan pipa dan menemukan bahwa korosi disebabkan oleh MIC (Microbiologically Influenced Corrosion). Daffa Nurendra Putra selaku Ketua Tim Kabinan, juara 1 Essay Competition, mengungkapkan bahwa topik esainya tentang “Penggunaan Green Biocide dari Ekstrak Polyalthia Longifolia sebagai Inhibitor MIC yang Ramah Lingkungan” terinspirasi dari kebutuhan industri Oil & Gas akan biocide yang lebih ramah lingkungan. Tim Doa Ibu peraih Juara 2, mengangkat topik “GEOTECT: Smart Coating Deteksi CUI dengan Sifat Termokromik dan Self-Healing dari Limbah Seafood dan Dedak Padi pada Piping Panas Bumi”. Tim Doa Ibu memberika solusi dalam membantu menyelesaikan masalah CUI (Corrosion Under Insulation) di industri geothermal sambil mencapai Energy Trilemma. Syahrul Ananta selaku ketua Tim Doa Ibu mengungkapkan bahwa solusi yang mereka tawarkan tidak hanya menyelesaikan permasalahan CUI tetapi juga memberikan keuntungan bagi petani padi, nelayan, pembudidaya, dan pengelola makanan seafood. Sehingga tidak hanya memberi manfaat pada lingkup industri saja tetapi juga dalam berbagai lingkup profesi. Peraih Juara 3, Tim Kuda Salto, memaparkan essay “Potensi Penerapan Self-Healing Polymers Berbasis Microencapsulated Pigment Sebagai Smart Coating Untuk Geothermal Pipe Corrosion Prevention yang Berkelanjutan.” Imam Khanafi, Ketua Tim Kuda Salto mengungkapkan, ”Ide yang kami usulkan berkaitan dengan pencegahan korosi terkait sustainability dengan smart coating berbasis microencapsulated pigment dari limbah untuk mendukung proses pencegahan korosi berupa smart coating yang berbasis microencapsulated pigment.” Pada Tim mahasiswa FTUI terdapat empat tim yang merupakan bagian Association for Materials Protection and Performance Universitas Indonesia Student Chapter (AMPP UI),       di bawah bimbingan dua dosen FTUI, yakni Yudha Pratesa, S.T., M.T. dan Dr. Ir. Sotya Astutiningsih, M.Eng. Keempat tim tersebut adalah Tim Kabinan dan Tim Doa Ibu yang merupakan peserta Essay Competition, serta Tim Senior Teladan Metalurgi dan Tim Redoks dalam Corrosion Handling Competition. Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU menyampaikan apresiasinya atas presetasi 6 tim mahasiswa Metalurgi dan Material FTUI, “Saya sangat mengapresiasi pencapaian luar biasa mahasiswa FTUI di Indonesian Corrosion Week (ICW) 2024. Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama FTUI di kancah nasional, tetapi juga menunjukkan komitmen kami dalam menghasilkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan solutif. Kemampuan mereka dalam memahami dan mengatasi permasalahan korosi dengan cara yang inovatif mencerminkan visi dan misi FTUI sebagai institusi pendidikan tinggi terdepan di Indonesia,” lanjut Prof. Dr. Heri Hermansyah.
Berkuliah di kampus impian dan memiliki prestasi non-akademik dari hobi merupakan dambaan banyak orang. Hal inilah yang dapat diwujudkan menjadi hal nyata oleh Rana Syarifa Mukawa. Rana Syarifa Mukawa atau yang akrab disapa Rana merupakan Mahasiswa S1 Fakultas Psikologi UI Kelas Internasional Angkatan 2022 yang menorehkan prestasi sebagai atlet golf di kancah nasional maupun internasional. Saat ini, Rana sedang mempersiapkan diri untuk berangkat ke The University of Queensland sebagai kelanjutan studi Kelas Internasionalnya setelah berkuliah dua tahun di Universitas Indonesia. Rana juga aktif di beberapa kegiatan mahasiswa seperti Entreprenur Week UI sebagai head of fundraising dan Share and Shine sebagai subject and social media manager  Sebagai seorang atlet golf, Rana akan mewakili Jawa Barat di Pekan Olahraga Nasional  (PON) 2024 mendatang. Sebelumnya, sejumlah prestasi telah ia raih seperti Bogor Raya Golf Club 2023 Champion, Two Silver Medals in PORPROV 2022, 1st Runner-Up Team in International Amateur Championship 2022, Ladies Champion in Indonesia Amateur Golf Open Tournament 2022, 2nd Runner-Up in Olympic JABAR Amateur Open 2022, dan Kejuaraan Nasional Golf Junior 2022 Champion. Berbagai latihan dan peningkatan kemampuan golfnya juga terus dilakukan oleh Rana hingga saat ini.   Rana sudah menekuni olahraga golf sejak SMP. Semua berawal dari Ayahnya yang memiliki hobi bermain golf dan sering mengajak Rana untuk bermain golf bersama sejak kecil. Rana mulai tertarik untuk ikut bermain dan dibelikan alat-alat golf oleh Ayahnya saat SMP. Rana pun mulai berkomitmen menekuninya dengan berlatih bersama pelatih saat itu. Dari situlah timbul minat Rana untuk terus bermain golf hingga menghasilkan prestasi sampai titik ini.   Menurut Rana, golf merupakan olahraga yang paling tepat untuk dirinya. Golf bisa dimainkan dalam jangka panjang tanpa batasan umur. Rana juga merasa golf adalah olahraga yang cukup unik. Jika biasanya cabang-cabang olahraga lain harus bertanding melawan manusia secara langsung, sedangkan golf ia perlu melawan dirinya sendiri dan alam. Banyak tantangan juga yang perlu dihadapi namun ia tetap menikmati dan merasa senang melewatinya.   Dari golf, ia banyak belajar untuk mengelola emosi, belajar fokus dan menerapkan mindfulness pada setiap situasi yang dihadapi, menjadi pribadi yang mampu beradaptasi dan fleksibel terhadap keadaan, berlatih sabar mengikuti dan menunggu pertandingan yang berjam-jam, serta memahami batas kemampuan diri. Rana bercerita bahwa ia sering merasakan situasi emosi yang naik turun. Di awal pertandingan, ia bisa saja merasa antusias karena mencetak skor dengan mudah, namun bisa saja tiba-tiba ia merasa emosi yang kurang nyaman dan menangis saat performanya mulai menurun. Ia diajarkan oleh Ibunya untuk dapat menerima dan memvalidasi dulu perasaannya dan membiarkan dirinya menangis hingga lega saat jeda pertandingan agar dapat melanjutkan pertandingan hingga akhir. Dari golf, ia belajar untuk bisa menerima dirinya sebagai manusia biasa dan terbiasa menghadapi tantangan dengan tenang dan santai dalam berbagai hal.   Berbicara tentang prestasi akademik dan prestasi olahraga, Rana selalu ingin memberikan yang terbaik pada keduanya. Ia berusaha untuk bertanggung jawab dengan semaksimal mungkin membagi waktu dan tenaganya. Selain itu, Rana juga selalu mendapatkan dukungan dari orang tuanya. Sejak kecil, ia sudah dibantu oleh Ibunya untuk membuat jadwal kegiatan setiap hari. Ibunya juga selalu mengingatkan untuk membagi waktu antara belajar, beristirahat, bermain, dan rekreasi. Rana merasa selalu didukung dan diapresiasi dengan baik yang membuat dirinya merasa puas dan senang dalam menjalani tanggung jawab akademik dan olahraganya.  Rana membagikan caranya untuk bisa menjalani hari-harinya dengan baik. Ia melakukan manajemen waktu, manajemen stres, membuat jadwal kegiatan harian, menyusun skala prioritas, mengonsumsi suplemen, olahraga jalan pagi dan pilates, menyelesaikan tugas dan materi kuliah sesegera mungkin di waktu luang, serta selalu bersikap optimis dan positif terhadap situasi. Rana juga belajar untuk memahami kebutuhan dan keadaan dirinya sendiri. Ada saatnya Rana hanya menghabiskan waktu seharian di kamar untuk beristirahat. Rana belajar untuk mengkomunikasikan kebutuhannya agar orang tuanya membiarkan dirinya beristirahat di kamar tanpa melakukan apapun. Selain beristirahat di kamar, Rana juga sering menghabiskan waktu dengan mengunjungi tempat rekreasi.  Sebagai seorang mahasiswa dan atlet golf, Rana merasa bangga sekaligus cemas. Ia merasa bangga karena bisa berkuliah di universitas yang cukup berkualitas. Namun di sisi lain, ia juga merasa cemas dengan tanggung jawab yang perlu diselesaikan secara bersamaan. Kuliah dan golf merupakan dua hal yang sama penting dalam prioritas hidupnya. Ia memilih untuk berkomitmen menjalankan keduanya dengan penuh tanggung jawab. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah bagi Rana.   Di awal, ia mengira akan terancam Drop Out dari perkuliahannya karena beratnya beban perkuliahan dan banyaknya kegiatan sebagai atlet golf. Ia juga harus menghadapi tekanan kompetisi. Sebagai atlet golf yang sudah difasilitasi secara materi maupun non-materi oleh sponsor, ia menjadi perwakilan daerah atau institusi tertentu yang membawa nama baik dan mendapat tekanan untuk menjadi pemenang. Ia juga sempat mengalami cedera kaki dan harus beristirahat selama enam bulan. Pada fase tersebut, ia belajar berlapang dada menerima keadaan dan tetap berpikir positif selama fase pemulihan. Ia juga menjadikan momen cedera sebagai fase istirahat yang membuat dirinya memiliki waktu untuk eksplorasi diri. Seiring berjalannya waktu, Rana merasa bahwa pilihannya dapat dijalani dengan baik dan ia nikmati prosesnya.   Pilihan Rana untuk menjadi mahasiswa sekaligus atlet golf menjadi lebih mudah dijalani karena ia memiliki peer group yang sehat, teman-teman lain dan dosen yang sangat suportif. Ia memiliki peer group kuliah yang mau memahami dan menyesuaikan jadwal kerja kelompok dengan jadwal latihan golf Rana, saling membantu dalam berbagai hal, mengerjakan tugas bersama, saling mengajarkan materi kuliah, berbagi tugas untuk merangkum materi, mendukung mimpi dan ambisi masing-masing tanpa saling berkompetisi di dalam grup, dan menghabiskan waktu bersama dengan menginap ataupun ke tempat-tempat rekreasi. Teman-teman mahasiswa antar angkatan di Fakultas Psikologi UI juga cukup suportif untuk berbagi informasi perkuliahan dan saling membantu untuk pembelajaran. Di Fakultas Psikologi UI, teman-teman mahasiswa saling berbagi rangkuman materi, ada kelompok-kelompok belajar bersama, dan selalu terbuka untuk saling mengajarkan. Selain mahasiswa, para dosen juga memberikan dukungan terhadap Rana, seperti memberikan kalimat penyemangat dan mempermudah proses perizinan Rana jika harus mengikuti agenda golfnya. Menurut Rana, para dosen juga mudah untuk dihubungi dan diajak diskusi yang mempermudah studi Rana selama ini.    Berkuliah di Fakultas Psikologi UI Program Sarjana Kelas Internasional merupakan pilihan Rana sendiri. Pilihan tersebut didasari atas keinginan Rana ingin memiliki lingkungan, relasi, dan pengetahuan global yang lebih luas sebagai bekal ia berkarier di masa depan. Selain itu, ia juga ingin tetap menjadi atlet golf di Indonesia. Kelas Internasional menjadi pilihan yang tepat bagi tujuannya tersebut karena ia akan berkuliah di dua universitas, yaitu di Universitas Indonesia selama dua tahun, kemudian di The University of Queensland, Australia dua tahun berikutnya. Universitas Indonesia dan The University of Queensland merupakan universitas yang memiliki program studi psikologi sejak lama dan berpengalaman di bidangnya. Menurut Rana, menjadi mahasiswa di dua universitas tersebut akan menjadi investasi dan keuntungan tersendiri bagi karier dan pengembangan dirinya.   Di The University of Queensland juga terdapat “Elite Athlete Programs”. Program tersebut memudahkan Rana untuk tetap bisa mengikuti PON 2024 mendatang di Indonesia tanpa memengaruhi status akademiknya saat sudah berkuliah di The University of Queensland nanti. Ia juga akan difasilitasi dengan jadwal-jadwal ujian dan materi perkuliahan susulan di program tersebut. Menurut Rana, berkuliah di Fakultas Psikologi UI Kelas Internasional merupakan pilihan yang tepat. Baik Universitas Indonesia maupun The University of Queensland sangat mendukung dan memfasilitasi prestasi Rana sebagai mahasiswa dan atlet golf.   Sebagai mahasiswa yang mempelajari psikologi, Rana sangat menyukai mata kuliah psikologi perkembangan karena ia ingin menjadi seorang psikolog klinis anak dan remaja. Rana merasakan perbedaan sebelum dan sesudah mempelajari mata kuliah tersebut. Sebelum belajar psikologi perkembangan, Rana selalu berpikir dan memandang negatif seseorang yang melakukan kesalahan dan bertingkah laku yang kurang baik. Setelah mempelajari psikologi perkembangan, Rana menjadi lebih berpikir kritis mengenai proses dan alasan pembentukan tingkah laku seseorang sehingga menimbulkan empati pada dirinya. Selain itu, ilmu psikologi yang ia dapatkan di perkuliahan juga bermanfaat dan dapat digunakan bagi dirinya sendiri maupun orang-orang di sekitarnya.   Tidak hanya belajar dan mencetak prestasi saja, Rana juga ingin bermanfaat dan berkontribusi bagi kesehatan mental anak dan remaja. Ia berharap dapat menggunakan ilmu psikologinya untuk membantu orang-orang sekitarnya. Hal sederhana yang selama ini sudah dilakukan oleh Rana adalah berusaha menjadi pendengar yang baik untuk orang-orang yang ia temui. Selepas menjadi Sarjana Psikologi, Rana berencana untuk melanjutkan studi profesi psikologi menjadi seorang psikolog. Ia akan memulai kariernya sebagai psikolog dengan bekerja di biro atau klinik psikologi. Setelah itu, ia akan mendirikan klinik psikologi sendiri dan menyediakan layanan-layanan yang mudah diakses oleh orang-orang dengan keterbatasan ekonomi.    “Jangan gampang menyerah kalau mau meraih mimpi, harus semangat terus mengejar apa yang kita inginkan, di bidang apapun, akademik maupun olahraga. Kalau masih muda jangan takut cape, memang sekarang harus cape dulu supaya ke depannya lebih mudah. Kalau udah terlalu cape, jangan lupa istirahat. Di setiap tantangan selalu ada kesempatan, jangan ragu mengejar passion kita meskipun sulit, kalau dijalanin satu-satu pasti sampai kok! Lingkungan positif, teman yang positif, dan keluarga yang positif itu juga sangat berpengaruh untuk kita, sambil tetap menjaga kesehatan mental kita”,  Ujar Rana dengan penuh semangat.   
Depok-Sebagai salah satu upaya melestarikan budaya Indonesia di era globalisasi, empat mahasiswa program studi (prodi) Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Tim MADH Creative menciptakan gim (game) bernama “Lodaya Conquest”. Gim ini merupakan sebuah inovasi yang mentransformasi media konvensional, seperti buku cerita, animasi, dan seni tari menjadi interaksi pengalaman baru dalam balutan permainan digital yang menarik. Permainan tersebut berpusat pada kajian cerita rakyat Reog Ponorogo, sebagai upaya berkelanjutan untuk mempromosikan, melestarikan, dan mengajarkan pemain tentang budaya Nusantara. Melalui konsep visual 2D pixel dan ilustrasi, pemain diajak untuk menjelajahi Lodaya Universe dan berpetualang sebagai Klono Sewandono untuk mendalami cerita yang kaya dan menyelesaikan tantangan di setiap langkah perjalanannya. (Foto: Tangkapan layar gim Lodaya Conquest) Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengatakan bahwa transformasi digital yang terjadi saat ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa menjadi wadah bagi mereka untuk berkarya secara positif. Melalui prodi Produksi Media, Vokasi UI terus berupaya menciptakan lulusan yang berdaya saing di bidang industri kreatif, seperti gim, komik, film, e-sports, musik, media fashionhuman computer interaction, dan lainnya. “Vokasi UI selalu mendukung mahasiswanya menjadi agent of change terdepan untuk menciptakan inovasi karya yang menarik dan berdampak positif kepada masyarakat luas. Produk gim yang dibuat mahasiswa Produksi Media diharapkan dapat terus berkembang dan dilirik oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Pengembangan kurikulum bersama industri terus dilakukan agar kebutuhan masyarakat sesuai dengan pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa,” ujar Padang. Berkat inovasi tersebut, Tim MADH Creative yang terdiri atas Fikri Hasan, Dani Bintang Aprilyanto, Bella Maedevia, dan Rifqi Raditya Dewangga ini, berhasil meraih Juara 2 pada kompetisi Olimpide Vokasi Indonesia (OLIVIA) IX 2024 untuk kategori Digital and Creative Technology (GiveTech). OLIVIA merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) yang tahun ini penyelenggaraannya diadakan di Universitas Hasanuddin, Makassar. Kali ini, OLIVIA mengangkat tema “Inspiring the future through empowering innovative human resources and digital-based entrepreneurship’’, yang menjadi wadah kreativitas sekaligus kompetisi bagi seluruh mahasiswa vokasi di Indonesia. Untuk itu, Tim MADH Creative membawakan gim buatan mereka berjudul “Lodaya Conquest: Transformasi Cerita Reog Ponorogo Melalui Media Gim 2D sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal”. Bersaing dengan lebih dari 3.200 peserta, Fikri dan tim berhasil melaju menjadi finalis 300 besar bersama mahasiswa vokasi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kompetisi yang berlangsung pada 18-19 Juli 2024 tersebut menghadirkan 72 perguruan tinggi dari 16 provinsi di Indonesia. (Foto: Tim MADH Creative saat menerima penghargaan pada Kompetisi Olimpiade Vokasi Indonesia IX 2024) Fikri mengatakan bahwa proses kompetisi yang diikutinya bersama tim terdiri atas pembuatan proposal gim, screen record terkait gameplay, serta source code pemrograman di balik permainan. Kemudian, seluruh file yang dikumpulkan memasuki tahap penilaian oleh juri. Setelah lolos tahap tersebut, MADH Creative berhasil menjadi satu dari tujuh tim finalis pada kategori Digital & Creative Technology. Dengan berbalut busana perpaduan antara reog ponorogo dan almamater UI, Fikri dan tim berhasil mempresentasikan gim Lodaya Conquest dengan hasil yang memuaskan. “Untuk pengembangan selanjutnya, kami berharap gim ini dapat dimainkan melalui platform mobile, sehingga pemain dapat memainkan permainan di ponselnya masing-masing. Selain itu, terdapat pula gim yang sedang kami kembangkan, yaitu gim yang akan digunakan di dalam rangkaian acara pengabdian masyarakat di Desa Cibuluh mendatang. Lebih dari itu, gim ini juga akan menjadi produk akhir dari pembuatan skripsi terapan kami ketika semester delapan,” kata Fikri.
1 2 3