id
Agustus 7, 2024

Day

Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) berhasil meraih prestasi gemilang dalam ajang kompetisi Bandung Cardiovascular Update 2024, yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) cabang Bandung bersama dengan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Universitas Padjadjaran serta Yayasan Peduli Jantung dan Pembuluh Darah Bandung. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 11-14 Juli 2024 di Él Hotel, Bandung. FKUI mengirimkan dua tim dalam kompetisi tersebut, tim pertama terdiri dari Hamzah Pratama Megantara (Mahasiswa FKUI angkatan 2018) dan Putri Adhiandari Raissa Syawa (FKUI 2020). Mereka berhasil meraih Juara Pertama dalam kategori Scientific Poster Presentation on Original Research. Tim ini mengusung karya ilmiah yang berjudul “Deciphering Prognostic Significance of Pentraxin-3 as a Novel Biomarker in Acute Coronary Syndrome to Predict Later Cardiovascular and General Clinical Outcomes following Percutaneous Intervention: A Meta-Analysis”.Intervention: A Meta-Analysis”. “Kami berangkat dari situasi dimana belum adanya konsensus mengenai penanda klinis (biomarker) terbaik yang dapat memprediksi risiko kematian dan serangan jantung berulang pada pasien yang sudah mengalami serangan jantung sebelumnya,” ujar Hamzah menjelaskan latar belakang penelitiannya. Melalui penelitian ini mereka menemukan bahwa biomarker potensial bernama Pentraxin 3 dapat memprediksi kondisi klinis pasien pasca serangan jantung. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kesinambungan antara kadar Pentraxin 3 yang tinggi di dalam darah dengan angka kematian dan serangan jantung berulang. Harapannya, dengan ditemukannya molekul Pentraxin 3 ini, pasien yang memiliki risiko tinggi dapat dideteksi lebih dini dan mendapatkan terapi yang lebih intensif. Sementara itu, tim kedua terdiri dari Hamzah Pratama Megantara (FKUI 2018), Agus Tini Sridevi (FKUI 2017), I Gede Dennis Sukadana (FKUI 2018), Ni Putu Menganti Harum Putrinata (FKUI 2018), dan Dimas Kirana Mahaputra (FKUI 2018) berhasil meraih Juara Ketiga dalam kategori Oral Presentation on Original Research dengan mengusung karya mereka yang berjudul “Unveiling Transcatheter Closure as a Potent Conjunctional Therapy in Reducing Vascular-related Outcomes in Patent Foramen Ovale Patients: A Meta-Analysis”. Karya yang disusun terinspirasi dari tingginya angka kejadian ulang stroke pada pasien yang sebelumnya memiliki riwayat stroke dan memiliki kondisi jantung dengan kelainan struktural bernama Patent Foramen Ovale (PFO). Penelitian ini mengkaji terapi penutupan lubang PFO dengan metode transkateter untuk menurunkan risiko berulangnya stroke. Hasil studi menunjukkan bahwa pasien yang mendapatkan terapi penutupan defek jantung PFO melalui metode transkateter memiliki angka harapan hidup yang lebih baik dan risiko stroke berulang yang lebih rendah. Oleh karena itu, mereka merekomendasikan prosedur ini untuk dipertimbangkan pada pasien yang tepat. Atas capaian yang diraih, Hamzah mewakili teman-temannya mengatakan, “Kami bersyukur dapat membawa nama FKUI di ajang ilmiah ini. Dengan hasil kerja sama tim, bimbingan dosen, dan dukungan para staf kampus, akhirnya kami dapat menjadi juara di konferensi tersebut. Kami berusaha memberikan yang terbaik, dan tawakal menyerahkan hasil akhir kepada Allah.”   Bandung Cardiovascular Update 2024 adalah konferensi yang rutin diselenggarakan tiap tahun. Tema tahun ini adalah “The Big Beat Challenge: Approaching Cardiovascular Issues,” yang mencakup berbagai topik dalam kardiologi dan kedokteran vaskular, termasuk gagal jantung, aritmia, penyakit vaskular, penyakit jantung bawaan, rehabilitasi dan kedokteran preventif, pencitraan, intervensi jantung, serta perawatan darurat dan intensif. Acara ini diikuti oleh klinisi mulai dari mahasiswa, dokter umum, spesialis, hingga konsultan yang utamanya berkutat di bidang Kardiovaskular dan Bedah Toraks dan Kardiovaskular, baik dari dalam maupun luar negeri. Total peserta mencapai lebih dari 600 partisipan umum, dengan lebih dari 150 karya ilmiah yang diperlombakan. Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, MMB, turut memberikan ucapan selamat kepada para mahasiswa yang meraih prestasi. “Alhamdulillah, capaian ini menambah kontribusi FKUI pada publikasi ilmiah sekaligus prestasi mahasiswa kita dalam kompetisi. Kami terus mendorong dan mendukung para mahasiswa bersama juga staf pendidikan dan kependidikan untuk mengikuti kompetisi-kompetisi yang ada. Hal ini guna mengasah ilmu dan kemampuan yang dimiliki sekaligus meningkatkan daya saing FKUI di tingkat global,” tutur Prof. Ari Fahrial Syam.
Depok-Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Indonesia (UI) Paragita berhasil merebut Juara Pertama pada Lomba Paduan Suara Mahasiswa Nasional (LPSMN) 2024. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) ini diadakan di Universitas Sam Ratulangi pada 1-4 Juli 2024. PSM UI Paragita berhasil mengungguli 34 finalis dari berbagai perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Pada kesempatan tersebut, PSM UI Paragita membawakan tiga lagu, di antaranya lagu wajib “Merah Putih” (karya Gombloh dan diaransemen oleh Dr. Singgih Sanjaya); lagu pop “Rembulan” (karya Adjie Soetama & Addie MS dan diaransemen Andriano Alvin); dan lagu daerah “Mana Lolo Banda” (lagu daerah Rote, Nusa Tenggara Timur dan diaransemen oleh Arga Rakasiwi). (Foto: Penampilan PSM UI Paragita pada Kompetisi Lomba Paduan Suara Mahasiswa Nasional 2024) Pada perjalanannya, para anggota PSM UI Paragita sudah melakukan persiapan lomba sejak Februari, sehingga mereka harus membagi waktu antara kuliah, organisasi, hingga latihan paduan suara. “Untuk menyelesaikan setiap aktivitas, kami menggunakan skala prioritas. Tentunya, kegiatan utama sebagai mahasiswa tidak kami lupakan. Kegiatan perkuliahan, tugas, hingga praktik menjadi prioritas utama kami,” kata Clara Jovita Putri salah seorang anggota PSM UI Paragita yang juga merupakan mahasiswa program studi (prodi) Bisnis Kreatif, Program Pendidikan Vokasi UI. Ia menambahkan, pengorbanan yang paling dirasakan adalah waktu dan tenaga yang terkuras untuk menjalani berbagai kegiatan. Namun, perjuangan tersebut membuahkan hasil dan PSM UI Paragita berhasil mendapatkan posisi puncak pada kompetisi tersebut. Selain Clara, mahasiswa Vokasi UI lainnya yang juga merupakan anggota PSM UI Paragita adalah Marina Gloria Ronaully Gultom. (Foto: (Ki-Ka) Clara Jovita Putri & Marina Gloria Ronaully Gultom, mahasiswa prodi Bisnis Kreatif) Marina mengatakan, “Kami berharap pencapaian ini dapat dijadikan pengalaman dan semangat untuk teman-teman Paragita lainnya agar terus mencetak prestasi yang lebih banyak. Bahkan, hingga ke kancah internasional untuk mengharumkan nama Paragita dan UI ke depannya.” PSM UI Paragita merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang paduan suara. UKM yang didirikan pada 29 Agustus 1983 oleh AG. Sudibyo, Drs. Max Rukmarata, dan Liliek Sugiarto ini telah mencetak berbagai torehan prestasi di ajang nasional hingga internasional. Beberapa waktu lalu, Paragita UI baru saja menghadirkan pertunjukan musikal bertajuk “Musikal Merantau: Sebuah Kantata Perjalanan Kalibrasi Diri” di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat dalam rangka perayaan 40 tahun perjalanannya di dunia paduan suara Indonesia. (Foto: Clara menjadi konduktor pada penampilan PSM UI Paragita di Kompetisi Lomba Paduan Suara Mahasiswa Nasional 2024) Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Padang Wicaksono, S.E., Ph.D., mengatakan bahwa prestasi yang diraih Clara dan Marina bersama dengan PSM UI Paragita merupakan salah satu bentuk wadah bagi mahasiswa untuk belajar. Menurutnya, setiap prestasi yang didapatkan mahasiswa UI memberikan kebanggaan bagi almamater, baik di bidang akademik maupun nonakademik. “Peran UI adalah terus mendukung potensi dan keunikan dari setiap mahasiswa yang memiliki keinginan untuk berkarya. Kami juga berupaya agar mereka menjadi lebih unggul di setiap bidang. Tujuan akhir dari setiap pembelajaran, baik mengasah softskill maupun hardskill, adalah bermanfaat bagi masyarakat,” kata Padang.