id
Februari 18, 2025

Day

Tim Supermileage Vehicle (SMV) Universitas Indonesia (UI) kembali menjadi kebanggaan Indonesia setelah meraih kemenangan dalam kompetisi Shell Eco Marathon Asia-Pacific and Middle East 2025. Pada ajang yang dilaksanakan di Lusail International Circuit, Qatar, 8–12 Februari 2025 ini, SMV UI mengirimkan dua tim, yakni Nakoela dan Arjuna, yang keduanya berhasil membawa prestasi membanggakan. Tim Nakoela meraih Juara 1 untuk Kategori Prototype Hydrogen Vehicle, sedangkan Tim Arjuna memperoleh Juara 4 untuk Kategori Urban Battery Electric.

Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, menyebut prestasi yang diraih oleh SMV UI membuktikan bahwa mahasiswa UI tidak hanya unggul di bidang akademis, tetapi juga non- akademis. “Prestasi yang diraih SMV UI ini bukanlah yang pertama. Tahun lalu, di ajang yang sama, Tim Nakoela dan Arjuna juga mengukir prestasi dengan berada di peringkat atas. UI bangga dengan raihan di tingkat internasional ini, semoga kemenangan SMV UI dapat menghidupkan semangat mahasiswa lain untuk turut melahirkan inovasi yang impactful bagi negeri,” ujar Prof. Heri.

Dalam kompetisi tersebut, SMV UI mengeksplorasi setiap aspek desain dan teknologi dengan menggunakan keterampilan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) untuk membangun mobil ultra-efisien dan membawanya ke lintasan balap dalam kompetisi. Berkat inovasinya, SMV UI berhasil unggul dari 750 partisipan yang tergabung dalam 61 tim yang berasal dari 16 negara di Asia- Pasifik dan Timur Tengah.

Dalam perlombaan itu, Tim Nakoela beranggotakan sebelas orang, yakni Haidar Satrio W. (Team Manager), Haydar Mahdi K. F, Orlean Timothy, Rafi Evansyah S., Timothy Jonathan, M. Rafa Rizkia, Daffa W., Taqiyya Najla S., Raisya Putri R., Naysilla Salsabillah, dengan F. X Godwin sebagai pembalapnya. Sementara, Tim Arjuna terdiri atas sembilan orang, yaitu Rafael Sinema H. (Team Manager), Jericho Christian P., Rainer Rakha E., Ahmad Fatih F., Kaisar Syaddad D., Fathia Ainina J., Ahmad Fariz K., Keyla Arista, dengan Bimo Putra D. sebagai pembalapnya.

General Manager SMV UI, Abdullah Iman, menyebut bahwa prestasi yang diraih kedua tim dicapai bukan tanpa tantangan. Selama persiapan untuk kompetisi ini, ada dua hal yang menjadi tantangan utama mereka, yakni technical dan non-technical. “Technical-nya, tahun 2025 ini adalah tahun pertama bagi Nakoela Hydrogen Series. Sangat menantang karena untuk pertama kalinya kita harus men-develop mobil yang sudah sekitar 1–1,5 tahun kita buat. Kalau untuk non-technical, yang terbesar adalah shipping, karena biayanya besar dan kita bingung saat itu mau menggunakan moda pengiriman apa,” ujar Imam dalam sebuah wawancara.

Menurutnya, kemenangan SMV UI dalam Kompetisi Shell Eco Marathon tidak hanya mengasah keterampilan, tetapi juga mendorong untuk menghasilkan inovasi teknologi yang berkelanjutan. Tim ditantang untuk menghasilkan mobil yang efisien dalam penggunaan energi, namun tetap mampu bersaing dalam ajang balap. Imam berharap SMV UI terus mengembangkan mobil prototype hydrogen agar mencapai efisiensi maksimal, sehingga dapat digunakan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum di masa depan.

Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D. memberi apresiasi atas prestasi SMV UI dalam kompetisi tersebut. “FTUI sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh Tim Nakoela dan Tim Arjuna di ajang Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East 2025. Keberhasilan ini membuktikan kapasitas mahasiswa FTUI dalam merancang solusi mobilitas berbasis energi bersih yang inovatif dan efisien. Teknologi hidrogen pada kendaraan Prototype dan sistem Battery-Electric pada Urban Concept berpotensi memberikan dampak signifikan bagi industri transportasi masa depan. Jika diadopsi oleh industri, inovasi ini dapat menjadi langkah penting dalam percepatan transisi menuju kendaraan rendah emisi yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.

         

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Tim yang terdiri dari Tradygta Chantya Raissa Natanggi, William Matthew (FKUI 2023) Clara Inggrid Rouli Tambunan (FKUI 2023) Josh Nathaniel Jowono (FKUI 2020) berhasil meraih Juara Pertama dalam kompetisi ntific Poster Presentation, pada ajang East Asian Medical Students’ Conference (EAMSC) 2025 yang diselenggarakan oleh AMSA Internasional di Sharm El Sheikh, Mesir, pada 15-19 Januari 2025.  Dalam kompetisi ini, Tim mahasiswa FKUI mengusung karya ilmiah berjudul Rinse to Relief: Meta-Analysis on the Efficacy of Saline Irrigation to Improve Nasal Symptoms in Children with Allergic Rhinitis.”

Anggota tim, Josh Nathaniel, menjelaskan bahwa karya ilmiah yang mereka usung pada konferensi ini merupakan poster ilmiah pertama yang berhasil mereka buat. “Tema yang diangkat pada konferensi ini adalah ‘Climate Change‘ atau perubahan iklim. Oleh karena itu, kami menciptakan sebuah scientific poster yang membahas dampak perubahan iklim terhadap kesehatan. Ini merupakan pengalaman pertama kami dalam membuat poster ilmiah,” ujar Josh.

Penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa berfokus pada penggunaan metode irigasi saline, yaitu mencuci atau membersihkan lendir di hidung dengan larutan garam (saline), sebagai solusi dalam mengatasi rhinitis alergi atau peradangan pada rongga hidung akibat reaksi alergi yang sering terjadi pada anak-anak. “Dari studi kami ditemukan bahwa metode irigasi ini efektif untuk menjadi pelengkap pengobatan rhinitis alergi yang semakin parah di tengah peningkatan kadar polusi udara,” jelas anggota tim lainnya William Matthew.

Lebih lanjut William mengatakan bahwa Ia dan timnya berharap hasil studi yang mereka lakukan dapat bermanfaat membantu para orang tua untuk dapat meringankan gejala rhinitis alergi pada anak dengan metode irigasi saline sebagai tambahan obat corticosteroid yang diresepkan oleh dokter.

Proses yang para mahasiswa lakukan untuk persiapan kompetisi ini cukup panjang. Keikutsertaan tim mahasiswa FKUI pada konferensi di Mesir dimulai dengan capaian mereka sebagai Juara 2 pada Pre-Conference Competition AMSA Indonesia, yang kemudian membawa mereka mewakili Indonesia di tingkat internasional. Selama persiapan, tim FKUI juga mendapat pelatihan dan evaluasi dari AMSA Indonesia.

Clara Inggrid mengisahkan pengalamannya mengikuti kompetisi. Menurutnya selama di Mesir, mereka tidak saja berkompetisi tetapi juga menambah pengetahuan, teman, dan meninggalkan kesan yang mendalam bagi Ia dan kawan-kawan. “Kami berkesempatan bertemu delegasi dari berbagai negara, belajar dari para juri, serta menikmati keindahan Mesir bersama teman-teman baru. Meskipun ini adalah perlombaan, suasana persahabatan tetap terasa, tanpa persaingan yang berlebihan,” ujar Clara.

Senada dengan Clara, anggota tim Tradygta Chantya mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian yang mereka raih. “Mengikuti EAMSC 2025 di Mesir adalah pengalaman yang tidak akan pernah kami lupakan. Meskipun ini adalah pengalaman lomba pertama kami, kami sangat bersyukur dapat dianugerahi kemenangan. Terima kasih kepada semua yang telah mendukung kami, terutama kak Josh Nathaniel Jowono sebagai mentor dan rekan satu tim, serta orang tua, pihak kampus, dan keluarga kami,” ungkap Tradygta.

Kompetisi EASMC 2025: Egypt diikuti oleh peserta dari berbagai negara, seperti Mongolia, Taiwan, Thailand, Macau, dan Iran. Tim mahasiswa FKUI berhasil masuk sebagai delapan finalis yang mendapat kesempatan mempresentasikan karyanya di hadapan para juri yang berpengalaman di bidang riset dan kesehatan lingkungan.

Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB turut memberikan apresiasi atas prestasi gemilang yang diraih oleh tim mahasiswa FKUI. “Kami sangat bangga atas capaian luar biasa yang diraih oleh mahasiswa FKUI di kancah internasional. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa FKUI mampu bersaing di kancah internasional serta berkontribusi dalam dunia penelitian medis. Semoga pencapaian ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia di tingkat global