id
November 2024

Month

  [INFO BEASISWA] Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia mengucapkan selamat kepada para penerima Daesang Scholarship Program 2024! Semoga beasiswa yang diterima dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan prestasi menjadi lebih baik lagi. Kepada teman-teman lain yang belum terpilih, tetap semangat karena masih banyak kesempatan beasiswa yang dapat diraih. Salam sehat dan tetap semangat untuk berkuliah! #beasiswaUI #merdekabelajar #kampusmerdeka #UIUntukIndonesia
INFO BEASISWA #beasiswaUI Halo mahasiswa UI saat ini pembukaan Beasiswa BIMAN (Bina Pemuda Nusantara) Tahun 2025- 2026. Beasiswa yang diberikan adalah Biaya penunjang pendidikan. Kuota untuk beasiswa ini sebanyak 10 penerima. ⌛Masa Pendaftaran 26 November 2024 s.d. 07 Desember 202 Informasi pendaftaran beasiswa dapat dilihat pada laman: http://beasiswa.ui.ac.id Salam Sehat dan tetap semangat untuk berkuliah #beasiswaUI
  🔊ECHOES: THE SOUL’S RESONANCE THROUGH EONS🔊 Halo semua! Sebagai penampilan penutup pada tahun 2024, PSM UI Paragita mempersembahkan Annual Concert bertajuk Echoes: The Soul’s Resonance Through Eons✨. Konser ini akan dilaksanakan pada: 🗓️: Minggu, 1 Desember 2024 ⏰: 19.00 - 21.00 📍: Usmar Ismail Hall 🎫: Tiket dapat dibeli di aplikasi TipTip Cara pembeliannya gampang banget! Untuk detailnya, kamu bisa cek highlight Echoes yang ada di Instagram @paragitachoir ya😉 Yuk, rayakan keindahan alunan musik dan buat pengalaman yang tak terlupakan bersama!🤩 Untuk pertanyaan lebih lanjut, silahkan menghubungi: +62895708911900 (WhatsApp Business) PSM UI Paragita 2024 #EchoesofEons

Mahasiswa S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat UI melalui Occupational Health and Safety Community Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (OHSC FKM UI) melaksanakan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa), sebuah program inisiatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. PPK Ormawa OHSC FKM UI 2024 mengusung tema Pendampingan Implementasi Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Kegawatdaruratan (Emergency) pada Nelayan. Tim pelaksana berjumlah 11 orang dengan didampingi oleh Abdul Kadir S.K.M., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing melakukan pengabdian masyarakat di Desa Caringin, Banten, pada 26 Juli hingga 8 Agustus 2024. Program ini menghasilkan berbagai inovasi dan pelajaran berharga yang dirangkum dalam Buku Refleksi PPK Ormawa OHSC FKM UI 2024.

Buku ini menjadi salah satu luaran wajib dari program, merekam perjalanan tim pelaksana PPK Ormawa OHSC FKM UI 2024 dalam mengidentifikasi masalah, merancang solusi, hingga membangun kolaborasi yang berdampak langsung bagi masyarakat. Buku Refleksi ini juga memuat pengembangan soft skill yang dialami oleh tim pelaksana selama proses pengabdian, seperti keterampilan komunikasi, kepemimpinan, hingga manajemen konflik. Buku ini dapat diakses melalui tautan berikut: https://bit.ly/REFLEKSIPPKOOHSCUI24 .

Kegiatan PPK Ormawa OHSC FKM UI dimulai dari tahap pra-pelaksanaan meliputi competency building untuk tim pelaksana serta melakukan kaji risiko pada tanggal 6 sampai 7 Juli 2024 untuk memahami bahaya dan risiko yang dihadapi nelayan. Pada 26 hingga 31 Juli 2024, tim melanjutkan dengan penyebaran kuesioner untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktik nelayan terkait K3 dan kegawatdaruratan. Pada waktu yang sama, tim juga melakukan edukasi awal sekaligus sosialisasi program kepada masyarakat Desa Caringin.

   

Tahap pelaksanaan dimulai pada 5 Agustus 2024, nelayan mendapatkan pelatihan langsung tentang dasar K3, kebencanaan, Bantuan Hidup Dasar (BHD), dan teknik mobilisasi korban dengan pemateri dasar K3 merupakan tim pelaksana sedangkan untuk materi kebencanaan hingga teknik mobilisasi tim dibantu oleh Unit Pelaksana Teknis Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Universitas Indonesia (UPT K3L UI). Setiap nelayan diajak mempraktikkan teknik BHD menggunakan boneka peraga dan mempelajari cara mengangkat korban baik secara manual maupun menggunakan alat, seperti tandu darurat. Tim melanjutkan kegiatan pada 6 Agustus dengan visitasi ke kapal nelayan di dermaga untuk mengevaluasi penerapan materi pelatihan bersama UPT K3L UI. Tim bersama dengan pihak lembaga Desa Tangguh Bencana (Destana) Desa Caringin, mendiskusikan tempat pemasangan rambu titik kumpul dan rambu keselamatan. Rambu-rambu ini kemudian dipasang di tiga titik di Desa Caringin pada tanggal 7 Agustus. Pada tanggal 8 Agustus 2024, Focus Group Discussion (FGD) digelar dengan menghadirkan Camat Labuhan, perwakilan perangkat desa, Destana, nelayan, dan pemangku kepentingan lainnya. Diskusi ini membahas pembentukan kelembagaan nelayan serta pengelolaan barang inventaris yang akan diberikan dari tim PPK Ormawa OHSC FKM UI kepada nelayan di Desa Caringin. Barang inventaris ini meliputi pelampung, pouch P3K, box anafilaksis, dan alat keselamatan lainnya.  Tahapan monitoring dilakukan pada 26-27 September untuk meninjau implementasi program dan perkembangannya. Hasil monitoring ini menjadi bagian penting dalam Buku Refleksi yang tidak hanya mencatat keberhasilan, tetapi juga tantangan dan peluang untuk pengembangan program di masa depan.

Berbagai pihak menyampaikan apresiasi terhadap program ini. Kepala Desa Caringin, Ade M. Supi, S.H., M.H., menyebut program ini sebagai “Langkah signifikan dalam meningkatkan kompetensi Nelayan.” Dukungan serupa juga diungkapkan oleh Ketua RT 17, Pak Iwan, yang mengatakan, “Kegiatannya sangat seru, dan para Nelayan menerima baik dan senang dengan adek-adek mahasiswa yang membaur sangat baik, dan ramah dari segi tingkah laku dan bahasa. Kami berharap kedepannya alat-alat insyaAllah bisa menunjang kami para Nelayan dari segi keselamatan." PPK Ormawa OHSC FKM UI 2024 telah menciptakan dampak yang berarti di Desa Caringin, tidak hanya untuk masyarakat tetapi juga untuk para mahasiswa sebagai pelaksana.

Depok-Tiga mahasiswa program studi (prodi) Administrasi Keuangan dan Perbankan, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), berhasil mendapatkan juara pertama pada kompetisi credit officer pada ajang Accounting Student Competency Festival 2024 (ASCOMFEST 2024) yang diadakan oleh Akuntansi Politeknik Negeri Semarang sejak Oktober hingga November 2024. Kompetisi tersebut diikuti lebih dari 100 tim yang berasal dari 37 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Mereka bertiga berada dalam Tim DAR DER AKP yang terdiri atas Dhafa Arrahman Parijan, Naiko Puti Nandiati, dan Diki Putra Pamungkas. Menurut Dhafa, mereka mulai mempersiapkan diri menuju kompetisi melalui berbagai materi yang diprediksi akan diuji, serta berbagai aturan dalam kompetisi.

Selain itu, mereka juga dibantu dosen pembimbing, yaitu Bayu Mario, M.M. dan Ruth Melisa Halim, M.M., untuk melakukan simulasi dan latihan untuk mengasah keterampilan agar lebih siap dan percaya diri saat kompetisi. “Melalui kompetisi ini, kami ingin menguji kemampuan diri dan mengasah keterampilan di bidang perbankan yang nantinya akan menjadi bekal bagi kami saat terjun ke industri. Selain itu, kami juga ingin membanggakan almamater kami, Universitas Indonesia,” ujar Dhafa.

Lebih lanjut ia mengatakan, kompetisi tersebut dibagi menjadi dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Pada babak penyisihan, setiap tim diminta untuk menjawab berbagai soal dengan batas waktu 120 menit. Pada babak ini, sebanyak enam tim berhasil maju untuk tahap selanjutnya. Pada babak final, setiap tim diminta untuk melakukan pengerjaan studi kasus dari proses perkreditan dengan waktu pengerjaan 90 menit dan mempresentasikan hasil jawaban kepada juri, serta sesi tanya jawab selama 10 menit.

Tim DAR DER AKP mendapatkan studi kasus yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai credit officer, yang membahas tentang penyelesaian dan alur pemberian kredit kepada nasabah. Dhafa menyampaikan, ilmu yang mereka pelajari di kelas banyak membantu proses persiapan maupun saat kompetisi berlangsung. Mulai dari mata kuliah Etika dan Komunikasi Bisnis, Pemantauan dan Evaluasi Kredit/Pembiayaan, serta Prosedur Operasional Bank dan Pelaporan yang paling relevan dengan kompetisi karena mempelajari semua alur proses perkreditan secara terperinci.

“Kami berharap bahwa keberhasilan pada kompetisi ini menjadi langkah awal untuk kami berkembang dan bermanfaat di kemudian hari. Semoga teman-teman mahasiswa lainnya dapat mengikuti kompetisi serupa, baik nasional maupun internasional, agar dapat mengembangkan kemampuannya dan berkontribusi terhadap almamater,” kata Dhafa.

Sementara itu, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengatakan bahwa Vokasi UI selalu mendukung setiap kegiatan positif yang dilakukan mahasiswanya. Menurutnya, kompetisi yang dilakukan Dhafa dan tim merupakan salah satu langkah strategis yang dapat menjadi bekal bagi mereka di masa depan. “Keberhasilan mahasiswa-mahasiswa tersebut menunjukkan bahwa kurikulum yang dirancang Vokasi UI sangat bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan industri. Sehingga, lulusan Vokasi UI semakin terserap di berbagai perusahaan dan memberikan dampak positif yang konkret bagi kemajuan Indonesia,” ujar Padang.

Olimpiade Farmasi Indonesia XI 2024 dilaksanakan melalui tiga babak, yakni babak penyisihan, semifinal, dan final. Dalam babak penyisihan, para peserta diuji dengan 100 soal dalam format CBT yang mencakup soal pilihan ganda (MCQ) dan soal Benar/Salah (B/S). Dari babak penyisihan ini, para delegasi dengan nilai tertinggi melaju ke babak semifinal, yang terdiri dari soal-soal B/S dan esai bedah kasus. Babak final terdiri dari tiga tahap, yakni pemecahan masalah, cerdas cermat bedah kasus, dan presentasi jurnal internasional.

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) mengirimkan sembilan mahasiswa terbaiknya sebagai delegasi pada Olimpiade Farmasi Indonesia XI 2024. Para delegasi yang terpilih terdiri dari mahasiswa Angkatan 2021 dan 2022. FFUI berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan mengirimkan sejumlah delegasi yang berhasil melaju ke babak final, sebagai berikut:

  • Juara 2 Bidang Farmakologi/Farmasi Klinis: Qatrunnada Surya Balqis (Angkatan 2021)
  • Finalis Bidang Farmakologi/Farmasi Klinis: Gita Jilan Mahira (Angkatan 2022)
  • Finalis Bidang Farmasetika/Farmasi Sains: Devia Sophia Rahmawati Sabadiman (Angkatan 2021)
  • Finalis Bidang Farmasi Sosial/Administrasi: Tahaani Nur Alifah (Angkatan 2022)
Para Delegasi FFUI pada OFI XI 2024

Proses seleksi untuk menjadi delegasi dimulai dengan penerimaan kabar bahwa para mahasiswa terpilih untuk mewakili Fakultas Farmasi Universitas Indonesia di OFI XI. Setelah itu, mereka menjalani serangkaian persiapan intensif di bawah bimbingan dosen-dosen pembimbing. Setiap bidang yang dilombakan memiliki materi yang sangat spesifik, dan para delegasi fokus pada topik-topik praktis seperti formulasi sediaan di bidang farmasetika, analisis data menggunakan SPSS di bidang farmasi sosial, serta skrining resep dan konseling di bidang farmakologi.

“Selain bimbingan akademik, kami (para delegasi) juga sering mengadakan sesi belajar mandiri dan kelompok untuk membahas soal-soal serta berbagi informasi terkait bidang masing-masing. Semua persiapan ini kami jalani dengan semangat tinggi, hingga kami merasa siap menghadapi seluruh tahapan kompetisi”, ujar Qatrunnada, Juara 2 Bidang Farmakologi/Farmasi Klinis OFI XI.

Olimpiade Farmasi Indonesia XI 2024 telah berakhir dengan sukses, namun pengalaman berharga yang diperoleh para delegasi FFUI akan terus berlanjut. Keikutsertaan dalam kompetisi ini bukan hanya meningkatkan keterampilan akademik para mahasiswa, tetapi juga membentuk kemampuan kerja tim, manajemen waktu, serta berpikir kritis yang sangat penting dalam dunia profesional farmasi.

Qatrunnada juga merasa bahwa proses dalam mengikuti kompetisi ini memberikan banyak pembelajaran, tidak hanya mengenai teori dan praktek kefarmasian, tetapi juga tentang nilai-nilai kerjasama, disiplin, dan keuletan dalam menghadapi tantangan. Ia sangat bahagia dapat mengharumkan nama almamater dalam kompetisi nasional ini. Semangatnya semakin besar untuk dapat mengikuti kompetisi farmasi lainnya.

Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FFUI, Prof. Dr. apt. Fadlina Chany Saputri, M.Si., mengungkapkan rasa bangganya kepada seluruh delegasi FFUI pada Kompetisi OFI XI. “Saya sangat bangga atas semangat belajar dan berjuang dari para delegasi mahasiswa FFUI. FFUI berkomitmen untuk terus mencetak generasi profesional farmasi yang berkualitas, melalui berbagai kompetisi dan kegiatan akademik lainnya, guna mendukung kemajuan kualitas para farmasis/apoteker di Indonesia”, ujarnya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan semakin pesat. Melalui pilar keenam transformasi kesehatan, yaitu transformasi teknologi kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mendorong tenaga kesehatan untuk berinovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan bioteknologi. Pada Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, Kemenkes RI memberikan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang telah berhasil berinovasi dalam ajang Health Innovation Sprint Accelerator (HISA) 2024. Ajang ini bertujuan untuk memacu inovasi di bidang kesehatan serta memperkuat sektor kesehatan Indonesia dengan teknologi.

Salah satu inovasi yang mendapatkan penghargaan di HISA 2024 adalah Fleksi. Fleksi merupakan media berbasis teknologi yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pergerakan manusia. Inovasi ini tidak hanya berfungsi sebagai upaya pencegahan penyakit kronis, tetapi juga sebagai alat skrining berbagai penyakit dan mempercepat proses pemulihan pasien dengan gangguan otot rangka. Tim Fleksi berhasil meraih peringkat kedua dalam HISA 2024.

Inovasi ini diciptakan oleh mahasiswa Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), yaitu Ns. Muchamad Ardi Putrawardana, M.Kep, Ns. Anung Widianto, S.Kep, Ns. Wahadi, M.Kep, Ns. Fitri Susilowati, M.Kep, Ns. Vitta Margareth Philipus, M.Kep, Ns. Elviera Djuma, M.Kep, dan Ns. Diky Julianto, S.Kep. Inovasi ini juga mendapat dukungan dan bimbingan dari Prof. Dr. Rr Tutik Sri Haryati, S.Kp., MARS, dan Dr. Masfuri, S.Kp, MN.

Fleksi lahir dari keprihatinan atas tingginya angka gangguan muskuloskeletal yang banyak dialami kelompok usia produktif akibat kurangnya aktivitas fisik. Keluhan tersebut sering kali menghambat aktivitas sehari-hari dan menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu. Selain itu, tantangan lain dalam proses rehabilitasi adalah waktu tunggu serta rasa sakit yang harus dihadapi pasien. Fleksi diharapkan mampu mengatasi kendala ini dengan memberikan kemudahan akses kepada pasien melalui teknologi berbasis kecerdasan buatan. Saat ini, Fleksi telah mencapai tahap Minimum Viable Product (MVP) dan siap memasuki Program Produk Market Fit, yang akan divalidasi lebih lanjut oleh pengguna.

Dengan penghargaan dari HISA 2024, Fleksi diharapkan dapat bersinergi dengan Kemenkes dalam riset dan pengembangan untuk lebih mengoptimalkan manfaatnya bagi masyarakat. Fleksi menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat memberikan sugesti pergerakan secara tepat bagi individu yang sehat, sehingga membantu mencegah gangguan otot rangka. Untuk pasien dalam masa rehabilitasi, Fleksi menawarkan fitur telehealth yang memungkinkan latihan dari jarak jauh. Dengan demikian, pasien dapat melakukan latihan pemulihan tanpa harus hadir di rumah sakit, yang dapat mempercepat proses pemulihan.

“Penggunaannya sangat sederhana, layaknya menggunakan kamera pada smartphone,” ujar Ns. Muchamad Ardi Putrawardana, Ketua Tim Fleksi. Dengan teknologi machine learning dan computer vision, Fleksi mampu mendeteksi gerakan tubuh manusia secara real-time, memungkinkan evaluasi akurat terhadap kualitas pergerakan pasien. “Kami berharap Fleksi dapat membantu tenaga kesehatan dalam memantau dan mendukung pemulihan pasien dengan lebih efisien,” tambahnya.

Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan UI, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N., turut memberikan dukungannya terhadap keberhasilan tim Fleksi dalam ajang bergengsi ini. “Kami sangat bangga dengan inovasi yang ditunjukkan oleh para mahasiswa kami. Fleksi adalah bukti bahwa sinergi antara ilmu keperawatan dan teknologi dapat menciptakan solusi inovatif untuk kebutuhan kesehatan masyarakat. Kami berharap inovasi ini terus dikembangkan dan memberikan manfaat nyata bagi banyak orang,” ungkapnya.

Penghargaan kepada Tim Fleksi diserahkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, SE., MA., Ph.D., pada acara puncak perayaan Hari Kesehatan Nasional ke-60 di Jakarta Convention Center pada 9 November 2024. Health Innovation Sprint Accelerator (HISA) adalah program yang mendukung dan mengembangkan inovasi teknologi kesehatan guna mendorong pertumbuhan industri teknologi kesehatan di Indonesia. Selain penghargaan, para pemenang HISA juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program sandbox kesehatan sebagai ajang uji coba dan pengembangan inovasi digital kesehatan.

Dr. Tuti Herawati, S.Kp., M.N., Ketua Departemen Keperawatan Medikal Bedah FIK UI, turut memberikan apresiasi dan harapannya untuk inovasi ini. “Selamat kepada Tim Fleksi dari Mahasiswa Ners Spesialis KMB FIK UI atas prestasi yang membanggakan ini di ajang HISA 2024. Semoga inovasi ini terus berkembang dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” ujarnya.

Fleksi, sebagai alat bantu kesehatan berbasis teknologi, berpotensi untuk dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti assessment, penunjang diagnostik, dan evaluasi, khususnya untuk pasien dengan gangguan mobilitas. Inovasi ini juga sejalan dengan tema Hari Kesehatan Nasional ke-60, “Gerak Bersama, Sehat Bersama,” yang mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dalam mewujudkan kehidupan sehat bersama.

Ns. Muchamad Ardi Putrawardana, M.Kep, menambahkan, “Sangat senang bisa memperkenalkan inovasi anak bangsa di bidang kesehatan ini. Kami berharap inovasi ini dapat menjadi contoh inspiratif bahwa teknologi modern dapat diterapkan di bidang keperawatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.”

Dengan penghargaan ini, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dukungan Kemenkes RI, program HISA, dan sinergi dengan berbagai pihak diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat untuk lebih memajukan sektor kesehatan di Indonesia melalui teknologi.

Lima tim mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) berhasil meraih juara dalam berbagai kategori pada 3rd Indonesian Public Health Olympiad (IPHO) 2024. IPHO merupakan sebuah kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI). Mahasiswa FKM UI memenangi berbagai kategori, di antaranya Juara 1 dan 2 kategori Cerdas, Cermat, Cepat Kesehatan Masyarakat; Juara 1 kategori Perancangan Sistem Informasi; Juara 3 kategori Debat Kesehatan Masyarakat; serta Juara 1 pada kategori Analisis Kebijakan Kesehatan yang menampilkan keahlian dalam merumuskan kebijakan kesehatan yang aplikatif dan strategis. Acara final IPHO 2024 sendiri telah berlangsung pada 7 November 2024 di FKM Universitas Mulawarman, Samarinda. Ajang IPHO tahun ini mengusung tema “Pendidikan Profesi Tenaga Kesehatan Masyarakat untuk Indonesia Emas” yang bertujuan untuk memotivasi mahasiswa kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia agar berlomba-lomba meraih prestasi dan memberikan kontribusi bermakna bagi bangsa. Prestasi yang diraih mahasiswa FKM UI ini merupakan hasil dari persiapan matang serta bimbingan dari dosen FKM UI, yang senantiasa mendukung setiap kelompok mahasiswa dalam mengembangkan potensi akademik dan keterampilan praktisnya. Salah satu Tim FKM UI yang beranggotakan Faris Muhammad, Luthfia Dara Janitra, dan Rizani Alia Davina berhasil meraih juara 1 dalam kategori Cerdas, Cermat, dan Cepat Kesehatan Masyarakat, di bawah bimbingan Dr. Puput Oktamianti, S.K.M., M.M. Ketiganya merupakan mahasiswa angkatan 2022 dari program studi Kesehatan Masyarakat peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Menurut Faris, IPHO adalah kesempatan berharga untuk memperluas wawasan serta menjadi ajang bagi mahasiswa kesehatan masyarakat untuk menantang diri, belajar, dan mengasah kemampuan. “Saya sudah tahu tentang IPHO sejak awal kuliah saat jadi mahasiswa baru, dan ini merupakan kesempatan bagi kami khususnya saya untuk berkembang lebih jauh,” ujarnya. Perlombaan dengan kategori cerdas cermat ini adalah kali pertama yang Faris dan rekannya ikuti selama berkuliah, sehingga persiapan yang sangat matang ketiganya lakukan selama berkompetisi. “Sebagai permulaan, kami menentukan dosen pembimbing dan berkonsultasi mengenai materi cerdas cermat. Setelahnya, belajar dari panduan kompetisi dan mendalami topik yang berfokus pada ilmu kesehatan masyarakat,” tutur Faris. Selama berkompetisi, mereka juga memahami kekuatan masing-masing anggota tim. “Ada yang memiliki pemikiran logis yang cepat, ketelitian, dan ketajaman analisis. Dengan begitu, setiap anggota mendapat tanggung jawab khusus dalam materi yang dibutuhkan,” ungkap Luthfia. Selain pembagian yang jelas, Davina menekankan pentingnya memahami situasi masing-masing anggota, terutama dalam menyesuaikan persiapan dengan jadwal dan kesibukan lainnya. “Persiapannya cukup intens, tapi dorongan utama datang dari kekuatan internal masing-masing. Kami tahu keunggulan kami ada di bidang tertentu, jadi fokus pada pembagian ini adalah hal penting,” ujar Davina. Bagi ketiganya, menjaga semangat kerja sama juga merupakan hal yang krusial. “Komunikasi yang efektif sangat membantu agar ketika di panggung atau tahap final, kami bisa tampil maksimal. Kami selalu percaya bahwa tim kami bisa menang,” ucap Faris. Mengatur waktu antara kuliah dan persiapan lomba menjadi tantangan tersendiri bagi tim FKM UI dalam menghadapi IPHO 2024. Faris menjelaskan bahwa komitmen sejak awal untuk mengikuti lomba menjadi dasar dalam mengalokasikan waktu. “Kami usahakan untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin, seringnya saat istirahat atau di sela-sela kuliah untuk persiapan cerdas cermat ini,” ujar Faris. Kelebihan lain bagi mereka adalah adanya kesamaan peminatan dan sering mengikuti kelas yang sama, sehingga setiap anggota tim memiliki pemahaman yang baik tentang kesibukan dan jadwal masing-masing. Saling mengetahui dinamika kelas, ketiganya mampu membagi porsi tugas secara efektif dan menyesuaikan beban persiapan lomba. Ini memungkinkan tim menjaga keseimbangan antara tanggung jawab akademis dan komitmen lomba dengan optimal. Kemenangan timnya di IPHO 2024 meningkatkan semangat Faris untuk terus mengasah kemampuannya di bidang kompetisi keilmuan. Prestasi yang diraih oleh tim ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berusaha mencapai yang terbaik. Faris menekankan pentingnya keberanian untuk mencoba. “Kalau punya keinginan, jangan takut untuk coba. Kalau ada kesempatan, ambil saja. Lebih baik menyesal karena kalah daripada menyesal karena tidak pernah mencoba,” ujarnya. Luthfia menambahkan bahwa pengalaman seperti ini dapat melatih kerja sama dan pemikiran yang cermat, menjadikannya ajang yang berharga untuk belajar dan berkembang. Menurut Davina, kompetisi ini menjadi kesempatan untuk mengingat kembali materi dari semester awal, tidak hanya sebagai persiapan lomba, tetapi juga untuk memperkuat pengetahuan yang sudah dipelajari. Kemenangan mereka menunjukkan bahwa kolaborasi, kerja keras, dan keberanian untuk mencoba adalah kunci keberhasilan dalam meraih tujuan. Memiliki tekad kuat untuk terus berkembang, mereka telah membuktikan bahwa mahasiswa FKM UI mampu bersaing di kancah nasional. Semoga langkah ini menjadi awal dari pencapaian-pencapaian berikutnya dan mendorong lebih banyak generasi muda untuk berprestasi, berinovasi, serta berkontribusi bagi kesehatan masyarakat dan kemajuan bangsa. Plh. Dekan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., mengungkapkan apresiasi dan rasa bangga atas prestasi yang diraih mahasiswa UI dalam ajang ini. “Kami sangat bangga atas prestasi luar biasa yang diraih oleh lima tim mahasiswa kami dalam ajang 3rd Indonesian Public Health Olympiad (IPHO) 2024. Keberhasilan ini bukan hanya mencerminkan kualitas pendidikan yang kami berikan di FKM UI, tetapi juga menunjukkan komitmen dan dedikasi tinggi mahasiswa kami dalam mengaplikasikan ilmu kesehatan masyarakat dalam berbagai kategori kompetisi. Melalui berbagai kategori juara yang diraih, menunjukkan bahwa kami terus mengembangkan talenta muda yang siap berkontribusi dalam sektor kesehatan masyarakat di tingkat nasional maupun internasional. Semoga prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa untuk terus berinovasi dan berprestasi lebih baik lagi di masa depan,” tutur Dr. Asih Setiarini. (DFD)

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tradygta Chantya Raissa Natanggi (FKUI 2023), berhasil meraih penghargaan Best Overall Poster dalam kompetisi Annual Scientific Meeting 2024 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) di Mayapada Hospital, Jakarta Selatan, pada tanggal 2-3 November 2024. Kompetisi ini diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, meliputi Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga, mahasiswa S1, peneliti internasional, dan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga.

Poster yang dipresentasikan oleh Tradygta, berjudul “Smart Shoes dalam Dunia Olahraga: Inovasi Wearable yang Mengubah Performa Atletik dan Mengurangi Risiko Cedera”. Poster tersebut menjelaskan inovasi sepatu pintar dengan sensor biomekanik. Penelitian dalam bentuk penulisan kajian sistematis ini dilakukan di bawah bimbingan Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, Sp.K.O., Subsp.APK(K), MARS, dengan tujuan untuk mengurangi resiko cedera dan meminimalkan ketidakseimbangan gerak.

Tradygta mengevaluasi efektivitas sepatu pintar yang dilengkapi teknologi wearable terintegrasi dalam meningkatkan performa atletik seperti kecepatan, daya tahan, dan ketangkasan serta mengurangi resiko cedera dibandingkan sepatu olahraga konvensional.

“Sensor biomekanik pada smart shoes ini memberikan data real-time mengenai pola gerakan, distribusi tekanan, dan postur tubuh yang bermanfaat bagi atlet untuk meningkatkan performa dan menurunkan risiko cedera,” ujar Tradygta.

Hasil penelusuran menunjukkan bahwa smart shoes secara signifikan meningkatkan 7 – 12% kecepatan serta memperbaiki ketangkasan dan daya tahan. Sensor tekanan dan pelacakan gerakan waktu nyata membantu atlet menyesuaikan langkah dan postur secara efisien, yang berdampak  peningkatan signifikan dalam stabilitas dinamis dan waktu reaksi.

Tradygta mengungkapkan rasa bahagia dan syukur atas prestasi ini, “Mengikuti konferensi dan perlombaan poster merupakan suatu pengalaman menarik dan berharga karena adanya kesempatan untuk berinteraksi dengan peneliti dan dokter yang memiliki pengalaman jauh lebih banyak dari saya. Melalui kesempatan tersebut, saya semakin terinspirasi untuk terus mengejar apa yang saya cita-citakan karena, It always seems impossible until it’s done!!.”

Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB turut bangga atas prestasi yang dicapai oleh Tradygta. “Selamat kepada Tradygta Chantya Raissa Natanggi atas pencapaiannya. Prestasi ini mencerminkan semangat inovasi, kerja keras, dan dedikasi dalam pengembangan ilmu kedokteran olahraga. Semoga capaian ini menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa FKUI untuk terus berkarya, memberikan manfaat, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.”

Sebuah pencapaian membanggakan diraih oleh Tim MILBoard yang terdiri dari enam mahasiswa Universitas Indonesia, berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang UNESCO Global Youth Hackathon 2024. Berkompetisi dengan 203 proyek dari 68 negara di seluruh dunia, tim ini berhasil diundang ke UNESCO Global MIL Week Feature Conference 2024 pada 30-31 Oktober di Amman, Yordania, untuk mempresentasikan proyek mereka di hadapan para pemimpin global dunia.

Sebagai bagian dari penghargaan ini, Fariz Nasution dan Rafi Aurelian berangkat ke Amman, Yordania, untuk mewakili Indonesia dan Universitas Indonesia di UNESCO Global MIL Week Feature Conference 2024. Di sana, mereka akan mempresentasikan MILBoard di hadapan para ahli literasi media dari seluruh dunia, serta berbagi wawasan mereka tentang pentingnya membangun generasi yang melek media digital. Kehadiran mereka menjadi momen bersejarah, mengingat tim ini adalah satu-satunya perwakilan Indonesia yang sukses menembus kompetisi global ini dan memberikan solusi yang berdampak luas.

Perjalanan Tim MILBoard Menuju Kemenangan

Inovasi ini lahir dari kerja keras tim MILBoard yang terdiri dari 6 mahasiswa Universitas Indonesia, yaitu Sobarisar Al Fariz Nasution (FEB UI 2022), Muhammad Rafi Aurelian R. (FISIP UI 2022), Salma Noorfitria Ningrum (FIA UI 2022), Dien Fitriani Azzahra (FASILKOM UI 2022), Dwiky Ahmad Megananta (FASILKOM UI 2022), dan Muhammad Faishal Adly N. (FASILKOM UI 2022). Tim MILBoard merancang sebuah alat edukasi yang menggabungkan permainan papan dan aplikasi untuk membangun kemampuan literasi media di kalangan anak-anak dan remaja. Dengan MILBoard, anak-anak tidak hanya diajak untuk memahami informasi secara kritis, tetapi juga dibimbing dalam membedakan informasi yang benar dan salah di era digital ini.

Terinspirasi oleh berbagai tantangan yang dihadapi generasi muda di era digital, MILBoard menggabungkan format permainan papan tradisional seperti ular tangga dengan kartu tantangan dan fitur QR code. Melalui aplikasi selulernya, pengguna dapat melanjutkan pembelajaran mereka dengan mini-games dan latihan interaktif. Kombinasi ini memungkinkan siswa untuk memperdalam literasi media dengan cara yang menyenangkan, mendalam, dan relevan dengan kebutuhan mereka.

MILBoard: Solusi Edukasi Literasi Media untuk Generasi Muda

MILBoard adalah inovasi yang menggabungkan pembelajaran tradisional dan digital untuk menjawab kebutuhan akan literasi media di kalangan anak muda. Dengan permainan papan yang memperkenalkan konsep dasar literasi media serta aplikasi seluler yang memungkinkan eksplorasi lebih lanjut, MILBoard memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan penuh makna. Setiap tantangan dalam permainan dirancang untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan pemahaman media di kalangan pengguna muda, membantu mereka menjadi generasi yang siap menghadapi dunia informasi yang terus berkembang.

1 2