“
Depok, 21 Mei 2024. Mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI), Dyra Daniera berhasil meraih juara 1 Duta Bahasa Jawa Barat 2024 dan akan melanjutkan kompetisi ke tingkat nasional. Penghargaan tersebut diumumkan pada Final Pemilihan Duta Bahasa (Dubas) Jawa Barat (Jabar) 2024, Jumat (16/5) di Savoy Homann Hotel, Bandung, Jawa Barat. Tahun ini, pendaftar Pemilihan Dubas Jabar 2024 berjumlah 315 orang, berasal dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat. “Saya merasa sangat bersyukur dapat dipercaya dan bersaing dengan pemudi-pemuda terbaik di Jawa Barat yang masing-masing memiliki segudang bakat dan prestasi tentunya tidak mudah, tetapi saya sangat senang menjalani prosesnya. Rasanya seperti mimpi, dari 315 pendaftar, kemudian dikerucutkan menjadi 100 besar, 40 besar, 18 besar, hingga akhirnya dipercaya sebagai juara 1 Duta Bahasa Jawa Barat 2024,” ujar Dyra. Seleksi Duta Bahasa ini diantaranya membuat esai berbahasa Indonesia dengan tema “Peran Bahasa dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs)”. Setelah itu, dipilih 100 besar untuk mengikuti Seleksi tahap I secara luring di Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Bandung. Seleksi tersebut terdiri atas Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), Tes
Kemampuan Bahasa Inggris, Menulis Esai Tiga Bahasa (bahasa Indonesia, bahasa asing, bahasa daerah), dan wawancara krida. Dyra berhasil lolos Seleksi Tahap I dan terpilih sebagai 40 Finalis Dubas Jabar 2024. 40 Finalis ini mengikuti serangkaian pembekalan yang diisi oleh para pakar dan ahli dalam bidang bahasa sastra, baik secara luring maupun daring. Materi pembekalan di antaranya, Sejarah dan Kode Etik Duta Bahasa, Pengutamaan Bahasa Indonesia, Revitalisasi Bahasa dan Budaya di Jawa Barat, Internasionalisasi Bahasa Indonesia, Penjenamaan Diri, Teknik Wicara Publik, Penulisan Karya Tulis Ilmiah, dan Literasi Lingkungan. Pada sesi Unjuk Bakat, Dyra menampilkan pembacaan puisi berjudul “Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini” karya Taufiq Ismail. “Puisi yang ditulis pada 1966 tersebut saya pilih karena masih relevan hingga saat ini dalam membangkitkan rasa patriotisme,” kata Dyra. Puisi tersebut juga menampilkan rasa prihatin atas berbagai masalah yang terjadi di Indonesia, khususnya masalah ketimpangan sosial dan masalah lingkungan. Hal ini sesuai dengan tema Pemilihan tahun ini yaitu Peran Bahasa dalam TPB/SDGs. Dyra juga mengikuti tahapan psikotes, uji wicara publik (public speaking), Focus Group Discussion (FGD), Wawancara Kepribadian, dan membuat suatu Karya Tulis Ilmiah untuk menampilkan krida atau program inovasi. Selanjutnya, sesi Final 1 dan 2 yang berisi presentasi krida dan tanya jawab. Kemudian, dikerucutkan menjadi 18 besar untuk mengikuti Sesi Final 2 yang berisi penyampaian.
wicara pamungkas dan tanya jawab di hadapan publik hingga tahap akhir terpilih 12 besar yang terdiri atas 6 putra dan 6 putri. Krida atau ide program inovasi yang diangkat Dyra pada pemilihan Dubas Jabar 2024 adalah “Sayembara Internasional Penerjemahan Sastra Nusantara”. Tujuannya adalah menerjemahkan karya terbaik sastra Indonesia ke dalam bahasa asing, khususnya bahasa Inggris agar lebih dikenal secara internasional. Di tingkat Jawa Barat, sayembara ini bisa berupa menerjemahkan legenda, cerita rakyat, dan mitologi Jawa Barat, seperti Sangkuriang dan Legenda Situ Bagendit ke dalam bahasa Inggris. Hasil pemenang sayembara dapat dihimpun menjadi sebuah antologi buku dan dijual sebagai cendera mata di destinasi wisata unggulan di Jawa Barat dengan jumlah wisatawan asing yang tinggi. “Semoga pemilihan Duta Bahasa Nasional bukan hanya sekadar ajang kompetisi dengan Duta Bahasa dari berbagai provinsi lainnya, tapi juga menjadi ajang untuk saling bertumbuh, berproses, bekerja sama, dan bertukar pikiran. Saya percaya akan kekuatan generasi muda, lewat daya juang dan kreativitasnya, untuk memajukan peran bahasa dan sastra Indonesia. Saya berharap, sebagai Duta Bahasa dapat menjadi ikon generasi muda peduli bahasa karena bahasa sangat penting sebagai jati diri dan fondasi utama kemajuan bangsa.” ujar Dyra.