id
Mei 15, 2024

Day

Depok-Vaize Team yang terdiri dari tiga mahasiswa Universitas Indonesia–M. Aqil Drajat Ramadhan dan Zahra Tedjowongso (Program Studi Bisnis Kreatif, Program Pendidikan Vokasi), serta Erfina Arthur (Teknik Biomedik, Fakultas Teknik)–ikut ambil peran dalam pesatnya kemajuan teknologi saat ini. Mereka berhasil menciptakan inovasi teknologi pewarnaan rambut personal dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Berkat karya inovasi yang diberi nama “L’Oréal Professionnel DyeVerse”, Aqil dan tim dinobatkan sebagai Favorite Team Indonesia 2024 pada ajang L’Oréal Brandstorm 2024, yang berlangsung pada 27 Maret lalu. Vaize Team lolos menjadi Top 10 National Finalis untuk diseleksi kembali oleh L’Oréal Indonesia Headquarters pada final pitching bersama President Director dan C-Level L’Oréal Indonesia di hari yang sama sebelum pengumuman pemenang. L’Oréal Brandstorm adalah kompetisi inovasi global untuk generasi muda dari L’Oréal Groupe yang telah berjalan sejak 1992 secara global dan 2009 di Indonesia. (Foto: Aqil dan tim saat mempresentasikan produk inovasi mereka) Karya inovasi dari ketiga mahasiswa tersebut menawarkan beberapa hal. Pertama, pewarna dengan tiga sensor terintegrasi. Sensor tersebut mengumpulkan informasi ilmiah mengenai trichology (ilmu tentang kesehatan kulit kepala dan rambut). Kedua, formulasi AI berupa informasi yang didapatkan dari sensor, lalu dianalisis menggunakan kecerdasan buatan pada perangkat kedua yang disebut “Verse”. Terakhir, formulasi personal dengan AI yang dapat memberikan formula yang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan rambut konsumen. Inovasi ini terdiri atas empat komponen utama, yakni Perangkat Dye (robot untuk memproduksi warna); Perangkat Verse (alat analisis AI); Salon Cycle (proses pembersihan limbah rambut yang terintegrasi); dan Aplikasi DyeVerse (yang akan menyempurnakan pengalaman salon secara online dan offline). “Sebagai beauty and lifestyle enthusiast, saya sangat senang memahami product knowledge dan mengikuti inovasi dari brand yang ada di L’Oréal Groupe. Saya juga sangat bersemangat dalam berproses breaking boundaries untuk Hair Professional Industry melalui inovasi yang saya dan tim berikan,” kata Aqil. Kompetisi yang diselenggarakan pada Januari hingga Maret 2024 tersebut diikuti Aqil dan tim guna mengembangkan diri, meraih peluang baru, serta berkontribusi untuk hair professional industry di masa depan yang lebih baik. Aqil menambahkan, “Kemenangan ini diharapkan dapat mendorong generasi muda yang ingin berkarya di industri kreatif agar berani bermimpi dan mengejar passion mereka dengan kerja keras, tekad, dan kreativitas, agar semua orang bisa mewujudkan mimpi mereka.” (Foto: Vaize Team saat menerima penghargaan sebagai Favorite Team) Inovasi DyeVerse ini memadukan teknologi kecerdasan buatan dan biocensors. Pada bagian kecerdasan buatan, melalui deep learning, machine vision, automation, dan robotics, mahasiswa Bisnis Kreatif mempelajarinya melalui mata kuliah Kecerdasan Buatan. Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengatakan bahwa kurikulum yang diciptakan Vokasi UI sudah mengadaptasi perkembangan teknologi, salah satunya adalah kecerdasan buatan agar sesuai dengan kebutuhan industri masa kini dan masa depan. Menurutnya, pengaplikasian pembelajaran di kelas dapat dilakukan melalui partisipasi pada kompetisi yang dilakukan Aqil dan tim. “Melalui kolaborasi antarfakultas seperti ini, saya berharap agar mahasiswa Universitas Indonesia dapat terus menciptakan berbagai inovasi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Tak hanya itu, melalui prestasi yang diraih Vaize Team membuktikan bahwa mahasiswa UI merupakan insan berkualitas yang siap membangun Indonesia di masa depan,” ujar Padang.
Dua Mahasiswa Departemen Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI), I Gusti Agung Sawitri Shintya Dewi dan Dendang Belantara, berhasil dinobatkan sebagai Juara 1 pada Architecture Student Contest – Saint Gobain 2024 tingkat nasional. Membawa gagasan hunian hemat energi berjudul “CENTERED”, tim FTUI berhasil mengungguli 5 tim finalis lainnya yang diumumkan oleh Saint-Gobain Indonesia pada tanggal 29 April 2024. Tim FTUI akan mewakili Indonesia dalam babak internasional yang akan berlangsung di Helsinki, Finlandia, pada bulan Juni mendatang. Mereka akan bersaing dengan perwakilan dari 30 negara lainnya untuk memperebutkan gelar juara internasional. “CENTERED merupakan bangunan yang kami rancang dengan mengintegrasikan data mobilitas, analisis arah angin, dan pencahayaan matahari di lokasi proyek. Dengan mengintegrasikan masa lalu, sekarang, dan masa depan pembangunan, proyek ini memiliki potensi untuk memperkenalkan area komunal yang dapat meningkatkan aktivitas sosial sekaligus mengakomodasi minat peneliti, mahasiswa, serta keluarga mereka yang tinggal di bangunan CENTERED,” kata Shintya. Lebih lanjut, Dendang menyoroti bangunan CENTERED yang dirancang berdasarkan kawasan kota hijau Helsinki, Finlandia, dengan memanfaatkan Hukum Bernoulli. “Pada kompetisi ini, kami berusaha menantang diri kami untuk melihat potensi baru yang menghasilkan energi terbarukan dari konteks yang ada di Helsinki, dengan menyesuaikan selubung bangunan, material serta orientasi, sehingga mampu mengurangi beban energi listrik yg dibutuhkan bangunan,” ujarnya. Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., menyampaikan apresiasinya terhadap perolehan ini, “Tim FTUI kembali melaju pada kompetisi internasional mewakili Indonesia. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa mahasiswa FTUI mampu memberikan dampak yang unggul di tingkat global. Pencapaian ini juga mencerminkan komitmen FTUI dalam mendukung mendukung dan mendorong partisipasi mahasiswa dalam kompetisi nasional dan internasional sebagai bagian dari pengalaman belajar yang holistik di lingkungan kampus.” Proses seleksi nasional berlangsung dari bulan September 2023 hingga April 2024, tim FTUI berada di bawah bimbingan empat orang dosen FTUI, yaitu Dr.-Ing. Ir. Ova Candra Dewi, S.T., M.Sc., GP, IPU. dan Dr. Miktha Farid Alkadri, S.Ars., M.Ars., dari Departemen Arsitektur; serta Dr.-Eng. Arnas, S.T., M.T., dan Ardiyansyah, S.T., M.Eng., Ph.D. dari Departemen Teknik Mesin. “Kompetisi ini merupakan kesempatan besar bagi mahasiswa FTUI untuk mendapatkan pengalaman profesional sekaligus menemukan pentingnya keberlanjutan dalam konstruksi modern. Kekhususan kompetisi ini dibanding kompetisi desain arsitektur lainnya terletak di penekanan Life-Cycle Asessment (LCA)-nya. Mahasiswa wajib menyertakan analisis LCA, sehingga mahasiswa ditantang untuk dapat merancang proyek yang mampu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penghuni gedung sekaligus mengurangi dampak lingkungan, penggunaan karbon, energi, dan sumber daya,” ujar Dr. Ova. Architecture Student Contest merupakan kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh Saint- Gobain Group, yang merupakan perusahaan bahan bangunan terbesar di dunia dan salah satu dari 100 grup industri terbesar di dunia. Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2004 oleh Saint-Gobain Isover di Serbia, kompetisi ini telah menjadi acara internasional sejak tahun 2005. Pada tahun ini, Architecture Student Contest diadakan untuk yang ke 19 kalinya, diikuti oleh 1.300 mahasiswa dari 167 universitas di 30 negara. Kompetisi ini memiliki 2 tahap, yakni tahap Nasional dan tahap Internasional. Tim pemenang pada tahap Nasional akan bersaing satu sama lain di tahap Internasional, di mana peserta akan mempresentasikan kembali rancangannya dan mendapatkan umpan balik secara langsung dari juri yang terdiri dari arsitek terkenal, perwakilan mitra lokal, dan pakar Saint-Gobain. Kriteria penilaian kompetisi mencakup aspek desain arsitektur, keberlanjutan konstruksi, dan fokus pada renovasi dan konstruksi baru. Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk mengembangkan proyek berbasis keberlanjutan, baik bagi manusia maupun planet bumi. Proyek tersebut harus memiliki nilai yang hemat energi, rendah karbon, dan menyediakan lingkungan yang nyaman bagi penghuninya, guna menciptakan ruang hidup, kerja, dan rekreasi yang lebih baik. Penghargaan Architecture Student Contest 2024 akan diberikan untuk Juara 1, 2, dan 3, serta Penghargaan Khusus dan Penghargaan Mahasiswa dengan total hadiah €11.500.