Depok-Tiga mahasiswa program studi (prodi) Hubungan Masyarakat (Humas), Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), berhasil mendapatkan predikat juara ketiga untuk kategori OlymPRDay, cabang lomba Padjajaran Public Relations Fair (PPRF), pada kompetisi Epicentrum UNPAD 2024. Acara yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran, pada Maret-Mei 2024 tersebut merupakan festival komunikasi tingkat internasional tahunan yang dikemas dalam bentuk berbagai kompetisi, seperti riset komunikasi, kampanye sosial, jurnalistik, iklan layanan masyarakat, dan lainnya.
Rahel Sriwahyuni Sinaga, Hanna Allysya, dan Shofiah Nur Azizah, yang tergabung dalam Tim Bejo–yang memiliki arti meskipun anggotanya perempuan, tetapi mereka adalah tim yang kuat–, mengikuti kategori lomba OlymPRDay berupa kampanye terkait permasalahan plagiarisme. Rahel, salah satu anggota Tim Bejo, mengungkapkan bahwa tema kampanye yang diusung mereka adalah “Guardians of Integrity: Fighting Plagiarism with Digital Ethics to University Students”. Berjudul “Be Original”, kampanye yang dibawakan Rahel dan tim menggunakan strategi PESO dan taktik pre-event, main event, dan post-event.
“Guna menyelesaikan permasalahan plagiarisme, kami menyusun strategi komunikasi dengan cara persuasif kepada masyarakat, khususnya mahasiswa. Acara utama akan diselenggarakan pada 19 Februari bertepatan dengan Hari Anti Plagiarisme. Sedangkan, dua kegiatan lainnya adalah special competition berupa stand up comedy dan special workshop tentang menulis kreatif oleh Dian Sastrowardoyo dan Raditya Dika,” ungkap Rahel.
Kampanye yang dilakukan Tim Bejo didasari pada kurangnya kesadaran diri dan edukasi mengenai plagiarisme mahasiswa saat ini sehingga menurunkan kesadaran integritas akademik. UI sendiri telah menerapkan layanan pencegahan plagiarisme menggunakan beberapa perangkat untuk mengecek plagiasi pada karya ilmiah. Rahel menambahkan, “Kami ingin agar masyarakat ter-influence dengan informasi dan pengetahuan bahwa plagiarisme dapat merusak reputasi dan kepercayaan dalam dunia akademik, serta menghambat kemajuan ilmu pengetahuan. Selain itu, tujuan lainnya adalah agar setiap orang dapat menghargai karya orang lain agar mencapai integritas yang sejati.”
Di sisi lain, Rahel juga mengatakan bahwa proses pembuatan proposal kampanye mereka dapat dibuat sebaik mungkin berkat pembelajaran yang diterima di kelas. Beberapa mata kuliah yang menjadi sumber saat pembuatan proposal kampanye Tim Bejo antara lain, Penyusunan Program Komunikasi, Pemasaran Komunikasi, hingga Public Speaking.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengapresiasi prestasi yang diraih Rahel dan tim. Menurutnya, pembelajaran yang diterima di kelas dapat diterapkan secara langsung melalui kompetisi seperti ini. Kurikulum berbasis praktik yang dimiliki Vokasi UI terbukti berhasil menjembatani mahasiswanya untuk berprestasi. Padang mengatakan, “Selain menjadi wadah untuk melatih diri, kompetisi yang diikuti Rahel, Hanna, dan Sofi, akan menjadi pengalaman dan modal bagi mereka agar menjadi praktisi humas di masa depan.”