id
Juni 3, 2024

Day

Depok-Tiga mahasiswa program studi (prodi) Hubungan Masyarakat (Humas), Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), berhasil mendapatkan predikat juara ketiga untuk kategori OlymPRDay, cabang lomba Padjajaran Public Relations Fair (PPRF), pada kompetisi Epicentrum UNPAD 2024. Acara yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran, pada Maret-Mei 2024 tersebut merupakan festival komunikasi tingkat internasional tahunan yang dikemas dalam bentuk berbagai kompetisi, seperti riset komunikasi, kampanye sosial, jurnalistik, iklan layanan masyarakat, dan lainnya.

Rahel Sriwahyuni Sinaga, Hanna Allysya, dan Shofiah Nur Azizah, yang tergabung dalam Tim Bejo–yang memiliki arti meskipun anggotanya perempuan, tetapi mereka adalah tim yang kuat–, mengikuti kategori lomba OlymPRDay berupa kampanye terkait permasalahan plagiarisme. Rahel, salah satu anggota Tim Bejo, mengungkapkan bahwa tema kampanye yang diusung mereka adalah “Guardians of Integrity: Fighting Plagiarism with Digital Ethics to University Students”. Berjudul “Be Original”, kampanye yang dibawakan Rahel dan tim menggunakan strategi PESO dan taktik pre-event, main event, dan post-event.

“Guna menyelesaikan permasalahan plagiarisme, kami menyusun strategi komunikasi dengan cara persuasif kepada masyarakat, khususnya mahasiswa. Acara utama akan diselenggarakan pada 19 Februari bertepatan dengan Hari Anti Plagiarisme. Sedangkan, dua kegiatan lainnya adalah special competition berupa stand up comedy dan special workshop tentang menulis kreatif oleh Dian Sastrowardoyo dan Raditya Dika,” ungkap Rahel.

Kampanye yang dilakukan Tim Bejo didasari pada kurangnya kesadaran diri dan edukasi mengenai plagiarisme mahasiswa saat ini sehingga menurunkan kesadaran integritas akademik. UI sendiri telah menerapkan layanan pencegahan plagiarisme menggunakan beberapa perangkat untuk mengecek plagiasi pada karya ilmiah. Rahel menambahkan, “Kami ingin agar masyarakat ter-influence dengan informasi dan pengetahuan bahwa plagiarisme dapat merusak reputasi dan kepercayaan dalam dunia akademik, serta menghambat kemajuan ilmu pengetahuan. Selain itu, tujuan lainnya adalah agar setiap orang dapat menghargai karya orang lain agar mencapai integritas yang sejati.”

Di sisi lain, Rahel juga mengatakan bahwa proses pembuatan proposal kampanye mereka dapat dibuat sebaik mungkin berkat pembelajaran yang diterima di kelas. Beberapa mata kuliah yang menjadi sumber saat pembuatan proposal kampanye Tim Bejo antara lain, Penyusunan Program Komunikasi, Pemasaran Komunikasi, hingga Public Speaking.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengapresiasi prestasi yang diraih Rahel dan tim. Menurutnya, pembelajaran yang diterima di kelas dapat diterapkan secara langsung melalui kompetisi seperti ini. Kurikulum berbasis praktik yang dimiliki Vokasi UI terbukti berhasil menjembatani mahasiswanya untuk berprestasi. Padang mengatakan, “Selain menjadi wadah untuk melatih diri, kompetisi yang diikuti Rahel, Hanna, dan Sofi, akan menjadi pengalaman dan modal bagi mereka agar menjadi praktisi humas di masa depan.”

Depok-Dua mahasiswa Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Farhan Zakky Rahmatillah dan Putu Surya Putra Atmaja, berhasil membawa pulang medali perak pada Kejuaraan Taekwondo Nasional Panglima Kostrad Cup (PANGKOSTRADCUP) 2024. Dalam kompetisi tersebut, Farhan membawa pulang medali perak untuk kategori Kyorugi Senior Putra Under 58 Kg. Sedangkan, Putu meraih medali perak untuk kategori Kyorugi Senior Putra Under 67 Kg. Kejuaraan tingkat nasional ini diikuti lebih dari 4.000 peserta yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, baik dari instansi kepolisian, kedinasan, universitas, sekolah atlet, hingga klub olahraga. Ajang tersebut diselenggarakan oleh Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Indonesia di GOR Ciracas, Jakarta Timur, pada 9-12 Mei 2024. (Foto: Penampilan Farhan saat kejuaraan taekwondo) Farhan dan Putu berhasil mengharumkan nama UI di bawah naungan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo UI. Meskipun jadwal perkuliahan cukup padat, baik Farhan maupun Putu dapat membagi waktu antara kuliah dan latihan. Farhan menceritakan bahwa dirinya menggunakan skala prioritas, yang mana kegiatan akademik merupakan kewajiban utama. Tetapi, di sela waktu senggang, ia juga mengasah bakatnya agar dapat dijadikan prestasi yang membanggakan. “Manajemen waktu yang baik merupakan kunci agar kegiatan akademik dan latihan dapat dilakukan secara maksimal,” kata Farhan. (Foto: Penampilan Putu saat kejuaraan taekwondo) Berbeda dengan Farhan, Putu justru meluangkan waktu untuk belajar setelah latihan taekwondo. Sehingga, badan akan terasa lebih segar dan cukup baik untuk belajar, serta mengerjakan tugas. Putu menyampaikan, “Saya juga punya banyak e-book yang bisa dibaca dan dipelajari kapan saja. Sehingga, berlatih taekwondo tidak menghalangi saya untuk tetap bisa belajar kapan pun dan di mana pun.” Sementara itu, keduanya sama-sama menargetkan diri masing-masing untuk mendapatkan medali emas dan bertanding hingga ke jejang internasional. Di sisi lain, mereka juga memaksimalkan potensi akademik dan organisasi. Seperti, Putu yang merupakan salah satu finalis Mahasiswa Berprestasi Vokasi UI 2024, serta Farhan yang aktif berorganisasi sebagai Ketua Himpunan Vokasi Akuntansi 2024. Keduanya akan terus berjuang dan aktif di olahraga taekwondo agar mengharumkan nama Vokasi UI, maupun Indonesia. (Foto: Farhan dan Putu bersama UKM Taekwondo UI) Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Padang Wicaksono, S.E., Ph.D., mengamati keberhasilan kedua mahasiswa Vokasi UI tersebut. Menurutnya, pendidikan vokasional yang memiliki kurikulum berbasis praktik tidak menyurutkan semangat mahasiswa untuk terus berprestasi. “Saya mengucapkan selamat kepada Farhan dan Putu yang sudah berhasil membawa pulang prestasi yang cemerlang. Saya yakin mahasiswa lainnya dapat mengikuti jejak keduanya untuk meraih prestasi di bidang akademik maupun nonakademik,” ujar Padang.