Direktorat Kemahasiswaan mengadakan sayembara rancang bangun Gedung Direktorat Kemahasiswaan dan Gedung Pengembangan Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) semenjak bulan Juni 2014. Dari sayembara ini, Direktorat Kemahasiswaan mendapatkan dua rancangan terbaik (juara I dan juara II) yang nantinya akan dipertimbangkan oleh Rektor UI untuk direalisasikan pembangunannya.
Juara I dalam sayembara rancang bangun ini adalah tim yang terdiri atas Rafael Arsono, Amelia Miranti, August Rudyanto, dan Farizky Astrawinata. Sementara itu, tim yang meraih juara II terdiri atas Achmad Noerzaman, Marcus Claymant, Evan Persadagubta, Febrian Adinata, dan Rahmi Yulviastari. Gedung baru Pusgiwa rencananya dibangun di lokasi gedung lama Pusgiwa dengan lingkup area yang diperluas. Gedung baru Direktorat Kemahasiswaan juga akan didirikan di area tersebut.
Pusgiwa dibangun pada tahun 1989. UI hanya memiliki kurang lebih 15 unit kegiatan mahasiswa (UKM) pada saat itu. Seiring bertambahnya jumlah mahasiswa dan berkembangnya UKM serta organisasi mahasiswa di UI, muncul kebutuhan akan fasilitas yang lebih memadai. Hal inilah yang mendasari perencanaan pembangunan gedung baru Pusgiwa. “Coba bandingkan dengan saat ini, di mana sudah ada 45 UKM. Belum lagi jumlah mahasiswa UI yang terus bertambah tiap tahun. Tidak seimbang jadinya,” ujar Nanda, perwakilan dari Direktorat Kemahasiswaan.
Pembangunan gedung baru Direktorat Kemahasiswaan di area Pusgiwa dilakukan demi kepentingan mahasiswa. Letak gedung Direktorat Kemahasiswaan dan Pusgiwa yang berdekatan dapat memudahkan UKM dan organisasi mahasiswa mengurus administrasi perizinan.
Rencananya, gedung baru ini akan dijadikan spot center mahasiswa di samping spot center yang telah ada di Perpustakaan UI. “Jadi, kami ingin menjadikan Pusgiwa ini sebagai tempat berkumpul, berdiskusi, dan berkegiatan bagi mahasiswa, baik dalam bidang penalaran, olahraga, maupun seni. Makanya, kami ingin area Pusgiwa yang baru ini benar-benar lengkap dari segi fasilitas,” jelas Nanda.
Di dalam gedung baru Pusgiwa nantinya akan ada ruang penyimpanan peralatan-peralatan UKM, ruang rapat organisasi mahasiswa, ruang untuk latihan tari dan dansa, latihan paduan suara, latihan teater, dan ruang pertunjukan dengan kapasitas 400—500 orang. Gedung ini akan dibangun dengan luas 2400 m2. Fasilitas lainnya adalah area lapangan terbuka untuk latihan marching band dan kegiatan UKM lainnya, musala, toilet, kantin, dan Pusat Kesehatan Mahasiswa (PKM). “Di dalam rancang bangun juga ada ruangan yang kami siapkan untuk mini market, toko buku, ruang IT, dan robotic center,” tambah Nanda.
Dalam menilai rancang bangun, Direktorat Kemahasiswaan mementingkan aspek maintainability, safety, dan garis acuan yang telah dibuat oleh Direktorat Kemahasiswaan. Selain itu, Direktorat Kemahasiwaan mensyaratkan adanya jembatan yang menghubungkan area gedung baru Pusgiwa dan area Rektorat.
Untuk memudahkan akses, UI berencana menyediakan jalur bus kuning yang melewati area gedung baru Pusgiwa. “Sehingga nantinya area Pusgiwa yang baru ini benar-benar menjadi spot center yang layak untuk mahasiswa UI,” pungkas Nanda. (WND)