Kedua mahasiswa berprestasi tersebut diantaranya adalah Furaihan Kamyl Arnazaye (Ilmu Administrasi Negara 2021) dan Adinda Puspita Ningrum (Ilmu Administrasi Negara 2021). Keduanya mengangkat judul “Simplifikasi Prosedur Registrasi Perseroan Terbatas Badan Usaha Melalui Notaris.”
“Fokus penelitian adalah pada analisis beban yang ditimbulkan oleh prosedur pendirian Perseroan Terbatas (PT) di Indonesia. Proses ini sering kali rumit dan memakan waktu, sehingga dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Furaihan.
Adinda menyebut bahwa fokus penelitian ini dilatarbelakangi oleh Pendirian PT di Indonesia yang masih melibatkan langkah-langkah administratif yang kompleks, terutama yang terkait dengan peran notaris. Ia menyebut bahwa banyak pengusaha yang merasa terbebani dengan waktu dan biaya yang harus dikeluarkan, serta prosedur yang berbelit-belit.
“Dalam penelitian ini, kami membandingkan negara-negara yang menggunakan notaris dalam pendirian PT dengan yang tidak. Kami menemukan bahwa negara-negara yang mengadopsi sistem tanpa notaris cenderung memiliki proses yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah, mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih baik,” ungkap Adinda.
Lebih lanjut, Furaihan menyebut bahwa melalui penelitian ini mereka menemukan fakta bahwa kehadiran notaris dalam pendirian PT ternyata dapat meningkatkan beban administratif, baik dari segi waktu maupun biaya. Sehingga, katanya, prosedur yang rumit ini dapat mengakibatkan pengusaha enggan untuk memulai usaha baru, yang berdampak pada iklim investasi.
“Berdasarkan analisis kami, kami merekomendasikan dua opsi untuk reformasi prosedur. Yang pertama adalah menghapus peran notaris. Menghilangkan kebutuhan akan notaris dalam pendirian PT untuk mempercepat proses dan mengurangi biaya,” kata Furaihan.
Adinda melanjutkan, opsi kedua yang direkomendasikan adalah perlu adanya integrasi notaris dalam Sistem OSS. “Mengintegrasikan fungsi notaris ke dalam sistem Online Single Submission (OSS) sehingga proses pendirian menjadi lebih efisien dan transparan,” ungkapnya.
Dengan harapan bahwa rekomendasi ini dapat memfasilitasi proses bisnis yang lebih baik, keduanya berharap studi ini dapat menjadi kontribusi nyata bagi reformasi birokrasi di Indonesia.
“Dengan pencapaian ini, kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan mendorong reformasi birokrasi yang lebih efisien di Indonesia,” ungkap Furaihan.
Sebagai informasi, proses kompetisi dimulai dengan pendaftaran delegasi pada bulan Maret 2024, di mana peserta diminta untuk menyiapkan karya ilmiah dan presentasi yang relevan dengan tema utama tahun ini, yaitu “Reformasi Birokrasi Berbasis Outcome untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan”. Acara puncak berlangsung dari tanggal 11 hingga 16 Agustus 2024.
Dalam persiapannya, kedua mahasiswa FIA UI ini melakukan penelitian mendalam dengan meninjau kembali materi metodologi penelitian dan statistik lanjutan. Setelah menentukan subtema mengenai peningkatan investasi, keduanya menyusun metodologi yang tepat untuk penelitian. “Tantangan yang kami hadapi meliputi identifikasi keunggulan anggota, pembagian waktu yang efektif, dan adaptasi metode pengumpulan data yang berubah-ubah, terutama karena kesibukan magang,” ungkap Adinda.
Dekan FIA UI Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., M.M. mengungkapkan bangga atas pencapaian kedua mahasiswa berprestasi ini. “Semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk seluruh mahasiswa FIA UI untuk semakin semangat dan giat untuk mengukir prestasi baik akademik maupun non akademik,” ungkap Prof. Dr. Chandra.