id
Prestasi

Category

Depok-Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Paragita Universitas Indonesia (UI) kembali mengharumkan nama Indonesia dengan meraih sejumlah penghargaan di Taipei International Choral Competition 2024. PSM Paragita UI membawa pulang Gold Award untuk kategori Mixed Choir dengan poin 92,28, dan Gold Award untuk kategori Ethnic/Traditional Music dengan poin 89,89. Selain itu, mereka juga memperoleh penghargaan Formoza Prize untuk penampilan terbaik karya komposer Taiwan oleh paduan suara non-Taiwan, serta menjadi Finalis Grand Prix. Prestasi ini dicapai setelah bersaing dengan 30 paduan suara dari berbagai negara sejak 30 Agustus hingga 2 September 2024, di beberapa venue prestisius di Taipei, seperti Soochow University Song-Yi Hall, Soochow University Chuan-Hsien Hall, dan National Concert Hall. Salah seorang anggota PSM Paragita UI, Rama Kalyana Pryamitra, yang juga merupakan mahasiswa Program Pendidikan Vokasi UI, mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas pencapaian ini. (Foto: Kontingen PSM Paragita UI mewakili Indonesia pada ajang Taipei International Choral Competition) “Tentu keikutsertaan kami merupakan pengalaman dan pengetahuan baru yang menyenangkan. Selain itu, prestasi yang berhasil kami bawa untuk UI dan Indonesia menjadi suatu kebanggaan dan rasa syukur atas proses latihan kami yang sangat panjang,” ujarnya. Dalam kompetisi ini, PSM Paragita UI membawakan sejumlah lagu dari berbagai zaman dan latar belakang, seperti Jubilate Deo karya Ko Matsushita, Tsyu ti e Tsi (lagu berbahasa Taiwan), The Splendour Falls on Castle Walls karya Frederick Delius, hingga Paris Berantai ciptaan H. Anang Ardiansyah yang diaransemen oleh Ken Steven. Lagu-lagu tersebut dipilih dengan mempertimbangkan variasi tempo, ekspresi, serta keunikan setiap komposisi. (Foto: Penampilan PSM Paragita UI pada Taipei International Choral Competition) Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada mahasiswanya yang telah berpartisipasi dalam ajang internasional ini. Ia juga berharap agar keikutsertaan mereka tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia di kancah global. “Melalui kompetisi yang diikuti berbagai negara di dunia, saya berharap agar mahasiswa UI dapat memanfaatkan momen ini sebagai duta budaya Indonesia dan berjejaring dengan perwakilan negara lainnya,” tuturnya. Menurutnya, dukungan terhadap pengembangan bakat seni di kalangan mahasiswa UI terus diberikan lewat berbagai kegiatan. Salah satunya adalah Traya Choir, paduan suara mahasiswa Vokasi UI, yang pernah berkolaborasi dengan musisi Sal Priadi membawakan dua lagu dalam kanal YouTube resmi USS Feed.

Depok-Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Heiqmadinar Azzahra Nugraha meraih penghargaan sebagai the best oral presenter melalui artikel berjudul “Raising Awareness of Physical Activity as An Antidepressant Mechanism to Build the Golden Generation 2040: A Literature Study” pada event internasional World Physiotherapy Asia Western Pacific Region Congress 2024 yang diadakan oleh Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) dengan Co-host program studi (prodi) Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi UI. Ajang yang mengusung tema “Collaboration and Transformation Toward Sustainable Physiotherapy Practice” itu dilaksanakan di Aston Convention Center, Denpasar, Bali (26-28 September 2024). Vokasi UI menurunkan sebanyak 18 mahasiswa prodi Fisioterapi Vokasi UI berpartisipasi sebagai pemakalah, membawakan riset yang mereka lakukan bersama dosen.

Pada pertemuan ilmiah yang merupakan salah satu yang terbesar di bidang fisioterapi, hadir para fisioterapis dari 31 negara anggota di wilayah Asia Western Pacific. Tujuan utamanya adalah memperkuat jejaring profesional dan berbagi informasi serta temuan penelitian yang mendukung praktik fisioterapi berkelanjutan di kawasan tersebut. Agenda selama kongres diisi dengan simposium, workshop, pameran teknologi terbaru, dan presentasi ilmiah dari para praktisi internasional.

(Foto: Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, saat menyampaikan keynote speech di AWP 2024)

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, yang turut menjadi keynote speaker dalam kongres ini, menegaskan pentingnya kolaborasi internasional dalam pendidikan fisioterapi. “Kolaborasi dirancang untuk membina komunitas akademis yang saling terhubung yang melampaui batas geografis. Sesuai dengan tema yang diusung pada kongres tahun ini, kolaborasi yang kami lakukan tidak hanya bertujuan untuk mengatasi tantangan global tetapi juga berupaya untuk meningkatkan pengalaman pendidikan bagi mahasiswa dan dosen,” ujarnya.

Padang juga menjelaskan bahwa kolaborasi ini meliputi proyek penelitian bersama, program pertukaran mahasiswa dan dosen, serta sertifikasi profesi fisioterapis. Selain itu, UI tengah fokus pada tiga aspek utama dalam pengembangan pendidikan fisioterapi: pengembangan Vokasi Wellness Center (VWC) sebagai teaching factory, pengabdian masyarakat melalui program Sehat Bestari, dan penguatan kerja sama internasional melalui program student mobility dan faculty mobility.

(Foto: Mahasiswa UI saat melakukan oral presentation pada acara AWP 2024)

“VWC beroperasi sebagai lingkungan belajar nyata yang memungkinkan mahasiswa memperoleh pengalaman langsung di lingkungan tempat kerja, sehingga memungkinkan mereka menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam skenario praktis. Selain itu, VWC juga berfungsi sebagai laboratorium penelitian bagi dosen dan mahasiswa untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas penelitian fisioterapi,” ujar Padang.

Ke depannya, menurut Padang, peran fisioterapis akan semakin penting seiring dengan meningkatnya populasi lanjut usia. “Pendekatan kolaboratif ini memastikan bahwa temuan penelitian bersifat akademis dan relevan dengan tantangan kesehatan di dunia nyata,” tuturnya.

(Foto: Mahasiswa UI saat melakukan poster presentation pada acara AWP 2024)

Selain itu, program Sehat Bestari yang merupakan bagian dari pengabdian masyarakat, dirancang untuk mempromosikan kesehatan melalui layanan fisioterapi berbasis komunitas. “Melalui inisiatif ini, kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat fisioterapi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta mempromosikan literasi kesehatan,” kata Padang.

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) terus mengukir prestasi membanggakan di kancah nasional. Pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37, yang digelar pada 14-19 Oktober 2024 di Universitas Airlangga, Surabaya, FIK UI berhasil menorehkan sejarah dengan meraih Medali Perunggu Kategori Presentasi dalam bidang PKM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM PM). Tim mahasiswa yang diketuai oleh Rifty Octapini Fauziah membawa nama baik UI di ajang kompetisi bergengsi ini, bersaing dengan 525 tim dari 118 perguruan tinggi yang terseleksi dari lebih dari 43.000 proposal yang diajukan.

Dekan FIK UI, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N., menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian luar biasa tersebut. “Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan bukan hanya berperan dalam memberikan layanan kesehatan, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan melalui inovasi yang langsung berdampak pada masyarakat. Partisipasi aktif mereka dalam PIMNAS membuktikan bahwa perawat bisa memberikan kontribusi yang jauh lebih luas, termasuk dalam bidang sosial dan pendidikan,” ujar Agus dengan penuh semangat.

Keberhasilan Tim FIK UI tidaklah datang dengan mudah. Proses kompetisi dimulai dari pengajuan proposal Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM), lolos seleksi pendanaan, hingga pelaksanaan proyek pengabdian kepada masyarakat yang harus melewati tahapan penilaian kemajuan pelaksanaan PKM (PKP2). Karya yang dipresentasikan di PIMNAS harus memenuhi berbagai syarat ketat yang ditetapkan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Proyek PKM-PM yang diusung oleh tim FIK UI berfokus pada penyelesaian masalah di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kota Depok. Salah satu pencapaian penting dari proyek ini adalah keberhasilannya menyelesaikan tiga masalah utama yang dihadapi oleh mitra, yaitu sekolah, para guru, orang tua, serta siswa tunagrahita. Melalui pendekatan yang komprehensif, tim tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga merancang strategi keberlanjutan dengan mengintegrasikan media ajar terkait pendidikan seksual ke dalam kurikulum sekolah, khususnya untuk tingkat SDLB.

“Kami sangat bangga bisa memberikan kontribusi nyata untuk SLBN Kota Depok. Ini bukan hanya tentang menyelesaikan satu permasalahan, tetapi tentang bagaimana kami bisa menciptakan dampak berkelanjutan bagi pendidikan siswa tunagrahita. Kami juga merasa terhormat bisa mengibarkan bendera UI di ajang PIMNAS,” ujar Rifty Octapini Fauziah, ketua tim FIK UI, dengan penuh rasa syukur.

Salah satu hal yang membuat tim FIK UI unggul di antara kompetitor lainnya adalah pendekatan komprehensif dan berkelanjutan yang diterapkan dalam proyek mereka. Selain berhasil menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh mitra, tim juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk audiensi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dinas Sosial Kota Depok, dan DP3AP2KB Kota Depok. Mereka juga menginisiasi kerjasama dengan SLB swasta seperti SLB Manunggal Bhakti serta diseminasi media ajar ke komunitas Read Aloud Depok, sebagai bagian dari strategi keberlanjutan kegiatan.

Menurut Rifty, keberhasilan ini juga tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi yang solid di antara anggota tim. “Kami bekerja dengan semangat untuk meraih hasil terbaik. Tim kami kompak dan selalu berusaha untuk membuat setiap luaran, baik laporan akhir, artikel ilmiah, buku pedoman mitra, hingga materi presentasi, sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu, beberapa luaran kami juga sudah mendapatkan hak cipta, yang menambah nilai lebih dari proyek ini,” tambahnya.

PIMNAS ke-37 ini merupakan salah satu ajang paling bergengsi di dunia pendidikan tinggi Indonesia, di mana ribuan mahasiswa berlomba-lomba menunjukkan kreativitas dan inovasi mereka melalui berbagai proyek penelitian dan pengabdian masyarakat. Keikutsertaan FIK UI dalam kompetisi ini bukan hanya menjadi ajang pembuktian kemampuan mahasiswa keperawatan, tetapi juga menunjukkan peran vital mereka dalam mengatasi masalah nyata di tengah masyarakat.

“Kami sangat bangga melihat mahasiswa kami mampu membawa ilmu keperawatan keluar dari ruang kelas dan laboratorium, dan menerapkannya langsung untuk menyelesaikan masalah di lapangan. Ini adalah bukti bahwa pendidikan keperawatan di UI tidak hanya mencetak tenaga medis yang andal, tetapi juga pemimpin-pemimpin masa depan yang mampu berpikir kritis dan berinovasi,” tambah Agus Setiawan.

Prestasi ini tidak hanya diraih oleh FIK UI, tetapi juga oleh mahasiswa dari fakultas lain di UI. Adinda Puspita Ningrum dari Fakultas Ilmu Administrasi berhasil meraih Medali Perak Kategori Poster PKM-RSH, dan Nur Aziza Putri dari Fakultas Teknik menjadi finalis dalam bidang PKM VGK. Capaian ini semakin mengokohkan UI sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, yang selalu mendorong mahasiswanya untuk berprestasi di tingkat nasional dan internasional.

Dengan keberhasilan yang telah diraih, FIK UI tidak akan berhenti sampai di sini. Prestasi ini diharapkan menjadi pemicu semangat bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada masyarakat melalui berbagai proyek kreatif dan solutif. PIMNAS 38 yang akan diselenggarakan di Universitas Hasanuddin, Makassar, menjadi target selanjutnya bagi mahasiswa FIK UI untuk kembali mengukir prestasi.

“Kami berharap prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa FIK UI untuk terus berprestasi, berinovasi, dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Semoga PIMNAS tahun depan akan menjadi momentum bagi kita semua untuk meraih pencapaian yang lebih tinggi,” tutup Agus Setiawan.

Dengan prestasi ini, FIK UI sekali lagi menunjukkan perannya sebagai pelopor pendidikan keperawatan berkualitas di Indonesia, menghasilkan perawat-perawat yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kemampuan inovatif dalam memecahkan masalah nyata di masyarakat.

Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang terdiri dari Aisha Inaya (FKUI 2022) dan Syakirah Amalia (FKUI 2023) berhasil menjadi Juara 1 Kategori Scientific Essay dalam ajang International Scientific Competition Hilarius 2024. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan (HIMIKA) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada pada 4-6 Oktober 2024 di Yogyakarta.

Aisha dan Syakirah mengusung esai berjudul “SiagaSehat: Real-time Surveillance On Climate Hazards Using Mobile App to Minimize Health Impacts of Vulnerable Communities”, yang merupakan esai dari karya inovasi berupa aplikasi mobile bernama SiagaSehat. Inovasi ini menawarkan pemantauan real-time terhadap risiko bencana iklim. Aplikasi SiagaSehat dirancang untuk mengurangi dampak bencana bagi kesehatan, terutama pada komunitas rentan yang seringkali menjadi korban terbesar dalam situasi bencana.

Penciptaan aplikasi SiagaSehat beranjak dari realitas bahwa Indonesia adalah negara dengan kerentanan tinggi terhadap bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem. Namun tidak hanya Indonesia, ancaman nyata perubahan iklim juga dialami oleh hampir seluruh negara di dunia. Menurut data International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (2021) World disasters report 2020: Come heat or high water, 83% populasi global terancam oleh perubahan iklim dalam satu dekade terakhir, dan angka kematian akibat bencana alam terus meningkat. Melihat kenyataan ini, Aisha dan Syakirah tergerak untuk menciptakan solusi yang bisa memberikan kontribusi nyata, terutama bagi mereka yang paling rentan terhadap dampak iklim yang tidak menentu.

Terinspirasi oleh perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0, mereka menciptakan aplikasi SiagaSehat dengan tujuan memantau risiko iklim secara real-time dan membantu masyarakat merespon ancaman bencana sebelum terlambat. Menggabungkan teknologi informasi, edukasi kesehatan, dan aksesibilitas yang mudah, mereka berharap SiagaSehat bisa menjadi jembatan yang menghubungkan ketidaktahuan dengan kesiapan, terutama bagi komunitas rentan seperti disabilitas, ibu hamil, anak-anak, dan lansia.

“Inovasi ini bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat untuk bertindak lebih cepat dalam menjaga kesehatan mereka di tengah situasi yang semakin sulit,” jelas Aisha.

 Aisha dan Syakirah membuktikan bahwa usaha keras dan kerja sama tim yang solid dapat mengantarkan mereka meraih prestasi. Mereka berkompetisi dengan mahasiswa dari berbagai fakultas kedokteran dan kesehatan di seluruh Indonesia yang tentunya semakin menambah berat tantangan dalam kompetisi ini.

“Kami tentu saja sangat senang dan tidak menyangka bisa meraih juara. Awalnya, kami hanya berniat untuk belajar dan mencoba hal-hal baru. Namun, berkat usaha dan doa kami maupun orang-orang terdekat kami, kami bisa meraih yang terbaik selama kompetisi berlangsung,” ujar Aisha.

Senada dengan rekannya, Syakirah juga berharap prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa FKUI lainnya untuk terus berusaha dan berkembang. “Kami berpesan kepada teman-teman bahwasanya bukanlah kemenangan atau kekalahan yang mendefinisikan kita, tetapi bagaimana kita tumbuh selama perjalanan,” tambah Syakirah.

Selain tim Aisha dan Syakirah, FKUI juga mengirimkan tim lainnya yang terdiri dari Fitria Rika Aryanti (FKUI 2021), Chelsea Tabitha Arthauly Tambun (FKUI 2021), dan Haidar Hilmi Ramadhan (FKUI 2021) untuk kategori Literature Review. Tim ini berhasil menunjukkan kemampuan mereka hingga mencapai babak semifinal.

Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH,. MMB mengapresiasi prestasi yang diraih oleh tim mahasiswa FKUI. “Prestasi ini tidak hanya membanggakan bagi mereka, tetapi juga bagi FKUI yang senantiasa mendukung mahasiswa dalam mengembangkan potensi diri melalui berbagai kegiatan ilmiah dan inovatif. Semoga pencapaian ini menjadi pemantik bagi mahasiswa FKUI lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam berbagai bidang, khususnya di dunia kesehatan,” kata Dekan Ari Fahrial Syam.

   

Depok-Fransiskus Antonius Mahendra Harimurti, mahasiswa program studi (prodi) Penyiaran Multimedia, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), menjadi satu-satunya mahasiswa yang berasal dari Indonesia pada kegiatan Youth Capacity and Building Training & Model APEC pada awal Juli lalu (3-6 Juli 2024) yang berlangsung di Taiwan. Pada kegiatan tersebut, ia bersama mahasiswa asal Taiwan, membuat sebuah proyek bertajuk “Empowering Athlete’s Career Growth: Fostering Mental Well-Being in APEC”.

Judul tersebut diangkat setelah melalui riset dan dari jejaring dengan negara-negara lain, seperti Australia, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam yang turut berpartisipasi pada kegiatan tersebut. Selain itu, permasalahan yang sering terjadi pada atlet dari hampir semua economies yang mengalami kesulitan transisi karier setelah pensiun, juga menjadi latar belakang pemilihan judul.

Proyek Mahendra dan mitranya berfokus pada penyelenggaraan latihan bagi atlet melalui dua lokakarya setiap tahun. Selain itu, proyek tersebut juga bertujuan membangun komunitas secara daring agar atlet dapat saling berjejaring dengan sesama atlet maupun pelatih.

“Persiapannya dimulai dari pembuatan concept notes berisi outline specific, di antaranya project summary, objective, dan alignment, kemudian dipresentasikan di hadapan delegasi lainnya dan berhasil disetujui oleh tujuh negara yang artinya melebihi ketentuan minimal,” ujar Mahendra.

Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), merupakan organisasi antarpemerintah yang mempromosikan perkembangan ekonomi dan kemakmuran wilayah Asia Pasifik melalui berbagai proyek. APEC memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari seluruh member economies APEC untuk mengikuti pelatihan atau simulasi yang mengasah kemampuan dalam membicarakan dan membahas isu ekonomi terkait dalam konferensi resmi internasional dengan bantuan pendanaan penuh. Pada konferensi tersebut, proyek suatu negara harus disetujui member economies APEC dengan setidaknya mendapatkan minimal 6 co-sponsor untuk dijalankan.

Program tersebut merupakan salah satu implementasi kerja sama antara Program Pendidikan Vokasi UI dengan Taipei Economic and Trade Office (TETO). Selain kerja sama dalam bentuk student mobility, program lainnya akan terus dikembangkan mulai dari pengajaran hingga student exchange antara sivitas akademika Vokasi UI dengan perwakilan universitas di Taipei.

Mahendra mengaku bahwa ia tertarik mengikuti berbagai program internasional karena value of giving back. Pengalaman tersebut meningkatkan efikasi (efficacy) dirinya karena berjejaring dengan mahasiswa dari mancanegara dan mendapatkan beragam perspektif. “Melalui kegiatan ini, saya mendapatkan banyak pengalaman dan teman baru. Saya berharap agar keikutsertaan saya pada program ini dapat menjadi salah satu bentuk gerakan generasi muda terhadap isu sosial ekonomi dunia. Selain itu, saya bisa memberikan kembali hal-hal yang saya miliki, pelajari, atau ketahui, khususnya kepada masyarakat kurang mampu,” ujar Mahendra.

Sebelumnya, salah satu kegiatan yang diikuti Mahendra adalah Youth Abroad Expedition #4 dengan tema Cikgu Mengajar di Malaysia pada November 2023. Ia bersama teman-teman asal Indonesia mengajarkan baca, tulis, hitung (calistung) kepada masyarakat di sekitar. Mahendra juga turut berpartisipasi pada kegiatan StudyXChange #4 yang diselenggarakan Global Youth Ambassador di Malaysia pada Mei 2024 lalu. Pada kesempatan tersebut, Mahendra bersama generasi muda lainnya memberikan pengajaran, aktivitas bersama warga, hingga edukasi seksual sejak dini kepada masyarakat.

Katanya, “Pada akhirnya, kegiatan internasional yang saya ikuti menjadi batu loncatan untuk saya dan generasi muda lainnya belajar, berkembang, dan memberikan kembali wawasan kepada masyarakat. Saya yakin generasi muda lainnya juga dapat mengeksplorasi dirinya masing-masing sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang mereka miliki agar berdampak positif bagi masyarakat sekitar hingga masyarakat dunia.”

Dewasa ini, era terus berubah dengan cepat sehingga segala sesuatu harus beradaptasi dan berinovasi agar tetap relevan, termasuk bisnis. Untuk itu, generasi muda sebagai tonggak bangsa harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan dunia bisnis yang semakin dinamis. Melihat urgensi ini, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia kembali mengadakan kompetisi ide bisnis nasional yang bernama “Indonesian Youthprenuer Competition (Intrec) 2024”.

Dengan mengusung tema tema “Future-Ready: Unlocking Innovative Business Ideas for the Future”, kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan entrepreneurial mindset pada generasi muda Indonesia khususnya untuk siswa dan mahasiswa untuk menjadi pelaku usaha di masa depan. Sebanyak 207 tim turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Intrec 2024 merupakan kegiatan kompetisi ide bisnis yang dikelola oleh Laboratorium Studentpreneur dan Co-Creation Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (LSCC FIA UI).

“Melalui Intrec 2024 generasi muda diharapkan dapat berpikir kreatif dalam menemukan ide bisnis yang inovatif dan solutif di masa depan serta dapat berpartisipasi pada bangsa dengan melahirkan usaha-usaha baru dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Kompetisi ide bisnis Intrec 2024 memberikan wadah bagi para generasi muda Indonesia dalam melahirkan ide bisnis yang bisa direalisasikan,” kata Dra. Novita Ikasari, M.Comm., Ph.D., Kepala Departemen Ilmu Administrasi Niaga FIA UI.

Sebagai informasi, Intrec 2024 merupakan kegiatan kompetisi ide bisnis yang dikelola oleh Laboratorium Studentpreneur dan Co-Creation Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (LSCC FIA UI) yang secara khusus menyasar siswa dan mahasiswa yang memiliki minat dan ketertarikan dalam bidang wirausaha.

Bidang ide bisnis yang dikompetisikan terdiri dari digital dan non-digital. Tidak hanya berfokus pada kegiatan inti yaitu kompetisi ide bisnis, Intrec 2024 juga dilengkapi dengan pendampingan dan penguatan bagi peserta kompetisi melalui Webinar Nasional Kewirausahaan yang diselenggarakan pada tanggal 30 Agustus 2024, workshop “Rahasia Sukses Pitching Ide Bisnis” yang diselenggarakan pada tanggal 5 Oktober 2023, serta demoday prototype atau pameran poster ide bisnis, dan presentasi ide bisnis (final pitch) pada tanggal 12 Oktober 2024.

Dalam pelaksanaannya, Intrec 2024 menggandeng beberapa praktisi sebagai mitra dalam memberikan penguatan kepada peserta kompetisi seperti Mutiara Kamila Athiyya yang merupakan Founder & CEO THENBLANK, Andreas Sanjaya dan Yasir Mukhtar sebagai dari PT. Badr Interactive Group dan Founder+, Rinaldi Dharma Utama Founder Lakuliner, serta Laras Widyaputri Founder Lakasoka.

Tidak hanya itu, Intrec 2024 juga melibatkan akademisi Departemen Ilmu Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Administrasi dan kegiatan ini turut didukung penuh oleh PT. Jasa Marga, Bank Rakyat Indonesia, dan Biro Klasifikasi Indonesia.

Rangkaian Intrec 2024 sudah dimulai sejak Juni 2024 dan puncak acara pada Sabtu, 12 Oktober 2024 untuk kegiatan Pameran Poster Ide Bisnis, Final Pitch dan Awarding. Dilaksanakan secara hybrid di Kampus Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia dan platform zoom, puncak acara Pameran, final pitch dan awarding berlangsung meriah.

Dari 207 tim yang berpartisipasi, sebanyak 40 tim bisnis (20 tim siswa dan 20 tim mahasiswa) lolos ke seleksi final dan mempresentasikan ide bisnis mereka di hadapan tim juri. Pemenang Intrec 2024 terdiri atas dua kategori yaitu dari mahasiswa dan siswa serta Juara Kategori Poster Favorit Pilihan Media Sosial dengan rincian pemenang sebagai berikut:

Kategori Mahasiswa

Kategori Siswa

Poster Terfavorit Pilihan Sosial Media

Total hadiah untuk seluruh pemenang Rp. 42.000.000 dipersembahkan oleh PT. Jasa Marga, Bank Rakyat Indonesia dan Biro Klasifikasi Indonesia.

Manager Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat (RIMA) FIA UI Dr. Ixora Lundia Suwaryono, S.Sos, MS mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan Intrec 2024. Dr. Ixora juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim ide bisnis yang sudah sampai lolos hingga tahapan final pitch.

“Terima kasih kepada seluruh sponsor Intrec 2024, kepada Perwakilan Jasa Marga, Bank BRI dan Perwakilan BKI yang pada tahun ini telah bekerja sama dan menjadi sponsor untuk Intrec 2024 yang pertama ataupun kalau tahun lalu mungkin ada yang mengikuti dua tahun terakhir namanya adalah YEC atau Young Entrepreneur Challenge. Kami juga mau mengucapkan terima kasih kepada para juri dari Founder+, Lakuliner dan Lokasoka yang telah memberikan feedback dan sharing knowledge kepada para peserta siswa dan mahasiswa. Feedback dan knowledge tersebut menjadi bekal dan modal untuk langkah selanjutnya. Dan tentunya kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para kolega. Dalam hal ini para dosen ataupun guru pendamping yang hari ini hadir mendampingi baik siswa maupun mahasiswanya,” ungkapnya.

Dr. Ixora juga mengungkapkan terima kasih kepada para orang tua yang mendampingi para peserta lomba yang hadir. Ia berharap kegiatan Intrec 2024 ini dapat memiliki signifikansi yang lebih luas yaitu membangun ekosistem kewirausahaan di Indonesia yang berkelanjutan di Indonesia.

Muhammad Ezra Aimar Rizky, mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional 2022 FISIP UI, berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi esai CASE for Southeast Asia 2024 pada bulan September lalu, sebuah inisiatif yang berfokus pada energi bersih di kawasan Asia Tenggara. Kompetisi ini merupakan bagian dari acara Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024, dengan tema “Gema Masa Depan: Peran Anak Muda untuk Masa Depan Energi Terbarukan Sektor Ketenagalistrikan di Indonesia”.

Kompetisi esai ini merupakan kolaborasi antara Clean, Affordable, and Safe Energy for Southeast Asia (CASE), sebuah proyek yang diinisiasi oleh lembaga donor internasional Jerman, GIZ, yang bekerja sama dengan Bappenas di Indonesia. Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk menyalurkan suara generasi muda dalam menyikapi transisi energi yang berkelanjutan dan adil di Indonesia.

Dalam esainya, Ezra mengangkat isu mengenai demokratisasi energi, yang menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal dalam transisi energi melalui penerapan teknologi energi terbarukan berskala kecil.

Ezra terinspirasi oleh model energi berbasis komunitas di Eropa, yang masyarakatnya telah berhasil mengelola kebutuhan energi mereka secara mandiri. Ia juga membandingkan dengan situasi di Indonesia yang selama ini masih didominasi oleh monopoli listrik dari perusahaan negara.

Ezra berpendapat bahwa Indonesia dapat memanfaatkan kekayaan alamnya untuk mengembangkan sistem energi yang lebih adil dan ramah lingkungan, terutama di wilayah pedesaan dan masyarakat adat.

Ezra mengungkapkan, “di Eropa, sudah ada gerakan-gerakan yang memanfaatkan transisi energi, terutama dalam hal energi terbarukan skala mikro seperti tenaga surya dan angin. Saya melihat, jika teknologi pembangkit listrik terbarukan ini bisa dikelola di skala kecil, mengapa tidak memberdayakan masyarakat lokal untuk mengelola sendiri? Dengan demikian, Indonesia tidak perlu didominasi oleh monopoli listrik.”

Pengalaman Ezra tidak hanya terbatas pada menulis esai, tetapi juga berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam transisi energi. Salah satu pengalaman yang dianggapnya berkesan adalah pertemuannya dengan kepala desa yang berhasil menerapkan energi ramah lingkungan secara mandiri di desanya.

“Saya sudah bertemu dengan kepala desa yang desanya sudah bisa menghasilkan listrik sendiri dengan biaya yang relatif murah,” ujar Ezra saat di wawancari oleh tim Humas FISIP UI pada Senin (07/10).

Ezra juga menyebutkan bahwa pendekatan semacam ini sangat relevan bagi mahasiswa yang memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan informasi dan ide-ide baru kepada masyarakat. Ia melanjutkan, “hal ini menunjukkan bahwa kita, sebagai mahasiswa, perlu memberdayakan masyarakat di sekitar kita dengan ide-ide baru yang bermanfaat.”

Ezra melanjutkan, “masyarakat, khususnya di akar rumput mungkin secara konvensional tahu listrik hanya dari PLN, yang padahal merusak lingkungan dengan energi-energi fosil yang menghasilkan polusi. Jadi, ya, kita perlu lebih banyak menyebarkan informasi yang lebih dapat dipahami oleh masyarakat, mungkin sebelum kita bertindak perlu ada pengetahuannya dulu yang tersebar.”

Perjalanan Ezra menuju kemenangan dimulai dari pengumuman lomba pada bulan Juli, di mana ia mengikuti serangkaian persiapan intensif termasuk diskusi dan brainstorming dengan teman-temannya. Meskipun waktu persiapannya singkat, Ezra berhasil menyelesaikan esainya dan berhasil terpilih untuk dipresentasikan dalam acara ISEW 2024.

Ezra menjelaskan motivasinya mengikuti kompetisi ini, “saya tertarik dengan isu transisi energi, terutama karena relevansinya dengan studi saya di jurusan Ilmu Hubungan Internasional.

Kompetisi ini menjadi platform untuk mengeksplorasi isu ini lebih dalam dan berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki minat serupa.” Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan teman-teman dalam proses penyusunan esai, yang sangat membantu dalam menyempurnakan karyanya.

Prestasi Ezra menjadi bukti dedikasi dan bakat mahasiswa FISIP UI dalam berkontribusi pada isu global terkait keadilan energi dan keberlanjutan. Ke depannya, Ezra berharap gagasannya tentang demokratisasi energi dapat mendapatkan perhatian lebih luas dan menginspirasi pembuat kebijakan untuk mendukung inisiatif energi yang dipimpin oleh masyarakat lokal di Indonesia.

“Saya berharap kebijakan di Indonesia bisa lebih terbuka dengan hal-hal yang skalanya mikro. Masyarakat harusnya semakin diberdayakan dan bisa lebih dipercaya dengan otonomi daerah, misalnya masyarakat adat bisa mandiri dan mengambil keputusannya sendiri. Sebab, sangat disayangkan, kekayaan alam dan local wisdom Indonesia yang sangat banyak, hanya saja seringkali pemerintah tidak menghiraukannya demi kepentingan pusat.” ujarnya.

   

   

Depok, 8 Oktober 2024 – Tim mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) berhasil meraih penghargaan sebagai Juara 1 untuk kategori Best Paper dan Best Presentation dalam kegiatan Temu Administrator Muda (TemuAdmi) 2024 yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan forum silaturahmi dan kompetisi akademik bagi mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Negara, Publik, dan Kebijakan Publik se-Indonesia.

Kedua mahasiswa berprestasi tersebut diantaranya adalah Furaihan Kamyl Arnazaye (Ilmu Administrasi Negara 2021) dan Adinda Puspita Ningrum (Ilmu Administrasi Negara 2021). Keduanya mengangkat judul “Simplifikasi Prosedur Registrasi Perseroan Terbatas Badan Usaha Melalui Notaris.”

“Fokus penelitian adalah pada analisis beban yang ditimbulkan oleh prosedur pendirian Perseroan Terbatas (PT) di Indonesia. Proses ini sering kali rumit dan memakan waktu, sehingga dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Furaihan.

Adinda menyebut bahwa fokus penelitian ini dilatarbelakangi oleh Pendirian PT di Indonesia yang masih melibatkan langkah-langkah administratif yang kompleks, terutama yang terkait dengan peran notaris. Ia menyebut bahwa banyak pengusaha yang merasa terbebani dengan waktu dan biaya yang harus dikeluarkan, serta prosedur yang berbelit-belit.

“Dalam penelitian ini, kami membandingkan negara-negara yang menggunakan notaris dalam pendirian PT dengan yang tidak. Kami menemukan bahwa negara-negara yang mengadopsi sistem tanpa notaris cenderung memiliki proses yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah, mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih baik,” ungkap Adinda.

Lebih lanjut, Furaihan menyebut bahwa melalui penelitian ini mereka menemukan fakta bahwa kehadiran notaris dalam pendirian PT ternyata dapat meningkatkan beban administratif, baik dari segi waktu maupun biaya. Sehingga, katanya, prosedur yang rumit ini dapat mengakibatkan pengusaha enggan untuk memulai usaha baru, yang berdampak pada iklim investasi.

“Berdasarkan analisis kami, kami merekomendasikan dua opsi untuk reformasi prosedur. Yang pertama adalah menghapus peran notaris. Menghilangkan kebutuhan akan notaris dalam pendirian PT untuk mempercepat proses dan mengurangi biaya,” kata Furaihan.

Adinda melanjutkan, opsi kedua yang direkomendasikan adalah perlu adanya integrasi notaris dalam Sistem OSS. “Mengintegrasikan fungsi notaris ke dalam sistem Online Single Submission (OSS) sehingga proses pendirian menjadi lebih efisien dan transparan,” ungkapnya.

Dengan harapan bahwa rekomendasi ini dapat memfasilitasi proses bisnis yang lebih baik, keduanya berharap studi ini dapat menjadi kontribusi nyata bagi reformasi birokrasi di Indonesia.

“Dengan pencapaian ini, kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan mendorong reformasi birokrasi yang lebih efisien di Indonesia,” ungkap Furaihan.

Sebagai informasi, proses kompetisi dimulai dengan pendaftaran delegasi pada bulan Maret 2024, di mana peserta diminta untuk menyiapkan karya ilmiah dan presentasi yang relevan dengan tema utama tahun ini, yaitu “Reformasi Birokrasi Berbasis Outcome untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan”. Acara puncak berlangsung dari tanggal 11 hingga 16 Agustus 2024.

Dalam persiapannya, kedua mahasiswa FIA UI ini melakukan penelitian mendalam dengan meninjau kembali materi metodologi penelitian dan statistik lanjutan. Setelah menentukan subtema mengenai peningkatan investasi, keduanya menyusun metodologi yang tepat untuk penelitian. “Tantangan yang kami hadapi meliputi identifikasi keunggulan anggota, pembagian waktu yang efektif, dan adaptasi metode pengumpulan data yang berubah-ubah, terutama karena kesibukan magang,” ungkap Adinda.

Dekan FIA UI Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., M.M. mengungkapkan bangga atas pencapaian kedua mahasiswa berprestasi ini. “Semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk seluruh mahasiswa FIA UI untuk semakin semangat dan giat untuk mengukir prestasi baik akademik maupun non akademik,” ungkap Prof. Dr. Chandra.

Rendahnya brand awareness bagi produk UMKM menyebabkan masalah dalam pemasaran barang yang diproduksi, sekalipun dikategorikan sebagai unggulan. Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) tergerak untuk memberi solusi atas permasalahan tersebut, dan menawarkan langkah konkret guna membantu UMKM. Sebagai ganjarannya, mereka berhasil memenangkan juara kedua di ajang kompetisi Management Festival 2024 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Nasional.

Kompetisi yang mengangkat tema “Meningkatkan Optimalisasi Pemasaran Digital bagi UMKM Melalui Personalisasi Data” tersebut menguji kemampuan para peserta dalam menyusun strategi pemasaran digital untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM. Tiga mahasiswa UI, yaitu Futihat Nurul Karimah dari Program Pendidikan Vokasi, Karin Ardelia Latifah Pranowo dari Fakultas Ilmu Administrasi, dan Ranu Panamkarana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mengangkat nama UI melalui tim bernama Blackpink Pasming.

“Meskipun produk mereka dikenal memiliki rasa yang lezat dan berkualitas, Starpresso kesulitan menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan di tengah persaingan ketat industri kopi. Mereka menemukan bahwa kurangnya identitas brand yang kuat dan minimnya pemasaran digital menjadi penyebab utama rendahnya awareness di kalangan konsumen kopi,” ujař Futihat.

Lewat analisis SWOT dan STP, serta pendekatan TAM, SAM, dan SOM, tim ini berhasil merumuskan strategi pemasaran yang kreatif. Strategi INTIM, yang dirancang khusus untuk Starpresso, berfokus pada pendekatan personal dan pemasaran digital untuk meningkatkan interaksi antara Starpresso dan konsumen. Untuk memperkuat identitas, mereka memperkenalkan Starpresso sebagai “Kopi Anak Pasming”, yang menyasar konsumen muda di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. “Strategi ini sangat relevan dengan Starpresso karena kami ingin menonjolkan sisi personal dari brand mereka, sembari tetap memaksimalkan pemasaran digital untuk meningkatkan awarenes di kalangan konsumen,” ujar Futihat.

(Foto: Tim Blackpink Pasming saat melakukan presentasi strategi pemasaran yang inovatif)

Langkah pertama yang dilakukan oleh tim tersebut dalam kompetisi ini adalah menyusun proposal dan kemudian mempresentasikannya di hadapan dewan juri. Kompetisi berlangsung sepanjang Agustus, dengan puncak presentasi pada akhir bulan.

Futihat menambahkan bahwa latar belakang pendidikan mereka sangat mendukung dalam penyusunan strategi. “Kami ingin mengeksplorasi potensi diri dan menyatukan berbagai latar belakang ilmu-ilmu yang kami sudah miliki selama berkuliah di Universitas Indonesia. Pengalaman dan jurusan yang berbeda-beda menjadi salah satu tantangan kami, tetapi kami berhasil mengolaborasikan ilmu yang kami miliki dan berharap dapat memberikan dampak positif bagi UMKM yang kami bantu,” ujarnya.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian mahasiswa UI tersebut. “Prestasi Futihat dan tim Blackpink Pasming ini tentu menjadi kebanggaan bagi UI dan diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri di berbagai bidang,” tutur Padang.

Dengan keberhasilan ini, tim Blackpink Pasming berencana melanjutkan partisipasi mereka di berbagai kompetisi lainnya. Mereka berharap terus memberikan kontribusi positif bagi UMKM di Indonesia, serta mendorong lebih banyak mahasiswa UI untuk terlibat aktif dalam kegiatan yang berdampak nyata bagi masyarakat.

Universitas Indonesia (UI) kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Pada ajang bergengsi Formula Student Czech Republic (FS Czech) 2024, tim mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT) berhasil meraih pencapaian penting. Mereka berada di posisi ketiga dalam Business Plan Presentation, posisi 6 dalam Cost and Manufacturing Event, nomor 11 dalam, ke-13 dalam Engineering Design Event, dan di posisi yang sama secara keseluruhan.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Menurutnya, prestasi UI Racing Team mengalami peningkatan di Formula Student Czech Republic 2024 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Hal ini membuktikan komitmen tim mahasiswa dalam membawa semangat inovasi dan penguasaan teknologi di bidang otomotif, khususnya di dunia balap. Tim ini tidak hanya mengharumkan nama Universitas Indonesia di kancah global, tetapi juga menunjukkan kemampuan mahasiswa FTUI dalam mengaplikasikan teori keteknikan yang telah dipelajari,” ujar Prof. Heri.

Keberhasilan ini tak terlepas dari bimbingan dosen dari Departemen Teknik Mesin FTUI, Dr.-Ing. Mohammad Adhitya, S.T., M.Sc., serta riset teknologi yang mereka lakukan untuk merancang mobil balap terbaru, UIRT-02. Mobil ini hadir dengan berbagai pembaruan, seperti bodi berbahan kombinasi Fiberglass dan Carbon Fiber yang lebih aerodinamis, sasis baja karbon baru yang lebih ringan, serta sistem suspensi yang lebih andal dalam bermanuver.

Akmal Zaki, non-technical director UI Racing Team 2024, mengatakan, “Saya sangat bangga dapat menjadi bagian dari UI Racing Team. Sebagai tim pendatang baru di kompetisi ini, UI Racing Team berhasil menunjukan hasil yang sangat membanggakan dengan peningkatan prestasi dari tahun ke tahun. Menjadi satu-satunya tim dari luar Eropa di FS Czech 2024 menunjukan betapa besarnya komitmen tim kami untuk selalu memberikan usaha maksimal dalam kompetisi ini. Saya berharap UI Racing Team dapat terus membawa inovasi-inovasi terbaiknya agar dapat memberi prestasi yang lebih maksimal dan terus membanggakan Indonesia, terlebih Universitas Indonesia di panggung internasional.”

UI Racing Team yang terdiri dari 21 mahasiswa dari berbagai departemen di FTUI, seperti Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknik Industri, sukses berkolaborasi untuk merancang dan memproduksi mobil balap ini. Adapun anggota tim ini meliputi Arfadhila Pyrenadi Adam, Muhammad Riffat Muntaz Heidir, Akmal Zaki Ihsani, Muhammad Fadhil Maulana, Muhammad Danendra Zydean, Fairuz Fawwaz, Fabian Arie Yulvandi, Ignatius Cahyo Widhiasto, Razan Taqy Isyra, Muhammad Atha Zaidane Hamman, Zaahir Faizi Zuhrah, Achmad Maulana Althav, Jonathan Prasetio Sugiarta, Julian Jensen Purnomo, Elang Caesano Pratama Alingga, Sultan Alridho Putra, Zidane Utama, Khadeeja Zakia Mulyana, Nabila Fahira Mulya, Raden Jachregantravis, dan Muhammad Abi Rafdi Aufar.

Formula Student merupakan kompetisi internasional yang menguji kemampuan mahasiswa dalam merancang, memproduksi, dan mempresentasikan mobil balap Formula. Kompetisi ini terdiri dari dua disiplin utama, yakni Static Event yang meliputi Design Event, Business Event, dan Cost Event, serta Dynamic Event yang meliputi perlombaan seperti Acceleration, Autocross, Skid-pad, dan Endurance. Tahun ini, Formula Student Czech Republic diselenggarakan pada 5-10 Agustus 2024 di Autodrom Most, Czech Republic, dan diikuti oleh 63 tim dari berbagai negara.

Sejak berdiri pada 2017, UI Racing Team terus menunjukkan komitmen dalam inovasi teknologi otomotif dengan berbagai prestasi di tingkat nasional dan internasional. Selain mengikuti kompetisi, tim ini aktif dalam pameran otomotif terkemuka seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dan Indonesia International Motor Show (IIMS), serta kegiatan komunitas seperti Morning Drivers Club (MDC).

1 2 3 4 5 19