id
Prestasi

Category

Empat mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) –tiga mahasiswa Teknik Sipil FTUI Angkatan 2020, yakni Bayu Dewanto; Fransiskus Adinda Rio; dan Daffa Aliyo Ghinannafsi–, serta mahasiswa Arsitektur Angkatan 2020, Alexander Ganesh–yang tergabung dalam Tim Santapura Sanctuary dinobatkan sebagai juara dunia pada ajang kompetisi internasional, The Chartered Institute of Building (CIOB) Global Student Challenge (GSC) 2024, minggu lalu (Senin, 22 April 2024). Prestasi tersebut menjadikan UI juara pertama untuk ketiga kalinya dan melanjutkan tradisi juara untuk yang keenam kalinya sejak keikutsertaan pertamanya di tahun 2019. Tahun ini, Santapura Sanctuary berhasil mengungguli 40 tim lain yang berasal dari 20 negara. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, dibawah bimbingan Guru Besar Departemen Teknik Sipil FTUI, Prof. Ir. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D., tim UI merupakan satu-satunya tim yang mewakili Indonesia dan berhasil melaju ke babak final bersama empat tim lainnya dari China, Hongkong, Malaysia, dan Bahrain, sebelum akhirnya meraih juara. Kompetisi tahunan ini menguji keterampilan mahasiswa dalam membuat organisasi virtual melalui platform daring CIOB yakni Sim Venture Validate untuk membuat proyek konstruksi yang unik. Pada tahun ini, CIOB GSC 2024 mengangkat isu-isu terkait peningkatan jumlah bencana alam, polusi, perang, konflik dan kelaparan, kemiskinan, serta migrasi paksa skala besar yang berakibat pada pelanggaran hak asasi manusia. Guna merespons isu-isu tersebut, Tim Santapura Sanctuary merancang shelter atau tempat pengungsian darurat yang inovatif, berkelanjutan, dan berorientasi pada masyarakat. Shelter ini dirancang sebagai solusi bagi Internally Displaced People (IDP), pengungsi internasional (refugee), maupun pengungsi keadaan darurat lainnya yang memerlukan tempat penampungan yang layak, ramah lingkungan dan hemat biaya. Bayu Dewanto, Ketua Tim Santapura Sanctuary mengatakan, “Pada kompetisi ini, tim kami membentuk perusahaan produsen shelter bernama Santapura Sanctuary. Perusahaan ini menawarkan dua produk inti, yaitu SafeHut dan SafeHut Q. SafeHut adalah shelter lipat, modular, dan semipermanen yang dirancang untuk menampung empat hingga enam individu. Unit ini dilengkapi dengan SafeHut Q, sebuah shelter pusat komunal yang menyediakan ruang edukasi untuk anak-anak, dapur komunal, dan dapat dikonfigurasi untuk memenuhi kebutuhan keluarga.” Pendekatan SafeHut berfokus pada penyediaan tempat tinggal yang mudah dirakit dan memiliki daya tahan lama untuk bantuan langsung. Selain itu, shelter ini dilengkapi dengan struktur terintegrasi masyarakat yang memperkuat kohesi sosial dan jaringan dukungan di antara populasi yang terdampak. Hal ini bertujuan untuk mengubah lokasi darurat transisi menjadi komunitas yang berkelanjutan. Dalam perancangan shelter ini, tim UI memastikan keterjangkauan biaya tanpa mengorbankan kualitas dari unit pengungsian tersebut. Pada prosesnya, tim UI mengembangkan lima prototipe untuk memastikan bahwa shelter memenuhi standar yang diperlukan untuk integritas struktural, keberlanjutan lingkungan, desain fungsional, dan efektivitas biaya. Komponen-komponen SafeHut dapat diproduksi dalam waktu 48 jam. Dengan mengadopsi desain modular yang dapat dilipat (foldable), sistem ini memungkinkan perakitan rampung hanya dalam waktu 25 menit per unit pengungsian. Lebih lanjut, SafeHut menonjolkan aspek ramah lingkungan. Material SafeHut menggunakan bahan yang tahan lama, dapat didaur ulang, dan dapat dipakai berulang kali dengan masa pakai hingga 15 tahun. Tim UI menggunakan baja daur ulang untuk kerangka struktural dan proses manufaktur yang dirancang untuk meminimalkan limbah. Melalui implementasi sistem ini, SafeHut akan memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan unit perumahan pengungsi sejenis lainnya. Menurut Direktur Pemasaran CIOB, Kate Macbeth, desain modular tim UI dipertimbangkan dengan baik sehingga sangat praktis, fleksibel, dan mampu mengakomodasi kebutuhan individu dan komunal. Para juri kompetisi ini berpendapat bahwa SafeHut adalah desain yang dirancang dengan sangat efektif dan cocok untuk berbagai situasi bencana. Selain itu, tim UI telah berhasil menyempurnakan rancangannya setelah membandingkannya dengan pesaing serupa. Kompetisi ini menekankan pada aspek bermain peran atau role playing. Setiap tim berperan untuk mengelola perusahaan konstruksi selama periode tertentu. Pada perusahaan Santapura Sanctuary, manajemen perusahaan ini dipimpin oleh empat manajer, yaitu Business Development Manager (Bayu Dewanto), Product and Technical Manager (Fransiskus Adinda Rio), Operations and Finance Manager (Daffa Aliyo Ghinannafsi), dan Marketing and Outreach Manager (Alexander Ganesh). Prof. Mohammed Ali Berawi selaku pembimbing mengatakan, “Inovasi ini menunjukkan komitmen tim UI untuk memberikan solusi yang berkualitas dan berkelanjutan, utamanya dalam memberikan respon cepat terhadap situasi darurat. Hasil inovasi shelter ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya penanganan dan pemulihan pengungsi serta pascabencana, untuk memberikan harapan dan bantuan bagi mereka yang membutuhkannya.” Kompetisi GSC yang diselenggarakan oleh CIOB telah memasuki tahun kesepuluh dalam penyelenggaraannya. Kompetisi ini bertujuan untuk menguji kreativitas, keterampilan perencanaan, semangat kewirausahaan, dan komunikasi, yang merupakan aset vital dalam menyelesaikan proyek konstruksi. Sebagai pemenang, tim UI berkesempatan untuk mendapatkan umpan balik dari pakar industri global dan disponsori untuk hadir di acara tahunan CIOB Members’ Forum yang kali ini diadakan di Cape Town. Selain itu, tim UI juga mendapatkan hadiah tunai sebesar £2.000 atau sekitar Rp40,5 juta. Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST, M Eng., IPU., menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini. “Pencapaian Tim Santapura Sanctuary pada kompetisi ini merupakan hasil dari dedikasi dan kerja keras mereka serta dukungan yang diberikan oleh dosen pembimbing maupun senior- seniornya. Berkat pencapaian ini, Tim Santapura Sanctuary diundang hadir untuk mempresentasikan inovasi mereka pada CIOB Members’ Forum di Cape Town, Afrika Selatan pada bulan Juni mendatang, meneruskan tradisi juara para tim senior sebelumnya,” ujar Prof. Heri.
Tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) berhasil meraih juara 2 dalam Business Case Competition Management Festival 2024 “Optimizing the Role of Digital Transformation to Build a Creative Business Industry in the Society 5.0 Era” yang diselenggarakan oleh Universitas Hayam Wuruk Perbanas pada 23 Maret 2024. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Lucas Gabrielle Octory L.T, Addinda Lizaniya Desyaufa, Muhammad Reza Pahlefy; yang ketiganya merupakan mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga angkatan 2022.
Melalui lomba ini, ketiganya membahas mengenai isu penting tentang bagaimana peran transformasi digital dapat dioptimalkan untuk membangun industri bisnis kreatif yang tangguh dan berkelanjutan di era Society 5.0. Dalam konteks ini, kata Lucas, transformasi digital telah menjadi tren signifikan di berbagai sektor, termasuk industri bisnis kreatif seperti desain, seni, hiburan, dan media. Industri kreatif telah memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan produk dan layanan yang inovatif serta melibatkan audiens secara lebih interaktif. “Dengan mengoptimalkan peran transformasi digital, industri kreatif dapat mengembangkan produk dan layanan yang lebih inovatif, meningkatkan efisiensi, memperluas jangkauan pasar, dan menciptakan pengalaman yang lebih menarik bagi konsumen,” ungkap Lucas. Lebih lanjut, Addinda menyebut bahwa dampak dari optimalisasi transformasi digital dalam industri bisnis kreatif di era Society 5.0 sangatlah signifikan bagi masyarakat. Pertama, hal ini dapat membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kedua, inovasi dan kreativitas dapat terdorong dengan memanfaatkan teknologi digital, sehingga menghasilkan produk dan layanan yang lebih beragam dan menarik bagi masyarakat. “Mengoptimalkan peran transformasi digital dalam industri bisnis kreatif di era Society 5.0 membuka peluang besar bagi masyarakat untuk merasakan manfaat ekonomi, sosial, dan budaya yang signifikan. Transformasi digital memungkinkan kolaborasi dan konektivitas yang lebih besar antara pelaku industri kreatif, baik di tingkat lokal maupun global. Melalui platform digital, para kreator, desainer, seniman, dan profesional lainnya dapat dengan mudah berkolaborasi, berbagi ide, dan mengembangkan proyek-proyek bersama, terlepas dari batasan geografis,” ungkap Lucas. Hal ini, kata Reza, mendorong pertukaran budaya, perspektif, dan kreativitas yang lebih beragam, serta menghasilkan karya-karya yang lebih kaya dan bernilai. Selain itu, transformasi digital juga berperan dalam membantu semua insan untuk dapat mengakses dan berpartisipasi dalam industri kreatif. Dengan adanya platform seperti media sosial, situs web, dan aplikasi seluler, individu dan komunitas yang sebelumnya kurang dijangkau dapat lebih mudah mempromosikan karya mereka, meraih audiens yang lebih luas, dan berpartisipasi dalam industri kreatif. “Kemudian, hal ini mendorong inklusi sosial, keberagaman, dan ekspresi budaya yang lebih kaya di masyarakat. Optimalisasi transformasi digital juga membuka peluang pendapatan dan kewirausahaan baru dalam industri kreatif. Para kreator dapat memanfaatkan platform digital untuk menjual produk dan layanan mereka secara langsung kepada konsumen, tanpa tergantung pada perantara tradisional. Selain itu, model bisnis baru seperti langganan digital, dan penjualan konten digital memberikan sumber pendapatan alternatif bagi para pelaku industri kreatif,” kata Reza. Addinda menekankan bahwa dengan mengoptimalkan peran transformasi digital secara bijak, industri bisnis kreatif dapat berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih kreatif, inklusif, dan makmur di era Society 5.0. Ketiganya berhasil menyabet juara 2 setelah melewati babak penyisihan hingga presentasi yang berlangsung dari 26 Februari sampai dengan 23 Maret 2024. “Sebagai mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga, kami memandang bahwa lomba business case competition merupakan sebuah ajang yang sangat penting bagi kami untuk dapat membuktikan pemahaman kami terhadap materi-materi yang kami pelajari di kelas,” kata Lucas. Reza menyebut bahwa kesempatan lomba ini menjadi sumber motivasi yang luar biasa bagi ketiganya untuk dapat menunjukkan kemampuan mereka untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari dalam sebuah kompetisi yang sesungguhnya, dimana ketiganya harus bersaing dengan puluhan tim yang berasal dari berbagai universitas terkemuka di seluruh Indonesia. “Persiapan yang kami lakukan adalah dengan mempelajari framework yang tepat, mencari benchmark perusahaan yang dapat dijadikan acuan dan membaca proposal dari lomba-lomba terdahulu yang kami miliki, selain itu untuk dapat tampil baik dalam presentasi kami membuat deck dengan model consulting, selain itu kami juga berlatih selama 3 jam dalam melakukan presentasi mulai dari membuat draft, pembagian slide yang akan dibaca dan juga intonasi cara pembacaan,” kata Addinda.
 
Universitas Indonesia (UI) sukses mengukir prestasi cemerlang di ajang kontes pemrograman tertua sekaligus bergengsi dunia International Collegiate Programming Contest (ICPC) World Finals pada 14 – 19 April 2024 di Luxor, Mesir. UI yang diwakili oleh tim Stack.py dan Bingung Weh merupakan tim pemenang ICPC Regional Asia Jakarta tahun 2021 dan 2022 kini telah menyelesaikan rangkaian acara World Finals Luxor dengan mendapatkan joint rank 26 dan 36 dari, 840 kontestan 170 Universitas ternama dunia, dan 50 negara. Para finalis diketahui merupakan top 2% dari semua regional seluruh dunia yang terdiri dari 3406 universitas di 104 negara. Denny, S.Kom., M.I.T., Ph.D, selaku pembimbing sekaligus dosen Fasilkom UI mengkonfirmasi pada gelaran ICPC World Finals 2023 ke 47 tim UI sukses menyelesaikan lima permasalahan dari 11 percobaan yang diberikan. Sedangkan di gelaran ICPC World Finals 2023 ke-46 tim sukses menyelesaikan enam permasalahan dari 11 dan menduduki joint rank ke-26. “Hal ini membuat peringkat UI menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara bersama dengan Nanyang Technological University (NTU Singapore) dan memiliki torehan jumlah problem solve yang sama dengan KAIST serta Stanford University,” ungkapnya. Lebih lanjut ia juga menambahkan tim ICPC UI ini didukung oleh Huawei Internasional. Ia mengungkapkan bahwa kontribusi Huawei sangat berarti dalam meningkatkan kemampuan competitive programming tim. Tim Stack.py beranggotakan para mahasiswa Fasilkom UI antara lain, Pikatan Arya Bramajati; Fausta Anugrah Dianparama; dan Hocky Yudhiono. Sementara tim Bingung Weh beranggotakan Steven Novaryo; Ahmad Haulian Yoga Pratama; dan Budiman Arbenta. Mahasiswa jurusan Ilmu Komputer Fasilkom UI angkatan 2020, Steven Novaryo juga menambahkan jika gelaran ICPC World Final sendiri merupakan tahap akhir dari rangkaian kompetisi ICPC global yang mana para kontestan merupakan juara dari regional masing-masing dunia. Ia juga menegaskan bahwa gelaran world final ke-46 dan ke-47 dilakukan secara bersamaan mengingat masalah pandemi beberapa tahun lalu. Dekan Fasilkom UI, Prof. Dr. Ir. Petrus Mursanto, M.Sc., mengapresiasi hasil tersebut dan kerja keras para mahasiswanya. “Sekali lagi selamat atas capaian di ajang ICPC 2023 World Finals Luxor di tahun ini. Tentu hal ini tidak terlepas dari dukungan para civitas akademika Fasilkom UI. Kontribusi nyata yang diberikan ini setidaknya menjadi aktualisasi kita, menjadi pusat unggulan pengembangan TIK dengan sumber daya manusia yang kompetitif dan tidak hanya di level nasional tapi di level internasional,” tutup Dekan Mursanto. Lebih lanjut dukungan serta kontribusi penuh dari fakultas kepada tim UI turut membantu dalam dua world final tersebut. Sebagai kontes pemrograman tertua di dunia sejak tahun 1977, penyelenggaraan ICPC sudah memasuki yang ke-47. Sebelumnya tim Fasilkom UI meraih predikat High Honours pada penyelenggaraan ICPC World Finals ke-44 di Moscow tahun 2021. Saat itu tim Fasilkom UI sukses mengamankan posisi pada urutan ke-32 di dunia dan berhasil mengungguli Stanford University yang berada pada urutan ke-51
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia telah meraih Penghargaan Philip C. Jessup International Law Moot Court pada 6 Maret – 6 April 2024. Tim Delegasi mahasiswa FH UI ini, yaitu Christine Ranice Natasha (2021), Daniel Wiyarta Tenggara (2020), Faiz Idris Wiyasa (2020), dan Syifa Devi Savitri (2020). Kompetisi Peradilan Semu Hukum Internasional Philip C. Jessup , juga dikenal sebagai Jessup Moot atau The Jessup , adalah kompetisi peradilan semu internasional tertua dan terbesar di dunia, menarik peserta dari hampir 700 sekolah hukum di sekitar 100 negara. Kompetisi ini digambarkan sebagai kompetisi peradilan semu paling bergengsi di dunia oleh sejumlah besar organisasi dan universitas internasional, dan merupakan salah satu grand slam atau perdebatan besar. Penghargaan yang diraih oleh Tim Delegasi Mahasiswa ada dua kategori, International Rounds: Hardy C. Dillard Award — Ranked Third worldwide out of 674 teams from 100 dan World’s Second-Best Respondent Memorial. Kemudian untuk kategori Indonesian National Rounds ada empat penghargaan, Highest Raw Points, Best Combined Memorials, Best Respondent Memorial, dan Second-Best Applicant Memorial. Tim ini juga dibimbing oleh Subarkah Syarifudin, Howard Julio Tigris dan Amanda Besar. (Humas/aniapr)

Tiga orang mahasiswa dari FT dan FEB UI berkolaborasi bersama dan berhasil meraih prestasi Juara  3 pada ajang lomba Business Plan Competition (BCP) KSE UNDIP 2024. M. Iqbal Banoza Apriansyah (Teknik Elektro 2022), Adibah Seila Nafaza (Ilmu Ekonomi Islam 2022), dan Ade Isaura Tiara (Akuntasnsi 2022), berhasil mengalahkan 529 tim lainnya pada ajang kompetisi yang diselenggarakan secara daring pada bulan Januari hingga Maret 2024. BCP KSE UNDIP 2024 merupakan kompetisi kewirausahaan yang bertujuan menumbuhkan jiwa wirausaha yang kreatif dan inovatif serta meningkatkan pergerakan ekonomi di Indonesia melalui peranan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Iqbal dan timnya menggagas HelpIN, aplikasi layanan berdasarkan permintaan yang digunakan untuk mencari pekerja lepas atau penyedia beragam jenis jasa yang secara umum tidak ditemukan pasar transaksinya secara fisik di Indonesia. Dengan aplikasi ini, ketiganya menjawab tantangan pasar kerja di Indonesia yang semakin terbatas serta masalah belum adanya peningkatan signifikan terkait jumlah pekerja baru. “Kami membuat HelpIN dengan tujuan menghubungkan pihak yang membutuhkan jasa dengan pihak penyedia layanan jasa. HelpIN memiliki beberapa kelebihan, antara lain cakupan jasa yang ditawarkan luas, yakni sebanyak 40 jasa; durasi kontrak yang fleksibel; memiliki tampilan yang user friendly; transaksi yang mudah; terintegrasi dengan real-time data; dan keamanan layanan dengan NFC pada jaket dan aplikasi.” ujar Iqbal. Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU., mengatakan, “Saya sangat bangga mahasiswa FTUI tergerak untuk melakukan kolaborasi dengan mahasiswa fakultas lain. Iqbal telah menunjukkan bahwa sebagai mahasiswa FTUI, kita juga dapat berkontribusi dalam ranah perkembangan ekonomi. Semoga apa yang dilakukan Iqbal, Adibah, dan Ade dapat menginspirasi mahasiswa lainnya.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Omar Mukhtar Syarif (FKUI 2020) dan Nabiel Muhammad Haykal (FKUI 2020) berhasil memperoleh penghargaan Best Oral Presentation dalam perhelatan The International Undergraduate & Foundation Surgery Conference (iNUGSC) 2024 yang diselenggarakan oleh University College London (UCL) di London, Inggris, pada tanggal 24-25 Februari 2024. Omar dan Nabiel memaparkan presentasi yang berjudul “Efficacy and Safety of Surgical Interventions for Treatment of Trigeminal Neuralgia: A Network Meta-Analysis”. Karya ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Omar dan Nabiel bersama dengan rekan mahasiswa FKUI lainnya yaitu, Shakira Amirah (FKUI 2020), Muhammad Fahd Abdurrahman (FKUI 2020), Raihan Fikri Ali Akbar (FKUI 2020), dan Diski Saisa (FKUI 2020). Omar menjelaskan bahwa penelitian yang mereka lakukan adalah meta-analisis dengan tujuan untuk menentukan operasi bedah terbaik dan teraman pada pasien dengan gangguan saraf wajah. “Terdapat sebagian pasien yang tetap merasakan sakit yang hebat meskipun sudah konsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit. Di sisi lain, tidak sedikit pasien gangguan saraf wajah memilih operasi untuk hasil yang lebih cepat dan efektif. Namun, berbagai jenis tindakan operasi memiliki mekanisme dan keunggulan masing-masing, sehingga menghasilkan efikasi dan resiko yang beragam. Maka dari itu, diperlukan analisis untuk menentukan tindakan operasi gangguan saraf wajah paling efektif dan aman bagi pasien,” jelas Omar. Nabiel kemudian menambahkan, “Dekompresi mikrovaskular merupakan tindakan operasi paling efektif dan aman bagi pasien gangguan saraf wajah dengan menghilangkan rasa sakit, menurunkan intensitas sakit, rekurensi, dan komplikasi. Rekomendasi langkah selanjutnya adalah untuk melakukan lebih banyak studi tentang hasil dari tindakan operasi pada pasien gangguan saraf wajah dan melakukan evaluasi panduan tatalaksana dari penyakit ini.” Tim mahasiswa FKUI mengirimkan dua karya ilmiah pada iNUGSC 2024. Karya ilmiah yang kedua berjudul “Pharmacological Therapy for Postoperative Pain Following Bariatric Surgery: A Network Meta-Analysis,” yang disusun oleh Diski Saisa (FKUI 2020), Omar Mukhtar Syarif (FKUI 2020), Nabiel Muhammad Haykal (FKUI 2020), Raihan Fikri Ali Akbar (FKUI 2020), Jauda Hanoon (FKUI 2020), dan Shalihana Ramadita (FKUI 2020). Karya ilmiah ini berhasil lolos untuk dipresentasikan pada kategori poster presentation yang dilakukan oleh Nabiel Muhammad Haykal dan Shalihana Ramadita. “Studi yang kami lakukan berlatar belakang pasien obesitas yang menjalani operasi bariatrik dan sering mengalami nyeri pasca operasi yang umumnya diobati dengan opioid. Namun, penggunaan opioid dapat meningkatkan risiko mual dan muntah pasca operasi yang dapat mengganggu kualitas hidup pasien. Oleh karena itu, diperlukan alternatif obat lain yang memiliki efektivitas dan keamanan terbaik untuk mengurangi atau menggantikan penggunaan opioid,” tutur Shalihana. Dalam studi ini, para mahasiswa menyoroti beberapa obat analgesik terbaik untuk nyeri pasca operasi pencernaan yang sebaiknya diresepkan sebagai terapi multimodal, yaitu dengan mengkombinasikan beberapa jenis obat. Namun, uji klinis berkualitas tinggi dengan perbandingan langsung masih diperlukan karena ketidakpastian dari perbandingan tersebut. Suatu kebanggaan bagi Tim Mahasiswa FKUI dapat mewakili FKUI dalam ajang internasional, bersaing dengan universitas-universitas ternama lainnya. Capaiaan yang diraih menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan mahasiswa dari luar negeri. “Tentunya, konferensi ini memberi kami banyak pelajaran berharga, terutama mengenai akses terhadap perawatan bedah yang seringkali belum merata bagi masyarakat. Hal ini menjadi pendorong bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan, sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan,” ujar Nabiel mewakili tim. iNUGSC merupakan konferensi bedah terbesar yang diselenggarakan oleh mahasiswa di Inggris. Acara ini memberikan kesempatan luar biasa bagi mahasiswa kedokteran dan dokter tahun dasar untuk mengeksplorasi berbagai spesialisasi bedah. Pembicara terkenal dari seluruh dunia diundang untuk berbagi perspektif mereka tentang tema tersebut, sambil memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjelajahi dunia bedah melalui lokakarya praktis. Pada tahun ini, iNUGSC 2024 mengangkat tema “Surgery: for all, to all?” yang menekankan tiga pokok bahasan; kemajuan bedah yang meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan di seluruh dunia, pentingnya kolaborasi global dalam inovasi bedah, dan manfaat serta hambatan dalam berbagai tim bedah dan karier. Selamat kepada para mahasiswa yang berhasil meraih prestasi. Semoga dapat menjadi kebanggaan dan inspirasi bagi sivitas akademika FKUI lainnya. (Humas FKUI)

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali berbangga atas prestasi yang diraih oleh mahasiswanya. Pada 28 Maret 2024, tiga mahasiswa FKM UI dari program studi S1 Reguler Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2022, yaitu Duta Catur Agil Darsono, Ni Putu Indriati Peramarani, dan Syafiq Fawwaz berhasil memenangkan juara 2 lomba esai Smart and Safety Competition (SASECOM) 2024 yang diselenggarakan oleh Forum Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Tim yang terdiri atas tiga mahasiswa FKM UI tersebut menggagas esai berjudul “Upaya Pencegahan Fatigue Berbasis Digital Assessment pada Pengemudi Logistik Menggunakan Aplikasi DRIFT (Driving Fatigue Alert)”. Gagasan dalam esai ini diharapkan dapat mencegah kecelakaan kerja akibat fatigue pada pengemudi logistik. ”Mengangkat tema keselamatan berkendara, kami menggagas ide aplikasi DRIFT tersebut atas kesadaran bahwa sejak pandemi Covid-19 melanda, aktivitas belanja melalui e-commerce semakin meningkat. Akibatnya, kebutuhan logistik pun juga semakin meningkat yang kemudian menyebabkan banyak pengemudi logistik merasa overwhelmed dan mengalami fatigue,” tutur Duta. Fatigue atau kelelahan kerja yang dirasakan oleh pengemudi nantinya dapat dideteksi menggunakan aplikasi DRIFT. Selama proses seleksi lomba, Duta mengaku mendapat dukungan yang besar dari FKM UI. ”Dari dosen K3 FKM UI sendiri, terutama Mas Abdul Kadir, S.K.M., M.Sc., selalu memberikan motivasi kepada kami untuk terus berprestasi. Mas Ading juga sering membagikan informasi lomba ke mahasiswa,” ujar Duta. Selain dosen, Kemahasiswaan FKM UI juga berperan dalam meningkatkan motivasi mahasiswa FKM UI untuk terus berprestasi. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKM UI dan himpunan jurusan yang selalu memberikan apresiasi pada mahasiswa juga dinilai dapat meningkatkan iklim prestatif di kalangan mahasiswa FKM UI. Manajer Kemahasiswaan FKM UI, Dien Anshari, Ph.D., menyampaikan bahwa FKM tentu bangga atas pencapaian yang diraih oleh Duta dan tim. “Harapannya mahasiswa FKM UI dapat terus memiliki motivasi untuk berprestasi sehingga membawa dampak baik bagi diri sendiri maupun FKM UI baik di kancah nasional maupun internasional,” pungkas Dien Anshari, Ph.D. (WR)

Dalam ajang Sayembara Desain Logo Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Bertema Indonesia – Nanyang Technological University Singapore Institute of research for Sustainability and Innovation (INSPIRASI) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristek), mahasiswa Program Doktoral Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Ns. Saharuddin, S.Kep., M.Kep, meraih prestasi gemilang dengan meraih gelar juara 1. Saharuddin, yang juga merupakan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) FIK UI, menunjukkan dedikasi dan ketekunannya dalam proses kompetisi ini. Dengan visi yang jelas dan kombinasi antara kerja cerdas serta ketekunan, ia berhasil menghasilkan desain logo yang memenangkan hati juri. Dekan FIK UI, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N, menyatakan rasa bangganya atas pencapaian Saharuddin, “Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Saharuddin pribadi, tetapi juga bagi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Ini menunjukkan kualitas dan potensi yang dimiliki oleh mahasiswa kami dalam berbagai bidang.” “Prestasi ini tidak hanya mengukir nama Saharuddin dalam dunia desain, tetapi juga menjadi inspirasi bagi sesama mahasiswa untuk terus berprestasi. Selamat untuk Saharuddin atas pencapaian gemilangnya, semoga prestasi ini menjadi langkah awal untuk meraih kesuksesan yang lebih besar di masa depan.” Ujar Agus. “Saya termotivasi dari tema utama dalam sayembara ini, yakni smart city, circular economy, dan energy. Integrasi ketiga tema ini memiliki dampak yang besar, tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi dunia,” ungkap Saharuddin. Smart City yang digambarkan melalui dua garis hijau sekaligus berbentuk Sinyal Wifi, melambangkan bentuk bangunan kota masa depan yang juga mempresentasikan konsep Smart City. Sedangkan tema Circular Economy digambarkan melalui simbol setengah lingkaran gradasi biru dan untuk yang melambangkan sistem model ekonomi yang terus bertumbuh dan mempertahankan linear ekonomi. Tema terakhir yang tak kalah penting yaitu Energy, tema ini digambarkan melalui simbol dua tangan yang menopang Energi yang berasal dari dalam tubuh manusia, sekaligus seperti menggambarkan seekor burung yang sedang terbang melambangkan inovasi yang terus berkembang bebas. Logo yang dirancang Saharuddin akan digunakan dalam riset inovatif produktif yang melibatkan kolaborasi antara Nanyang Technological University Singapore dan Ditjen Dikti Ristek. Dalam proses pembuatan desainnya, Saharuddin memastikan untuk menggabungkan gagasan-gagasan luasnya dengan sentuhan khusus yang merefleksikan jiwa caring, yang merupakan unsur penting dalam profesi keperawatan yang diembannya. Prestasi ini bukan hanya kebanggaan bagi Saharuddin sendiri, namun juga menjadi kebanggaan bagi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dan HMP FIK UI. “Saya sangat senang karena karya saya akan menjadi bagian dari logo utama,” tambahnya.

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) kembali berbangga dengan perolehan prestasi mahasiswanya. M. Nanda Putra Pratama S.M., mahasiswa S1 Kesehatan Lingkungan 2022, berhasil meraih juara 2 pada Quiz IPK 4.0 yang diselenggarakan oleh Pinisi Law-Years Club Vol. II, Universitas Negeri Makassar 2024. Ajang perlombaan tersebut diselenggarakan secara online pada 7-11 Maret 2024 dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Kampus yang Sehat dan Bebas Kekerasan Seksual”. Nanda menyebutkan bahwa perlombaan dilakukan dalam 3 tahapan secara langsung. “Tahap ketiga merupakan tahapan akhir yang memberikan sebuah tes analisa untuk kemudian diberikan sebuah argumen terkait pengetahuan umum dan pengetahuan mengenai Satgas PPKS di kampus,” ujarnya. “Perlombaan ini memiliki materi yang mengacu pada Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 dan Persesjen Nomor 17 Tahun 2022”. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 merupakan sebuah peraturan hukum mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi yang kemudian dijadikan pedoman pelaksanaan di dalam Persesjen (Peraturan Sekretaris Jenderal) Nomor 17 Tahun 2022. Adapun Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) merupakan wujud mandat dari Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 dalam mewujudkan kampus yang merdeka dari kekerasan. Menurut Nanda, materi terkait Satgas PPKS menjadi hal yang menarik dan telah memberikannya wawasan. Salah satunya mengenai prosedur pelaporan PPKS di lingkungan kampus serta pesan dari para dosen selaku dewan juri yang mengatakan bahwa keberadaan Satgas PPKS di kampus sangat penting sehingga tidak boleh terabaikan. “Sebagai mahasiswa FKM kita tentunya harus dapat mencoba berbagai perlombaan dan pengalaman lainnya sehingga tidak harus selalu berada di ranah kesehatan saja, karena selama kita mau mencoba, pasti ada jalan yang akan diberikan. Lomba ini juga memberikan masukan baru bahwa kampus yang sehat itu tidak hanya sehat secara fisik tetapi juga sehat mental salah satunya dengan bebas dari kekerasan seksual,” pungkas Nanda. Selain berhasil meraih juara 2 pada Quiz IPK 4.0 yang diselenggarakan oleh Pinisi Law-Years Club Vol. II, Universitas Negeri Makassar 2024, Nanda telah menorehkan segudang prestasi lainnya, antara lain Juara 1 UI Musabaqah Fahmil Quran (MFQ) MTQ UI 2022, Juara 2 Lomba Desain Poster Infografis Keilmiahan, Pekan Pendidikan Masyarakat ke-V Himadiklus Universitas Riau 2023, dan Harapan 1 Lomba Esai Cendekia Festival Universitas Riau 2022. (ITM)
1 2 3 8

View All Events

Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031