id
Admin Kemahasiswaan

By

Halo Civitas Akademika! UNESCO & Tanoto Foundation kembali membuka kesempatan menarik bagi perjalanan kepemimpinanmu! Yuk gabung dalam Program YAR-TSRA 2024, Program ini memberikan kesempatan kepada kaum muda untuk mengembangkan solusi atas permasalahan sosio-ekonomi disekitarmu dengan melakukan penelitian sosial, mendapatkan pelatihan dan bimbingan yang tak terlupakan, serta melakukan advokasi untuk perubahan yang berdampak di kalangan pembuat kebijakan tingkat tinggi di Indonesia. Applications are open until May 14th. Explore more about the programme and apply today! Click : https://bit.ly/utsra-2024-application #YARTSRA #JadiTELADAN #YouthAsResearchers #UNESCO#TanotoFoundation              
Empat mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) –tiga mahasiswa Teknik Sipil FTUI Angkatan 2020, yakni Bayu Dewanto; Fransiskus Adinda Rio; dan Daffa Aliyo Ghinannafsi–, serta mahasiswa Arsitektur Angkatan 2020, Alexander Ganesh–yang tergabung dalam Tim Santapura Sanctuary dinobatkan sebagai juara dunia pada ajang kompetisi internasional, The Chartered Institute of Building (CIOB) Global Student Challenge (GSC) 2024, minggu lalu (Senin, 22 April 2024). Prestasi tersebut menjadikan UI juara pertama untuk ketiga kalinya dan melanjutkan tradisi juara untuk yang keenam kalinya sejak keikutsertaan pertamanya di tahun 2019. Tahun ini, Santapura Sanctuary berhasil mengungguli 40 tim lain yang berasal dari 20 negara. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, dibawah bimbingan Guru Besar Departemen Teknik Sipil FTUI, Prof. Ir. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D., tim UI merupakan satu-satunya tim yang mewakili Indonesia dan berhasil melaju ke babak final bersama empat tim lainnya dari China, Hongkong, Malaysia, dan Bahrain, sebelum akhirnya meraih juara. Kompetisi tahunan ini menguji keterampilan mahasiswa dalam membuat organisasi virtual melalui platform daring CIOB yakni Sim Venture Validate untuk membuat proyek konstruksi yang unik. Pada tahun ini, CIOB GSC 2024 mengangkat isu-isu terkait peningkatan jumlah bencana alam, polusi, perang, konflik dan kelaparan, kemiskinan, serta migrasi paksa skala besar yang berakibat pada pelanggaran hak asasi manusia. Guna merespons isu-isu tersebut, Tim Santapura Sanctuary merancang shelter atau tempat pengungsian darurat yang inovatif, berkelanjutan, dan berorientasi pada masyarakat. Shelter ini dirancang sebagai solusi bagi Internally Displaced People (IDP), pengungsi internasional (refugee), maupun pengungsi keadaan darurat lainnya yang memerlukan tempat penampungan yang layak, ramah lingkungan dan hemat biaya. Bayu Dewanto, Ketua Tim Santapura Sanctuary mengatakan, “Pada kompetisi ini, tim kami membentuk perusahaan produsen shelter bernama Santapura Sanctuary. Perusahaan ini menawarkan dua produk inti, yaitu SafeHut dan SafeHut Q. SafeHut adalah shelter lipat, modular, dan semipermanen yang dirancang untuk menampung empat hingga enam individu. Unit ini dilengkapi dengan SafeHut Q, sebuah shelter pusat komunal yang menyediakan ruang edukasi untuk anak-anak, dapur komunal, dan dapat dikonfigurasi untuk memenuhi kebutuhan keluarga.” Pendekatan SafeHut berfokus pada penyediaan tempat tinggal yang mudah dirakit dan memiliki daya tahan lama untuk bantuan langsung. Selain itu, shelter ini dilengkapi dengan struktur terintegrasi masyarakat yang memperkuat kohesi sosial dan jaringan dukungan di antara populasi yang terdampak. Hal ini bertujuan untuk mengubah lokasi darurat transisi menjadi komunitas yang berkelanjutan. Dalam perancangan shelter ini, tim UI memastikan keterjangkauan biaya tanpa mengorbankan kualitas dari unit pengungsian tersebut. Pada prosesnya, tim UI mengembangkan lima prototipe untuk memastikan bahwa shelter memenuhi standar yang diperlukan untuk integritas struktural, keberlanjutan lingkungan, desain fungsional, dan efektivitas biaya. Komponen-komponen SafeHut dapat diproduksi dalam waktu 48 jam. Dengan mengadopsi desain modular yang dapat dilipat (foldable), sistem ini memungkinkan perakitan rampung hanya dalam waktu 25 menit per unit pengungsian. Lebih lanjut, SafeHut menonjolkan aspek ramah lingkungan. Material SafeHut menggunakan bahan yang tahan lama, dapat didaur ulang, dan dapat dipakai berulang kali dengan masa pakai hingga 15 tahun. Tim UI menggunakan baja daur ulang untuk kerangka struktural dan proses manufaktur yang dirancang untuk meminimalkan limbah. Melalui implementasi sistem ini, SafeHut akan memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan unit perumahan pengungsi sejenis lainnya. Menurut Direktur Pemasaran CIOB, Kate Macbeth, desain modular tim UI dipertimbangkan dengan baik sehingga sangat praktis, fleksibel, dan mampu mengakomodasi kebutuhan individu dan komunal. Para juri kompetisi ini berpendapat bahwa SafeHut adalah desain yang dirancang dengan sangat efektif dan cocok untuk berbagai situasi bencana. Selain itu, tim UI telah berhasil menyempurnakan rancangannya setelah membandingkannya dengan pesaing serupa. Kompetisi ini menekankan pada aspek bermain peran atau role playing. Setiap tim berperan untuk mengelola perusahaan konstruksi selama periode tertentu. Pada perusahaan Santapura Sanctuary, manajemen perusahaan ini dipimpin oleh empat manajer, yaitu Business Development Manager (Bayu Dewanto), Product and Technical Manager (Fransiskus Adinda Rio), Operations and Finance Manager (Daffa Aliyo Ghinannafsi), dan Marketing and Outreach Manager (Alexander Ganesh). Prof. Mohammed Ali Berawi selaku pembimbing mengatakan, “Inovasi ini menunjukkan komitmen tim UI untuk memberikan solusi yang berkualitas dan berkelanjutan, utamanya dalam memberikan respon cepat terhadap situasi darurat. Hasil inovasi shelter ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya penanganan dan pemulihan pengungsi serta pascabencana, untuk memberikan harapan dan bantuan bagi mereka yang membutuhkannya.” Kompetisi GSC yang diselenggarakan oleh CIOB telah memasuki tahun kesepuluh dalam penyelenggaraannya. Kompetisi ini bertujuan untuk menguji kreativitas, keterampilan perencanaan, semangat kewirausahaan, dan komunikasi, yang merupakan aset vital dalam menyelesaikan proyek konstruksi. Sebagai pemenang, tim UI berkesempatan untuk mendapatkan umpan balik dari pakar industri global dan disponsori untuk hadir di acara tahunan CIOB Members’ Forum yang kali ini diadakan di Cape Town. Selain itu, tim UI juga mendapatkan hadiah tunai sebesar £2.000 atau sekitar Rp40,5 juta. Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST, M Eng., IPU., menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini. “Pencapaian Tim Santapura Sanctuary pada kompetisi ini merupakan hasil dari dedikasi dan kerja keras mereka serta dukungan yang diberikan oleh dosen pembimbing maupun senior- seniornya. Berkat pencapaian ini, Tim Santapura Sanctuary diundang hadir untuk mempresentasikan inovasi mereka pada CIOB Members’ Forum di Cape Town, Afrika Selatan pada bulan Juni mendatang, meneruskan tradisi juara para tim senior sebelumnya,” ujar Prof. Heri.
Tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) berhasil meraih juara 2 dalam Business Case Competition Management Festival 2024 “Optimizing the Role of Digital Transformation to Build a Creative Business Industry in the Society 5.0 Era” yang diselenggarakan oleh Universitas Hayam Wuruk Perbanas pada 23 Maret 2024. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Lucas Gabrielle Octory L.T, Addinda Lizaniya Desyaufa, Muhammad Reza Pahlefy; yang ketiganya merupakan mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga angkatan 2022.
Melalui lomba ini, ketiganya membahas mengenai isu penting tentang bagaimana peran transformasi digital dapat dioptimalkan untuk membangun industri bisnis kreatif yang tangguh dan berkelanjutan di era Society 5.0. Dalam konteks ini, kata Lucas, transformasi digital telah menjadi tren signifikan di berbagai sektor, termasuk industri bisnis kreatif seperti desain, seni, hiburan, dan media. Industri kreatif telah memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan produk dan layanan yang inovatif serta melibatkan audiens secara lebih interaktif. “Dengan mengoptimalkan peran transformasi digital, industri kreatif dapat mengembangkan produk dan layanan yang lebih inovatif, meningkatkan efisiensi, memperluas jangkauan pasar, dan menciptakan pengalaman yang lebih menarik bagi konsumen,” ungkap Lucas. Lebih lanjut, Addinda menyebut bahwa dampak dari optimalisasi transformasi digital dalam industri bisnis kreatif di era Society 5.0 sangatlah signifikan bagi masyarakat. Pertama, hal ini dapat membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kedua, inovasi dan kreativitas dapat terdorong dengan memanfaatkan teknologi digital, sehingga menghasilkan produk dan layanan yang lebih beragam dan menarik bagi masyarakat. “Mengoptimalkan peran transformasi digital dalam industri bisnis kreatif di era Society 5.0 membuka peluang besar bagi masyarakat untuk merasakan manfaat ekonomi, sosial, dan budaya yang signifikan. Transformasi digital memungkinkan kolaborasi dan konektivitas yang lebih besar antara pelaku industri kreatif, baik di tingkat lokal maupun global. Melalui platform digital, para kreator, desainer, seniman, dan profesional lainnya dapat dengan mudah berkolaborasi, berbagi ide, dan mengembangkan proyek-proyek bersama, terlepas dari batasan geografis,” ungkap Lucas. Hal ini, kata Reza, mendorong pertukaran budaya, perspektif, dan kreativitas yang lebih beragam, serta menghasilkan karya-karya yang lebih kaya dan bernilai. Selain itu, transformasi digital juga berperan dalam membantu semua insan untuk dapat mengakses dan berpartisipasi dalam industri kreatif. Dengan adanya platform seperti media sosial, situs web, dan aplikasi seluler, individu dan komunitas yang sebelumnya kurang dijangkau dapat lebih mudah mempromosikan karya mereka, meraih audiens yang lebih luas, dan berpartisipasi dalam industri kreatif. “Kemudian, hal ini mendorong inklusi sosial, keberagaman, dan ekspresi budaya yang lebih kaya di masyarakat. Optimalisasi transformasi digital juga membuka peluang pendapatan dan kewirausahaan baru dalam industri kreatif. Para kreator dapat memanfaatkan platform digital untuk menjual produk dan layanan mereka secara langsung kepada konsumen, tanpa tergantung pada perantara tradisional. Selain itu, model bisnis baru seperti langganan digital, dan penjualan konten digital memberikan sumber pendapatan alternatif bagi para pelaku industri kreatif,” kata Reza. Addinda menekankan bahwa dengan mengoptimalkan peran transformasi digital secara bijak, industri bisnis kreatif dapat berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih kreatif, inklusif, dan makmur di era Society 5.0. Ketiganya berhasil menyabet juara 2 setelah melewati babak penyisihan hingga presentasi yang berlangsung dari 26 Februari sampai dengan 23 Maret 2024. “Sebagai mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga, kami memandang bahwa lomba business case competition merupakan sebuah ajang yang sangat penting bagi kami untuk dapat membuktikan pemahaman kami terhadap materi-materi yang kami pelajari di kelas,” kata Lucas. Reza menyebut bahwa kesempatan lomba ini menjadi sumber motivasi yang luar biasa bagi ketiganya untuk dapat menunjukkan kemampuan mereka untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari dalam sebuah kompetisi yang sesungguhnya, dimana ketiganya harus bersaing dengan puluhan tim yang berasal dari berbagai universitas terkemuka di seluruh Indonesia. “Persiapan yang kami lakukan adalah dengan mempelajari framework yang tepat, mencari benchmark perusahaan yang dapat dijadikan acuan dan membaca proposal dari lomba-lomba terdahulu yang kami miliki, selain itu untuk dapat tampil baik dalam presentasi kami membuat deck dengan model consulting, selain itu kami juga berlatih selama 3 jam dalam melakukan presentasi mulai dari membuat draft, pembagian slide yang akan dibaca dan juga intonasi cara pembacaan,” kata Addinda.
 
Halo Warga Universitas Indonesia. Saat ini sedang dibuka penawaran Beasiswa Adaro Indonesia Tahun 2024. Beasiswa ini terbuka untuk mahasiswa aktif program sarjana (S1) reguler Fakultas Teknik, Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam dan Fakultas Kedokteran. Masa Pendaftaran mulai 27 April s.d. 24 Mei 2024. untuk informasi syarat dan ketentuan dapat dilihat juga di laman http://beasiswa.ui.ac.id/web/. Mahasiswa juga wajib mendaftarkan di web tersebut. Segera daftarkan diri kalian!!! Salam Sehat dan tetap semangat untuk berkuliah. #beasiswaUI #merdekabelajar        
Halo, Calon Tim Pengabdi UI! Setelah perjalanan panjang submit proposal, seleksi administrasi dan seleksi substansi, tibalah saatnya Min-abdi mengumumkan tim yang lolos pendanaan Hibah Kepmas UI 2024. Selamat bagi tim pengabdi yang berkesempatan didanai oleh Kemahasiswaan UI. Bagi yang belum lolos, tetap semangat dan selalu mengabdi ya teman-teman! Jangan lupa pantau terus media sosial kami...
Read More
Universitas Indonesia (UI) sukses mengukir prestasi cemerlang di ajang kontes pemrograman tertua sekaligus bergengsi dunia International Collegiate Programming Contest (ICPC) World Finals pada 14 – 19 April 2024 di Luxor, Mesir. UI yang diwakili oleh tim Stack.py dan Bingung Weh merupakan tim pemenang ICPC Regional Asia Jakarta tahun 2021 dan 2022 kini telah menyelesaikan rangkaian acara World Finals Luxor dengan mendapatkan joint rank 26 dan 36 dari, 840 kontestan 170 Universitas ternama dunia, dan 50 negara. Para finalis diketahui merupakan top 2% dari semua regional seluruh dunia yang terdiri dari 3406 universitas di 104 negara. Denny, S.Kom., M.I.T., Ph.D, selaku pembimbing sekaligus dosen Fasilkom UI mengkonfirmasi pada gelaran ICPC World Finals 2023 ke 47 tim UI sukses menyelesaikan lima permasalahan dari 11 percobaan yang diberikan. Sedangkan di gelaran ICPC World Finals 2023 ke-46 tim sukses menyelesaikan enam permasalahan dari 11 dan menduduki joint rank ke-26. “Hal ini membuat peringkat UI menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara bersama dengan Nanyang Technological University (NTU Singapore) dan memiliki torehan jumlah problem solve yang sama dengan KAIST serta Stanford University,” ungkapnya. Lebih lanjut ia juga menambahkan tim ICPC UI ini didukung oleh Huawei Internasional. Ia mengungkapkan bahwa kontribusi Huawei sangat berarti dalam meningkatkan kemampuan competitive programming tim. Tim Stack.py beranggotakan para mahasiswa Fasilkom UI antara lain, Pikatan Arya Bramajati; Fausta Anugrah Dianparama; dan Hocky Yudhiono. Sementara tim Bingung Weh beranggotakan Steven Novaryo; Ahmad Haulian Yoga Pratama; dan Budiman Arbenta. Mahasiswa jurusan Ilmu Komputer Fasilkom UI angkatan 2020, Steven Novaryo juga menambahkan jika gelaran ICPC World Final sendiri merupakan tahap akhir dari rangkaian kompetisi ICPC global yang mana para kontestan merupakan juara dari regional masing-masing dunia. Ia juga menegaskan bahwa gelaran world final ke-46 dan ke-47 dilakukan secara bersamaan mengingat masalah pandemi beberapa tahun lalu. Dekan Fasilkom UI, Prof. Dr. Ir. Petrus Mursanto, M.Sc., mengapresiasi hasil tersebut dan kerja keras para mahasiswanya. “Sekali lagi selamat atas capaian di ajang ICPC 2023 World Finals Luxor di tahun ini. Tentu hal ini tidak terlepas dari dukungan para civitas akademika Fasilkom UI. Kontribusi nyata yang diberikan ini setidaknya menjadi aktualisasi kita, menjadi pusat unggulan pengembangan TIK dengan sumber daya manusia yang kompetitif dan tidak hanya di level nasional tapi di level internasional,” tutup Dekan Mursanto. Lebih lanjut dukungan serta kontribusi penuh dari fakultas kepada tim UI turut membantu dalam dua world final tersebut. Sebagai kontes pemrograman tertua di dunia sejak tahun 1977, penyelenggaraan ICPC sudah memasuki yang ke-47. Sebelumnya tim Fasilkom UI meraih predikat High Honours pada penyelenggaraan ICPC World Finals ke-44 di Moscow tahun 2021. Saat itu tim Fasilkom UI sukses mengamankan posisi pada urutan ke-32 di dunia dan berhasil mengungguli Stanford University yang berada pada urutan ke-51
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia telah meraih Penghargaan Philip C. Jessup International Law Moot Court pada 6 Maret – 6 April 2024. Tim Delegasi mahasiswa FH UI ini, yaitu Christine Ranice Natasha (2021), Daniel Wiyarta Tenggara (2020), Faiz Idris Wiyasa (2020), dan Syifa Devi Savitri (2020). Kompetisi Peradilan Semu Hukum Internasional Philip C. Jessup , juga dikenal sebagai Jessup Moot atau The Jessup , adalah kompetisi peradilan semu internasional tertua dan terbesar di dunia, menarik peserta dari hampir 700 sekolah hukum di sekitar 100 negara. Kompetisi ini digambarkan sebagai kompetisi peradilan semu paling bergengsi di dunia oleh sejumlah besar organisasi dan universitas internasional, dan merupakan salah satu grand slam atau perdebatan besar. Penghargaan yang diraih oleh Tim Delegasi Mahasiswa ada dua kategori, International Rounds: Hardy C. Dillard Award — Ranked Third worldwide out of 674 teams from 100 dan World’s Second-Best Respondent Memorial. Kemudian untuk kategori Indonesian National Rounds ada empat penghargaan, Highest Raw Points, Best Combined Memorials, Best Respondent Memorial, dan Second-Best Applicant Memorial. Tim ini juga dibimbing oleh Subarkah Syarifudin, Howard Julio Tigris dan Amanda Besar. (Humas/aniapr)

Tiga orang mahasiswa dari FT dan FEB UI berkolaborasi bersama dan berhasil meraih prestasi Juara  3 pada ajang lomba Business Plan Competition (BCP) KSE UNDIP 2024. M. Iqbal Banoza Apriansyah (Teknik Elektro 2022), Adibah Seila Nafaza (Ilmu Ekonomi Islam 2022), dan Ade Isaura Tiara (Akuntasnsi 2022), berhasil mengalahkan 529 tim lainnya pada ajang kompetisi yang diselenggarakan secara daring pada bulan Januari hingga Maret 2024. BCP KSE UNDIP 2024 merupakan kompetisi kewirausahaan yang bertujuan menumbuhkan jiwa wirausaha yang kreatif dan inovatif serta meningkatkan pergerakan ekonomi di Indonesia melalui peranan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Iqbal dan timnya menggagas HelpIN, aplikasi layanan berdasarkan permintaan yang digunakan untuk mencari pekerja lepas atau penyedia beragam jenis jasa yang secara umum tidak ditemukan pasar transaksinya secara fisik di Indonesia. Dengan aplikasi ini, ketiganya menjawab tantangan pasar kerja di Indonesia yang semakin terbatas serta masalah belum adanya peningkatan signifikan terkait jumlah pekerja baru. “Kami membuat HelpIN dengan tujuan menghubungkan pihak yang membutuhkan jasa dengan pihak penyedia layanan jasa. HelpIN memiliki beberapa kelebihan, antara lain cakupan jasa yang ditawarkan luas, yakni sebanyak 40 jasa; durasi kontrak yang fleksibel; memiliki tampilan yang user friendly; transaksi yang mudah; terintegrasi dengan real-time data; dan keamanan layanan dengan NFC pada jaket dan aplikasi.” ujar Iqbal. Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU., mengatakan, “Saya sangat bangga mahasiswa FTUI tergerak untuk melakukan kolaborasi dengan mahasiswa fakultas lain. Iqbal telah menunjukkan bahwa sebagai mahasiswa FTUI, kita juga dapat berkontribusi dalam ranah perkembangan ekonomi. Semoga apa yang dilakukan Iqbal, Adibah, dan Ade dapat menginspirasi mahasiswa lainnya.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Omar Mukhtar Syarif (FKUI 2020) dan Nabiel Muhammad Haykal (FKUI 2020) berhasil memperoleh penghargaan Best Oral Presentation dalam perhelatan The International Undergraduate & Foundation Surgery Conference (iNUGSC) 2024 yang diselenggarakan oleh University College London (UCL) di London, Inggris, pada tanggal 24-25 Februari 2024. Omar dan Nabiel memaparkan presentasi yang berjudul “Efficacy and Safety of Surgical Interventions for Treatment of Trigeminal Neuralgia: A Network Meta-Analysis”. Karya ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Omar dan Nabiel bersama dengan rekan mahasiswa FKUI lainnya yaitu, Shakira Amirah (FKUI 2020), Muhammad Fahd Abdurrahman (FKUI 2020), Raihan Fikri Ali Akbar (FKUI 2020), dan Diski Saisa (FKUI 2020). Omar menjelaskan bahwa penelitian yang mereka lakukan adalah meta-analisis dengan tujuan untuk menentukan operasi bedah terbaik dan teraman pada pasien dengan gangguan saraf wajah. “Terdapat sebagian pasien yang tetap merasakan sakit yang hebat meskipun sudah konsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit. Di sisi lain, tidak sedikit pasien gangguan saraf wajah memilih operasi untuk hasil yang lebih cepat dan efektif. Namun, berbagai jenis tindakan operasi memiliki mekanisme dan keunggulan masing-masing, sehingga menghasilkan efikasi dan resiko yang beragam. Maka dari itu, diperlukan analisis untuk menentukan tindakan operasi gangguan saraf wajah paling efektif dan aman bagi pasien,” jelas Omar. Nabiel kemudian menambahkan, “Dekompresi mikrovaskular merupakan tindakan operasi paling efektif dan aman bagi pasien gangguan saraf wajah dengan menghilangkan rasa sakit, menurunkan intensitas sakit, rekurensi, dan komplikasi. Rekomendasi langkah selanjutnya adalah untuk melakukan lebih banyak studi tentang hasil dari tindakan operasi pada pasien gangguan saraf wajah dan melakukan evaluasi panduan tatalaksana dari penyakit ini.” Tim mahasiswa FKUI mengirimkan dua karya ilmiah pada iNUGSC 2024. Karya ilmiah yang kedua berjudul “Pharmacological Therapy for Postoperative Pain Following Bariatric Surgery: A Network Meta-Analysis,” yang disusun oleh Diski Saisa (FKUI 2020), Omar Mukhtar Syarif (FKUI 2020), Nabiel Muhammad Haykal (FKUI 2020), Raihan Fikri Ali Akbar (FKUI 2020), Jauda Hanoon (FKUI 2020), dan Shalihana Ramadita (FKUI 2020). Karya ilmiah ini berhasil lolos untuk dipresentasikan pada kategori poster presentation yang dilakukan oleh Nabiel Muhammad Haykal dan Shalihana Ramadita. “Studi yang kami lakukan berlatar belakang pasien obesitas yang menjalani operasi bariatrik dan sering mengalami nyeri pasca operasi yang umumnya diobati dengan opioid. Namun, penggunaan opioid dapat meningkatkan risiko mual dan muntah pasca operasi yang dapat mengganggu kualitas hidup pasien. Oleh karena itu, diperlukan alternatif obat lain yang memiliki efektivitas dan keamanan terbaik untuk mengurangi atau menggantikan penggunaan opioid,” tutur Shalihana. Dalam studi ini, para mahasiswa menyoroti beberapa obat analgesik terbaik untuk nyeri pasca operasi pencernaan yang sebaiknya diresepkan sebagai terapi multimodal, yaitu dengan mengkombinasikan beberapa jenis obat. Namun, uji klinis berkualitas tinggi dengan perbandingan langsung masih diperlukan karena ketidakpastian dari perbandingan tersebut. Suatu kebanggaan bagi Tim Mahasiswa FKUI dapat mewakili FKUI dalam ajang internasional, bersaing dengan universitas-universitas ternama lainnya. Capaiaan yang diraih menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan mahasiswa dari luar negeri. “Tentunya, konferensi ini memberi kami banyak pelajaran berharga, terutama mengenai akses terhadap perawatan bedah yang seringkali belum merata bagi masyarakat. Hal ini menjadi pendorong bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan, sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan,” ujar Nabiel mewakili tim. iNUGSC merupakan konferensi bedah terbesar yang diselenggarakan oleh mahasiswa di Inggris. Acara ini memberikan kesempatan luar biasa bagi mahasiswa kedokteran dan dokter tahun dasar untuk mengeksplorasi berbagai spesialisasi bedah. Pembicara terkenal dari seluruh dunia diundang untuk berbagi perspektif mereka tentang tema tersebut, sambil memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjelajahi dunia bedah melalui lokakarya praktis. Pada tahun ini, iNUGSC 2024 mengangkat tema “Surgery: for all, to all?” yang menekankan tiga pokok bahasan; kemajuan bedah yang meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan di seluruh dunia, pentingnya kolaborasi global dalam inovasi bedah, dan manfaat serta hambatan dalam berbagai tim bedah dan karier. Selamat kepada para mahasiswa yang berhasil meraih prestasi. Semoga dapat menjadi kebanggaan dan inspirasi bagi sivitas akademika FKUI lainnya. (Humas FKUI)
1 2 3 11

View All Events

Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031