enid
Caption aligned here

Blog Full Right Sidebar With Frame

Perawakan pendek atau telah menjadi isu global yang signifikan. Kondisi ini didefinisikan sebagai suatu tinggi badan di bawah persentil 3 kurva pertumbuhan sesuai usia dan jenis kelamin. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin dilakukan melalui pengukuran panjang/tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Pertumbuhan yang tidak normal sering kali disebabkan oleh kondisi medis atau sosial yang mendasari dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Anak dengan perawakan pendek menghadapi berbagai tantangan saat dewasa, seperti kesulitan mengendarai kendaraan dan kemungkinan kurangnya kesempatan kerja. Stigma “taller is better” dapat memengaruhi perkembangan psikososial anak perawakan pendek dan keluarganya, baik di Indonesia maupun di negara lain. Berangkat dari hal tersebut, Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) – Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) melakukan kegiatan edukasi yang bertajuk “Optimalisasi Kualitas Hidup Pada Anak Pendek” di SDN Depok 01 pada tanggal 22 Juni 2024. Program pengabdian masyarakat (pengmas) ini merupakan hasil kerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas dimana lokasi SDN 01 Depok berada dalam wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas. Ketua Pengmas FKUI Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) menjelaskan pentingnya meningkatkan kesadaran para guru di sekolah tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan, khususnya tinggi badan anak, agar masalah psikososial yang mungkin timbul dapat dideteksi dan diintervensi lebih dini. “Diharapkan anak dengan perawakan pendek tetap memiliki kualitas hidup baik, dapat beraktivitas baik, kreatif, tidak memiliki masalah emosi, sosial. Kami juga memberikan edukasi pada guru di sekolah bagaimana cara mengukur tinggi badan anak dengan benar sehingga sekolah dapat mengetahui status kesehatan anak didiknya,” ujar Prof. Rini. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman berbasis ilmu pengetahuan dengan bukti ilmiah agar masyarakat semakin sadar akan risiko yang dapat dihadapi anak dengan perawakan pendek. Apabila lingkungan yang tidak inklusif, terutama di sekolah, dapat memperburuk masalah psikososial anak perawakan pendek, meningkatkan risiko masalah kesehatan mental, dan menurunkan kualitas hidup mereka di masa depan. Kegiatan pengmas terdiri dari tiga sesi, sesi pertama berupa penyuluhan yang membahas masalah kesehatan anak perawakan pendek dari sisi medis, dengan narasumber dr. Huminsa Ranto Morison Panjaitan, SpA.  Pada sesi kedua, dilakukan pengukuran antropometri untuk mengetahui status antropometri dan prevalensi perawakan pendek siswa dan siswi di SDN 01 Depok oleh dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Anak, dan mahasiswa FKUI. Sementara itu, pada sesi ketiga dilanjutkan dengan deteksi dini masalah psikososial siswa-siswi SDN 01 Depok melalui pengisian formulir kuesioner PedsQL yang dipandu oleh dokter PPDS IKA dan mahasiswa FKUI. Peserta diajak mengisi formulir yang berisi pertanyaan tentang perilaku yang berisiko menjadi masalah psikososial. Hasil sesi ini diharapkan memberikan gambaran masalah psikososial yang terjadi di SDN 01 Depok dan korelasinya dengan status antropometri masing-masing anak. Kegiatan ini juga didukung oleh PT. Frisian Flag Indonesia, PT. Kalbe Morinaga, dan PT. Soho. Di akhir kegiatan dilakukan pembagian bingkisan berupa susu, suplemen kesehatan, dan roti kepada para murid. Kepala Sekolah SDN 01 Depok Arwin Rangkuti, S.Pd., M.M. menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini. “Kami merasa sangat antusias, baru kali ini SDN 01 Depok mendapat kehadiran dari tim kesehatan, terutama dari FKUI, untuk program pengabdian masyarakat. Kami sangat berterima kasih kepada FKUI atas kehormatan yang diberikan kepada sekolah kami. Kami berharap hasilnya dapat segera kami ketahui dan memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak kami.”
Delegasi Fakultas Hukum Universitas Indonesia melalui @podiumfhui meraih Juara Umum pada Islamic Law Fair XIII Universitas Diponegoro Piala Prof. Abdullah Kelib, S.H. Kegiatan ini dilangsungkan pada tanggal 7-9 Juni 2024 dan memperebutkan tiga cabang lomba, yaitu Legal Opinion, Kompetisi Perancangan Undang-Undang, dan Karya Tulis Ilmiah. Adapun, Delegasi FH UI memenangkan: – Juara 1 Kompetisi Perancangan Undang-Undang oleh Thariq Qudsi (2022), Rofy Candra (2021), Natania Eliza (2021), Felicia Nakita (2022), dan Annisha Rahmadilla (2022) dengan bimbingan Bang Efraim Jordi Kastanya dan Mba Fitriani Ahlan. – Berkas Terbaik dan Juara 2 Kompetisi Legal Opinion oleh Olivia Magdalena (2021), Alifia Indah (2021), dan Lily Berliana (2021). Selain itu, pada penyerahan piala kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada Jumat, 28 Juni 2024, diserahkan pula penghargaan Business Law Competition, dimana delegasi Podium FH UI mendapatkan penghargaan Best Contract dan Juara 3 Contract Drafting Competition serta Juara 2 lomba Legal Opinion. (humas/aniapr)
Empat Mahasiswa Universitas Indonesia (UI): Safry Sitorus, mahasiswa Fakultas Teknik (FT), Adnan Hasyim Wibowo, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) bersama Wildan Bagus Maulana dan Farrel Mukti Attallah, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB); dan Rafi Aurelian, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi “AAPG Sustainable Development in Energy Competition 2024” yang diselenggarakan oleh American Association of Petroleum Geologists (AAPG) di Houston, Texas, Amerika Serikat (17/6). Mereka tergabung dalam Tim MAKARA dari Universitas Indonesia (UI) yang menampilkan inovasi serta solusi kreatif dalam bidang energi terbarukan dan berhasil mengungguli tim lainnya yang berasal dari Hungaria dan India. Proyek Tim MAKARA yang berjudul “Canopi: Enhancing Solar Energy Efficiency and Coffee Yield via Dual-Axis Agrivoltaic Integration with Shade-Grown Cultivation”, menarik perhatian dewan juri dengan pendekatannya yang inovatif dalam meningkatkan efisiensi energi surya, dan hasil panen kopi melalui integrasi agrivoltaik dua sumbu dengan budidaya kopi. Proyek Canopi yang diajukan oleh Tim MAKARA merupakan sebuah proyek bisnis eko-sosial yang menggabungkan teknologi energi terbarukan dengan praktik pertanian berkelanjutan. Dalam proyek ini, mereka menggunakan panel surya yang dapat bergerak mengikuti posisi matahari (dual-axis) untuk memaksimalkan penyerapan energi. Panel surya ini dipasang di atas lahan pertanian kopi yang menggunakan metode budidaya di bawah naungan (shade-grown cultivation). Metode ini tidak hanya meningkatkan efisiensi penyerapan energi surya, tetapi juga memberikan manfaat bagi tanaman kopi yang tumbuh di bawahnya. Tanaman kopi yang dibudidayakan dengan metode budidaya di bawah naungan tersebut cenderung memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih tahan terhadap perubahan iklim. Selain itu, integrasi agrivoltaik ini juga membantu mengurangi penguapan air dari tanah, sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam pertanian. Safry Sitorus, ketua Tim MAKARA, mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya atas pencapaian ini. “Kemenangan ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang energi terbarukan. Kami berharap proyek Canopi dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi demi masa depan yang berkelanjutan,” ujar Safry. Dukungan dari universitas, dosen pembimbing, dan seluruh pihak terkait memainkan peran penting dalam keberhasilan Tim MAKARA. “Kami mendapatkan bimbingan dan dukungan yang luar biasa dari para dosen dan pihak universitas. Mereka membantu kami dalam setiap tahap pengembangan proyek ini, mulai dari penelitian awal hingga presentasi akhir di kompetisi,” ujar Adnan Hasyim. Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, ”Proyek ‘Canopi’ tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis yang mumpuni, tetapi juga kreativitas dan inovasi dalam mencari solusi untuk tantangan global di bidang energi terbarukan dan pertanian berkelanjutan.” Lebih lanjut, Prof. Heri menyatakan bahwa pendekatan yang digunakan dalam proyek ini sangat relevan dan memiliki potensi besar untuk diterapkan secara luas. “Integrasi agrivoltaik dua sumbu dengan budidaya kopi yang dilakukan oleh Tim MAKARA menunjukkan bahwa kita dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi energi surya sekaligus meningkatkan hasil panen. Ini adalah contoh nyata dari bagaimana inovasi dapat memberikan manfaat ganda bagi lingkungan dan sektor pertanian.” Kompetisi tahunan AAPG kali ini diadakan secara daring dari Houston dengan melibatkan peserta dari kalangan mahasiswa dan profesional muda di seluruh dunia. Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan kemampuan teknis dan inovasi, tetapi juga untuk berbagi pengetahuan dan belajar dari peserta lain yang memiliki visi yang sama untuk masa depan energi yang lebih baik.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Tim Bantuan Medis Badan Eksekutif Mahasiswa Ikatan Keluarga Mahasiswa (TBM BEM IKM) FKUI meraih Juara 2 pada kompetisi Meridien Cup XI 2024. Acara tersebut diselenggarakan oleh TBM Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) pada tanggal 31 Mei hingga 2 Juni 2024 di Kampus FKK UMJ, Tangerang, Banten. Meridien Cup XI adalah kompetisi tahunan yang diikuti oleh TBM Fakultas Kedokteran dari seluruh Indonesia. Tahun ini, acara mengusung tema “TRAFFIC: Become A Formidable Team in Dealing With Emergency To Save Yourself and Others” dan menghadirkan berbagai agenda menarik seperti Seminar Basic Life Support dan Trauma Muskuloskeletal, Lomba Simulasi Kegawatdaruratan Lalu Lintas, Medical Competition of Emergency and Traumatology (MCET), serta Lomba Cerdas Cermat Tanggap (CCT) MERIDIEN. Tim TBM BEM IKM FKUI, sebelum ke babak final lomba Cerdas Cermat Tanggap harus melalui dua tahap perlombaan, yakni Lomba Simulasi Kegawatdaruratan Lalu Lintas dan MCET. Dalam kompetisi Simulasi Kegawatdaruratan Lalu Lintas, tim TBM FKUI dibagi menjadi tiga kelompok: Tim Triase, Tim Evakuasi, dan Tim Tatalaksana. Tim Triase terdiri dari Haidar Hilmi Ramadhan (FKUI 2021), Qatrunada Maura Dakota (FKUI 2022), dan Zalfa Zahira (FKUI 2022). Tim Evakuasi beranggotakan Nailah Hasna Azzahra (FKUI 2022), Zefanya Parlindungan Simanjuntak (FKUI 2021), Ilham Fauzan Rahman (FKUI 2021), dan Zefanya Levia Damayanti (FKUI 2021). Sedangkan Tim Tatalaksana terdiri dari Jessica Angeline Yoswara (FKUI 2022) dan Bagus Ryan Rafiansyah (FKUI 2022). “Tim kami diberikan skenario bencana. Pertama, Tim Triase melakukan triase terhadap korban, kemudian Tim Evakuasi memindahkan korban dari Red Zone ke Green Zone, dan terakhir, Tim Tatalaksana memberikan penanganan medis sesuai kondisi korban. Setelah simulasi, saya dan Naufal Ahmad Akbar harus menghadapi MCET dengan 100 soal MCQ untuk menambah poin,” jelas Ilham Fauzan Rahman. Tiga tim dengan nilai akumulasi tertinggi dari lomba simulasi dan MCET berhak melaju ke babak final. Tim TBM BEM IKM FKUI berhasil masuk tiga besar dengan total poin 111,5 dan melaju ke babak final Lomba Cerdas Cermat Tanggap. Lomba CCT terbagi menjadi dua babak: pertanyaan wajib dan rebutan. Pada pertanyaan wajib, setiap tim diberikan lima soal dengan nilai 20 poin per jawaban benar. Sedangkan pertanyaan rebutan terdiri dari 10 soal dengan jawaban benar mendapatkan 100 poin dan jawaban salah mengurangi 20 poin. Dengan akumulasi nilai dari lomba simulasi, MCET, dan CCT, Tim TBM BEM IKM FKUI berhasil menjadi Juara 2. “Tantangan terbesar adalah mengimbangi persiapan lomba dengan kesibukan akademis dan non akademis. Saat lomba simulasi, kami harus tetap tenang dan teliti dalam menolong pasien,” ujar Haidar Hilmi Ramadhan, leader tim simulasi. Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB, mengapresiasi prestasi ini. “Prestasi ini tentu membanggakan FKUI dan menunjukkan bahwa sebagai mahasiswa kedokteran perlu juga untuk menumbuhkan jiwa kompetitif, terlebih lagi bidang yang dilombakan ini pasti akan bermanfaat nantinya sebagai tenaga kesehatan. Kami akan terus mendukung dan mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi pada kompetisi-kompetisi yang ada, bahkan kalau bisa selalu menargetkan untuk juara. Semoga keberhasilan ini memotivasi mahasiswa FKUI lainnya untuk terus berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik,” ujar Dekan FKUI.
Halo mahasiswa UI saat ini sedang dibuka penawaran Beasiswa Yayasan Marga Pembangunan Jaya Tahun 2024. Yayasan Marga Pembangunan Jaya akan kembali memberikan Beasiswa untuk periode 2024/2025.Beasiswa ini merupakan beasiswa bantuan biaya penunjang pendidikan untuk mahasiswa jenjang Sarjana (S1) Reguler dengan periode beasiswa selama 12 (dua belas) bulan untuk tahun akademik 2024/2025 sebesar Rp500,000 (#Lima Ratus Ribu Rupiah#) per bulan. Kuota untuk beasiswa ini sebanyak 30 penerima.
Masa Pendaftaran
 19 Juni 2024 s.d. 7 Juli 2024
.
Informasi pendaftaran beasiswa dapat dilihat pada laman:
http://beasiswa.ui.ac.id
.
Salam Sehat dan tetap semangat untuk berkuliah #beasiswaUI #beasiswaUI #merdekabelajar    

Depok, 13 Juni 2024 – Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Indira Zahidah, meraih prestasi gemilang sebagai Best Delegate dalam ajang Paris International Model United Nations (PIMUN). Keberhasilan ini menjadi sorotan penting dalam kancah diplomasi global, memperlihatkan bakat dan dedikasi mahasiswa Indonesia di tingkat internasional. Paris International Model United Nations (PIMUN) adalah platform simulasi rapat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung di Paris, Prancis. Indira Zahidah, mahasiswa Program Studi Administrasi Fiskal angkatan 2023, mencapai puncak prestasi sebagai perwakilan negara Jerman dalam konferensi yang berlangsung dari 31 Mei hingga 4 Juni 2024. Prestasi Indira tidak hanya tercermin dalam keterampilan berpidato, bernegosiasi, dan merumuskan kebijakan, tetapi juga dalam kemampuannya mempertahankan konsistensi dengan posisi yang dipegang oleh negara yang direpresentasikannya. Dalam konteks yang melibatkan delegasi dari berbagai negara, tantangan utama terletak pada keseimbangan antara diplomasi dan mempertahankan kepentingan nasional. Partisipasi Indira dalam konferensi ECOSOC dengan topik “Reviewing the obligations of states and private sector entities in sourcing commodities” menyoroti pentingnya kerjasama antara negara dan sektor swasta dalam memastikan keberlanjutan ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam. Topik yang kompleks ini membahas berbagai aspek, mulai dari eksploitasi sumber daya alam hingga isu ketenagakerjaan anak. Sebagai bagian dari persiapannya, Indira bersama rekan-rekannya dari UI MUN Club menghadirkan komitmen yang luar biasa dalam melakukan penelitian menyeluruh terkait topik yang akan dibahas serta negara yang mereka wakili. Prestasi Indira di PIMUN menegaskan bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh keterampilan individu, tetapi juga oleh kerja tim yang solid dan dukungan institusi. Dalam lingkungan yang menantang, dengan delegasi dari berbagai negara dan kepentingan yang beragam, Indira mampu menjaga keseimbangan antara diplomasi yang halus dan perwakilan yang teguh terhadap kepentingan nasional. Melalui dedikasi dan kerja kerasnya, Indira telah membawa harum nama FIA UI di kancah internasional. “Bagi saya, setiap pengalaman adalah kesempatan untuk belajar dan bertumbuh,” ujar Indira Zahidah, mengutip kata-kata inspiratif Nelson Mandela, “Prestasi ini adalah hasil dari kerja keras, komitmen, dan dukungan tak henti-hentinya dari rekan tim dan Fakultas Ilmu Administrasi UI.” Prestasi Indira Zahidah sebagai Best Delegate dalam PIMUN bukan hanya keberhasilan pribadinya, tetapi juga prestasi bagi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia dan tentunya menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan berkontribusi dalam kancah internasional.  
Mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI) meraih kesuksesan gemilang di dua ajang kompetisi internasional bergengsi se-Asia Pasifik yang diumumkan secara online pada puncak acara pengumuman pemenang kompetisi The International Pharmaceutical Students’ Federation (IPSF) – the Asia Pacific Regional Office (APRO) Regional Competition, pada hari Jumat (3/5/2024). Prestasi ini menunjukkan keunggulan mahasiswa UI di kancah internasional dalam bidang kesehatan, khususnya ilmu farmasi. Dalam tiga kompetisi, yakni Clinical Skills EventCompounding Event, dan APRO Branding mahasiswa UI menunjukkan prestasi yang luar biasa. Dalam perlombaan Clinical Skills Event (CSE), tim FFUI yang terdiri dari Kezya Paquita Andrian, Raihana Ghibtha Putri, dan Rahma Nabila meraih prestasi gemilang dengan meraih juara pertama setelah bersaing dengan 20 tim peserta lainnya dari berbagai negara se-Asia Pasifik. Fokus utama mereka dalam CSE adalah mengaplikasikan pengetahuan klinis guna meningkatkan terapi obat bagi pasien. Di ajang ini, mereka berhasil mengasah kemampuan dalam memecahkan masalah klinis serta meningkatkan keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal. “Sebelum kompetisi, kami belajar dari berbagai sumber untuk memahami materi farmasi klinis. Ketika tiba hari-H, kami berkumpul untuk mengasah kemampuan farmasi klinis kami dalam menyelesaikan soal studi kasus yang diberikan oleh IPSF APRO,” ujar Raihana Ghibtha.   Tim FFUI berhasil meraih gelar juara 1 dalam perlombaan tersebut. Rahma Nabila menyatakan, “Meskipun soal studi kasusnya berisi materi yang belum pernah kami pelajari sebelumnya, kami merasa sangat terbantu dengan tugas-tugas perkuliahan yang mempersiapkan kami untuk mengerjakan dan mempresentasikan soal sejenis ini dengan lancar.” Di sisi lain, dalam Compounding Event, tim FFUI yang terdiri atas Keyla Varellia Onggana, Gisella Yinisa Raherio, Pieor Mirachel Kulata, dan Kelvin Ricardo, bersaing dengan 40 tim lainnya dalam perhitungan meracik formulasi obat dengan presisi. Meskipun sebagai tim pemula, semangat dan dedikasi mereka mengantarkan mereka melewati ekspektasi. Keyla Varellia menyatakan, “Meski kami masih berada di semester 2 dan lawan-lawan kami lebih berpengalaman, kami memberikan yang terbaik.” Hasilnya, tim FFUI berhasil mencapai tahap final dan meraih gelar 2nd Runner Up dalam Compounding Event. Gisella Yinisa, salah satu anggota tim, menekankan pentingnya pengalaman praktikum dan pembelajaran di Fakultas Farmasi UI. “Di FF UI, kami tidak hanya belajar tentang teori, tetapi juga praktik langsung dalam meracik obat. Hal ini sangat membantu kami dalam meningkatkan keterampilan secara langsung, sehingga pengetahuan yang kami peroleh dari dosen dapat kami terapkan dengan baik.” Mahasiswa FFUI juga memenangkan dua kompetisi individu, yaitu APRO Branding yang terdiri dari Poster Category oleh Kelly Ellyana, dan 60 Seconds Showcase oleh Nafisa Thahira. Pada kompetisi tersebutmasing-masing dari mereka berkreasi dengan membuat desain poster dan video berdurasi 60 detik untuk memperkenalkan Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) dan Good Pharmacy Practice Education (GPPEd) beserta manfaatnya. Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi tim mahasiswa UI, tetapi juga mengukuhkan reputasi mereka sebagai salah satu institusi unggulan dalam pendidikan farmasi di tingkat internasional. Mereka berharap, pencapaian ini akan menjadi inspirasi bagi generasi mahasiswa masa depan untuk terus mengembangkan potensi dan meraih prestasi yang lebih tinggi lagi.
Halo mahasiswa UI. Saat ini sedang dibuka penawaran WINGS Scholarship Program 2024 untuk mahasiswa jenjang Sarjana (S1) Fakultas Teknik (Program Studi Teknik Komputer, Teknik Kimia, Teknik Industri) dan Fakulas Ilmu Komputer (Sistem Informasi). Masa pendaftaran s.d. 30 Juni 2024. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada laman beasiswa.ui.ac.id Salam sehat dan tetap semangat untuk berkuliah!       #beasiswaUI #merdekabelajar #kampusmerdeka #UIUntukIndonesia

Occupational Health and Safety Community (OHSC), himpunan mahasiswa Kesalamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) memperoleh penghargaan pada Apresiasi Prestasi Mahasiswa UI 2024. Penghargaan diberikan oleh Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa) UI untuk mengapresiasi pencapaian mahasiswa UI di bidang akademik dan non-akademik sepanjang 2023/2024, pada Jumat, 31 Mei 2024, di Balai Sidang, Kampus UI Depok. OHSC FKM UI mendapatkan penghargaan melalui keikutsertaan dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti). “OHSC memiliki beberapa program kerja dengan sasaran masyarakat umum, dua diantaranya adalah Basecamp dan OHS Goes to School. Tahun ini, kedua program tersebut kami coba ajukan ke Hibah Kepmas UI untuk pertama kalinya,” terang Arya Pandu Mahardhika, General Leader OHSC FKM UI 2024.   “Melalui arahan dari Bapak Abdul Kadir, M.Sc., Dosen Departemen K3 FKM UI, kami juga mengajukan program PPK Ormawa Kemendikbudristek, ke Kemahasiswaan UI. Dari ketiga proposal yang kami ajukan tersebut dua diantaranya, yaitu pengmas terkait K3 Pariwisata di Kepulauan Seribu melalui program kerja Basecamp lolos Hibah Kepmas UI dan pengmas terkait K3 Maritim di Kampung Nelayan Desa Caringin lolos PPK Ormawa,” tambah Arya. PPK Ormawa adalah program penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan melalui serangkaian proses pembinaan oleh perguruan tinggi yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Didampingi oleh Abdul Kadir, S.K.M, M.Sc., sebagai dosen pendamping, OHSC FKM UI melaju dengan Program Pendampingan Implementasi Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Kegawatdaruratan yang akan dijalankan di Kampung Nelayan, Desa Caringin, Kabupaten Pandeglang, Banten. Program yang dibawakan oleh OHSC FKM UI memberikan pembinaan kepada sektor maritim  informal yaitu para nelayan “Fokus yang diberikan adalah untuk membina para nelayan melalui pengenalan aspek K3 agar memiliki kesadaran terhadap bencana. Selain itu, kami membentuk kelembagaan Kampung Nelayan Sehat dan Selamat sebagai luaran yang kami upayakan karena belum adanya lembaga yang menaungi di daerah tersebut,“ jelas Salwa Fadhilah selaku Team Leader PPK Ormawa OHSC FKM UI 2024 dan Manager Research Health and Safety Education OHSC FKM UI 2024. “Pemilihan Desa Caringin berdasar pada pertimbangan bahwa wilayah tersebut dekat dengan kampus serta pertimbangan sektor maritim yang dimilikinya. Harapan kami program ini dapat menumbuhkan perhatian yang lebih dari mitra maupun pihak terkait terhadap sektor informal nantinya,” sambung Salwa. “Melalui visi dan misi OHSC tahun ini, kami mengharapkan agar kesadaran terhadap K3 tidak terbatas pada mahasiswa K3 saja, tetapi juga pada mahasiswa FKM UI, UI, dan masyarakat umum. Terbentuknya kelembagaan K3 di Kampung Nelayan Desa Caringin diharapkan bisa menjadi percontohan kampung nelayan yang Tangguh Bencana, Sehat, dan Selamat untuk kampung nelayan lainnya di Indonesia,” pungkas Arya. Melalui pencapaian dan penghargaan yang diterima, harapannya OHSC FKM UI dan himpunan mahasiswa lainnya semakin termotivasi untuk terus berprestasi dan memberikan kontribusi yang positif bagi FKM UI dan Indonesia. Selamat, OHSC FKM UI!
1 4 5 6 7 8 33