id
Berita

Category

Pada Selasa (18/2), Unit Kemahasiswaan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), bekerja sama dengan Bidang Akademis dan Keprofesian Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FTUI, kembali menggelar kegiatan presentasi terbuka untuk Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Utama FTUI (Pilmapres FTUI) 2025. Tahun ini, Muhammad Iqbal Banoza Apriansyah, mahasiswa Program Studi Teknik Elektro FTUI angkatan 2022 dinobatkan sebagai Juara Utama Mahasiswa Berprestasi FTUI 2025. 

Dr.rer.pol. Romadhani Ardi, S.T., M.T., Manajer Kemahasiswaan dan Alumni mengungkapkan,  “Mahasiswa Berprestasi merupakan puncak pencapaian prestasi mahasiswa, kami berupaya merevitalisasi ajang ini agar semakin banyak talenta terbaik yang mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi. Terakhir kali, FTUI meraih gelar Mahasiswa Berprestasi tingkat UI pada tahun 2022 melalui Dhifan Kemal, mahasiswa Teknik Mesin 2019. Dhifan melanjutkan tradisi juara yang sempat terputus 29 tahun. Sebelum Dhifan, Prof. Riri Fitri Sari pernah meraih predikat yang sama.”

Dr. Romadhani melanjutkan bahwa bagi mahasiswa, mengikuti Mapres bukan sekadar kompetisi, tetapi juga peluang untuk membangun rekam jejak prestasi yang bernilai tinggi, serta memperkaya portofolio akademik dan profesional mereka. ”Kami berharap lima mahasiswa yang berkompetisi dalam sidang terbuka Pilmapres FTUI dapat memberikan presentasi terbaiknya. Siapa pun pemenangnya nanti, kami akan memberikan pendampingan maksimal dalam persiapan menuju Pilmapres tingkat Universitas Indonesia, dengan harapan besar agar mereka dapat melangkah hingga tingkat nasional dan membawa kembali prestasi membanggakan bagi FTUI,” tutupnya.

Iqbal menyampaikan gagasan karya ilmia dengan judul “AirShare: AI-Integrated IoTBased Air Quality Detection Tool for Vehicle Route Optimization and Green Public Space Provision in Jakarta.” AirShare merupakan inovasi teknologi mobile apps yang dirancang dengan mengintegrasikan kemampuan hardware IoT sebagai air quality detector dan software. Dengan memanfaatkan model machine learning untuk menghasilkan pemetaan polusi udara di Jakarta serta pemetaan ruang terbuka hijau sehingga mampu memberikan rekomendasi rute sehat bagi masyarakat Jakarta yang sedang melakukan mobilisasi. 

“Kehadiran AirShare dilatarbelakangi oleh adanya gap dalam inovasi air quality detector yang saat ini hanya mampu menampilkan informasi tanpa memberikan aksi lanjutan bagi masyarakat. AirShare hadir dengan keunggulan dalam mengoptimalkan rute sehat, berintegrasi dengan layanan kesehatan pemerintah, serta menjalin kerja sama dengan perusahaan asuransi kesehatan yang menawarkan produk terkait dampak polusi udara,” ungkap Iqbal. 

Pada presentasi terbuka Pilmapres FTUI berlangsung di ruang Makara 04 Smart Meeting Room FTUI menghadirkan tiga dosen FTUI sebagai dewan juri. Para Juri tersebut adalah Dr. Nadhilah Reyseliani, S.T., M.T. , dosen  Departemen Kimia,  Aulia Qisthi, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., dosen  Departemen Sipil dan Annisa Marlin Masbar Rus, Ph.D., dosen  Departemen Industri.  

Dalam sesi presentasi ini, lima mahasiswa FTUI yang telah lolos seleksi di tingkat departemen menampilkan hasil penelitian dan inovasi mereka. Selain Iqbal, peserta yang berkompetisi di tingkat fakultas ini adalah Ruth Debora Natalia Pardede dari Program Studi Teknik Industri, Ashka Rizqi Rahutomo dari Program Studi Teknik Mesin, Muhammad Nur Ihsan dari Program Studi Teknik Industri, dan Ferdian Irwan Prihandoko dari Program Studi Teknik Perkapalan. Masing-masing peserta menyampaikan gagasan serta inovasi yang telah mereka tuangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Sebelumnya, kelima mahasiswa ini telah mengikuti seleksi departemen sebelum pada akhirnya melaju di tingkat fakultas.

Pada kesempatan terpisah Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D. menyampaikan ucapan selamat kepada Muhammad Iqbal Banoza Apriansyah. ”Iqbal akan mewakili FTUI dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi di tingkat Universitas Indonesia. Ajang ini bukan sekadar bentuk apresiasi terhadap pencapaian akademik, tetapi juga merupakan platform bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi, memperdalam minat di bidang ilmiah, serta berkontribusi secara nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen dalam mencetak generasi unggul, FTUI akan terus memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa berprestasi, baik dalam kompetisi di tingkat UI maupun hingga ke tingkat nasional, dengan harapan agar mereka dapat menjadi inovator dan pemimpin masa depan yang membawa perubahan positif bagi bangsa.”

Pilmapres atau Pemilihan Mahasiswa Berprestasi merupakan kompetisi mahasiswa yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional yang ada di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi setiap tahunnya. Tujuannya adalah untuk memberikan apresiasi kepada mahasiswa terbaik yang siap menjadi agen perubahan untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang tergabung dalam Center for Indonesian Medical Students’ Activities Universitas Indonesia (CIMSA UI)  menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) bertajuk MOTHER: Maternal Outreach for Health and Education on Pregnancy Issues di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Tanah Baru, Depok, Jawa Barat .

MOTHER mengangkat isu utama tentang kesehatan maternal, khususnya preeklamsia, dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku ibu hamil melalui serangkaian penyuluhan, lokakarya, serta pemeriksaan kesehatan. Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan hipertensi (tekanan darah tinggi) pada ibu hamil. Kondisi ini juga bisa disertai dengan adanya pembengkakan atau protein pada urin. Preeklamsia yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi ganggu kardiovaskular, gangguan paru, stroke, gagal tumbuh janin, bahkan kematian ibu dan janin. Maka dari itu, diperlukan adanya deteksi dini terkait preeklamsia pada ibu hamil agar dapat segera ditangani.

Kegiatan MOTHER berlangsung sejak November 2024 dengan empat kegiatan yang memiliki agenda berbeda. Kegiatan pertama pada 16 November 2024 di UPTD Puskesmas Tanah Baru diawali dengan workshop buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta wawancara dengan para ibu kader. Kegiatan kedua berlangsung pada 14 Desember 2024 menghadirkan seminar “Isi Piringku” dan workshop pengukuran tekanan darah, di mana para ibu kader berlatih langsung serta memahami hasilnya.

Sementara itu, kegiatan ketiga berlangsung pada 11 Januari 2025 berupa Focus Group Discussion (FGD)  “Cara Menurunkan Angka Mortalitas Ibu Hamil di Kota Depok” dan pembahasan mengenai preeklamsia, termasuk pemicunya, tanda, serta langkah penanganannya.

Rangkaian kegiatan MOTHER kemudian ditutup pada acara puncak yang dilaksanakan pada Sabtu, 8 Februari 2025. Acara puncak diawali dengan senam Zumba yang diikuti oleh ibu-ibu kader kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk menekankan pentingnya aktivitas fisik dalam menjaga kesehatan ibu hamil, sekaligus menjadi wadah kebersamaan dan meningkatkan kesadaran akan gaya hidup sehat selama kehamilan.

“Kasus preeklamsia yang tidak tertangani dengan baik masih menjadi penyebab utama kematian ibu, termasuk di kota Depok. Melalui MOTHER, kami ingin menghadirkan sebuah program edukatif dan interaktif yang mudah diterima masyarakat agar ibu hamil dapat lebih memahami pentingnya deteksi dini dan pencegahan preeklamsia. Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat memberikan dampak nyata bagi kesehatan ibu dan bayi, sekaligus memperkuat sinergi antara tenaga kesehatan dan kader dalam memberikan edukasi di komunitas mereka,” ujar Lilian Lamtiur Tampubolon, Ketua Pelaksana MOTHER CIMSA UI.

Lilian juga menyampaikan, “Sejak awal, masyarakat sangat welcome dan kooperatif dalam mendukung kegiatan MOTHER CIMSA UI. Pihak UPTD Puskesmas Tanah Baru juga berperan besar dalam memfasilitasi tempat serta sarana dan prasarana untuk kegiatan ini. Mereka juga sangat berterima kasih atas diadakannya program ini dan terbuka untuk kolaborasi lebih lanjut di masa depan.”

Kegiatan MOTHER juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan dan ultrasonografi (USG) gratis bagi ibu hamil, bekerja sama dengan Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI di bawah supervisi staf pengajar dr.  Mohammad Adya Firmansha Dilmy, Sp.OG., Subsp. K. Fm. Selain itu, para ibu kader turut serta dalam melakukan pemeriksaan dengan mengukur indeks massa tubuh (IMT) dan tekanan darah ibu hamil, sekaligus memberikan edukasi mengenai risiko serta pencegahan preeklamsia.

“Pemeriksaan rutin bagi ibu hamil, termasuk USG dan pemantauan tekanan darah, sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah komplikasi seperti preeklamsia. Ibu hamil juga harus mengetahui tanda-tanda awal preeklamsia, seperti tekanan darah tinggi, pembengkakan pada wajah, tangan, dan kaki, nyeri perut, mual muntah, hingga gangguan penglihatan. Dengan pemahaman ini, ibu hamil dapat lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan demi menjaga kesehatan diri dan bayinya,” ujar dr. Mohammad Adya Firmansha Dilmy.

Kegiatan pengmas yang dilakukan mahasiswa FKUI disambut baik oleh pihak UPTD Puskesmas Tanah Baru. “Sangat senang kedatangan CIMSA dengan acaranya yang sangat bermanfaat dan mengedukasi, terlebih saya sebagai Ketua Kader di sini juga sedang melatih kader, jadi merasa sangat terbantu. Saya dan ibu-ibu kader juga sangat terbuka bila CIMSA mau melanjutkan kegiatan ini di tahun depan. Kami sangat bahagia karena ibu hamil di sini mendapatkan USG gratis langsung dari dokter spesialis Obgyn,” ujar Haris Harwari, Kepala Promosi Kesehatan di UPTD Puskesmas Tanah Baru.

Kegiatan pengabdian masyarakat ditutup dengan penyerahan plakat penghargaan kepada UPTD Puskesmas Tanah Baru yang diterima oleh Kepala Tata Usaha, Meilisa Afty, S.Tr. Keb, sebagai apresiasi atas kerja sama dalam mendidik dan memberdayakan kader kesehatan. Suasana penuh kebersamaan ini semakin bermakna dengan pemberian kalender kehamilan dan poster preeklamsia dalam bingkai, yang nantinya dapat dibagikan kepada ibu hamil di komunitas mereka.

Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, turut mengapresiasi kegiatan ini. “Program MOTHER yang diinisiasi oleh mahasiswa FKUI melalui CIMSA UI merupakan langkah nyata dalam upaya memberikan dampak positif dan meningkatkan kesehatan ibu hamil di masyarakat.  FKUI selalu mendukung inisiatif mahasiswa dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat, terutama yang berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan ibu dan anak,” ujarnya

Sebanyak sebelas mahasiswa Program Studi Magister Fisika Medis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) berhasil meraih beasiswa dari International Atomic Energy Agency (IAEA) dengan total nilai mencapai 440 juta Rupiah. Mereka yang terpilih antara lain Asyifa Khoerunnisa, Fulki Fiarka Djoni, Parinza Ananda, Hany Yuliati, Jenni Natalia Corebima, Hendra Himawan, Rosa Desinta, Abdurrahman Aziz Wicaksono, Aulia Firma, Antonius Fajar Adinegoro, dan Rohma Novitasari.

Beasiswa ini diberikan dalam bentuk pelatihan yang akan dilaksanakan melalui proyek nasional IAEA INS6022 yang berjudul “Expansion Radiation Medicine in Indonesia” Program pelatihan ini berlangsung selama delapan bulan, dimulai pada Februari hingga September 2025, dan diselenggarakan di berbagai pusat kedokteran nuklir di Indonesia.

Dekan FMIPA UI, Prof. Dede Djuhana, Ph.D., menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan upaya transformasi sektor kesehatan yang digagas oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Salah satu aspek utama dari transformasi ini adalah pembangunan infrastruktur pusat onkologi yang tersebar di seluruh provinsi, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam penanganan penyakit kanker.

Sebagai respons terhadap kebutuhan ini, FMIPA UI berkomitmen untuk mendukung program tersebut dengan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, khususnya dalam bidang fisika medis. Melalui pendidikan yang berfokus pada pengembangan keterampilan teknis dan pengetahuan mendalam, FMIPA UI berupaya mencetak fisikawan medik yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga siap berkontribusi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

“Kami menyadari betul bahwa perkembangan teknologi kedokteran nuklir memerlukan tenaga ahli yang berkualitas dan kompeten. Oleh karena itu, melalui program ini, kami berkomitmen untuk menghasilkan sumber daya manusia, terutama fisikawan medik, yang unggul dan siap mendukung pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat,” ujar Prof. Dede.

Senada dengan Dekan, Ketua Program Studi Fisika Medis FMIPA UI, Prof. Supriyanto Ardjo Pawiro, M.Si., Ph.D., menekankan pentingnya keberadaan fisikawan medik yang handal untuk mendukung pelayanan kesehatan masyarakat.

“Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk pelayanan ini salah satunya adalah fisikawan medik yang unggul,” kata Prof. Supriyanto.

Setelah menyelesaikan pelatihan ini, lanjut Prof. Supriyanto, para mahasiswa akan dipersiapkan untuk memperoleh kompetensi keterampilan praktik klinis, seperti melakukan kalibrasi peralatan kedokteran nuklir, menghitung dosis radiasi internal pada pasien kedokteran nuklir, menjamin kualitas peralatan kedokteran nuklir, serta memberikan pelayanan proteksi dan keselamatan radiasi dalam kedokteran nuklir.

“Kompetensi ini akan memperkuat kontribusi mereka dalam mendukung perkembangan kedokteran nuklir di Indonesia, yang semakin penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Kami yakin, prestasi yang telah dicapai ini adalah awal dari kontribusi besar yang dapat diberikan oleh FMIPA UI dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih merata di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam, tetapi juga dapat memainkan peran strategis dalam meningkatkan diagnosis dan terapi kanker, serta mendukung pengembangan teknologi medis terkini, guna mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih efisien, akurat, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Antonius Fajar Adinegoro salah satu mahasiswa penerima beasiswa IAEA, mengungkapkan bahwa beasiswa ini memberikan kesempatan luar biasa bagi mereka untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan di bidang fisika medis, khususnya dalam kedokteran nuklir.

“Selain mendapatkan ilmu dari para ahli, kami juga berkesempatan membangun jejaring dengan berbagai rumah sakit mitra di Indonesia, yang memungkinkan kami memahami lebih dalam implementasi kedokteran nuklir di fasilitas kesehatan serta tantangan yang dihadapi dalam penerapannya. Kami berharap ilmu yang diperoleh dapat berkontribusi dalam meningkatkan layanan medis di Indonesia serta memastikan teknologi ini digunakan secara tepat, aman, dan bertanggung jawab,” ujar Antonius.

Tentang Program Studi Fisika Medis FMIPA UI

Program studi Magister Fisika Medis adalah pengembangan dari peminatan Fisika Medis yang telah dikembangkan selama lebih dari 20 tahun di Departemen Fisika FMIPA UI. Program studi ini bertujuan untuk mencetak Fisikawan Medik yang akan bekerja di fasilitas Kesehatan. Selain memfasilitasi lulusan untuk berpraktek di fasilitas Kesehatan, lulusan dari program studi fisika medis dapat bekerja di indutri alat Kesehatan menjadi spesialis produk di perusahaan alat Kesehatan, pusat penelitian dan pengembangan, regulator di kementerian Kesehatan atau Badan Pengawas Tenaga Nuklir.

Tentang International Atomic Energy Agency (IAEA)

International Atomic Energy Agency (IAEA) merupakan Badan Tenaga Atom Internasional yang berupaya mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai, dan untuk menghambat penggunaannya untuk tujuan militer apa pun, termasuk senjata nuklir. Badan Tenaga Atom Internasional didirikan sebagai organisasi otonom pada 29 Juli 1957. Meskipun didirikan secara independen dari PBB melalui perjanjian internasionalnya sendiri, IAEA Statute, Badan Tenaga Atom Internasional melapor kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB.

Badan Tenaga Atom Internasional berfungsi sebagai forum antar pemerintah untuk kerjasama ilmiah dan teknis dalam penggunaan damai teknologi nuklir dan tenaga nuklir di seluruh dunia. Program-program Badan Tenaga Atom Internasional mendorong pengembangan aplikasi damai energi nuklir, ilmu pengetahuan dan teknologi, memberikan perlindungan internasional terhadap penyalahgunaan teknologi nuklir dan bahan-bahan nuklir, dan mempromosikan keselamatan nuklir (termasuk perlindungan radiasi) dan standar keamanan nuklir dan implementasinya.

Depok-Mahasiswa program studi (prodi) Terapi Okupasi, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia, Darren Benardy berhasil meraih Juara Kedua pada ajang English Story Telling and Speech Contest (ESSCo) 2024 untuk kategori English Speech. Pada kesempatan tersebut, Darren membawakan isu lingkungan, khususnya terkait perubahan iklim yang terjadi dengan sangat cepat berjudul “WAKE UP!”.

“Saya menyuarakan berbagai tantangan yang akan dihadapi dunia akibat perubahan iklim yang ekstrem di masa mendatang. Urgensi pada lingkungan tempat kita tinggal perlu disadari oleh semua orang. Melalui speech ini, saya membawakan solusi, yaitu 3D (Decarbonize, Digitalize, and Decentralize),” ujar Darren.

Lebih lanjut ia mengatakan, upaya 3D dapat dilakukan melalui berbagai hal. Misalnya, penggunaan sumber energi terbarukan dan mengurangi bahan bakar berbasis karbon, pemanfaatan teknologi yang dapat ditingkatkan guna mewujudkan potensi digitalisasi, serta pengurangan ketergantungan pada beberapa pembangkit listrik besar.

(Foto: Darren saat berkompetisi menyampaikan english speech tentang isu lingkungan)

“Saat ini, komunitas yang memiliki populasi dan kesadaran yang tinggi terkait perubahan didominasi olah generasi muda. Sehingga, saya menekankan kembali bahwa sebagai bagian dari pemuda yang memiliki ketertarikan akan mengadvokasikan sebuah perubahan yang lebih baik bagi dunia kita, kita harus bersama-sama bergerak menuju perubahan. Membawa perubahan dapat dimulai dari hal yang kecil. Adanya kesadaran akan keberadaan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama dengan kita, pasti akan memberikan dorongan yang lebih untuk mendukung perubahan tersebut,” kata Darren.

Adapun, kompetisi ini terdiri dari dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Pada babak penyisihan, proses kompetisi berupa pengumpulan video speech berdasarkan tema dan subtema yang telah ditentukan oleh panitia. Selama lebih kurang dua minggu, Darren mempersiapkan skrip yang akan digunakan untuk video speech yang diunggah.

Setelah berhasil lolos ke dalam babak final bersama empat peserta lainnya, Darren mengangkat topik sosial berjudul “The Idea of Communal Responsibility as the Youths”. Topik tersebut mencerminkan isu lingkungan yang sebelumnya dibawakan Darren pada babak penyisihan, yaitu perlu adanya sebuah perubahan yang signifikan.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengungkapkan bahwa kemenangan yang diumumkan pada 5 Januari lalu, menjadi salah satu cerminan generasi muda yang berupaya membawa perubahan ke arah yang positif. “Isu lingkungan dan sosial yang dibawakan Darren dapat menjadi suatu refleksi bagi kita bahwa perubahan kecil akan memberikan dampak yang besar bagi dunia. Semoga prestasi ini menjadi langkah awal bagi Darren dan generasi muda lainnya untuk menyuarakan berbagai perubahan positif dan berdampak bagi masa depan dunia,” ujar Padang.

Tim Supermileage Vehicle (SMV) Universitas Indonesia (UI) kembali menjadi kebanggaan Indonesia setelah meraih kemenangan dalam kompetisi Shell Eco Marathon Asia-Pacific and Middle East 2025. Pada ajang yang dilaksanakan di Lusail International Circuit, Qatar, 8–12 Februari 2025 ini, SMV UI mengirimkan dua tim, yakni Nakoela dan Arjuna, yang keduanya berhasil membawa prestasi membanggakan. Tim Nakoela meraih Juara 1 untuk Kategori Prototype Hydrogen Vehicle, sedangkan Tim Arjuna memperoleh Juara 4 untuk Kategori Urban Battery Electric.

Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, menyebut prestasi yang diraih oleh SMV UI membuktikan bahwa mahasiswa UI tidak hanya unggul di bidang akademis, tetapi juga non- akademis. “Prestasi yang diraih SMV UI ini bukanlah yang pertama. Tahun lalu, di ajang yang sama, Tim Nakoela dan Arjuna juga mengukir prestasi dengan berada di peringkat atas. UI bangga dengan raihan di tingkat internasional ini, semoga kemenangan SMV UI dapat menghidupkan semangat mahasiswa lain untuk turut melahirkan inovasi yang impactful bagi negeri,” ujar Prof. Heri.

Dalam kompetisi tersebut, SMV UI mengeksplorasi setiap aspek desain dan teknologi dengan menggunakan keterampilan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) untuk membangun mobil ultra-efisien dan membawanya ke lintasan balap dalam kompetisi. Berkat inovasinya, SMV UI berhasil unggul dari 750 partisipan yang tergabung dalam 61 tim yang berasal dari 16 negara di Asia- Pasifik dan Timur Tengah.

Dalam perlombaan itu, Tim Nakoela beranggotakan sebelas orang, yakni Haidar Satrio W. (Team Manager), Haydar Mahdi K. F, Orlean Timothy, Rafi Evansyah S., Timothy Jonathan, M. Rafa Rizkia, Daffa W., Taqiyya Najla S., Raisya Putri R., Naysilla Salsabillah, dengan F. X Godwin sebagai pembalapnya. Sementara, Tim Arjuna terdiri atas sembilan orang, yaitu Rafael Sinema H. (Team Manager), Jericho Christian P., Rainer Rakha E., Ahmad Fatih F., Kaisar Syaddad D., Fathia Ainina J., Ahmad Fariz K., Keyla Arista, dengan Bimo Putra D. sebagai pembalapnya.

General Manager SMV UI, Abdullah Iman, menyebut bahwa prestasi yang diraih kedua tim dicapai bukan tanpa tantangan. Selama persiapan untuk kompetisi ini, ada dua hal yang menjadi tantangan utama mereka, yakni technical dan non-technical. “Technical-nya, tahun 2025 ini adalah tahun pertama bagi Nakoela Hydrogen Series. Sangat menantang karena untuk pertama kalinya kita harus men-develop mobil yang sudah sekitar 1–1,5 tahun kita buat. Kalau untuk non-technical, yang terbesar adalah shipping, karena biayanya besar dan kita bingung saat itu mau menggunakan moda pengiriman apa,” ujar Imam dalam sebuah wawancara.

Menurutnya, kemenangan SMV UI dalam Kompetisi Shell Eco Marathon tidak hanya mengasah keterampilan, tetapi juga mendorong untuk menghasilkan inovasi teknologi yang berkelanjutan. Tim ditantang untuk menghasilkan mobil yang efisien dalam penggunaan energi, namun tetap mampu bersaing dalam ajang balap. Imam berharap SMV UI terus mengembangkan mobil prototype hydrogen agar mencapai efisiensi maksimal, sehingga dapat digunakan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum di masa depan.

Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D. memberi apresiasi atas prestasi SMV UI dalam kompetisi tersebut. “FTUI sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh Tim Nakoela dan Tim Arjuna di ajang Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East 2025. Keberhasilan ini membuktikan kapasitas mahasiswa FTUI dalam merancang solusi mobilitas berbasis energi bersih yang inovatif dan efisien. Teknologi hidrogen pada kendaraan Prototype dan sistem Battery-Electric pada Urban Concept berpotensi memberikan dampak signifikan bagi industri transportasi masa depan. Jika diadopsi oleh industri, inovasi ini dapat menjadi langkah penting dalam percepatan transisi menuju kendaraan rendah emisi yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.

         

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Tim yang terdiri dari Tradygta Chantya Raissa Natanggi, William Matthew (FKUI 2023) Clara Inggrid Rouli Tambunan (FKUI 2023) Josh Nathaniel Jowono (FKUI 2020) berhasil meraih Juara Pertama dalam kompetisi ntific Poster Presentation, pada ajang East Asian Medical Students’ Conference (EAMSC) 2025 yang diselenggarakan oleh AMSA Internasional di Sharm El Sheikh, Mesir, pada 15-19 Januari 2025.  Dalam kompetisi ini, Tim mahasiswa FKUI mengusung karya ilmiah berjudul Rinse to Relief: Meta-Analysis on the Efficacy of Saline Irrigation to Improve Nasal Symptoms in Children with Allergic Rhinitis.”

Anggota tim, Josh Nathaniel, menjelaskan bahwa karya ilmiah yang mereka usung pada konferensi ini merupakan poster ilmiah pertama yang berhasil mereka buat. “Tema yang diangkat pada konferensi ini adalah ‘Climate Change‘ atau perubahan iklim. Oleh karena itu, kami menciptakan sebuah scientific poster yang membahas dampak perubahan iklim terhadap kesehatan. Ini merupakan pengalaman pertama kami dalam membuat poster ilmiah,” ujar Josh.

Penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa berfokus pada penggunaan metode irigasi saline, yaitu mencuci atau membersihkan lendir di hidung dengan larutan garam (saline), sebagai solusi dalam mengatasi rhinitis alergi atau peradangan pada rongga hidung akibat reaksi alergi yang sering terjadi pada anak-anak. “Dari studi kami ditemukan bahwa metode irigasi ini efektif untuk menjadi pelengkap pengobatan rhinitis alergi yang semakin parah di tengah peningkatan kadar polusi udara,” jelas anggota tim lainnya William Matthew.

Lebih lanjut William mengatakan bahwa Ia dan timnya berharap hasil studi yang mereka lakukan dapat bermanfaat membantu para orang tua untuk dapat meringankan gejala rhinitis alergi pada anak dengan metode irigasi saline sebagai tambahan obat corticosteroid yang diresepkan oleh dokter.

Proses yang para mahasiswa lakukan untuk persiapan kompetisi ini cukup panjang. Keikutsertaan tim mahasiswa FKUI pada konferensi di Mesir dimulai dengan capaian mereka sebagai Juara 2 pada Pre-Conference Competition AMSA Indonesia, yang kemudian membawa mereka mewakili Indonesia di tingkat internasional. Selama persiapan, tim FKUI juga mendapat pelatihan dan evaluasi dari AMSA Indonesia.

Clara Inggrid mengisahkan pengalamannya mengikuti kompetisi. Menurutnya selama di Mesir, mereka tidak saja berkompetisi tetapi juga menambah pengetahuan, teman, dan meninggalkan kesan yang mendalam bagi Ia dan kawan-kawan. “Kami berkesempatan bertemu delegasi dari berbagai negara, belajar dari para juri, serta menikmati keindahan Mesir bersama teman-teman baru. Meskipun ini adalah perlombaan, suasana persahabatan tetap terasa, tanpa persaingan yang berlebihan,” ujar Clara.

Senada dengan Clara, anggota tim Tradygta Chantya mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian yang mereka raih. “Mengikuti EAMSC 2025 di Mesir adalah pengalaman yang tidak akan pernah kami lupakan. Meskipun ini adalah pengalaman lomba pertama kami, kami sangat bersyukur dapat dianugerahi kemenangan. Terima kasih kepada semua yang telah mendukung kami, terutama kak Josh Nathaniel Jowono sebagai mentor dan rekan satu tim, serta orang tua, pihak kampus, dan keluarga kami,” ungkap Tradygta.

Kompetisi EASMC 2025: Egypt diikuti oleh peserta dari berbagai negara, seperti Mongolia, Taiwan, Thailand, Macau, dan Iran. Tim mahasiswa FKUI berhasil masuk sebagai delapan finalis yang mendapat kesempatan mempresentasikan karyanya di hadapan para juri yang berpengalaman di bidang riset dan kesehatan lingkungan.

Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB turut memberikan apresiasi atas prestasi gemilang yang diraih oleh tim mahasiswa FKUI. “Kami sangat bangga atas capaian luar biasa yang diraih oleh mahasiswa FKUI di kancah internasional. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa FKUI mampu bersaing di kancah internasional serta berkontribusi dalam dunia penelitian medis. Semoga pencapaian ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia di tingkat global

Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Teknik (FT) yang tergabung dalam Team U berhasil menciptakan inovasi Lengkongliu, yakni instalasi bambu modular yang menghidupkan tradisi lokal melalui pengalaman visual dan kinetik. Instalasi yang menggabungkan tradisi Bali dan Tiongkok ini berbasis performa yang mengoptimalkan bentuknya untuk merespons potensi lokasi serta memadukan simbolisme budaya dengan permainan artistik cahaya, bayangan, dan gerakan.

Lengkongliu dibuat dari bambu dan rotan yang diolah dengan teknik sambungan tradisional. Selain memanfaatkan kain, beton, dan baja untuk mendukung struktur dan estetika, layar Lengkongliu dirancang sebagai penangkap angin (wind catcher) yang mengarahkan angin untuk menggerakkan instalasi. Lengkongliu memiliki tiga keunggulan utama, yakni desain berbasis performa yang mengoptimalkan potensi lingkungan seperti aliran angin; konsep berakar pada tradisi lokal Bali dan Tiongkok; serta sistem modular untuk mempermudah proses konstruksi yang menjadikannya efisien dan fleksibel untuk berbagai kebutuhan lokasi.

Di bawah bimbingan guru besar Departemen Arsitektur FTUI, Prof. Ir. Antony Sihombing, MPD., Ph.D., inovasi ini berhasil diciptakan oleh Tim U terdiri atas tujuh mahasiswa. Empat di antaranya berasal dari jurusan Arsitektur, yakni Vine Novia Pakpahan, Jasmine Arindita Khalis A, Syahlaisa Afra Amani, dan Luqman Kamaludin; sementaratara tiga lainnya dari jurusan Arsitektur Interior, yaitu Muhammad Izzudin Alqassam, Cecilia Grace Simamora, dan Laura Mellisa.

Menurut Prof. Antony, mahasiswa Arsitektur FTUI sudah terbiasa dan terlatih membuat konsep perencanaan dan perancangan. Saat ini, para mahasiswa tengah mengikuti Studio terakhir, yakni Studio Perancangan Arsitektur 5, sehingga sudah berpengalaman. “Selama kuliah tujuh semester, mahasiswa belajar metode perancangan, sehingga saat membuat inovasi Lengkongliu, mereka lebih mudah tune in dan cepat membuat konsep yang sesuai. Rancangan mereka kontekstual antara material bambu dan unsur angin, lalu dibangun dengan skala 1:1 di China,” kata Prof. Antony.

Berkat inovasi Lengkongliu, Team U berhasil meraih dua juara dalam ajang “2024 Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area, Association of Southeast Asian Nations International Colleges and Universities Construction Competition”. Kompetisi ini merupakan ajang konstruksi terbesar di Tiongkok yang telah berlangsung selama 23 tahun. Mahasiswa arsitektur ditantang untuk merancang dan membuat paviliun seni inovatif dalam skala 1:1 menggunakan bambu sebagai bahan utama. Tahap pertama kompetisi berlangsung secara terpisah di enam negara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Laos, dan Guangzhou, Tiongkok.

Pada kompetisi yang diselenggarakan oleh The School of Architecture at South China University of Technology dan Guangzhou Nansha Bird Park, Team U meraih Juara 1 untuk Indonesia Division dan Juara 2 di tingkat internasional. Pengumuman tingkat regional Indonesia diadakan di Fakultas Teknik dan Perencanaan, Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa, Bali, pada 26 Oktober 2024, sedangkan pengumuman tingkat internasional dilaksanakan pada 16 Desember 2024.

Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., berharap inovasi Team U dapat menumbuhkan kreativitas dan mendorong mahasiswa untuk mengeksplorasi desain arsitektur. Tak hanya memenangkan kompetisi, Lengkongliu akan direalisasikan di Guangzhou sebagai bagian dari pameran internasional The Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area and ASEAN International Colleges and Universities Construction Competition. “Ke depannya, instalasi ini diharapkan menjadi contoh penerapan arsitektur yang adaptif terhadap potensi lokasi sekaligus menginspirasi inovasi berbasis budaya,” ujarnya.

 

Helena Arnetta Puteri, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) angkatan 2018 berhasil mengukir prestasi sebagai mahasiswa kedokteran pertama dari Indonesia yang menerima penghargaan ESPE Undergraduate Achievement Award 2024 dalam acara 62nd Annual Meeting of European Society for Paediatric Endocrinology (ESPE), yang berlangsung di Liverpool, Inggris, pada 16-18 November 2024.

 ESPE Undergraduate Achievement Award adalah penghargaan yang diberikan setiap tahun kepada enam mahasiswa sarjana berprestasi di dunia, sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian ilmiah luar biasa di bidang endokrinologi anak. Para peraih penghargaan dipilih melalui proses seleksi ketat dari pelamar di seluruh dunia. Para penerima penghargaan tidak hanya mendapatkan grant eksklusif, tetapi juga kesempatan berharga untuk menghadiri ESPE Annual Meeting yang merupakan salah satu pertemuan ilmiah terkemuka dalam bidang endokrinologi pediatrik.

Helena menerima penghargaan tersebut bersama mahasiswa kedokteran lainnya yang berasal dari Jerman, Inggris, dan Belanda. Dua penelitian Helena, yang dibimbing oleh Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FKUI Prof. Dr. dr. Aman Pulungan, Sp.A, Subsp.End, FAAP, FRCPI (Hon.), berhasil dipresentasikan dalam bentuk poster. Judul penelitian tersebut adalah “Bridging Gaps in Congenital Adrenal Hyperplasia Care: Insights from General Practitioners’ Knowledge, Attitudes, and Experience in Indonesia” dan “Towards Universal Congenital Adrenal Hyperplasia Newborn Screening in Indonesia: Knowledge, Perspectives, and Experience of Pediatric Residents and Pediatricians”.

Kedua penelitian ini membahas tentang Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK), suatu kelainan genetik yang memengaruhi produksi hormon kelenjar adrenal dan dapat berdampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Di Indonesia, meskipun program skrining bayi baru lahir untuk HAK mulai dikembangkan pada tahun 2024, tingkat pengetahuan tenaga kesehatan mengenai HAK masih rendah,” ujar Helena.

Helena menjelaskan, “Kedua penelitian ini bertujuan untuk memahami tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku tenaga kesehatan, khususnya dokter umum, residen anak, dan dokter spesialis anak di Indonesia, terhadap HAK. Serta mengidentifikasi aspek yang perlu ditingkatkan dalam pelatihan dan pendidikan klinis. Lebih dari 1000 dokter umum, residen spesialis anak, dan dokter spesialis anak berpartisipasi dalam survei penelitian yang dilakukan,” tambahnya.

Studi multisenter ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Global Pediatric Endocrinology and Diabetes (GPED), dan melibatkan bimbingan dari para ahli internasional, seperti Prof. Aman Pulungan; DrdrHerqutanto, M.P.H., M.A.R.S; dan dr. Ghaisani Fadiana, SpA(K) dari FKUI; Dr. dr. Agustini Utari, Sp.A, Subsp.End, M.Si,Med dari Universitas Diponegoro;  Professor Jean-Pierre Chanoine dari University of British Columbia, Vancouver, Kanada; dan Professor Diane Stafford dari Stanford University, Amerika Serikat.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di Indonesia, serta mendukung pelayanan kesehatan anak, khususnya terkait HAK.

Helena mengungkapkan rasa haru dan bahagia dapat membawa harum nama FKUI, UI, dan Indonesia di kancah internasional, “Terima kasih kepada para guru dan pembimbing saya, khususnya Prof. Aman Pulungan, yang telah menanamkan ilmu, mendorong inovasi, dan menjadi sumber inspirasi yang tak ternilai. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat nyata bagi pasien HAK, tenaga kesehatan, dan masyarakat Indonesia.”

Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB turut bangga dan memberikan apresiasi atas capaian yang berhasil diraih Helena. “Selamat kepada Helena Arnetta Puteri atas pencapaiannya yang membanggakan. Semoga kontribusi ilmiah ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk terus berprestasi di kancah internasional dan memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak di Indonesia dan dunia.”

Depok-Program studi (prodi) Manajemen Bisnis Pariwisata, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), sukses menggelar kegiatan TourismFest UI 2024 beberapa waktu lalu. Festival yang mengusung kebudayaan Indonesia tersebut bertujuan untuk memperkuat citra budaya, melestarikan budaya, serta menciptakan kesempatan pertukaran budaya antarindividu dan komunitas.

Ketua Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata, Anisatul Auliya, S.ST.Par., M.Par. menyebutkan bahwa penyelenggaraan festival budaya tersebut merupakan kolaborasi antara prodi Manajemen Bisnis Pariwisata dan Departemen Seni & Budaya Himpunan Mahasiswa Manajemen Bisnis Pariwisata (HIMTA). “Acara ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa yang berhasil diwujudkan melalui kerja sama yang solid dari seluruh mahasiswa. Dengan penuh dedikasi dan komitmen, para mahasiswa tidak hanya berhasil menyelenggarakan sebuah acara yang memukau, tetapi juga mampu menonjolkan keunikan dan kekayaan budaya Indonesia kepada khalayak luas.

Tahun ini, TourismFest UI hadir dengan konsep yang sedikit berbeda, yaitu mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan melalui poin Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 8, 10, dan 12. Ketiga poin ini, yaitu Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), Reduced Inequalities (Pengurangan Ketimpangan), serta Responsible Consumption and Production (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), menjadi landasan utama dalam perencanaan dan pelaksanaan acara. Pendekatan ini mencerminkan komitmen mahasiswa prodi Manajemen Bisnis Pariwisata terhadap isu-isu global yang relevan, sekaligus menunjukkan cara dunia pariwisata menjadi agen perubahan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan memasukkan elemen-elemen SDGs, TourismFest UI tidak hanya menjadi ajang seni dan budaya, tetapi juga sebuah platform untuk edukasi dan peningkatan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dalam industri pariwisata.

Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Vokasi UI, Kampus UI Depok, ini juga menghadirkan sejumlah booth travel fair yang menawarkan berbagai paket wisata ke berbagai destinasi di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Paket wisata tersebut merupakan hasil karya mahasiswa sebagai bagian dari tugas mata kuliah Perencanaan Operasi Perjalanan Wisata, serta dapat dibeli oleh masyarakat umum. Acara ini menjadi bentuk nyata dari implementasi berbagai mata kuliah yang telah dipelajari oleh mahasiswa selama di kelas. Selain itu, festival budaya TourismFest UI turut menampilkan beragam pertunjukan, mulai dari Tari Puspapirata, penampilan silat, fashion show, Tari Sirih Kuning, penampilan musik daerah, hingga drama musikal. “Saya berharap acara ini tidak hanya menjadi sebuah perayaan budaya yang memukau, tetapi juga mampu memberikan makna yang mendalam bagi kita semua. Melalui pelaksanaan acara ini, para mahasiswa dapat belajar secara langsung dalam merancang dan menyelenggarakan sebuah event. Tak kalah penting, festival ini juga membantu mempromosikan berbagai kekayaan yang dimiliki daerah-daerah di Indonesia,” tutup Auliya.

1 2 3 4 42