id
Februari 13, 2024

Day

Depok-Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berkesempatan mengikuti magang di Customer Experience Insight Pty Ltd (CX Insight) yang berlokasi di Perth, Australia. Mereka adalah Dawsan Nomero Maulando dan Keisha Mayra Faiza Amaris Hermawan dari program studi Produksi Media, serta Thariq Arsyad Fauzi dari program studi Hubungan Masyarakat, Program Pendidikan Vokasi UI. Ketiganya berkesempatan untuk belajar di perusahaan yang bergerak di bidang human computer interaction (HCI), user interface (UI), user experience (UX), serta bidang lainnya yang berkaitan dengan kecerdasan buatan. Di CX Insight, mereka mendapat pengalaman baru dalam menangani desain, manajemen acara, riset UI/UX, hingga pemasaran. Di bagian marketing, Thariq mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan konten, analisis data, serta wawancara narasumber untuk kebutuhan perusahaan. Sementara itu, di bagian desain media digital/cetak dan riset UX, Keisha dan Dawsan mempelajari penerapan HCI dan desain. “Program internship yang berlangsung selama November–Desember 2023 ini tidak hanya mengajarkan hard skill, tetapi juga melatih soft skill kami dalam mengatur prioritas pekerjaan dari berbagai proyek yang diberikan. Budaya kerja yang berbeda menuntut kami untuk lebih profesional dalam berkomunikasi dan menyelesaikan pekerjaan,” ujar Thariq. Selain memperoleh banyak ilmu, ketiga mahasiswa Vokasi UI ini juga turut terlibat dalam penyelenggaraan Diversity and Innovation Tech Fest 2023, yakni acara yang dihadiri oleh para inovator, pakar teknologi, wirausahawan, serta enthusiast dari berbagai latar belakang dan budaya dengan beragam inovasi yang dirancang dan dikembangkannya. (Foto: Mahasiswa Vokasi UI saat berpartisipasi dalam penyelenggaraan Diversity and Innovation Tech Fest 2023 di Australia) Dawsan mengatakan, “Pengalaman mengorganisasi sebuah acara besar menjadi hal yang berkesan selama perjalanan magang kami. Acara yang melibatkan banyak orang hebat di Australia tersebut memberikan insight baru mengenai pentingnya inovasi dalam bisnis. Gelaran acara ini menjadi penutup magang yang menyenangkan bagi saya, Keisha, dan Thariq. Saya berharap mahasiswa lain dapat memperoleh kesempatan magang di luar negeri seperti ini.” Program magang yang diikuti oleh mahasiswa Vokasi UI tersebut merupakan implementasi kerja sama antara Vokasi UI dan CX Insight yang dibangun sejak 2023. Tujuan utama dari program ini adalah memberikan pajanan pengalaman internasional yang melatih mahasiswa untuk bersaing secara global. Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, menyebut bahwa implementasi link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri dapat semakin meluas hingga ke level internasional. “Melalui program kerja sama ini, saya berharap mahasiswa Vokasi UI dapat menjadi lulusan yang siap bersaing secara global dan membanggakan Indonesia. Karena itu, Vokasi UI terus berupaya menciptakan lulusan yang siap kerja dengan pembekalan berupa kurikulum berbasis praktik dan melibatkan industri secara langsung,” tutup Padang.
Limbah kotoran ternak merupakan salah satu sisa buangan dari kegiatan peternakan yang dapat berupa limbah cair, limbah padat, atau gas. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat mencemari tanah, air, dan udara, mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah limbah kotoran ternak adalah melalui proses composting atau pembuatan kompos. Kotoran ternak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk karena kandungan unsur hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang dibutuhkan oleh tanaman dan kesuburan tanah Hal ini juga sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan pupuk karena intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Melihat hal tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Teknik Mesin (DTM) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer, DEA, mengembangkan inovasi berupa alat pengaduk otomatis yang mampu mengolah kotoran ternak dan sampah organik menjadi pupuk kompos berkualitas tinggi. Alat pengaduk otomatis ini teruji mampu mengolah berbagai bahan seperti kotoran kambing, molase, sekam kering, sekam bakar, daun-daun kering, dan cairan fermentasi mikro-organisme menjadi pupuk kompos yang berkualitas. Hasil inovasi ini kemudian disumbangkan kepada Koperasi Produsen Saung Agroternak Sukajaya (SAS) yang terletak di Desa Sukajaya, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Desa Sukajaya memiliki potensi bahan baku pupuk kompos yang besar, terutama kotoran kambing, yang dapat diolah untuk menyuburkan tanaman cabai di lahan seluas 1.000 meter persegi milik Masyarakat. Tim Pengmas DTM FTUI berkolaborasi dengan Koperasi SAS dan pemerintah setempat mengadakan penyuluhan mengenai cara penggunaan alat pengaduk otomatis. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung dari bulan Juni hingga September 2023, yang ditandai dengan serah terima alat. Penyuluhan dilakukan mulai dari tahap pembukaan lahan, pembuatan terasering, penanaman, hingga tahap panen. Meskipun Sumedang saat itu mengalami musim kemarau dan muncul serangan hama yang menjangkit beberapa tanaman, hasil panen cabai keriting dapat mencapai 75 kilogram. Angka tersebut berhasil diperoleh melalui partisipasi enam hingga delapan warga yang telah mengikuti kegiatan penyuluhan. Ditemui dikesempatan terpisah, Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU memberikan tanggapannya terkait kegiatan ini, “Hasil Inovasi dan kolaborasi yang telah dilakukan Tim Pengmas DTM FTUI tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat lokal tetapi juga menjadi contoh bagaimana ilmu dan teknologi bidang keteknikan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan di sektor pertanian. Selain itu, kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan hasil pertanian lokal tetapi juga menciptakan dampak positif dalam memberdayakan masyarakat setempat.” Inisiatif untuk membantu kebutuhan Masyarakat di Desa Sukajaya ini telah dilakukan Prof. Raldi sejak tahun 2018 bersama rekannya, Eddy Suhendi, yang merupakan alumni Teknik Gas FTUI dan penduduk asli Sumedang. Beberapa bantuan yang telah didistribusikan Prof. Raldi meliputi penyediaan lampu jalanan, pembuatan kolam ikan, dan sumbangan hewan qurban di hari raya idul qurban. Koperasi SAS yang diketuai oleh Eddy Suhendi dengan Prof. Raldi sebagai pembina didirikan pada tahun 2021 lalu, sebagai langkah agar dapat mengembangan potensi lokal secara lebih terorganisir. Sejak dibangunnya koperasi tersebut, Prof. Raldi bersama Tim Pengmas DTM FTUI secara aktif mengembangan koperasi tersebut guna memberikan manfaat yang lebih besar bagi Masyarakat Desa Sukajaya. *** Kantor Komunikasi Publik Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam tim iGEM UI kembali mendulang prestasi di ajang kompetisi berskala internasional. Kali ini, delegasi mahasiswa UI berhasil meraih Silver Medal pada ajang International Genetically Engineered Machine Competition (iGEM) Grand Jamboree 2023 yang diselenggarakan oleh iGEM Foundation pada tanggal 2-5 November 2023 di Paris Expo, Porte de Versailles, Paris, Prancis. iGEM Grand Jamboree 2023 merupakan ajang kompetisi internasional tahunan bergengsi di bidang Synthetic Biology yang diikuti oleh 400 tim dari 50 negara yang terdiri dari siswa SMA serta mahasiswa S1 dan S2 dari seluruh dunia. Program ini dimulai pada tahun 2003 sebagai kegiatan summer school di Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan telah banyak melahirkan inovasi, riset, perusahaan, dan startup dalam bidang bioteknologi. Oleh karena itu, program ini memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mendorong batas-batas synthetic biology dengan mengatasi permasalahan sehari-hari yang dihadapi dunia. Tim iGEM UI berasal dari lintas fakultas yaitu, dari Fakultas Kedokteran (FK) yang terdiri dari Nadine Aurelie (FKUI 2019); Benedictus Ansell Susanto (FKUI 2019); Bryanna Infinita L. S. (FKUI 2020); Shakira Amirah (FKUI 2020); Emanuel Verrell Didy (FKUI 2020); dan M. Rosyidan Rohman (FKUI 2021). Dari Fakultas Teknik (FT) Chico Xavier (FTUI 2020); Gio Nathaniel (FTUI 2020); Anzillina Rahma (FTUI 2020); dan Akmal Ramdani (FTUI 2020). Dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Albertus Aldo (FMIPA 2019); Clara Riski Amanda (FMIPA 2019); Muhammad Vidrio Arya Akbari (FMIPA 2021); Dari Fakultas Farmasi (FF) Adriel Sebastian (FFUI 2019), dan dari Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Mohammad Bramantyo Putra Kusuma (FASILKOM 2020) dan Divany Harryndira (FASILKOM 2021). Tim inti ini didampingi oleh beberapa advisor yaitu, Firda Izzain Baliyati (FKUI 2019); Kevin Tjoa (FKUI 2017); William Nathaniel (FKUI 2019); Muhammad Iqbal Adi Pratama (FKUI 2016); Aulia Reski Widyaningrum (FMIPA 2013); Samuel Febrian Wijaya (FMIPA 2018); dan Faustina Prima Martha (FTUI 2013). Sedangkan dosen pembimbing dari Tim IGEM UI 2023adalah Staf Pengajar Departemen Mikrobiologi Klinik FKUI Dr. dr. Budiman Bela, Sp. MK(K) dan Staf Pengajar Program Studi Matematika FMIPA UI Devvi Sarwinda, S.SI., M.Kom. Karya yang diusung oleh Tim iGEM UI berjudul “Effectivity of Modified Salmonella Typhimurium A1-R Strain Secreting Buforin IIb in Eradicating Cervical Cancer”. Melalui karya ini mereka berhasil merekayasa bakteri Salmonella A1-R yang bertujuan untuk mengobati kanker serviks. Persoalan ini patut disorot karena kanker serviks merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di Indonesia setelah kanker payudara. Perwakilan tim, Nadine Aurelie menjelaskan bahwa Tim iGEM UI memilih Salmonella karena dari berbagai studi yang mereka telusuri, didapatkan bahwa bakteri tersebut lebih unggul dalam mengeradikasi kanker apabila dibandingkan dengan bakteri lain seperti ListeriaEscherichia, dan Clostridium. Keunggulan tersebut antara lain karena profil keamanan dan spesifisitas penargetan sel kanker yang tinggi, kemampuan distribusi dan penetrasi sel kanker yang memadai, kemampuan induksi sel imun, kemampuan bertahan dalam lingkungan yang memiliki kandungan oksigen yang sedikit, serta sifat toksisitas alami terhadap sel kanker. “Salmonella juga dapat menutupi berbagai kelemahan yang dimiliki obat-obatan kemoterapi kanker, khususnya mengenai persoalan resistensi kemoterapi. Secara molekuler, Salmonella dapat menginduksi siklus sel sehingga lebih sensitif terhadap kemoterapi kanker dan menurunkan regulasi resistensi kemoterapi pada sel kanker. Sebenarnya, potensi ini sudah dilirik oleh peneliti dan diuji, namun tertahan pada uji klinis manusia pertama,” ujar Nadine. Lebih lanjut Nadine memaparkan, berdasarkan penelitian tersebut, kelemahan pergerakan Salmonella yang terbatas oleh sel imun mengarah terhadap kesimpulan bahwa Salmonella tidak dapat berdiri sendiri untuk mengobati kanker serviks. “Oleh karena itu, kami meleburkan bakteri Salmonella dengan plasmid yang dapat mengekspresikan protein buforin 2b. Protein ini telah diteliti memiliki sifat anti tumor, namun di saat yang sama aman terhadap sel serviks yang sehat. Untuk meningkatkan spesifisitas terhadap sel kanker lebih lanjut, ekspresi protein tersebut dilengkapi juga dengan sistem sensor p53 yang hanya memperbolehkan ekspresi apabila terdapat mutasi p53 yang umum ditemukan pada sel kanker” tutur Nadine. Dalam mengembangkan proyek penelitian yang diberi nama “CERVEX”, tim iGEM UI melakukan diskusi dengan para ahli serta melakukan komunikasi dengan pasien kanker serviks. Mereka juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan memberikan edukasi mengenai kanker serviks serta bekerja sama dengan dua akun edukasi sosial media untuk memperluas kesadaran mengenai kanker serviks. Hasil penelitian yang dilakukan dapat diakses melalui laman https://2023.igem.wiki/ui-indonesia/ Selamat bagi tim iGEM UI yang sudah berhasil mempersembahkan kemenangan di kompetisi ilmiah internasional. Maju terus FKUI! Maju terus UI! (Humas FKUI)