id
April 30, 2024

Day

Universitas Indonesia (UI) sukses mengukir prestasi cemerlang di ajang kontes pemrograman tertua sekaligus bergengsi dunia International Collegiate Programming Contest (ICPC) World Finals pada 14 – 19 April 2024 di Luxor, Mesir. UI yang diwakili oleh tim Stack.py dan Bingung Weh merupakan tim pemenang ICPC Regional Asia Jakarta tahun 2021 dan 2022 kini telah menyelesaikan rangkaian acara World Finals Luxor dengan mendapatkan joint rank 26 dan 36 dari, 840 kontestan 170 Universitas ternama dunia, dan 50 negara. Para finalis diketahui merupakan top 2% dari semua regional seluruh dunia yang terdiri dari 3406 universitas di 104 negara. Denny, S.Kom., M.I.T., Ph.D, selaku pembimbing sekaligus dosen Fasilkom UI mengkonfirmasi pada gelaran ICPC World Finals 2023 ke 47 tim UI sukses menyelesaikan lima permasalahan dari 11 percobaan yang diberikan. Sedangkan di gelaran ICPC World Finals 2023 ke-46 tim sukses menyelesaikan enam permasalahan dari 11 dan menduduki joint rank ke-26. “Hal ini membuat peringkat UI menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara bersama dengan Nanyang Technological University (NTU Singapore) dan memiliki torehan jumlah problem solve yang sama dengan KAIST serta Stanford University,” ungkapnya. Lebih lanjut ia juga menambahkan tim ICPC UI ini didukung oleh Huawei Internasional. Ia mengungkapkan bahwa kontribusi Huawei sangat berarti dalam meningkatkan kemampuan competitive programming tim. Tim Stack.py beranggotakan para mahasiswa Fasilkom UI antara lain, Pikatan Arya Bramajati; Fausta Anugrah Dianparama; dan Hocky Yudhiono. Sementara tim Bingung Weh beranggotakan Steven Novaryo; Ahmad Haulian Yoga Pratama; dan Budiman Arbenta. Mahasiswa jurusan Ilmu Komputer Fasilkom UI angkatan 2020, Steven Novaryo juga menambahkan jika gelaran ICPC World Final sendiri merupakan tahap akhir dari rangkaian kompetisi ICPC global yang mana para kontestan merupakan juara dari regional masing-masing dunia. Ia juga menegaskan bahwa gelaran world final ke-46 dan ke-47 dilakukan secara bersamaan mengingat masalah pandemi beberapa tahun lalu. Dekan Fasilkom UI, Prof. Dr. Ir. Petrus Mursanto, M.Sc., mengapresiasi hasil tersebut dan kerja keras para mahasiswanya. “Sekali lagi selamat atas capaian di ajang ICPC 2023 World Finals Luxor di tahun ini. Tentu hal ini tidak terlepas dari dukungan para civitas akademika Fasilkom UI. Kontribusi nyata yang diberikan ini setidaknya menjadi aktualisasi kita, menjadi pusat unggulan pengembangan TIK dengan sumber daya manusia yang kompetitif dan tidak hanya di level nasional tapi di level internasional,” tutup Dekan Mursanto. Lebih lanjut dukungan serta kontribusi penuh dari fakultas kepada tim UI turut membantu dalam dua world final tersebut. Sebagai kontes pemrograman tertua di dunia sejak tahun 1977, penyelenggaraan ICPC sudah memasuki yang ke-47. Sebelumnya tim Fasilkom UI meraih predikat High Honours pada penyelenggaraan ICPC World Finals ke-44 di Moscow tahun 2021. Saat itu tim Fasilkom UI sukses mengamankan posisi pada urutan ke-32 di dunia dan berhasil mengungguli Stanford University yang berada pada urutan ke-51
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia telah meraih Penghargaan Philip C. Jessup International Law Moot Court pada 6 Maret – 6 April 2024. Tim Delegasi mahasiswa FH UI ini, yaitu Christine Ranice Natasha (2021), Daniel Wiyarta Tenggara (2020), Faiz Idris Wiyasa (2020), dan Syifa Devi Savitri (2020). Kompetisi Peradilan Semu Hukum Internasional Philip C. Jessup , juga dikenal sebagai Jessup Moot atau The Jessup , adalah kompetisi peradilan semu internasional tertua dan terbesar di dunia, menarik peserta dari hampir 700 sekolah hukum di sekitar 100 negara. Kompetisi ini digambarkan sebagai kompetisi peradilan semu paling bergengsi di dunia oleh sejumlah besar organisasi dan universitas internasional, dan merupakan salah satu grand slam atau perdebatan besar. Penghargaan yang diraih oleh Tim Delegasi Mahasiswa ada dua kategori, International Rounds: Hardy C. Dillard Award — Ranked Third worldwide out of 674 teams from 100 dan World’s Second-Best Respondent Memorial. Kemudian untuk kategori Indonesian National Rounds ada empat penghargaan, Highest Raw Points, Best Combined Memorials, Best Respondent Memorial, dan Second-Best Applicant Memorial. Tim ini juga dibimbing oleh Subarkah Syarifudin, Howard Julio Tigris dan Amanda Besar. (Humas/aniapr)

Tiga orang mahasiswa dari FT dan FEB UI berkolaborasi bersama dan berhasil meraih prestasi Juara  3 pada ajang lomba Business Plan Competition (BCP) KSE UNDIP 2024. M. Iqbal Banoza Apriansyah (Teknik Elektro 2022), Adibah Seila Nafaza (Ilmu Ekonomi Islam 2022), dan Ade Isaura Tiara (Akuntasnsi 2022), berhasil mengalahkan 529 tim lainnya pada ajang kompetisi yang diselenggarakan secara daring pada bulan Januari hingga Maret 2024. BCP KSE UNDIP 2024 merupakan kompetisi kewirausahaan yang bertujuan menumbuhkan jiwa wirausaha yang kreatif dan inovatif serta meningkatkan pergerakan ekonomi di Indonesia melalui peranan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Iqbal dan timnya menggagas HelpIN, aplikasi layanan berdasarkan permintaan yang digunakan untuk mencari pekerja lepas atau penyedia beragam jenis jasa yang secara umum tidak ditemukan pasar transaksinya secara fisik di Indonesia. Dengan aplikasi ini, ketiganya menjawab tantangan pasar kerja di Indonesia yang semakin terbatas serta masalah belum adanya peningkatan signifikan terkait jumlah pekerja baru. “Kami membuat HelpIN dengan tujuan menghubungkan pihak yang membutuhkan jasa dengan pihak penyedia layanan jasa. HelpIN memiliki beberapa kelebihan, antara lain cakupan jasa yang ditawarkan luas, yakni sebanyak 40 jasa; durasi kontrak yang fleksibel; memiliki tampilan yang user friendly; transaksi yang mudah; terintegrasi dengan real-time data; dan keamanan layanan dengan NFC pada jaket dan aplikasi.” ujar Iqbal. Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU., mengatakan, “Saya sangat bangga mahasiswa FTUI tergerak untuk melakukan kolaborasi dengan mahasiswa fakultas lain. Iqbal telah menunjukkan bahwa sebagai mahasiswa FTUI, kita juga dapat berkontribusi dalam ranah perkembangan ekonomi. Semoga apa yang dilakukan Iqbal, Adibah, dan Ade dapat menginspirasi mahasiswa lainnya.