Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang terdiri dari Aisha Inaya (FKUI 2022) dan Syakirah Amalia (FKUI 2023) berhasil menjadi Juara 1 Kategori Scientific Essay dalam ajang International Scientific Competition Hilarius 2024. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan (HIMIKA) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada pada 4-6 Oktober 2024 di Yogyakarta.
Aisha dan Syakirah mengusung esai berjudul “SiagaSehat: Real-time Surveillance On Climate Hazards Using Mobile App to Minimize Health Impacts of Vulnerable Communities”, yang merupakan esai dari karya inovasi berupa aplikasi mobile bernama SiagaSehat. Inovasi ini menawarkan pemantauan real-time terhadap risiko bencana iklim. Aplikasi SiagaSehat dirancang untuk mengurangi dampak bencana bagi kesehatan, terutama pada komunitas rentan yang seringkali menjadi korban terbesar dalam situasi bencana.
Penciptaan aplikasi SiagaSehat beranjak dari realitas bahwa Indonesia adalah negara dengan kerentanan tinggi terhadap bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem. Namun tidak hanya Indonesia, ancaman nyata perubahan iklim juga dialami oleh hampir seluruh negara di dunia. Menurut data International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (2021) World disasters report 2020: Come heat or high water, 83% populasi global terancam oleh perubahan iklim dalam satu dekade terakhir, dan angka kematian akibat bencana alam terus meningkat. Melihat kenyataan ini, Aisha dan Syakirah tergerak untuk menciptakan solusi yang bisa memberikan kontribusi nyata, terutama bagi mereka yang paling rentan terhadap dampak iklim yang tidak menentu.
Terinspirasi oleh perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0, mereka menciptakan aplikasi SiagaSehat dengan tujuan memantau risiko iklim secara real-time dan membantu masyarakat merespon ancaman bencana sebelum terlambat. Menggabungkan teknologi informasi, edukasi kesehatan, dan aksesibilitas yang mudah, mereka berharap SiagaSehat bisa menjadi jembatan yang menghubungkan ketidaktahuan dengan kesiapan, terutama bagi komunitas rentan seperti disabilitas, ibu hamil, anak-anak, dan lansia.
“Inovasi ini bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat untuk bertindak lebih cepat dalam menjaga kesehatan mereka di tengah situasi yang semakin sulit,” jelas Aisha.
Aisha dan Syakirah membuktikan bahwa usaha keras dan kerja sama tim yang solid dapat mengantarkan mereka meraih prestasi. Mereka berkompetisi dengan mahasiswa dari berbagai fakultas kedokteran dan kesehatan di seluruh Indonesia yang tentunya semakin menambah berat tantangan dalam kompetisi ini.
“Kami tentu saja sangat senang dan tidak menyangka bisa meraih juara. Awalnya, kami hanya berniat untuk belajar dan mencoba hal-hal baru. Namun, berkat usaha dan doa kami maupun orang-orang terdekat kami, kami bisa meraih yang terbaik selama kompetisi berlangsung,” ujar Aisha.
Senada dengan rekannya, Syakirah juga berharap prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa FKUI lainnya untuk terus berusaha dan berkembang. “Kami berpesan kepada teman-teman bahwasanya bukanlah kemenangan atau kekalahan yang mendefinisikan kita, tetapi bagaimana kita tumbuh selama perjalanan,” tambah Syakirah.
Selain tim Aisha dan Syakirah, FKUI juga mengirimkan tim lainnya yang terdiri dari Fitria Rika Aryanti (FKUI 2021), Chelsea Tabitha Arthauly Tambun (FKUI 2021), dan Haidar Hilmi Ramadhan (FKUI 2021) untuk kategori Literature Review. Tim ini berhasil menunjukkan kemampuan mereka hingga mencapai babak semifinal.
Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH,. MMB mengapresiasi prestasi yang diraih oleh tim mahasiswa FKUI. “Prestasi ini tidak hanya membanggakan bagi mereka, tetapi juga bagi FKUI yang senantiasa mendukung mahasiswa dalam mengembangkan potensi diri melalui berbagai kegiatan ilmiah dan inovatif. Semoga pencapaian ini menjadi pemantik bagi mahasiswa FKUI lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam berbagai bidang, khususnya di dunia kesehatan,” kata Dekan Ari Fahrial Syam.