id
id

Sebanyak 40 Mahasiswa Universitas Indonesia Tergabung dalam PPK Ormawa Salam UI Mengabdi di Pedalaman Kabupaten Sukabumi Angkat Isu Kesehatan Berbasi Eco-Health

Sebanyak 40 Mahasiswa Universitas Indonesia Tergabung dalam PPK Ormawa Salam UI Mengabdi di Pedalaman Kabupaten Sukabumi Angkat Isu Kesehatan Berbasi Eco-Health

PELAYANAN KESEHATAN
Sebagai bentuk implementasi tri dharma perguruan tinggi, pada Mei 2025 Subdit Prestasi Mahasiswa Universitas Indonesia membuka submisi program PPK ORMAWA yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (KEMENDIKTI). Melalui submisi tersebut SALAM UI terpilih menjadi satu-satunya perwakilan ORMAWA Universitas Indonesia yang lolos di antara ribuan pendaftar dari berbagai kampus dan belasan pendaftar lainnya dari internal Universitas Indonesia.

Lebih lanjut, Lembaga Dakwah Nuansa Islam Mahasiswa Universitas Indonesia (SALAM UI) melalui program Salam Mengabdi 6.0, Program ini melaksanakan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Transformasi Kesehatan Masyarakat Berbasis Eco-Health di Kaki Gunung Halimun (Desa Cihamerang) Melalui Edukasi, Intervensi Lingkungan, dan Pelayanan Kesehatan.” Program ini berlangsung pada tanggal 18-24 Agustus 2025 dan menyasar penguatan perilaku hidup sehat masyarakat desa yang berada di kaki Gunung Halimun.

Kesulitan akses tersebut menjadi akar masalah berbagai hal yang dialami masyarakat, tentunya hal ini meliputi berbagai sektor mulai dari pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lain-lain. Namun, kami menyadari juga bahwa SALAM UI tentu tidak bisa menyelesaikan semuanya, melalui pertimbangan Subdit Prestasi Mahasiswa Universitas Indonesia dan PPK ORMAWA UI maka kegiatan intervensi di Desa Cihamerang, Kabupaten Sukabumi dijalankan untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah kesehatan yang terjadi di Desa Cihamerang, Kabupaten Sukabumi.

Tim SALAM UI mengidentifikasi beberapa masalah diantaranya jarak tempuh ke Puskesmas Kabandungan yang merupakan layanan kesehatan tingkat pertama bisa mencapai 8–12 kilometer dengan jalanan berbatu, penuh tanjakan dan turunan yang cukup ekstrim, serta jalanan sempit yang sulit dilalui, terlebih ketika hujan turun. Selain itu, data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menunjukkan bahwa rasio tenaga kesehatan di Kecamatan Kabandungan hanya 0,7 per 1.000 penduduk, jauh di bawah standar WHO yang merekomendasikan minimal 2,3 tenaga kesehatan per 1.000 penduduk (World Health Organization, 2006; Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, 2023). Berdasarkan data laporan kunjungan Puskesmas Kabandungan tahun 2023, penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan diare menempati dua besar penyebab kunjungan di wilayah Cihamerang, dengan total lebih dari 340 kasus ISPA dan 120 kasus diare dalam setahun (Puskesmas Kabandungan, 2023). Angka tersebut mencerminkan lemahnya sistem ketahanan kesehatan lingkungan di tingkat desa.

Untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah tersebut metode eco-health atau kesehatan berbasis ekosistem menjadi landasan utama yang digunakan tim SALAM UI. Melalui pendekatan tersebut, kesehatan masyarakat tidak dipandang hanya dari sisi medis, tetapi juga dalam kaitannya dengan kondisi lingkungan, perilaku, dan sistem sosial yang saling mempengaruhi. Berdasarkan pemahaman tersebut Tim SALAM UI yang terdiri dari 15 anggota dan 25 volunteer bersama menyusun program-program berikut;

  1. Edukasi Pola Bersih hidup dan Sehat di SD Negeri Girimukti (3 hari),
  2. Eco-Learning Corner & Tong Cermat di SD Negeri Girimukti dan Posyandu Kampung Ciraksamala, Desa Cihamerang, kabupaten Sukabumi,
  3. Skrining dan Cek Kesehatan Dewasa – Lansia,
  4. Puskesmas Keliling (Home Visit),
  5. Pelatihan Kader Kesehatan & Posyandu
  6. Kelas Ibu Hebat

Kegiatan ini dilaksanakan selama 7 hari, terhitung sejak sore 18, Agustus 2025 sampai dengan pagi hari 24, Agustus 2025. Harapannya segala rangkaian ini dapat menjadi solusi dalam pengembangan kebijakan dan implementasi sektor kesehatan untuk masyarakat Desa Cihamerang.

Pelaksanaan kegiatan PPK ORMAWA SALAM UI Mengabdi 6.0 dimulai pada tanggal 18 Agustus 2025. Tim berangkat menuju lokasi pengabdian di Kampung Ciraksamala, Desa Cihamerang, Kecamatan Sukamakmur. Perjalanan panjang dari Universitas Indonesia menuju Desa Cihamerang menjadi awal semangat pengabdian bagi seluruh anggota Tim SALAM UI. Setibanya di lokasi, tim disambut hangat oleh perangkat desa dan masyarakat sekitar serta tim melaksanakan koordinasi dengan Subdit Prestasi Mahasiswa Universitas Indonesia, Dosen Pendamping Lapangan, masyarakat Kampung Ciraksamala, serta perwakilan dari Kepala RT dan Kepala Desa Cihamerang. Kegiatan awal ini menjadi pondasi penting dalam membangun komunikasi dan kerja sama yang baik antara tim mahasiswa dan masyarakat setempat.
Selanjutnya, pada hari berikutnya, tim melaksanakan kegiatan intervensi lapangan melalui program edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan tema “Membuat Tong Cermat” serta layanan Cek Kesehatan Gratis di SD Negeri Giri Mukti. Kegiatan ini menjadi pembuka intervensi edukatif di bidang kesehatan yang berfokus pada peningkatan kesadaran siswa akan pentingnya kebersihan diri dan lingkungan.

Rangkaian pengabdian berlanjut dengan pelaksanaan kegiatan Cek Kesehatan Gratis yang ditujukan bagi masyarakat lokal, khususnya orang tua dan lansia di Kampung Ciraksamala. Layanan kesehatan yang diberikan mencakup pemeriksaan tekanan darah, tinggi dan berat badan, kadar gula, kolesterol, serta asam urat. Selain itu, dilakukan pula skrining kesehatan dan konsultasi untuk memberikan rekomendasi sesuai hasil pemeriksaan. Antusiasme masyarakat terlihat tinggi, menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan yang semakin meningkat.

Setelah itu, tim melaksanakan kegiatan intervensi berupa edukasi lanjutan tentang pola hidup bersih dan sehat. Masyarakat diajak untuk berpartisipasi dalam pembuatan tong cermat serta mini garden sebagai upaya menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan produktif. Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan lahan rumah tangga dengan lebih bijak dan ramah lingkungan.

Menjelang akhir kegiatan, tim PPK ORMAWA SALAM UI mengadakan sesi kebersamaan yang berisi refleksi dan apresiasi terhadap seluruh pihak yang telah mendukung program pengabdian. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Cihamerang beserta perwakilan masyarakat Kampung Ciraksamala sebagai bentuk simbolis ucapan terima kasih atas dukungan dan izin yang diberikan selama proses pengabdian berlangsung.

Rangkaian kegiatan kemudian ditutup dengan acara penutupan resmi pada tanggal 23 Agustus 2025. Dalam suasana penuh kehangatan, seluruh peserta, masyarakat, dan tim PPK ORMAWA SALAM UI berkumpul bersama untuk mengakhiri kegiatan dengan rasa syukur dan kebersamaan. Melalui seluruh rangkaian pengabdian ini, PPK ORMAWA SALAM UI berhasil memperkuat sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan berdaya di Kampung Ciraksamala, Desa Cihamerang, Kecamatan Sukamakmur.

Rangkaian kegiatan selama enam hari tersebut meninggalkan kesan mendalam, baik bagi masyarakat maupun mahasiswa. Masyarakat Desa Cihamerang merasa kegiatan ini membawa manfaat nyata dalam bentuk peningkatan kesadaran terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat, terbentuknya kader kesehatan baru yang siap mendampingi warga, serta meningkatnya akses terhadap pelayanan kesehatan dasar. Bagi mahasiswa sendiri, kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran di luar ruang kelas mereka belajar beradaptasi dengan kondisi lapangan, mengasah kemampuan komunikasi lintas sosial, memperkuat kerja sama tim, serta menumbuhkan kepekaan terhadap masalah kesehatan dan lingkungan.

Program Salam Mengabdi 2025 hadir sebagai bentuk pengembangan dari kegiatan Salam Mengabdi 2024 dengan berbagai inovasi yang lebih luas, terarah, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Jika pada tahun sebelumnya kegiatan pengabdian masih terbatas pada sasaran di lingkungan yayasan atau panti, maka pada tahun 2025 program ini memperluas fokusnya dengan menyasar langsung masyarakat desa sebagai penerima manfaat utama.

Dari segi bentuk kegiatan, inovasi juga sangat terasa. Program yang sebelumnya hanya berupa sosialisasi, kini berkembang menjadi kegiatan edukasi dan intervensi langsung. Edukasi yang diberikan mencakup berbagai topik penting seperti pola hidup bersih dan sehat, pengelolaan sampah berbasis eco-health, serta kesehatan gizi anak. Melalui pendekatan ini, masyarakat tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga dilibatkan dalam praktik langsung di lapangan. Fokus program tahun 2025 beralih dari edukasi remaja panti menuju edukasi kesehatan masyarakat desa yang lebih komprehensif. Program ini menekankan pentingnya intervensi kesehatan yang berkelanjutan dengan pendekatan berbasis lingkungan sehat (eco-health). Salah satu inovasi nyata yang dihasilkan adalah penyusunan Buku Kesehatan sebagai output program, yang menjadi panduan praktis bagi masyarakat dalam menerapkan gaya hidup sehat di lingkungan mereka.

Penerapan inovasi juga tampak jelas dalam metode pelaksanaan di lapangan. Tim menggunakan media poster yang menarik untuk mengedukasi anak-anak mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Mereka juga mengajarkan tentang makanan yang tidak baik bagi pertumbuhan tubuh anak, serta memperkenalkan konsep Isi Piringku untuk memahami gizi seimbang. Selain itu, anak-anak dilatih untuk berimajinasi dan belajar memilah sampah secara mandiri melalui kegiatan kreatif seperti membuat tong cermat. Tak hanya berhenti di kegiatan kelompok, tim juga melakukan home visit langsung ke rumah-rumah warga. Kunjungan ini ditujukan bagi keluarga yang memerlukan edukasi khusus, terutama dalam hal kebersihan rumah tangga, kesehatan anak, dan gizi keluarga. Pendekatan personal ini menjadi salah satu bentuk intervensi mendalam yang memastikan setiap lapisan masyarakat mendapatkan manfaat dari program Salam Mengabdi 2025.

Adapun potensi keberlanjutan dari kegiatan ini terlihat pada pendampingan yang dilakukan oleh Kepala Desa, perangkat desa, serta mitra setempat yang senantiasa memberikan dukungan selama pelaksanaan program. Antusiasme masyarakat juga menjadi faktor penting, terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam setiap kegiatan yang kami selenggarakan, mulai dari pre-post test hingga penyampaian aspirasi. Selain itu, guru-guru sekolah menerima kami dengan ramah dan turut membantu dalam pemantauan mini garden di sekolah. Perangkat puskesmas pun berperan aktif dengan terus berkoordinasi secara baik pada tahap pra hingga pelaksanaan program. Inovasi berupa inventaris tong cermat untuk memilah sampah di Desa Cihamerang dan sekolah Giri Mukti, serta kegiatan PHBS melalui pemberian handsanitizer, turut memperkuat penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Tidak kalah penting, peran ibu-ibu kader sebagai monitoring keberlanjutan PHBS di lingkungan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga kesinambungan hasil kegiatan ini.

Dari potensi keberlanjutan tersebut, harapan kegiatan selanjutnya dapat terus terlaksana dengan cakupan yang lebih luas serta kolaborasi yang semakin kuat antara perangkat desa, puskesmas, sekolah, dan masyarakat. Program ke depan diharapkan tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga pada pendampingan berkelanjutan yang berbasis pemberdayaan masyarakat agar mampu mandiri dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungannya. Selain itu, kegiatan berikutnya diharapkan dapat mengembangkan inovasi baru yang lebih interaktif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat, seperti penerapan sistem monitoring digital untuk PHBS dan pengelolaan sampah berbasis komunitas. Dengan demikian, kebermanfaatan program dapat terus dirasakan dan memberikan dampak yang lebih luas dan mendalam bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Desa Cihamerang, Sukabumi.

Leave a Reply