id

Mahasiswa FKUI Raih Penghargaan Bergengsi ESPE Undergraduate Achievement Award 2024

Helena Arnetta Puteri, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) angkatan 2018 berhasil mengukir prestasi sebagai mahasiswa kedokteran pertama dari Indonesia yang menerima penghargaan ESPE Undergraduate Achievement Award 2024 dalam acara 62nd Annual Meeting of European Society for Paediatric Endocrinology (ESPE), yang berlangsung di Liverpool, Inggris, pada 16-18 November 2024.

 ESPE Undergraduate Achievement Award adalah penghargaan yang diberikan setiap tahun kepada enam mahasiswa sarjana berprestasi di dunia, sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian ilmiah luar biasa di bidang endokrinologi anak. Para peraih penghargaan dipilih melalui proses seleksi ketat dari pelamar di seluruh dunia. Para penerima penghargaan tidak hanya mendapatkan grant eksklusif, tetapi juga kesempatan berharga untuk menghadiri ESPE Annual Meeting yang merupakan salah satu pertemuan ilmiah terkemuka dalam bidang endokrinologi pediatrik.

Helena menerima penghargaan tersebut bersama mahasiswa kedokteran lainnya yang berasal dari Jerman, Inggris, dan Belanda. Dua penelitian Helena, yang dibimbing oleh Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FKUI Prof. Dr. dr. Aman Pulungan, Sp.A, Subsp.End, FAAP, FRCPI (Hon.), berhasil dipresentasikan dalam bentuk poster. Judul penelitian tersebut adalah “Bridging Gaps in Congenital Adrenal Hyperplasia Care: Insights from General Practitioners’ Knowledge, Attitudes, and Experience in Indonesia” dan “Towards Universal Congenital Adrenal Hyperplasia Newborn Screening in Indonesia: Knowledge, Perspectives, and Experience of Pediatric Residents and Pediatricians”.

Kedua penelitian ini membahas tentang Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK), suatu kelainan genetik yang memengaruhi produksi hormon kelenjar adrenal dan dapat berdampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Di Indonesia, meskipun program skrining bayi baru lahir untuk HAK mulai dikembangkan pada tahun 2024, tingkat pengetahuan tenaga kesehatan mengenai HAK masih rendah,” ujar Helena.

Helena menjelaskan, “Kedua penelitian ini bertujuan untuk memahami tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku tenaga kesehatan, khususnya dokter umum, residen anak, dan dokter spesialis anak di Indonesia, terhadap HAK. Serta mengidentifikasi aspek yang perlu ditingkatkan dalam pelatihan dan pendidikan klinis. Lebih dari 1000 dokter umum, residen spesialis anak, dan dokter spesialis anak berpartisipasi dalam survei penelitian yang dilakukan,” tambahnya.

Studi multisenter ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Global Pediatric Endocrinology and Diabetes (GPED), dan melibatkan bimbingan dari para ahli internasional, seperti Prof. Aman Pulungan; DrdrHerqutanto, M.P.H., M.A.R.S; dan dr. Ghaisani Fadiana, SpA(K) dari FKUI; Dr. dr. Agustini Utari, Sp.A, Subsp.End, M.Si,Med dari Universitas Diponegoro;  Professor Jean-Pierre Chanoine dari University of British Columbia, Vancouver, Kanada; dan Professor Diane Stafford dari Stanford University, Amerika Serikat.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di Indonesia, serta mendukung pelayanan kesehatan anak, khususnya terkait HAK.

Helena mengungkapkan rasa haru dan bahagia dapat membawa harum nama FKUI, UI, dan Indonesia di kancah internasional, “Terima kasih kepada para guru dan pembimbing saya, khususnya Prof. Aman Pulungan, yang telah menanamkan ilmu, mendorong inovasi, dan menjadi sumber inspirasi yang tak ternilai. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat nyata bagi pasien HAK, tenaga kesehatan, dan masyarakat Indonesia.”

Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB turut bangga dan memberikan apresiasi atas capaian yang berhasil diraih Helena. “Selamat kepada Helena Arnetta Puteri atas pencapaiannya yang membanggakan. Semoga kontribusi ilmiah ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk terus berprestasi di kancah internasional dan memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak di Indonesia dan dunia.”

Leave a Reply