id
id

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) angkatan 2022, Vindasya Almeira, berhasil meraih Juara 2 pada Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mapres) tingkat nasional

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) angkatan 2022, Vindasya Almeira, berhasil meraih Juara 2 pada Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mapres) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) Nasional tanggal 28–30 Agustus 2025 di Universitas Warmadewa, Bali.

Dalam kompetisi tersebut, Vindasya membawakan karya inovasi berjudul “Lateral Flow Immunoassay Berbasis Nanopartikel Emas dengan Sensor Kolorimetri pada Biomarker 8-OHdG untuk Skrining Retinopati Diabetik: Interpretasi dengan Teknologi Kecerdasan Buatan.”

Retinopati diabetik (RD) merupakan komplikasi diabetes yang seringkali terabaikan hingga menimbulkan kebutaan. Selama ini, deteksi dini RD masih terkendala karena pemeriksaan menggunakan oftalmoskop atau tes laboratorium yang membutuhkan fasilitas kesehatan tingkat lanjut serta tenaga medis terlatih. Berangkat dari masalah tersebut, Vindasya berhasil menghadirkan inovasi berupa alat skrining retinopati diabetik berbasis tes urin dengan memanfaatkan teknologi nanopartikel emas yang dipadukan dengan kecerdasan buatan (AI).

Keunggulan utama dari alat ini terletak pada sifatnya yang praktis, murah, dan mudah digunakan. Berbeda dengan alat skrining seperti oftalmoskop, tes ini tidak membutuhkan pemeriksaan di rumah sakit sehingga memungkinkan deteksi dilakukan di layanan kesehatan primer bahkan di rumah.

“Kombinasi metode lateral flow immunoassay dengan analisis AI juga menjadikan alat ini mampu memberikan hasil deteksi yang akurat dan cepat, sekaligus membuka peluang untuk diproduksi massal sehingga dapat menjangkau masyarakat di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil. Dengan keunggulan tersebut, inovasi ini dinilai memiliki potensi besar dalam menekan angka kebutaan akibat retinopati diabetik di Indonesia,” tutur Vindasya.

Vindasya menambahkan, melalui perangkat lateral flow immunoassay berbasis nanopartikel emas, alat ini bekerja menyerupai test pack menggunakan sampel urin untuk mendeteksi biomarker 8-OHdG penanda kerusakan oksidatif retina. Perubahan warna yang dihasilkan pada garis uji dan kontrol dapat dianalisis menggunakan perangkat lunak ImageJ dan teknologi AI, sehingga memungkinkan pembacaan kadar biomarker secara kuantitatif dan hasilnya berupa analisis kualitatif pada perubahan warna dan angka kuantitatif pada deteksi dengan sensor kolorimetri yang dapat melakukan pembacaan hasil secara akurat.

Vindasya terpilih untuk mengikuti ajang Pemilihan Mapres ISMKI tingkat Nasional setelah sebelumnya Ia berhasil masuk tiga besar pada pemilihan mapres ISMKI tingkat regional Wilayah 2 yang meliputi Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. Pada tahap penyisihan dalam seleksi Mapres ISMKI Nasional, para peserta dinilai berdasarkan capaian unggulan dan pengiriman video edukasi. Dari proses ini, peserta dengan nilai tertinggi melaju ke tahap final yang terdiri dari seleksi wawancara, studi kasus, presentasi karya tulis ilmiah (KTI), dan presentasi proyek. Pada tahap presentasi proyek, para peserta mencanangkan implementasi gagasan dari KTI tersebut melalui penampilan prototipe dan video simulasi penggunaan alat deteksi yang diusulkan.

Vindasya mendapat bimbingan dari para dosen FKUI dalam proses pengembangan karyanya, yaitu Dr. dr. Gitalisa Andayani Andriono, Sp.M(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata; dr. Anindya Pradipta Susanto, B.Eng, M.M., Ph.D dari Departemen Fisiologi dan Biofisika Kedokteran/Klaster Medical Technology IMERI; Dokter Rumah Sakit Universitas Indonesia dr. Yudhistira, B.MedSc, Sp.PK; dan staf pengajar dari Departemen Fisiologi dan Biofisika Kedokteran dr. Roman Adrian Goenarjo, M.Biomed.

Atas capaian yang diraih, Vindasya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada FKUI dan IMERI atas dukungan penuh dalam penyempurnaan karyanya. “Saya merasa bangga dan haru karena dapat membawa nama FKUI di ajang nasional serta mendapat kesempatan untuk bersinergi dengan para ahli di bidangnya dalam mendiskusikan karya yang saya ingin kembangkan. Sebagai mahasiswa berprestasi, saya berharap dapat membawa kebermanfaatan bagi masyarakat maupun sivitas lewat karya dan upaya untuk menjadi calon dokter penerus yang selalu update dan terlibat dalam perkembangan keilmuan medis,” ungkapnya.

Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, menyampaikan apresiasinya atas capaian yang diraih Vindasya. “Selamat kepada Vindasya, keberhasilannya menembus tingkat nasional menunjukkan kualitas, semangat, dan daya saing mahasiswa FKUI. Tentu capaian ini juga tidak terlepas dari dukungan serta bimbingan para dosen pembimbing. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan mengharumkan nama almamater.”

Leave a Reply