id
Oktober 2024

Month

Dewasa ini, era terus berubah dengan cepat sehingga segala sesuatu harus beradaptasi dan berinovasi agar tetap relevan, termasuk bisnis. Untuk itu, generasi muda sebagai tonggak bangsa harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan dunia bisnis yang semakin dinamis. Melihat urgensi ini, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia kembali mengadakan kompetisi ide bisnis nasional yang bernama “Indonesian Youthprenuer Competition (Intrec) 2024”.

Dengan mengusung tema tema “Future-Ready: Unlocking Innovative Business Ideas for the Future”, kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan entrepreneurial mindset pada generasi muda Indonesia khususnya untuk siswa dan mahasiswa untuk menjadi pelaku usaha di masa depan. Sebanyak 207 tim turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Intrec 2024 merupakan kegiatan kompetisi ide bisnis yang dikelola oleh Laboratorium Studentpreneur dan Co-Creation Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (LSCC FIA UI).

“Melalui Intrec 2024 generasi muda diharapkan dapat berpikir kreatif dalam menemukan ide bisnis yang inovatif dan solutif di masa depan serta dapat berpartisipasi pada bangsa dengan melahirkan usaha-usaha baru dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Kompetisi ide bisnis Intrec 2024 memberikan wadah bagi para generasi muda Indonesia dalam melahirkan ide bisnis yang bisa direalisasikan,” kata Dra. Novita Ikasari, M.Comm., Ph.D., Kepala Departemen Ilmu Administrasi Niaga FIA UI.

Sebagai informasi, Intrec 2024 merupakan kegiatan kompetisi ide bisnis yang dikelola oleh Laboratorium Studentpreneur dan Co-Creation Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (LSCC FIA UI) yang secara khusus menyasar siswa dan mahasiswa yang memiliki minat dan ketertarikan dalam bidang wirausaha.

Bidang ide bisnis yang dikompetisikan terdiri dari digital dan non-digital. Tidak hanya berfokus pada kegiatan inti yaitu kompetisi ide bisnis, Intrec 2024 juga dilengkapi dengan pendampingan dan penguatan bagi peserta kompetisi melalui Webinar Nasional Kewirausahaan yang diselenggarakan pada tanggal 30 Agustus 2024, workshop “Rahasia Sukses Pitching Ide Bisnis” yang diselenggarakan pada tanggal 5 Oktober 2023, serta demoday prototype atau pameran poster ide bisnis, dan presentasi ide bisnis (final pitch) pada tanggal 12 Oktober 2024.

Dalam pelaksanaannya, Intrec 2024 menggandeng beberapa praktisi sebagai mitra dalam memberikan penguatan kepada peserta kompetisi seperti Mutiara Kamila Athiyya yang merupakan Founder & CEO THENBLANK, Andreas Sanjaya dan Yasir Mukhtar sebagai dari PT. Badr Interactive Group dan Founder+, Rinaldi Dharma Utama Founder Lakuliner, serta Laras Widyaputri Founder Lakasoka.

Tidak hanya itu, Intrec 2024 juga melibatkan akademisi Departemen Ilmu Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Administrasi dan kegiatan ini turut didukung penuh oleh PT. Jasa Marga, Bank Rakyat Indonesia, dan Biro Klasifikasi Indonesia.

Rangkaian Intrec 2024 sudah dimulai sejak Juni 2024 dan puncak acara pada Sabtu, 12 Oktober 2024 untuk kegiatan Pameran Poster Ide Bisnis, Final Pitch dan Awarding. Dilaksanakan secara hybrid di Kampus Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia dan platform zoom, puncak acara Pameran, final pitch dan awarding berlangsung meriah.

Dari 207 tim yang berpartisipasi, sebanyak 40 tim bisnis (20 tim siswa dan 20 tim mahasiswa) lolos ke seleksi final dan mempresentasikan ide bisnis mereka di hadapan tim juri. Pemenang Intrec 2024 terdiri atas dua kategori yaitu dari mahasiswa dan siswa serta Juara Kategori Poster Favorit Pilihan Media Sosial dengan rincian pemenang sebagai berikut:

Kategori Mahasiswa

Kategori Siswa

Poster Terfavorit Pilihan Sosial Media

Total hadiah untuk seluruh pemenang Rp. 42.000.000 dipersembahkan oleh PT. Jasa Marga, Bank Rakyat Indonesia dan Biro Klasifikasi Indonesia.

Manager Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat (RIMA) FIA UI Dr. Ixora Lundia Suwaryono, S.Sos, MS mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan Intrec 2024. Dr. Ixora juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim ide bisnis yang sudah sampai lolos hingga tahapan final pitch.

“Terima kasih kepada seluruh sponsor Intrec 2024, kepada Perwakilan Jasa Marga, Bank BRI dan Perwakilan BKI yang pada tahun ini telah bekerja sama dan menjadi sponsor untuk Intrec 2024 yang pertama ataupun kalau tahun lalu mungkin ada yang mengikuti dua tahun terakhir namanya adalah YEC atau Young Entrepreneur Challenge. Kami juga mau mengucapkan terima kasih kepada para juri dari Founder+, Lakuliner dan Lokasoka yang telah memberikan feedback dan sharing knowledge kepada para peserta siswa dan mahasiswa. Feedback dan knowledge tersebut menjadi bekal dan modal untuk langkah selanjutnya. Dan tentunya kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para kolega. Dalam hal ini para dosen ataupun guru pendamping yang hari ini hadir mendampingi baik siswa maupun mahasiswanya,” ungkapnya.

Dr. Ixora juga mengungkapkan terima kasih kepada para orang tua yang mendampingi para peserta lomba yang hadir. Ia berharap kegiatan Intrec 2024 ini dapat memiliki signifikansi yang lebih luas yaitu membangun ekosistem kewirausahaan di Indonesia yang berkelanjutan di Indonesia.

Direktorat Kemahasiswaan UI mengucapkan selamat kepada Penerima POSCO Asia Fellowship 2024.

Semoga beasiswa yang diterima dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan prestasi menjadi lebih baik lagi. Kepada teman-teman lain yang belum terpilih, tetap semangat karena masih banyak kesempatan beasiswa yang dapat diraih.

Salam sehat dan tetap semangat untuk berkuliah.

#beasiswaUI #merdekabelajar #UIUntukIndonesia

         

[The 2nd Scholarship Day] Halo, Mahasiswa UI👋🏻 UI Scholarship Day hadir kembali🤩

Buat kalian yang sedang berkuliah tapi ingin bisa dibiayai atau bahkan dapat uang saku?

Ayo ikut The 2nd Scholarship Day Universitas Indonesia supaya bisa tahu cara mendapatkan beasiswa langsung dari mitra-mitra beasiswa UI!

Kegiatannya apa saja, sih? Ada: - Pameran Beasiswa - Beasiswa on the spot - Talkshow Beasiswa - Apresiasi Pemberi Beasiswa - Special Performance

Catat waktu dan tempatnya: 🗓 Selasa—Kamis, 29—31 Oktober 2024 📍Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Indonesia 🕒 Pukul 09.00-16.00 WIB

Jangan lupa pantau dan nantikan informasi lainnya di akun Instagram kami @kemahasiswaan.ui agar tidak terlewat, ya🤩

Narahubung: Mamul (085706990194) _________

#BeasiswaUI #ScholarshipDay #UniversitasIndonesia

Muhammad Ezra Aimar Rizky, mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional 2022 FISIP UI, berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi esai CASE for Southeast Asia 2024 pada bulan September lalu, sebuah inisiatif yang berfokus pada energi bersih di kawasan Asia Tenggara. Kompetisi ini merupakan bagian dari acara Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024, dengan tema “Gema Masa Depan: Peran Anak Muda untuk Masa Depan Energi Terbarukan Sektor Ketenagalistrikan di Indonesia”.

Kompetisi esai ini merupakan kolaborasi antara Clean, Affordable, and Safe Energy for Southeast Asia (CASE), sebuah proyek yang diinisiasi oleh lembaga donor internasional Jerman, GIZ, yang bekerja sama dengan Bappenas di Indonesia. Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk menyalurkan suara generasi muda dalam menyikapi transisi energi yang berkelanjutan dan adil di Indonesia.

Dalam esainya, Ezra mengangkat isu mengenai demokratisasi energi, yang menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal dalam transisi energi melalui penerapan teknologi energi terbarukan berskala kecil.

Ezra terinspirasi oleh model energi berbasis komunitas di Eropa, yang masyarakatnya telah berhasil mengelola kebutuhan energi mereka secara mandiri. Ia juga membandingkan dengan situasi di Indonesia yang selama ini masih didominasi oleh monopoli listrik dari perusahaan negara.

Ezra berpendapat bahwa Indonesia dapat memanfaatkan kekayaan alamnya untuk mengembangkan sistem energi yang lebih adil dan ramah lingkungan, terutama di wilayah pedesaan dan masyarakat adat.

Ezra mengungkapkan, “di Eropa, sudah ada gerakan-gerakan yang memanfaatkan transisi energi, terutama dalam hal energi terbarukan skala mikro seperti tenaga surya dan angin. Saya melihat, jika teknologi pembangkit listrik terbarukan ini bisa dikelola di skala kecil, mengapa tidak memberdayakan masyarakat lokal untuk mengelola sendiri? Dengan demikian, Indonesia tidak perlu didominasi oleh monopoli listrik.”

Pengalaman Ezra tidak hanya terbatas pada menulis esai, tetapi juga berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam transisi energi. Salah satu pengalaman yang dianggapnya berkesan adalah pertemuannya dengan kepala desa yang berhasil menerapkan energi ramah lingkungan secara mandiri di desanya.

“Saya sudah bertemu dengan kepala desa yang desanya sudah bisa menghasilkan listrik sendiri dengan biaya yang relatif murah,” ujar Ezra saat di wawancari oleh tim Humas FISIP UI pada Senin (07/10).

Ezra juga menyebutkan bahwa pendekatan semacam ini sangat relevan bagi mahasiswa yang memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan informasi dan ide-ide baru kepada masyarakat. Ia melanjutkan, “hal ini menunjukkan bahwa kita, sebagai mahasiswa, perlu memberdayakan masyarakat di sekitar kita dengan ide-ide baru yang bermanfaat.”

Ezra melanjutkan, “masyarakat, khususnya di akar rumput mungkin secara konvensional tahu listrik hanya dari PLN, yang padahal merusak lingkungan dengan energi-energi fosil yang menghasilkan polusi. Jadi, ya, kita perlu lebih banyak menyebarkan informasi yang lebih dapat dipahami oleh masyarakat, mungkin sebelum kita bertindak perlu ada pengetahuannya dulu yang tersebar.”

Perjalanan Ezra menuju kemenangan dimulai dari pengumuman lomba pada bulan Juli, di mana ia mengikuti serangkaian persiapan intensif termasuk diskusi dan brainstorming dengan teman-temannya. Meskipun waktu persiapannya singkat, Ezra berhasil menyelesaikan esainya dan berhasil terpilih untuk dipresentasikan dalam acara ISEW 2024.

Ezra menjelaskan motivasinya mengikuti kompetisi ini, “saya tertarik dengan isu transisi energi, terutama karena relevansinya dengan studi saya di jurusan Ilmu Hubungan Internasional.

Kompetisi ini menjadi platform untuk mengeksplorasi isu ini lebih dalam dan berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki minat serupa.” Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan teman-teman dalam proses penyusunan esai, yang sangat membantu dalam menyempurnakan karyanya.

Prestasi Ezra menjadi bukti dedikasi dan bakat mahasiswa FISIP UI dalam berkontribusi pada isu global terkait keadilan energi dan keberlanjutan. Ke depannya, Ezra berharap gagasannya tentang demokratisasi energi dapat mendapatkan perhatian lebih luas dan menginspirasi pembuat kebijakan untuk mendukung inisiatif energi yang dipimpin oleh masyarakat lokal di Indonesia.

“Saya berharap kebijakan di Indonesia bisa lebih terbuka dengan hal-hal yang skalanya mikro. Masyarakat harusnya semakin diberdayakan dan bisa lebih dipercaya dengan otonomi daerah, misalnya masyarakat adat bisa mandiri dan mengambil keputusannya sendiri. Sebab, sangat disayangkan, kekayaan alam dan local wisdom Indonesia yang sangat banyak, hanya saja seringkali pemerintah tidak menghiraukannya demi kepentingan pusat.” ujarnya.

   

   

Depok, 8 Oktober 2024 – Tim mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) berhasil meraih penghargaan sebagai Juara 1 untuk kategori Best Paper dan Best Presentation dalam kegiatan Temu Administrator Muda (TemuAdmi) 2024 yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan forum silaturahmi dan kompetisi akademik bagi mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Negara, Publik, dan Kebijakan Publik se-Indonesia.

Kedua mahasiswa berprestasi tersebut diantaranya adalah Furaihan Kamyl Arnazaye (Ilmu Administrasi Negara 2021) dan Adinda Puspita Ningrum (Ilmu Administrasi Negara 2021). Keduanya mengangkat judul “Simplifikasi Prosedur Registrasi Perseroan Terbatas Badan Usaha Melalui Notaris.”

“Fokus penelitian adalah pada analisis beban yang ditimbulkan oleh prosedur pendirian Perseroan Terbatas (PT) di Indonesia. Proses ini sering kali rumit dan memakan waktu, sehingga dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Furaihan.

Adinda menyebut bahwa fokus penelitian ini dilatarbelakangi oleh Pendirian PT di Indonesia yang masih melibatkan langkah-langkah administratif yang kompleks, terutama yang terkait dengan peran notaris. Ia menyebut bahwa banyak pengusaha yang merasa terbebani dengan waktu dan biaya yang harus dikeluarkan, serta prosedur yang berbelit-belit.

“Dalam penelitian ini, kami membandingkan negara-negara yang menggunakan notaris dalam pendirian PT dengan yang tidak. Kami menemukan bahwa negara-negara yang mengadopsi sistem tanpa notaris cenderung memiliki proses yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah, mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih baik,” ungkap Adinda.

Lebih lanjut, Furaihan menyebut bahwa melalui penelitian ini mereka menemukan fakta bahwa kehadiran notaris dalam pendirian PT ternyata dapat meningkatkan beban administratif, baik dari segi waktu maupun biaya. Sehingga, katanya, prosedur yang rumit ini dapat mengakibatkan pengusaha enggan untuk memulai usaha baru, yang berdampak pada iklim investasi.

“Berdasarkan analisis kami, kami merekomendasikan dua opsi untuk reformasi prosedur. Yang pertama adalah menghapus peran notaris. Menghilangkan kebutuhan akan notaris dalam pendirian PT untuk mempercepat proses dan mengurangi biaya,” kata Furaihan.

Adinda melanjutkan, opsi kedua yang direkomendasikan adalah perlu adanya integrasi notaris dalam Sistem OSS. “Mengintegrasikan fungsi notaris ke dalam sistem Online Single Submission (OSS) sehingga proses pendirian menjadi lebih efisien dan transparan,” ungkapnya.

Dengan harapan bahwa rekomendasi ini dapat memfasilitasi proses bisnis yang lebih baik, keduanya berharap studi ini dapat menjadi kontribusi nyata bagi reformasi birokrasi di Indonesia.

“Dengan pencapaian ini, kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan mendorong reformasi birokrasi yang lebih efisien di Indonesia,” ungkap Furaihan.

Sebagai informasi, proses kompetisi dimulai dengan pendaftaran delegasi pada bulan Maret 2024, di mana peserta diminta untuk menyiapkan karya ilmiah dan presentasi yang relevan dengan tema utama tahun ini, yaitu “Reformasi Birokrasi Berbasis Outcome untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan”. Acara puncak berlangsung dari tanggal 11 hingga 16 Agustus 2024.

Dalam persiapannya, kedua mahasiswa FIA UI ini melakukan penelitian mendalam dengan meninjau kembali materi metodologi penelitian dan statistik lanjutan. Setelah menentukan subtema mengenai peningkatan investasi, keduanya menyusun metodologi yang tepat untuk penelitian. “Tantangan yang kami hadapi meliputi identifikasi keunggulan anggota, pembagian waktu yang efektif, dan adaptasi metode pengumpulan data yang berubah-ubah, terutama karena kesibukan magang,” ungkap Adinda.

Dekan FIA UI Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., M.M. mengungkapkan bangga atas pencapaian kedua mahasiswa berprestasi ini. “Semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk seluruh mahasiswa FIA UI untuk semakin semangat dan giat untuk mengukir prestasi baik akademik maupun non akademik,” ungkap Prof. Dr. Chandra.

Rendahnya brand awareness bagi produk UMKM menyebabkan masalah dalam pemasaran barang yang diproduksi, sekalipun dikategorikan sebagai unggulan. Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) tergerak untuk memberi solusi atas permasalahan tersebut, dan menawarkan langkah konkret guna membantu UMKM. Sebagai ganjarannya, mereka berhasil memenangkan juara kedua di ajang kompetisi Management Festival 2024 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Nasional.

Kompetisi yang mengangkat tema “Meningkatkan Optimalisasi Pemasaran Digital bagi UMKM Melalui Personalisasi Data” tersebut menguji kemampuan para peserta dalam menyusun strategi pemasaran digital untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM. Tiga mahasiswa UI, yaitu Futihat Nurul Karimah dari Program Pendidikan Vokasi, Karin Ardelia Latifah Pranowo dari Fakultas Ilmu Administrasi, dan Ranu Panamkarana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mengangkat nama UI melalui tim bernama Blackpink Pasming.

“Meskipun produk mereka dikenal memiliki rasa yang lezat dan berkualitas, Starpresso kesulitan menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan di tengah persaingan ketat industri kopi. Mereka menemukan bahwa kurangnya identitas brand yang kuat dan minimnya pemasaran digital menjadi penyebab utama rendahnya awareness di kalangan konsumen kopi,” ujař Futihat.

Lewat analisis SWOT dan STP, serta pendekatan TAM, SAM, dan SOM, tim ini berhasil merumuskan strategi pemasaran yang kreatif. Strategi INTIM, yang dirancang khusus untuk Starpresso, berfokus pada pendekatan personal dan pemasaran digital untuk meningkatkan interaksi antara Starpresso dan konsumen. Untuk memperkuat identitas, mereka memperkenalkan Starpresso sebagai “Kopi Anak Pasming”, yang menyasar konsumen muda di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. “Strategi ini sangat relevan dengan Starpresso karena kami ingin menonjolkan sisi personal dari brand mereka, sembari tetap memaksimalkan pemasaran digital untuk meningkatkan awarenes di kalangan konsumen,” ujar Futihat.

(Foto: Tim Blackpink Pasming saat melakukan presentasi strategi pemasaran yang inovatif)

Langkah pertama yang dilakukan oleh tim tersebut dalam kompetisi ini adalah menyusun proposal dan kemudian mempresentasikannya di hadapan dewan juri. Kompetisi berlangsung sepanjang Agustus, dengan puncak presentasi pada akhir bulan.

Futihat menambahkan bahwa latar belakang pendidikan mereka sangat mendukung dalam penyusunan strategi. “Kami ingin mengeksplorasi potensi diri dan menyatukan berbagai latar belakang ilmu-ilmu yang kami sudah miliki selama berkuliah di Universitas Indonesia. Pengalaman dan jurusan yang berbeda-beda menjadi salah satu tantangan kami, tetapi kami berhasil mengolaborasikan ilmu yang kami miliki dan berharap dapat memberikan dampak positif bagi UMKM yang kami bantu,” ujarnya.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian mahasiswa UI tersebut. “Prestasi Futihat dan tim Blackpink Pasming ini tentu menjadi kebanggaan bagi UI dan diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri di berbagai bidang,” tutur Padang.

Dengan keberhasilan ini, tim Blackpink Pasming berencana melanjutkan partisipasi mereka di berbagai kompetisi lainnya. Mereka berharap terus memberikan kontribusi positif bagi UMKM di Indonesia, serta mendorong lebih banyak mahasiswa UI untuk terlibat aktif dalam kegiatan yang berdampak nyata bagi masyarakat.

Universitas Indonesia (UI) kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Pada ajang bergengsi Formula Student Czech Republic (FS Czech) 2024, tim mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT) berhasil meraih pencapaian penting. Mereka berada di posisi ketiga dalam Business Plan Presentation, posisi 6 dalam Cost and Manufacturing Event, nomor 11 dalam, ke-13 dalam Engineering Design Event, dan di posisi yang sama secara keseluruhan.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Menurutnya, prestasi UI Racing Team mengalami peningkatan di Formula Student Czech Republic 2024 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Hal ini membuktikan komitmen tim mahasiswa dalam membawa semangat inovasi dan penguasaan teknologi di bidang otomotif, khususnya di dunia balap. Tim ini tidak hanya mengharumkan nama Universitas Indonesia di kancah global, tetapi juga menunjukkan kemampuan mahasiswa FTUI dalam mengaplikasikan teori keteknikan yang telah dipelajari,” ujar Prof. Heri.

Keberhasilan ini tak terlepas dari bimbingan dosen dari Departemen Teknik Mesin FTUI, Dr.-Ing. Mohammad Adhitya, S.T., M.Sc., serta riset teknologi yang mereka lakukan untuk merancang mobil balap terbaru, UIRT-02. Mobil ini hadir dengan berbagai pembaruan, seperti bodi berbahan kombinasi Fiberglass dan Carbon Fiber yang lebih aerodinamis, sasis baja karbon baru yang lebih ringan, serta sistem suspensi yang lebih andal dalam bermanuver.

Akmal Zaki, non-technical director UI Racing Team 2024, mengatakan, “Saya sangat bangga dapat menjadi bagian dari UI Racing Team. Sebagai tim pendatang baru di kompetisi ini, UI Racing Team berhasil menunjukan hasil yang sangat membanggakan dengan peningkatan prestasi dari tahun ke tahun. Menjadi satu-satunya tim dari luar Eropa di FS Czech 2024 menunjukan betapa besarnya komitmen tim kami untuk selalu memberikan usaha maksimal dalam kompetisi ini. Saya berharap UI Racing Team dapat terus membawa inovasi-inovasi terbaiknya agar dapat memberi prestasi yang lebih maksimal dan terus membanggakan Indonesia, terlebih Universitas Indonesia di panggung internasional.”

UI Racing Team yang terdiri dari 21 mahasiswa dari berbagai departemen di FTUI, seperti Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknik Industri, sukses berkolaborasi untuk merancang dan memproduksi mobil balap ini. Adapun anggota tim ini meliputi Arfadhila Pyrenadi Adam, Muhammad Riffat Muntaz Heidir, Akmal Zaki Ihsani, Muhammad Fadhil Maulana, Muhammad Danendra Zydean, Fairuz Fawwaz, Fabian Arie Yulvandi, Ignatius Cahyo Widhiasto, Razan Taqy Isyra, Muhammad Atha Zaidane Hamman, Zaahir Faizi Zuhrah, Achmad Maulana Althav, Jonathan Prasetio Sugiarta, Julian Jensen Purnomo, Elang Caesano Pratama Alingga, Sultan Alridho Putra, Zidane Utama, Khadeeja Zakia Mulyana, Nabila Fahira Mulya, Raden Jachregantravis, dan Muhammad Abi Rafdi Aufar.

Formula Student merupakan kompetisi internasional yang menguji kemampuan mahasiswa dalam merancang, memproduksi, dan mempresentasikan mobil balap Formula. Kompetisi ini terdiri dari dua disiplin utama, yakni Static Event yang meliputi Design Event, Business Event, dan Cost Event, serta Dynamic Event yang meliputi perlombaan seperti Acceleration, Autocross, Skid-pad, dan Endurance. Tahun ini, Formula Student Czech Republic diselenggarakan pada 5-10 Agustus 2024 di Autodrom Most, Czech Republic, dan diikuti oleh 63 tim dari berbagai negara.

Sejak berdiri pada 2017, UI Racing Team terus menunjukkan komitmen dalam inovasi teknologi otomotif dengan berbagai prestasi di tingkat nasional dan internasional. Selain mengikuti kompetisi, tim ini aktif dalam pameran otomotif terkemuka seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dan Indonesia International Motor Show (IIMS), serta kegiatan komunitas seperti Morning Drivers Club (MDC).

Nadhira Zahrany Wishnuputri, mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FKM UI, kembali menorehkan prestasi gemilang dengan diundangnya ia ke dalam ASCEND Leadership Program yang diselenggarakan oleh Johns Hopkins University (JHU) Bloomberg School of Public Health. Program ini, yang berlangsung selama 9 bulan, merupakan platform internasional yang memberikan pelatihan kepemimpinan kepada tenaga kesehatan profesional muda dari berbagai negara. Fokus utama program adalah pada isu pengendalian tembakau, salah satu masalah kesehatan masyarakat yang kian mendesak di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. ASCEND Leadership Program bertujuan melatih 75 pemimpin muda di bidang kesehatan masyarakat. Pelatihan dilakukan melalui pelatihan intensif pada kelas-kelas daring dan sesi tatap muka, serta mengundang para peserta untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek kelompok yang bertujuan menyelesaikan masalah kesehatan di negara mereka. Selain sesi daring, para peserta juga mengikuti pertemuan langsung selama 5 hari di Filipina, di mana mereka bertemu dan berdiskusi dengan berbagai pakar kesehatan global, termasuk pejabat dari WHO Western Regional Office.

Di Filipina, Nadhira berkesempatan bertukar pikiran dengan tenaga kesehatan profesional dari berbagai negara. “Kami dibagi dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan berbagai proyek terkait isu pengendalian tembakau. Selain itu, kami juga mengunjungi kantor WHO Western Regional di Filipina dan berdiskusi langsung dengan direktur WHO untuk wilayah barat, Dr. Saia Ma’u Piukala,” kata Nadhira. Tidak mudah bagi Nadhira untuk sampai pada tahap ini. Ia harus melewati proses seleksi berkas dan wawancara. “Selama wawancara, saya banyak berdiskusi mengenai motivasi, visi, dan rencana masa depan untuk berkontribusi dalam kesehatan masyarakat di Indonesia,” ujarnya. Pengalaman Nadhira di bidang kesehatan masyarakat, meskipun belum spesifik terkait tembakau, telah mempertemukannya dengan berbagai isu penting seperti stunting, TB, HIV, dan kesehatan lingkungan. Semua ini memberikan dasar kuat baginya untuk terjun lebih jauh dalam isu pengendalian tembakau melalui ASCEND Leadership Program.

Selama menempuh pendidikan di FKM UI, Nadhira aktif dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, terutama melalui perannya sebagai Kepala Departemen Sosial Masyarakat BEM FKM UI. “Pengalaman inilah yang mendorong saya untuk mendaftarkan diri ke program ASCEND. Saya berharap pengalaman ini dapat saya implementasikan dalam upaya pengendalian tembakau di Indonesia,” ungkap Nadhira. Keterlibatan ini memberikan banyak pelajaran berharga terkait kompleksitas masalah kesehatan di lapangan. “Saya belajar untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah dan mengasah kemampuan kepemimpinan, serta semakin peka terhadap isu-isu kesehatan, sosial, dan kemanusiaan,” ungkap Nadhira.

Dukungan dari FKM UI juga menjadi faktor penting yang mendorongnya untuk terus berkontribusi, baik di dalam maupun luar kampus. Menghadapi peserta dari berbagai negara dengan latar belakang yang beragam tentu menjadi tantangan tersendiri. Namun, Nadhira merasa siap untuk menghadapi tantangan tersebut. Salah satu hal yang ia siapkan adalah kepercayaan diri dalam berkomunikasi. “Keakuratan grammar bahasa bukan hal utama. Poin pentingnya, pesan yang kita sampaikan harus jelas dan bisa dimengerti,” katanya. Nadhira juga menekankan pentingnya memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia, agar dapat berdiskusi dengan kritis dan menjadi representasi yang baik bagi negara.

Pengalaman Nadhira berkiprah di ranah internasional dimulai pada akhir tahun 2023, Nadhira bersama rekannya, Nur Wahyu Rahmadiani, mengikuti One Health Workforce Multimedia Contest. Kontes ini diselenggarakan oleh SEAOHUN (Southeast Asia One Health University Network) bersama UC Davis One Health Institute, USAID, dan koalisi kesehatan global lainnya. Kompetisi ini menantang peserta dari Asia Tenggara untuk menyajikan karya visual yang mengangkat peran generasi muda dalam mendukung agenda One Health.

Konsep One Health berfokus pada keterkaitan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan dalam mencegah serta menangani penyakit zoonosis. Saat kompetisi berlangsung, Nadhira sedang melaksanakan magang di USAID Global Health Security, sementara rekannya Ayu berkontribusi di INDOHUN. Mereka mengerjakan sebuah video yang menyoroti peran One Health saat pandemi serta kontribusi generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam mendukung implementasi konsep ini di Indonesia. “Kami mengajak beberapa teman mahasiswa lain untuk turut serta dalam video, dengan tujuan menunjukkan semangat kebersamaan generasi muda dalam mempromosikan One Health,” ungkap Nadhira. Karya tersebut berhasil meraih peringkat pertama di Asia Tenggara, dan mereka dianugerahi undangan menghadiri One Health International Conference 2024 di Chiang Mai, Thailand, dengan biaya perjalanan sepenuhnya ditanggung oleh UC Davis.

Konferensi tersebut juga membawa Nadhira dan Ayu untuk mempresentasikan sebuah proyek yang pernah dilakukan Ayu selama di INDOHUN. Proyek ini berkolaborasi dengan USAID, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, serta OHCC IPB University. Fokus proyek ini adalah intervensi edukatif kepada petani dan peternak di Kabupaten Bogor terkait risiko penyakit zoonosis serta implementasi konsep One Health dalam mengelola hewan ternak mereka. “Melalui Focus Group Discussion (FGD), kami berhasil mempertemukan petani, pemilik peternakan, pemerintah setempat, dan tokoh masyarakat untuk berdiskusi mengenai kebijakan pencegahan zoonosis,” jelas Nadhira. Output dari FGD ini adalah policy brief yang kemudian disampaikan kepada pemerintah daerah setempat sebagai rekomendasi kebijakan. Edukasi yang dilakukan dalam proyek ini telah meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai risiko zoonosis serta langkah-langkah pencegahan yang bisa mereka terapkan. Nadhira merasa bangga karena bisa menyampaikan kontribusi generasi muda Indonesia dalam forum internasional. “Saya berharap semakin banyak anak muda Indonesia yang diberdayakan dan diberi kesempatan untuk terlibat dalam agenda-agenda One Health,” tambahnya. Baginya, peran generasi muda sangat penting untuk menjaga keberlanjutan kesehatan masyarakat di masa depan.

Selanjutnya, pengalaman mengesankan dalam bidang akademiknya juga terjadi pada awal 2024, ketika FKM UI memberinya kesempatan untuk mengikuti Short Exchange Mobility Program ke Mahidol University, Thailand. Di sana, Nadhira memupuk rasa percaya diri untuk berkomunikasi dan menjalin kolaborasi dengan mahasiswa dari berbagai negara. “Program tersebut membuka wawasan saya mengenai dinamika kerja sama internasional di bidang kesehatan masyarakat,” kata Nadhira. Peran dosen juga sangat penting dalam perjalanan akademiknya, terutama Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, M.Sc., yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan luar kampusnya. “Selain itu, saya juga mendapat banyak masukan dari Pak Dien Anshari, Ph.D., yang merupakan alumni ASCEND Leadership Program tahun 2014,” tambah Nadhira. Dr. Dien dan Dr. Miko banyak memberikan motivasi dan saran berharga selama proses persiapannya menuju program ASCEND di Filipina. “Selain itu, dosen-dosen Kesmas dan Epidemiologi FKM UI juga telah banyak berperan dalam memberikan bekal keilmuan dan kemampuan yang menjadikan saya mampu bersaing dengan tenaga professional muda dalam program tersebut,” imbuhnya.

Selama menjalankan berbagai komitmen akademik dan internasional, Nadhira memiliki strategi tersendiri dalam mengatur waktunya. Ia selalu mengecek kesesuaian timeline program dengan jadwal akademiknya sebelum mengambil keputusan. Selain itu, ia selalu berkomunikasi dengan pembimbing akademik dan dosen terkait untuk memastikan segala aktivitasnya tetap terkoordinasi dengan baik. Salah satu tantangan terbesar adalah mengikuti kelas ASCEND Leadership Program yang diadakan pada malam hari karena pengajarnya berbasis di Amerika Serikat. Untuk mengatasi hal ini, Nadhira berusaha menyelesaikan pekerjaan dan tugas akademik pada pagi hingga sore hari agar dapat mengikuti kelas dengan lebih fokus di malam hari. “Dengan persiapan yang matang, semua tanggung jawab dapat terselesaikan dengan baik,” tuturnya.

Bagi Nadhira, momen paling berkesan dalam perjalanan akademik dan kariernya adalah ketika menjalin koneksi dengan individu dari berbagai negara dan latar belakang. “Berdiskusi tentang isu kesehatan yang terjadi di negara lain, memahami permasalahan yang mereka hadapi, serta melihat implementasi solusi yang berbeda di setiap konteks merupakan pengalaman yang sangat berharga dan tidak mudah didapatkan,” ujarnya. Pengalaman lain yang tak kalah menginspirasi adalah kunjungannya ke WHO Western Pacific Region. “Saya memiliki kesempatan duduk bersama dan berdiskusi dengan Saia Ma’u Piukala, Direktur WHO Western Pacific Region, serta jajarannya. Itu adalah pengalaman yang sangat membuka wawasan, menginspirasi, dan membakar semangat saya untuk terus berkontribusi di bidang kesehatan masyarakat,” kenangnya.

Sebagai mahasiswa dan calon tenaga profesional di bidang kesehatan masyarakat, Nadhira menekankan pentingnya membekali diri dengan ilmu dan keterampilan yang relevan dengan perkembangan tantangan kesehatan global. “Jangan takut mengambil peluang untuk mengembangkan diri, baik di bidang akademik maupun non-akademik,” ujarnya. Nadhira juga menyoroti pentingnya memiliki international exposure karena tantangan kesehatan masyarakat sering kali bersifat lintas sektor dan lintas negara. “Kemampuan berkomunikasi, bernegosiasi, dan berkolaborasi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda adalah keunggulan yang akan membantu kita menyelesaikan tantangan kesehatan masyarakat di masa depan,” jelasnya.

Selain pengalaman internasional, Nadhira juga menekankan pentingnya mendekatkan diri kepada masyarakat. “Selalu berusaha untuk melihat permasalahan di akar rumput secara langsung. Dengarkan, pahami, dan pelajari apa yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Kegiatan sosial seperti community service dan community development dapat menjadi awal yang baik untuk memperkuat core competence sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat,” tambahnya. Nadhira berharap mahasiswa FKM UI terus terlibat dalam pengembangan diri, baik di tingkat lokal maupun global, serta tetap terhubung dengan realitas permasalahan yang dihadapi masyarakat secara langsung. (DFD)

Mahasiswa Program Studi Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Hana Fajrianti, berhasil meraih Juara 1 Young Scientist Award pada The 12th International Conference Working on Safety 2024 di Dresden, Jerman yang berlangsung pada 24 September 2024.

Hana merupakan satu-satunya perwakilan dari Indonesia dalam kompetisi yang diikuti oleh 300 peserta dari 43 negara di dunia. Membawa penelitiannya yang berjudul “Optimizing Subcontractor Selection Processes: Integrating Occupational Health and Safety Criteria in Indonesian Construction Industry”, Hana berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam ajang bergengsi tersebut.

Pada penelitiannya, Hana mengangkat fenomena pemilihan subkontraktor di Indonesia yang sering kali lebih mengutamakan biaya daripada keselamatan. Hal ini menyebabkan tingginya angka kecelakaan yang terjadi. “Mengintegrasikan kriteria K3 ke dalam proses dua tahap yakni prakualifikasi (K3, teknis, administratif) dan kualifikasi (persaingan harga), sangatlah penting untuk meningkatkan standar keselamatan,” tutur Hana.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 46,2% subkontraktor hanya memenuhi 27,6% kriteria K3, 40,3% subkontraktor hanya memenuhi 56,3%, dan 13,4% subkontraktor sepenuhnya patuh pada kriteria K3. Perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor seperti keterbatasan sumber daya perusahaan baru dan ketergantungan yang besar pada kontraktor utama untuk tindakan keselamatan dan APD. Nilai kontrak yang rendah juga mengurangi kepatuhan terhadap kriteria K3. “Setelah prakualifikasi, kontraktor utama seharusnya membantu subkontraktor meningkatkan praktik K3 untuk memenuhi standar SMK3 serta memastikan keselamatan di semua ukuran kontrak,” terang Hana.

Penelitian Hana ini berhasil memperoleh nilai tertinggi dalam penjurian. Penjurian meliputi  beragam aspek seperti relevansi terhadap isu K3, inovasi dan orisinalitas, manfaat aplikasi dari penelitian, kemampuan transfer (penerapan di konteks lain), struktur dan bahasa, serta berbagai kriteria lainnya. Hasil penilaian ini membuktikan keunggulan Hana dalam penelitian yang ia tampilkan dihadapan ketiga juri yang berasal dari berbagai negara yaitu Prof. Thomas Behrens dari DGUV Germany, Mary Ogungbeje dari IOSH United Kingdom, serta Ing. Mag. Christian Schenk dari Austrian Social Insurance for Occupational Risks, Austria.

Young Scientist Award 2024 sendiri merupakan sebuah kompetisi penelitian untuk pemuda berusia maksimal 30 tahun dalam agenda The 12th International Conference Working on Safety 2024 yang diinisiasi oleh DGUV (German Social Accident Insurance). Ajang Young Scientist Award diadakan untuk menginspirasi dan melibatkan generasi muda yang antusias berkontribusi dalam bidang keselamatan kerja.

Bangga akan prestasi mahasiswanya, Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc., menyampaikan apresiasi dan harapannya. “Selamat dan apresiasi yang tinggi untuk Hana Fajrianti, mahasiswa Program Studi Magister K3 FKM UI atas pencapaiannya sebagai pemenang pertama Young Scientist Award pada the 12th International Conference Working on Safety di Dresden, Jerman. Alhamdulillah wa syukurillah, kami turut berbahagia atas prestasi yang cemerlang dan membanggakan fakultas dan universitas. Besar harapan kami, prestasi ini akan menginspirasi para mahasiswa FKM UI lainnya untuk semakin percaya diri dan gigih menampilkan karya karya-karya terbaik mereka, di kancah internasional,” tutur Prof. Mondastri.

Dekan FKM UI juga menambahkan bahwa pencapaian ini membuktikan bahwa FKM UI memiliki potensi besar dalam mencetak generasi muda yang siap bersaing di tingkat internasional. “Mahasiswa FKM UI yang unggul akan berperan sangat penting sebagai duta ilmu kesehatan masyarakat Indonesia yang sekaligus akan memperkuat reputasi dan branding institusi FKM UI, nasional, dan juga global,” pungkas Prof. Mondastri.

Best Paper pada kegiatan Konferensi Mahasiswa Hukum Nasional (KMHN) Tahun 2024 dengan tema “Mengurai Benang Merah Reforma Agraria: Penataan Regulasi, Akses, dan Aset Guna Mewujudkan Negara Kesejahteraan” yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Padjajaran di Bandung pada tanggal 20-22 September 2024.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah Studiun Generale, Focus Group Discussion, Diskusi Panel, Sidang Pleno, dan penghargaan. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah pembuatan policy brief yang akan diaudiensikan kepada stakeholders terkait, yaitu Kementerian ATR/BPN dan DPR RI.

Delegasi Fakultas Hukun yang terlibat: 1. Daffa Putra Pratama (2022) 2. Ibrahim Ghifar Hamadi (2022) 3. Hezekiah Mulia Halomoan Sirait (2023)

1 2 3